Berandai-Andai Dalam Timbangan Tauhid

Saudaraku, semoga Alloh melimpahkan taufik kepada kita semua, kenyataan terkadang membuat seseorang harus menggigit jari. Karena apa yang diinginkannya tidak tercapai, maka mulailah pikirannya melayang-layang dan berandai-andai. Seandainya dulu begini, seandainya kemarin tidak begitu, dan seterusnya. Nah, bagaimanakah Islam memandang pengandaian?

Segala Sesuatu Terjadi Dengan Takdir

Iman kepada takdir adalah salah satu pilar Islam. Kita meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi telah diketahui oleh Alloh sebelum hal itu terjadi. Dan Alloh juga telah memerintahkan pena takdir untuk mencatat segala peristiwa yang akan terjadi hingga hari kiamat 50 ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Kehendak Alloh pasti terlaksana, tidak ada yang bisa mengelakkannya. Semua makhluk dan perbuatannya merupakan buah dari ciptaan-Nya. Hal ini tentu akan membuat hati seorang yang beriman merasakan ketentraman. Dia akan beramal sebaik-baiknya dan berprasangka baik kepada Alloh Ta’ala. Alloh sangat penyayang kepada hamba-hamba-Nya. Maka salah satu sifat yang harus dipunyai oleh seorang muslim ialah bersikap pasrah terhadap takdir dan tidak memprotes keputusan Alloh Ta’ala. Sehingga apabila musibah menimpa maka hati mereka merasa ridha terhadap perbuatan-Nya dan bersabar dalam menghadapi musibah. Inilah kewajiban kita.

Bersemangatlah!

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersemangatlah untuk meraih segala hal yang bermanfaat bagimu. Mintalah pertolongan Alloh dan jangan lemah. Apabila engkau tertimpa sesuatu (yang tidak menyenangkan) janganlah berkata, ‘Seandainya aku dulu berbuat begini niscaya akan menjadi begini dan begitu’ Akan tetapi katakanlah, ‘QaddarAllohu wa maa syaa’a fa’ala, Alloh telah mentakdirkan, terserah apa yang diputuskan-Nya’. Karena perkataan seandainya dapat membuka celah perbuatan syaitan.” (HR. Muslim)

Imam Ibnu Qayyim rohimahulloh mengatakan, “Letak kebahagiaan manusia ialah pada semangatnya untuk meraih perkara yang bermanfaat bagi dirinya, baik untuk kehidupan dunia maupun akhiratnya. Mewujudkan semangat adalah dengan cara mengerahkan segenap kesungguhan dan mencurahkan segenap kemampuan. Apabila seseorang yang sangat bersemangat menggeluti perkara yang bermanfaat baginya maka semangatnya itu layak untuk dipuji. Seluruh potensi kesempurnaan diri akan terwujud dengan tergabungnya kedua perkara ini: ia memiliki semangat yang menyala-nyala dan semangatnya itu dicurahkan kepada sesuatu yang bermanfaat baginya…”

Beliau rohimahulloh juga mengatakan, “Karena munculnya semangat dalam diri seseorang serta perbuatannya hanya bisa terwujud dengan pertolongan serta kehendak dan taufik dari Alloh maka beliau (Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam) memerintahkan supaya (kita) meminta pertolongan-Nya. Demi tergabungnya maqam iyyaaka na’budu (melakukan peribadahan) dan maqam iyyaaka nasta’iin (memohon pertolongan) di dalam dirinya. Oleh karena semangat seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya termasuk ibadah kepada Alloh. Sedangkan hal itu tidak akan bisa diwujudkan kecuali dengan pertolongan Alloh. Maka beliau pun memerintahkan (kita) untuk beribadah dan sekaligus meminta pertolongan kepada-Nya.” (Ibthaalu tandiid, Syaikh Hamad bin’Atiq)

Hasil yang Tidak Memuaskan

Pahit…! Hasil yang kita idam-idamkan tidak menjadi kenyataaan. Sudah belajar mati-matian tapi kok tidak lulus ujian. Lalu bagaimana seharusnya kita bersikap? Menjadi orang yang lemah ataukah menjadi sosok yang tabah? Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam melarang kita merasa lemah. Karena perasaan lemah ketika tertimpa musibah akan membangkitkan celaan, protes serta kemarahan dan sedih di dalam diri. Padahal itu semua termasuk ulah syaithan. Maka Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam melarang kita mengucapkan “Seandainya demikian maka demikian” karena ucapan itu akan membuka celah munculnya hal-hal tersebut. Orang yang tabah menyadari bahwa semuanya sudah ditakdirkan. Dia tidak menyesali kesungguhan dan upaya yang sudah ditempuhnya. Oleh karenanya Nabi memerintahkan kita untuk berkata, “QaddarAllohu wa maa syaa’a fa’ala”. Biarlah terjadi karena memang itulah yang sudah ditakdirkan Alloh. Tiada gunanya mengeluh dan berandai-andai. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rohimahulloh mengatakan bahwa salah satu pelajaran yang bisa dipetik dari hadits di atas ialah “Adanya larangan yang sangat tegas dari mengucapkan seandainya ketika musibah menimpa anda” (Kitab Tauhid). Pengandaian ini haram karena adanya unsur penyesalan, kesedihan dan tidak mau menerima kenyataan.

Macam-Macam Pengandaian

Para pembaca yang budiman, selain bentuk pengandaian yang telah disebutkan di atas, ada juga bentuk pengandaian terlarang yang lainnya yaitu apabila ditujukan untuk: (1) Menentang hukum syari’at. Seperti ucapan kaum munafik yang membelot dari pasukan kaum muslimin, “Seandainya mereka (para sahabat) menaati kami (membelot dan tidak taat kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam) niscaya mereka tidak akan terbunuh (dalam perang Uhud)”. Ucapan ini haram dan bahkan bisa menjerumuskan ke dalam kekafiran (2) Menentang takdir. Seperti ucapan, “Seandainya aku tidak dilahirkan oleh ibuku”. Perkataan semacam ini haram karena di dalamnya terdapat penolakan terhadap takdir. (3) Beralasan dengan takdir untuk melegalkan kemaksiatan. Seperti perkataan orang-orang kafir, “Seandainya Alloh ingin niscaya kami tidak akan berbuat syirik” (Al An’aam: 148) Ini jelas batil dan haram hukumnya. (5) Untuk berangan-angan yang tercela. Misalnya dengan berkata, “Seandainya aku punya uang aku akan membeli khamr”. Maka dengan tekad dan ucapan semacam ini dia juga berdosa, sebagaimana orang yang benar-benar melakukannya mendapatkan dosa.

Akan tetapi ada pengandaian yang diperbolehkan: (1) Berandai-andai dalam mengangankan sesuatu yang terpuji. Misalnya mengatakan, “Seandainya saya punya harta saya akan bersedekah sebagaimana si fulan.” (2) Berandai-andai untuk sekedar mengabarkan keadaan. Sepeti perkataan, “Seandainya kamu tadi datang pelajaran niscaya kamu mendapatkan faidah yang berharga.” Seperti sabda Nabi, “Seandainya kaummu bukan orang yang baru masuk Islam niscaya akan aku pulihkan bangunan ka’bah di atas pondasi yang diletakkan oleh Ibrahim.” (lihat Al Qaul Al Mufid, Syaikh Al ‘Utsaimin dan Ibthaalu tandiid, Syaikh Hamad bin ‘Atiq rohimahumalloh)

Para pembaca yang mulia, sudah seyogyanya kita terapkan ilmu ini dalam keseharian kita. Ketika kita tidak berhasil memperoleh apa yang kita inginkan. Janganlah terbuai dengan pengandaian dan angan-angan. Karena hal itu akan membuka jalan syaithan untuk berkeliaran menusuk-nusuk hati kita dengan perasaan jengkel, protes dan marah terhadap takdir Alloh. Padahal kita tahu, Alloh Maha adil dan bijaksana. Bisa jadi musibah ini merupakan sebab terhindarnya kita dari bencana yang lebih dahsyat darinya. Alloh lebih tahu apa yang lebih bermanfaat bagi kita. Adapun kita, kita ini bodoh dan zalim. Maka marilah kita dalami lagi agama-Nya dan berintrospeksi diri sekali lagi. Perintah apa yang kita lalaikan, larangan apa yang kita terjang, dimanakah letak kekeliruan kita, jangan-jangan selama ini dosa kita sudah menggunung tanpa kita sadari, atau kita tidak ikhlas. Atau selama ini kita berusaha semata-mata mengandalkan diri sendiri dan lalai dari memohon pertolongan Alloh, sehingga Alloh pun membiarkan kita mengurusi diri kita sendiri. Nas’alulloha salamatan wal ‘afiyah.

***

Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel http://www.muslim.or.id

Diposkan oleh FB: ainuamri2@gmail.com di 21.16

//

Syafa’at Hanya Milik Allah

Para pembaca sekalian yang semoga dirahmati Allah, andaikan kita mau menelusuri seluruh musibah dan fitnah yang menimpa kaum muslimin niscaya akan kita dapati sebabnya ialah kebodohan dalam memahami syariat Islam. Lebih parah lagi jika kebodohan tersebut pada hal-hal yang sangat urgen seperti masalah tauhid dan syirik. Sebab dengan kebodohan, kesyirikan yang begitu gelap seolah-olah terlihat terang karena hiasan setan. Akibatnya, kepahitan di akhirat sudah pasti tertelan. Salah satu perkara penting yang sebagian besar kaum muslimin kurang memahami ialah masalah syafa’at.

Adakalanya kita dengar seseorang mengatakan, “Wahai Muhammad, berilah syafa’at kepada kami!” atau “Wahai Muhammad, syafa’atilah kami!”

Kaum muslimin sekalian, memang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lah akan diberi izin oleh Allah untuk memberikan syafa’at besok di hari kiamat. Tapi permasalahannya, bolehkan kita meminta langsung kepada beliau? Ini adalah permasalahan yang sangat penting, jika seseorang salah di dalamnya maka ia dapat jatuh ke dalam kesyirikan.

Syafa’at Adalah Doa

Telah sama-sama kita ketahui bahwa ibadah mutlak hanya boleh ditujukan untuk Allah, baik berupa doa, sembelihan, nadzar dan sebagainya. Barang siapa yang menujukan ibadah bukan untuk Allah, walaupun kepada Nabi atau Malaikat dan walaupun hanya satu macam ibadah saja, atau sekali saja maka itulah perbuatan syirik.

Kemudian ketahuilah, bahwa syafa’at hakikatnya adalah doa, atau memerantarai orang lain untuk mendapatkan kebaikan dan menolak keburukan. Atau dengan kata lain syafa’at adalah memintakan kepada Allah di akhirat untuk kepentingan orang lain. Dengan demikian meminta syafa’at berarti meminta doa, sehingga permasalahan syafa’at ialah sama dengan doa.

Syafa’at Hanyalah Milik Allah

Perhatikanlah firman Allah, “Katakanlah: Hanya kepunyaan Allah lah syafa’at itu semuannya. Milik-Nya lah kerajaan langit dan bumi. Kemudiaan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (Az Zumar: 44)

Ketahuilah, ayat tersebut dengan jelas menyebutkan bahwa syafa’at segenap seluruh macamnya itu hanya milik Allah semata. Allah kemudian memberikan kepada sebagian hamba-Nya untuk memberikan syafa’at kepada sebagian hamba yang lainnya dengan tujuan untuk memuliakan menampakkan kedudukannya pemberi syafa’at dibanding yang disyafa’ati serta memberikan keutamaan dan karunia-Nya kepada yang disyafa’ati untuk bisa mendapatkan kenikmatan yang lebih baik atau kebebasan dari adzab-Nya.

Syarat Terjadinya Syafa’at

Orang yang memberi syafa’at dan orang yang diberi syafa’at itupun bukan sembarang orang. Syafa’at hanya terjadi jika ada izin Allah kepada orang yang memberi syafa’at untuk memberi syafa’at dan ridha Allah kepada pemberi syafa’at dan yang disyafa’ati. Allah berfirman, “Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafa’at melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.” (Al Anbiya: 28) dan firman Allah, “Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa’at mereka sedikitpun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai-(Nya).” (An Najm: 26). Dan juga firman-Nya, “Dan tiadalah berguna syafa’at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa’at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata: ‘Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?’ Mereka menjawab: ‘(Perkataan) yang benar, dan Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar’.” (Saba: 22-23)

Ahli Tauhidlah Orang yang Diridhoi Allah

Orang yang diridhoi itulah ahli tauhid. Abu Huroiroh telah bertanya kepada Nabi shollAllahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah orang yang paling beruntung dengan syafa’at engkau?” Beliau menjawab, “Ialah orang yang mengucapkan La Ilaha Illallah dengan ikhlas dari dalam hatinya.” (HR. Ahmad dan Bukhori). Mengucapkan di sini bukanlah maksudnya mengucapkan dengan lisan semata, tetapi juga harus diikuti dengan konsekuensi-konsekuensinya dengan memurnikan ibadah kepada Allah semata dan tidak menyekutukannya.

Orang Kafir Tidak Akan Menerima Syafa’at

Allah tidak akan memberikan syafa’at kepada orang kafir, karena mereka itulah ahli syirik. Dan Allah tidak akan pernah ridho dengan kesyirikan dan pelaku kesyirikan. Namun dalam hal ini dikecualikan untuk Abu Tholib, dialah satu-satunya orang musyrik yang mendapatkan syafa’at keringanan adzab dengan memandang jasanya yang begitu besar dalam melindungi Rasulullah shollAllahu ‘alaihi wa sallam semasa hidupnya. Adapun orang kafir selain Abu Tholib maka tidak akan mendapatkan syafa’at sedikit pun.

Macam-Macam Syafa’at

Syafa’at ada bermacam macam, diantaranya ada yang khusus dilakukan oleh Nabi Muhammad, yaitu syafa’at bagi manusia ketika di padang Mahsyar dengan memohon kepada Allah agar segera memberikan keputusan hukum bagi mereka, syafa’at bagi calon penduduk surga untuk bisa masuk surga, syafa’at bagi pamannya yaitu Abu Thalib untuk mendapat keringanan adzab.

Ada pula syafa’at yang dilakukan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam maupun para pemberi syafa’at lainnya, yaitu: Syafa’at bagi penduduk surga untuk mendapatkan tingkatan surga yang lebih tinggi dari sebelumnya, syafa’at bagi mereka yang seimbang antara amal sholihnya dengan amal buruknya untuk masuk surga, syafa’at bagi mereka yang amal buruknya lebih berat dibanding amal sholihnya untuk masuk surga, syafa’at bagi pelaku dosa besar yang telah masuk neraka untuk berpindah ke surga, syafa’at untuk masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab.

Hukum Meminta Syafa’at

Sekarang tinggal tersisa satu permasalahan, bagaimanakah hukumnya meminta syafa’at. Telah kita ketahui bersama bahwa syafa’at adalah milik Allah, maka meminta kepada Allah hukumnya disyariatkan, yaitu meminta kepada Allah agar para pemberi syafa’at diizinkan untuk mensyafa’ati di akhirat nanti. Seperti, “Ya Allah, jadikanlah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pemberi syafa’at bagiku. Dan janganlah engkau haramkan atasku syafa’atnya”.

Adapun meminta kepada orang yang masih hidup, maka jika ia meminta agar orang tersebut berdo’a kepada Allah agar ia termasuk orang yang mendapatkan syafa’at di akhirat maka hukumnya boleh, karena meminta kepada yang mampu untuk melakukanya. Namun, jika ia meminta kepada orang tersebut syafa’at di akhirat maka hukumnya syirik, karena ia telah meminta kepada seseorang suatu hal yang tidak mampu dilakukan selain Allah. Adapun meminta kepada orang yang sudah mati maka hukumnya syirik akbar baik dia minta agar dido’akan atau meminta untuk disyafa’ati.

Demikianlah pembaca yang budiman, jangan sampai kita terjebak untuk meminta syafa’at langsung kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini bukan berarti kita menginkari adanya syafa’at beliau. Tetapi syafa’at hanyalah milik Allah. Bagaimana Allah hendak memberikan syafa’at-Nya kepada seseorang sementara dia berbuat syirik dengan meminta syafa’at kepada Nabi? Pantaskah bagi kita tatkala Allah telah mengikrarkan bahwa syafa’at hanya milik-Nya, kemudian kita justru meminta kepada Nabi? Sungguh andai ia meminta kepada Nabi seribu kali tetapi Allah tidak meridhoinya maka ia tidak akan mendapatkannya.

***

Penulis: Abu Yusuf
Artikel http://www.muslim.or.id

Hakikat Tasawuf (3)

Sekte-Sekte Dalam Ajaran Tasawuf*

* Ringkasan dari satu pembahasan yang ditulis oleh DR. Muhammad bin Rabi’ Al Madkhali dalam kitabnya Haqiqat Ash Shufiyyah (hal.18-21), dengan sedikit perubahan.

Kita dapat membagi ajaran tasawuf yang ekstrem ke dalam tiga sekte:

Pertama, sekte Al Isyraqi, sekte ini didominasi oleh ajaran filsafat bersama sifat zuhud. Yang dimaksud dengan Al Isyraqi (penyinaran) adalah penyinaran jiwa yang memancarkan cahaya dalam hati, sebagai hasil dari pembinaan jiwa dan penggemblengan ruh disertai dengan penyiksaan badan untuk membersihkan dan menyucikan ruh, yang ajaran ini sebenarnya ada pada semua sekte-sekte tasawuf, akan tetapi ajaran sekte ini cuma sebatas pada penyimpangan ini dan tidak sampai membawa mereka kepada ajaran Al Hulul (menitisnya Allah ‘azza wa jalla ke dalam diri makhluk-Nya) dan Wihdatul Wujud (bersatunya wujud Allah ‘azza wa jalla dengan wujud makhluk /Manunggaling Gusti ing kawulo – Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan), meskipun demikian ajaran sekte ini bertentangan dengan ajaran islam, karena ajaran ini diambil dari ajaran agama-agama lain yang menyimpang, seperti agama Budha dan Hindu.

Kedua, sekte Al Hulul, yang berkeyakinan bahwa Allah ‘azza wa jalla bisa bertempat/menitis dalam diri manusia -Maha Suci Allah ‘azza wa jalla dari sifat ini-. Keyakinan ini diserukan oleh beberapa tokoh-tokoh ekstrem ahli Tasawuf, seperti Hasan bin Manshur Al Hallaj, yang karenanya para Ulama memfatwakan kafirnya orang ini dan dia harus dihukum mati, yang kemudian dia dibunuh dan disalib -Alhamdulillah- pada tahun 309 H. Di dalam Sya’ir yang dinisbatkan kepadanya dia berkata (kitab At Thawasiin, tulisan Al Hallaj hal.130):

Maha suci (Allah) yang Nasut (unsur/sifat kemanusiaan)-Nya telah menampakkan

rahasia cahaya Lahut (unsur/sifat ketuhanan)-Nya yang menembus

Lalu Tampaklah Dia dengan jelas pada (diri) makhluk-Nya

dalam bentuk seorang yang sedang makan dan sedang minum

Hingga (sangat jelas) Dia terlihat oleh makhluk-Nya

seperti (jelasnya) pandangan alis mata dengan alis mata

Dalam sya’ir lain (kitab Al Washaaya, tulisan Ibnu ‘Arabi (hal.27), -Maha Suci Allah dari sifat-sifat kotor yang mereka sebutkan-) dia berkata:

Aku adalah yang mencintai dan yang mencintai adalah aku

kami adalah dua ruh yang bertempat di dalam satu jasad

Maka jika kamu melihatku (berarti) kamu melihat Dia

Dan jika kamu melihat Dia (berarti) kamu melihat kami

Memang Al Hallaj -seorang tokoh besar dan populer di kalangan orang-orang ahli Tasawuf ini- adalah penganut sekte Al Hulul, dia meyakini Dualisme hakikat ketuhanan dan beranggapan bahwa Al Ilah (Allah ‘azza wa jalla) memiliki dua tabiat yaitu: Al Lahut (unsur/sifat ketuhanan) dan An Nasut (unsur/sifat kemanusiaan/kemakhlukan), yang kemudian Al Lahut menitis ke dalam An Nasut, maka ruh manusia -menurut Al Hallaj- adalah Al Lahut ketuhanan yang sebenarnya dan badan manusia itu adalah An Nasut.

Kemudian meskipun bandit besar ini telah dihukum mati karena ke-zindiqan-nya sehingga sebagian orang-orang ahli Tasawuf menyatakan berlepas diri darinya-, tetap saja ada orang-orang ahli Tasawuf yang menganggapnya sebagai tokoh besar ahli tasawuf, bahkan mereka membenarkan keyakinan sesat dan perbuatannya, dan mengumpulkan serta membukukan ucapan-ucapan kotornya, mereka itu di antaranya adalah Abul ‘Abbas bin ‘Atha’ Al Baghdadi, Muhammad bin Khafif Asy Syirazi dan Ibrahim An Nashrabadzi, sebagaimana hal tersebut dinukil oleh Al Khathib Al Baghdadi dalam kitab beliau Tarikh Al Baghdad (8/112).

Ketiga, sekte Wihdatul Wujud, yaitu keyakinan bahwa semua yang ada pada hakikatnya adalah satu dan segala sesuatu yang kita lihat di alam semesta ini tidak lain merupakan perwujudan/penampakan Zat Ilahi (Allah ‘azza wa jalla) -maha suci Allah ‘azza wa jalla dari segala keyakinan kotor mereka-. Dedengkot sekte ini adalah wong elek yang bernama Ibnu ‘Arabi Al Hatimi Ath Thai (Nama lengkapnya adalah Abu Bakr Muhammad bin ‘Ali bin Muhammad bin Ahmad Ath Thai Al Hatimi Al Mursi Ibnu ‘Arabi, lihat Siar Al A’lam An Nubala’ tulisan Imam Adz Dzahabi 16/354) yang binasa pada tahun 638 H dan dikuburkan di Damaskus.

Dalam kitabnya Al Futuhat Al Makkiyah (seperti yang dinukilkan oleh DR. Taqiyuddin Al Hilali dalam kitabnya Al Hadiyyatul Haadiyah hal.43) dia menyatakan keyakinan kufur ini dengan ucapannya:

Hamba adalah tuhan dan tuhan adalah hamba

duhai gerangan, siapakah yang diberi tugas (melaksanakan syariat)?

Jika kau katakan: hamba, maka dia adalah tuhan

Atau kau katakan: tuhan, maka mana mungkin tuhan diberi tugas?!

Dan dalam kitabnya yang lain Fushushul Hikam (hal.192) dia ngelindur: “Sesungguhnya orang-orang yang menyembah anak sapi, tidak lain yang mereka sembah kecuali Allah”.

Meskipun demikian, orang-orang ahli Tasawuf malah memberikan gelar-gelar kehormatan yang tinggi kepada Ibnu ‘Arabi, seperti gelar Al ‘Arif Billah (orang yang mengenal Allah ‘azza wa jalla dengan sebenarnya), Al Quthb Al Akbar (pemimpin para wali yang paling agung), Al Misk Al Adzfar (minyak kesturi yang paling harum), dan Al Kibrit Al Ahmar (Permata yang merah berkilau), padahal orang ini terang-terangan memproklamirkan keyakinan Wihdatul Wujud dan keyakinan-keyakinan kufur dan rusak lainnya, seperti pujian dia terhadap Firaun dan keyakinannya bahwa Firaun mati di atas keimanan, celaan dia terhadap Nabi Harun shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengingkari kaumnya yang menyembah anak sapi -yang semua ini jelas-jelas bertentangan dengan nash Al Quran-, dan keyakinan dia bahwa kafirnya orang-orang Nasrani adalah karena mereka hanya mengkhususkan Nabi ‘Isa ‘alaihis salam sebagai Tuhan, yang kalau seandainya mereka tidak mengkhususkannya maka mereka tidak dikafirkan.

Beberapa Contoh Penyimpangan dan Kesesatan Ajaran Tasawuf

Berikut kami akan nukilkan beberapa ucapan dan keyakinan sesat dan kufur dari tokoh-tokoh yang sangat diagungkan oleh orang-orang ahli Tasawuf, yang menunjukkan besarnya penyimpangan ajaran ini dan sangat jauhnya ajaran ini dari petunjuk Al Quran dan As Sunnah.

Pertama, Ibnu Al Faridh yang binasa pada tahun 632 H, tokoh besar sufi yang menganut paham wihdatul wujud dan meyakini bahwa seorang hamba bisa menjadi Tuhan, bahkan -yang lebih kotor lagi- dia menggambarkan sifat-sifat Tuhannya seperti sifat-sifat wanita, sampai-sampai dia menganggap bahwa Tuhannya telah menampakkan diri di hadapan Nabi Adam shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bentuk Hawwa (istri Nabi Adam ‘alaihis salam)?! Untuk lebih jelas silakan merujuk pada kitab Hadzihi Hiya Ash Shufiyyah (hal. 24-33), tulisan Syaikh Abdurrahman al Wakil yang menukil ucapan-ucapan kufur Ibnu Al Faridh ini.

Kedua, Ibnu ‘Arabi dalam kitabnya Fushushul Hikam yang berisi segudang kesesatan dan kekufuran. Dalam kitabnya ini dia mengatakan bahwa Rasullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lah yang memberikan padanya kitab ini, dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya: “Bawalah dan sebarkanlah kitab ini pada manusia agar mereka mengambil manfaat darinya”, kemudian Ibnu ‘Arabi berkata: “Maka aku pun (segera) mewujudkan keinginan (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) itu seperti yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tentukan padaku tidak lebih dan tidak kurang, kemudian Ibnu ‘Arabi berkata:

(Kitab ini) dari Allah, maka dengarkanlah!

dan kepada Allah kembalilah!

(Fushushul Hikam, dengan perantaraan kitab Hadzihi Hiya Ash Shufiyyah hal.19)

Ketiga, At Tilmisani, seorang tokoh besar Tasawuf, ketika dikatakan padanya bahwa kitab rujukan mereka Fushushul Hikam bertentangan dengan Al Quran, dia malah menjawab, “Seluruh isi Al Quran adalah kesyirikan, dan sesungguhnya Tauhid hanya ada pada ucapan kami”. Maka dikatakan lagi kepadanya, “Kalau kalian mengatakan bahwa seluruh yang ada (di alam semesta) adalah satu (esa), mengapa seorang istri halal untuk disetubuhi, sedangkan saudara wanita haram (disetubuhi)?” Maka dia menjawab, “Menurut kami semuanya (istri dan saudara wanita) halal (untuk disetubuhi), akan tetapi orang-orang yang terhalang dari penyaksian keesaan seluruh alam, mengatakan bahwa saudara wanita haram (disetubuhi), maka kami pun ikut-ikut mengatakan haram”. (Dinukil oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, lihat Majmu’ul Fatawa 13/186)

Keempat, Abu Yazid Al Busthami, yang pernah berkata: Aku heran terhadap orang yang telah mengenal Allah, mengapa dia tetap beribadah kepada-Nya?! (Dinukil oleh Abu Nu’aim Al Ashbahani dalam kitabnya Hilyatul Auliya’, 10/37). Dia juga berkata, “Sungguh aku telah menghimpun amalan ibadah seluruh penghuni tujuh langit dan tujuh bumi, kemudian aku masukkan ke dalam bantal dan aku letakkan di bawah pipiku” (Hilyatul Auliya’ 10/35-36).

Kelima, Abu Hamid Al Ghazali, seorang yang termasuk tokoh-tokoh ahli Tasawuf yang paling besar dan tenar, di dalam kitabnya Ihya ‘Ulumud Din ketika dia membicarakan tingkatan-tingkatan dalam tauhid, dia mengatakan, “Dalam Tauhid ada empat tingkatan: … Tingkatan yang kedua: Dengan membenarkan makna lafazh di dalam hati sebagaimana yang dilakukan oleh umumnya kaum muslimin, dan ini adalah keyakinannya orang-orang awam?! Tingkatan yang ketiga: mempersaksikan makna tersebut dengan jalan Al Kasyf (penyingkapan tabir) melalui perantaraan cahaya Al Haq (Allah ‘azza wa jalla ) dan ini adalah tingkatan Al Muqarrabin, yaitu dengan seseorang melihat banyaknya makhluk (di alam semesta), akan tetapi dia melihat semuanya bersumber dari Zat Yang Maha Tunggal lagi Maha Perkasa, dan tingkatan yang keempat: dengan tidak menyaksikan di alam semesta ini kecuali satu zat yang esa, dan ini merupakan penyaksian para Shiddiqin, dan diistilahkan oleh orang ahli Tasawuf dengan sebutan: Al Fana’ Fit Tauhid (telah melebur dalam tauhid/pengesaan) karena dia tidak melihat kecuali satu, bahkan dia tidak melihat dirinya sendiri… Dan inilah puncak tertinggi dalam tauhid.

Jika anda bertanya bagaimana mungkin seseorang tidak melihat kecuali hanya satu saja, padahal dia melihat langit, bumi dan semua benda-benda yang benar-benar nyata, dan itu banyak sekali? dan bagaimana sesuatu yang banyak menjadi hanya satu? Ketahuilah bahwa ini adalah puncak ilmu Mukasyafat (tersingkapnya tabir) (maksudnya adalah cerita bohong orang-orang ahli Tasawuf yang bersumber dari bisikan jiwa dan perasaan mereka, yang sama sekali tidak berdasarkan Al Quran dan As Sunnah, -pen), dan rahasia-rahasia ilmu ini tidak boleh ditulis dalam sebuah kitab, karena orang-orang yang telah mencapai tingkatan Ma’rifah berkata, ‘membocorkan rahasia ketuhanan adalah kekafiran’. Sebagaimana seorang manusia dikatakan banyak bila anda melihat rohnya, jasad, sendi-sendi, urat-urat, tulang belulang dan isi perutnya, padahal dari sudut pandang lain dikatakan dia adalah satu manusia” (Lihat kitab Ihya ‘Ulumud Din 4/241-242).

Al Ghazali juga berkata, “Pandangan terhadap tauhid jenis pertama, yaitu pandangan tauhid yang murni, dengan pandangan ini, Anda pasti akan dikenalkan bahwa Dialah yang bersyukur dan disyukuri, dan Dialah yang mencintai dan dicintai, ini adalah pandangan orang yang meyakini bahwa tidaklah ada di alam semesta ini melainkan Dia (Allah ‘azza wa jalla)” (Ibid, 4/83).

Keenam, Asy Sya’rani, seorang tokoh besar Tashawuf yang telah menulis sebuah kitab yang berjudul Ath Thabaqat Al Kubra, yang memuat biografi tokoh-tokoh ahli Tasawuf dan kisah-kisah (kotor) yang dianggap oleh orang-orang ahli Tasawuf sebagai tanda kewalian. Di antaranya kisah seorang wali (?) yang bernama Ibrahim Al ‘Uryan, orang ini bila naik mimbar dan berceramah selalu dalam keadaan telanjang bulat!? (lihat At Thabaqat Al Kubra 2/124)

Kisah lainnya tentang seorang (wali Setan) yang bernama Syaikh Al Wuhaisyi yang bertempat tinggal di rumah pelacuran, yang mana setiap ada orang yang selesai berbuat zina, dan hendak meninggalkan tempat tersebut, dia berkata kepadanya: “Tunggulah sebentar hingga aku selesai memberikan syafaat untukmu sebelum engkau meninggalkan tempat ini!?” Dan di antara kisah tentang orang ini: bahwa setiap kali ada seorang pemuka agama setempat sedang menunggang keledai, dia memerintahkannya untuk segera turun, lalu berkata kepadanya: Peganglah kepala keledaimu, agar aku dapat melampiaskan birahiku padanya!? (lihat At Thabaqat Al Kubra 2/129-130)

Penutup

Setelah pembahasan di atas, maka jelaslah bagi kita semua bahwa ajaran Tasawuf adalah ajaran sesat yang menyimpang sangat jauh dari petunjuk Al Quran dan As Sunnah, yang dengan mengamalkan ajaran ini -na’udzu billah min dzalik- seseorang bukannya makin dekat kepada Allah ‘azza wa jalla, tapi malah semakin jauh dari-Nya, dan hatinya bukannya makin bersih, akan tetapi malah semakin kotor dan penuh noda. Kemudian jika timbul pertanyaan, “Kalau begitu usaha apa yang harus kita lakukan dalam upaya untuk menyucikan jiwa dan hati kita?”, Maka jawabannya adalah sederhana sekali, yaitu, Pelajari dan amalkan syariat islam ini lahir dan batin, maka dengan itulah jiwa dan hati kita akan bersih (untuk lebih jelasnya silakan pembaca menelaah kitab Manhajul Anbiya’ fii Tazkiyatin Nufus tulisan Syaikh Salim Al Hilali, yang ditulis khusus untuk menjelaskan masalah penting ini), karena di antara tugas utama yang dibawa para Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah menyucikan jiwa dan hati manusia dengan mengajarkan kepada mereka syariat Allah ‘azza wa jalla, sebagaimana firman Allah:

لَقَدْ مَنَّ اللّهُ عَلَى الْمُؤمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْأَنفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُالْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُّبِينٍ

“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab dan Al Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata”. (QS. Ali ‘Imran: 164).

Maka orang yang paling banyak memahami dan mengamalkan petunjuk Al Quran dan As Sunnah dengan baik dan benar, maka dialah orang yang paling bersih dan suci hati dan jiwanya dan dialah orang yang paling bertakwa kepada Allah ‘azza wa jalla, karena semua orang berilmu sepakat mengatakan bahwa: “Penghalang utama yang menghalangi seorang manusia untuk dekat kepada Allah ‘azza wa jalla adalah (kekotoran) jiwanya” (Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam kitabnya Igatsatul Lahafan dan Al Fawa’id). Oleh karena inilah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mempermisalkan petunjuk dan ilmu yang Allah turunkan kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan air hujan yang Allah turunkan dari langit, karena sebagaimana fungsi air hujan adalah untuk menghidupkan, membersihkan dan menumbuhkan kembali tanah yang tandus dan gersang, maka demikian pula petunjuk dan ilmu yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah untuk menghidupkan, menyucikan dan menumbuhkan hati manusia, dalam hadits Abi Musa Al ‘Asy’ari radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ مَثَلَ مَا بَعَثَنِيَ اللهُ بِهِ مِنَ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَصَابَ أَرْضاً… الحديث

“Sesungguhnya permisalan dari petunjuk dan ilmu yang aku bawa dari Allah adalah seperti hujan (yang baik) yang Allah turunkan ke bumi…” (HR. Bukhari 1/175, Fathul Bari dan Muslim no. 2282).

Semoga tulisan ini Allah ‘azza wa jalla jadikan bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua orang yang membacanya.

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا الحمد لله رب العالمين.

***

Penulis: Ustadz Abdullah Taslim, Lc.
Artikel http://www.muslim.or.id

Hakikat Tasawuf (1)

Pendahuluan

الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وآله وصحبه أجمعين، أما بعد

Istilah “sufi” atau “tasawuf” tentu sangat dikenal di kalangan kita, terlebih lagi di kalangan masyarakat awam, istilah ini sangat diagungkan dan selalu diidentikkan dengan kewalian, kezuhudan dan kesucian jiwa. Bahkan mayoritas orang awam beranggapan bahwa seseorang tidak akan bisa mencapai hakikat takwa tanpa melalui jalan tasawuf. Opini ini diperkuat dengan melihat penampilan lahir yang selalu ditampakkan oleh orang-orang yang mengaku sebagai ahli tasawuf, berupa pakaian lusuh dan usang, biji-bijian tasbih yang selalu di tangan dan bibir yang selalu bergerak melafazkan zikir, yang semua ini semakin menambah keyakinan orang-orang awam bahwasanya merekalah orang-orang yang benar-benar telah mencapai derajat wali (kekasih) Allah ta’ala

Sebelum kami membahas tentang hakikat tasawuf yang sebenarnya, kami ingin mengingatkan kembali bahwa penilaian benar atau tidaknya suatu pemahaman bukan cuma dilihat dari pengakuan lisan atau penampilan lahir semata, akan tetapi yang menjadi barometer adalah sesuai tidaknya pemahaman tersebut dengan Al Quran dan As Sunnah menurut apa yang dipahami salafush shalih. Sebagai bukti akan hal ini kisah khawarij, kelompok yang pertama menyempal dalam islam yang diperangi oleh para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bawah pimpinan Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berdasarkan perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Padahal kalau kita melihat pengakuan lisan dan penampilan lahir kelompok khawarij ini maka tidak akan ada seorang pun yang menduga bahwa mereka menyembunyikan penyimpangan dan kesesatan yang besar dalam batin mereka, sebagaimana yang digambarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau menjelaskan ciri-ciri kelompok khawarij ini, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“…Mereka (orang-orang khawarij) selalu mengucapkan (secara lahir) kata-kata yang baik dan indah, dan mereka selalu membaca Al Quran tapi (bacaan tersebut) tidak melampaui tenggorokan mereka (tidak masuk ke dalam hati mereka)…” (HSR Imam Muslim 7/175, Syarh An Nawawi, cet. Darul Qalam, dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu).

Dan dalam riwayat yang lain beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “… Bacaan Al Quran kalian (wahai para sahabatku) tidak ada artinya jika dibandingkan dengan bacaan Al Quran mereka, (demikian pula) shalat kalian tidak ada artinya jika dibandingkan dengan shalat mereka, (demikian pula) puasa kalian tidak ada artinya jika dibandingkan dengan puasa mereka (HSR Imam Muslim 7/175, Syarh An Nawawi, cet. Darul Qalam, dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu)

Maka pada hadits yang pertama Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang ciri-ciri mereka yang selalu mengucapkan kata-kata yang baik dan indah tapi cuma di mulut saja dan tidak masuk ke dalam hati mereka, dan pada hadits yang ke dua Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan tentang penampilan lahir mereka yang selalu mereka tampakkan untuk memperdaya manusia, yaitu kesungguhan dalam beribadah yang bahkan sampai kelihatannya melebihi kesungguhan para Sahabat radhiyallahu ‘anhum dalam beribadah (karena memang para Sahabat radhiyallahu ‘anhum berusaha keras untuk menyembunyikan ibadah mereka karena takut tertimpa riya)

Yang kemudian prinsip ini diterapkan dengan benar oleh Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, sahabat yang meriwayatkan hadits di atas, tatkala kelompok khawarij keluar untuk memberontak dengan satu slogan yang mereka elu-elukan: “Tidak ada hukum selain hukum Allah ‘azza wa jalla“. Maka Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu menanggapi slogan tersebut dengan ucapan beliau radhiyallahu ‘anhu yang sangat masyhur -yang seharusnya kita jadikan sebagai pedoman dalam menilai suatu pemahaman- yaitu ucapan beliau radhiyallahu ‘anhu: “(slogan mereka itu ) adalah kalimat (yang nampaknya) benar tetapi dimaksudkan untuk kebatilan.”

Semoga Allah ‘azza wa jalla Merahmati Imam Abu Muhammad Al Barbahari yang mengikrarkan prinsip ini dalam kitabnya Syarhus Sunnah dengan ucapan beliau: “Perhatikan dan cermatilah -semoga Allah ‘azza wa jalla merahmatimu- semua orang yang menyampaikan satu ucapan/pemahaman di hadapanmu, maka jangan sekali-kali kamu terburu-buru untuk membenarkan dan mengikuti ucapan/pemahaman tersebut, sampai kamu tanyakan dan meneliti kembali: Apakah ucapan/pemahaman tersebut pernah disampaikan oleh para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamradhiyallahu ‘anhu atau pernah disampaikan oleh ulama Ahlussunnah? Kalau kamu dapati ucapan/pemahaman tersebut sesuai dengan pemahaman mereka radhiyallahu ‘anhum berpegang teguhlah kamu dengan ucapan/pemahaman tersebut, dan janganlah (sekali-kali) kamu meninggalkannya dan memilih pemahaman lain, sehingga (akibatnya) kamu akan terjerumus ke dalam neraka!” (Syarhus Sunnah, tulisan Imam Al Barbahari hal.61, tahqiq Syaikh Khalid Ar Radadi). Setelah prinsip di atas jelas, sekarang kami akan membahas tentang hakikat tasawuf, agar kita bisa melihat dan menilai dengan jelas benar atau tidaknya ajaran tasawuf ini.

Definisi Tasawuf/Sufi

Kata “Shufi” berasal dari bahasa Yunani “Shufiya” yang artinya: hikmah. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa kata ini merupakan penisbatan kepada pakaian dari kain “Shuf” (kain wol) dan pendapat ini lebih sesuai karena pakaian wol di zaman dulu selalu diidentikkan dengan sifat zuhud, Ada juga yang mengatakan bahwa memakai pakaian wol dimaksudkan untuk bertasyabbuh (menyerupai) Nabi ‘Isa Al Masih ‘alaihi sallam (Lihat kitab kecil “Haqiqat Ash Shufiyyah Fii Dhau’il Kitab was Sunnah” (hal. 13), tulisan Syaikh DR. Muhammad bin Rabi’ Al Madkhali).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Ada perbedaan pendapat dalam penisbatan kata “Shufi”, karena kata ini termasuk nama yang menunjukkan penisbatan, seperti kata “Al Qurasyi” (yang artinya: penisbatan kepada suku Quraisy), dan kata “Al Madani” (artinya: penisbatan kepada kota Madinah) dan yang semisalnya. Ada yang mengatakan: “Shufi” adalah nisbat kepada Ahlush Shuffah (Ash Shuffah adalah semacam teras yang bersambung dengan mesjid Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang dulu dijadikan tempat tinggal sementara oleh beberapa orang sahabat Muhajirin radhiyallahu ‘anhum yang miskin, karena mereka tidak memiliki harta, tempat tinggal dan keluarga di Madinah, maka Rasullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan mereka tinggal sementara di teras tersebut sampai mereka memiliki tempat tinggal tetap dan peng- hidupan yang cukup. Lihat kitab Taqdis Al Asykhash tulisan Syaikh Muhammad Ahmad Lauh 1/34, -pen), tapi pendapat ini (jelas) salah, karena kalau benar demikian maka mestinya pengucapannya adalah: “Shuffi” (dengan huruf “fa’ “yang didobel). Ada juga yang mengatakan nisbat kepada “Ash Shaff” (barisan) yang terdepan di hadapan Allah ‘azza wa jalla, pendapat ini pun salah, karena kalau benar demikian maka mestinya pengucapannya adalah “Shaffi” (dengan harakat fathah pada huruf “shad” dan huruf “fa’ ” yang didobel. Ada juga yang mengatakan nisbat kepada “Ash Shafwah” (orang-orang terpilih) dari semua makhluk Allah ‘azza wa jalla, dan pendapat ini pun salah karena kalau benar demikian maka mestinya pengucapannya adalah: “Shafawi”. Ada juga yang mengatakan nisbat kepada (seorang yang bernama) Shufah bin Bisyr bin Udd bin Bisyr bin Thabikhah, satu suku dari bangsa Arab yang di zaman dulu (zaman jahiliah) pernah bertempat tinggal di dekat Ka’bah di Mekkah, yang kemudian orang-orang yang ahli nusuk (ibadah) setelah mereka dinisbatkan kepada mereka, pendapat ini juga lemah meskipun lafazhnya sesuai jika ditinjau dari segi penisbatan, karena suku ini tidak populer dan tidak dikenal oleh kebanyakan orang-orang ahli ibadah, dan kalau seandainya orang-orang ahli ibadah dinisbatkan kepada mereka maka mestinya penisbatan ini lebih utama di zaman para sahabat, para tabi’in dan tabi’ut tabi’in, dan juga karena mayoritas orang-orang yang berbicara atas nama shufi tidak mengenal qabilah (suku) ini dan tidak ridha dirinya dinisbatkan kepada suatu suku yang ada di zaman jahiliyah yang tidak ada eksistensinya dalam islam. Ada juga yang mengatakan -dan pendapat inilah yang lebih dikenal- nisbat kepada “Ash Shuf” (kain wol)(Majmu’ul Fatawa, 11/5-6).

Lahirnya Ajaran Tasawuf

Tasawuf adalah istilah yang sama sekali tidak dikenal di zaman para sahabat radhiyallahu ‘anhum bahkan tidak dikenal di zaman tiga generasi yang utama (generasi sahabat, tabi’in dan tabi’it tabi’in). Ajaran ini baru muncul sesudah zaman tiga generasi ini. (Lihat Haqiqat Ash Shufiyyah hal. 14).

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, “Adapun lafazh “Shufiyyah”, lafazh ini tidak dikenal di kalangan tiga generasi yang utama. Lafazh ini baru dikenal dan dibicarakan setelah tiga generasi tersebut, dan telah dinukil dari beberapa orang imam dan syaikh yang membicarakan lafazh ini, seperti Imam Ahmad bin Hambal, Abu Sulaiman Ad Darani dan yang lainnya, dan juga diriwayatkan dari Sufyan Ats Tsauri bahwasanya beliau membicarakan lafazh ini, dan ada juga yang meriwayatkan dariHasan Al Bashri” (Majmu’ Al Fatawa 11/5).

Kemudian Ibnu Taimiyyah menjelaskan bahwasanya ajaran ini pertama kali muncul di kota Bashrah, Iraq, yang dimulai dengan timbulnya sikap berlebih-lebihan dalam zuhud dan ibadah yang tidak terdapat di kota-kota (islam) lainnya (Majmu’ Al Fatawa, 11/6).

Berkata Imam Ibnu Al Jauzi: “Tasawuf adalah suatu aliran yang lahirnya diawali dengan sifat zuhud secara keseluruhan, kemudian orang-orang yang menisbatkan diri kepada aliran ini mulai mencari kelonggaran dengan mendengarkan nyanyian dan melakukan tari-tarian, sehingga orang-orang awam yang cenderung kepada akhirat tertarik kepada mereka karena mereka menampakkan sifat zuhud, dan orang-orang yang cinta dunia pun tertarik kepada mereka karena melihat gaya hidup yang suka bersenang-senang dan bermain pada diri mereka. (Talbis Iblis hal 161).

Dan berkata DR. Shabir Tha’imah dalam kitabnya Ash Shufiyyah Mu’taqadan Wa Maslakan (hal. 17) “Dan jelas sekali besarnya pengaruh gaya hidup kependetaan Nasrani -yang mereka selalu memakai pakaian wol ketika mereka berada di dalam biara-biara- pada orang-orang yang memusatkan diri pada kegiatan ajaran tasawuf ini di seluruh penjuru dunia, padahal Islam telah membebaskan dunia ini dengan tauhid, yang mana gaya hidup ini dan lainnya memberikan suatu pengaruh yang sangat jelas pada tingkah laku para pendahulu ahli tasawuf.” (Dinukil oleh Syaikh Shalih Al Fauzan dalam kitabnya Haqiqat At Tasawwuf, hal. 13).

Dan berkata Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir dalam kitab beliau At Tashawuf, Al Mansya’ wa Al Mashdar hal. 28 “Ketika kita mengamati lebih dalam ajaran-ajaran tasawuf yang dulu maupun yang sekarang dan ucapan-ucapan mereka, yang dinukil dan diriwayatkan dalam kitab-kitab tasawuf yang dulu maupun sekarang, kita akan melihat suatu perbedaan yang sangat jelas antara ajaran tersebut dengan ajaran Al Quran dan As Sunnah. Dan sama sekali tidak pernah kita dapati bibit dan cikal bakal ajaran tasawuf ini dalam perjalanan sejarah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat beliau radhiyallahu ‘anhum yang mulia, orang-orang yang terbaik dan pilihan dari hamba-hamba Allah ‘azza wa jalla, bahkan justru sebaliknya kita dapati ajaran tasawuf ini diambil dan dipungut dari kependetaan model Nasrani, dari kebrahmanaan model agama Hindu, peribadatan model Yahudi dan kezuhudan model agama Budha” (Dinukil oleh Syaikh Shalih Al Fauzan dalam kitabnya “Haqiqat At Tashawuf” hal. 14).

Dari keterangan yang kami nukilkan di atas, jelaslah bahwa tasawuf adalah ajaran yang menyusup ke dalam Islam, hal ini terlihat jelas pada amalan-amalan yang dilakukan oleh orang-orang ahli tasawuf, amalan-amalan asing dan jauh dari petunjuk islam. Dan yang kami maksudkan di sini adalah orang-orang ahli tasawuf zaman sekarang, yang banyak melakukan kesesatan dan kebohongan dalam agama, adapun ahli tasawuf yang terdahulu keadaan mereka masih lumayan, seperti Fudhail bin ‘Iyadh, Al Junaid, Ibrahim bin Adham dan lain-lain. (Lihat kitab Haqiqat At Tashawwuf tulisan Syaikh Shalih Al Fauzan hal. 15)

-bersambung insya Allah-

***

Penulis: Ustadz Abdullah Taslim, Lc.
Artikel http://www.muslim.or.id

puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami – puisi reliji agama islam (not here)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Meneropong Ilmu Hisab
Penulis: Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc.
Syariah, Kajian Khusus Ramadhan, 12 – September – 2005, 18:39:11

Mendekati bulan Ramadhan tentu kita ingat bagaimana perasaan kita yang demikian gembira karena memasuki bulan yang penuh limpahan pahala yang Allah k siapkan untuk orang-orang bertakwa. Namun di antara rasa gembira itu, terselip kegelisahan ketika melihat kaum muslimin berbeda-beda dalam menentukan awal bulan Ramadhan. Hilang kebersamaan mereka dalam menyambut bulan mulia itu. Sungguh hati ini sangat sedih. Semoga Allah k segera mengembalikan persatuan kaum muslimin kepada ajaran yang benar dan kebersamaan yang indah.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Hilangnya kebersamaan itu disebabkan oleh banyak faktor yang mestinya kaum muslimin segera menghilangkannya. Satu hal yang tak luput dari pengetahuan kita adalah pemberlakuan hisab atau ilmu falak dalam menentukan awal bulan hijriyyah di negeri ini baik oleh individu ataupun organisasi. Perbuatan tersebut merupakan sesuatu yang sangat lazim, bahkan seolah menjadi ganjil jika kita tidak memakainya dan hanya mencukupkan dengan cara yang sederhana yaitu ru’yah (melihat hilal).

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Demikianlah tashawwur (anggapan) yang terbentuk dalam benak sekian banyak kaum muslimin. Hal inilah yang kemudian menyebabkan adanya perbedaan pendapat dalam menentukan awal bulan, termasuk sesama mereka yang memakai hisab, terlebih dengan ilmu yang lain. Perlu diingat bahwa agama ini telah sempurna dalam segala ajarannya sebagaimana Allah k nyatakan:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيْتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِيْناً

“Pada hari ini Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian dan Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian dan Aku ridha buat kalian Islam sebagai agama kalian.” (Al-Maidah: 3)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Agama ini tidak membutuhkan penambahan atau pengurangan, lebih-lebih pada perkara ritual (ibadah) yang selalu berulang di masa Nabi n seperti shalat, puasa, dan haji. Ajaran Islam dalam hal itu telah jelas, termasuk pula dalam menentukan awal bulan hijriyyah. Allah k telah menetapkan bahwa hilal (bulan sabit) adalah alat untuk menentukan awal bulan Islam. Allah k berfirman:

يَسْأَلُوْنَكَ عَنِ اْلأَهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيْتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ

“Mereka bertanya tentang hilal-hilal, katakanlah itu adalah waktu-waktu bagi manusia dan bagi (ibadah) haji.” (Al-Baqarah: 189)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Demikian pula Nabi n bersabda:

إِذَا رَأَيْمُوْهُ فَصُوْمُوهُ وَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ

“Jika kalian melihatnya maka puasalah kalian dan jika kalian melihatnya maka berbukalah kalian, tapi jika kalian tertutupi awan maka tentukanlah (menjadi 30).” (Shahih, HR. Al-Bukhari no.1900 dan Muslim no. 2501)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Inilah tuntunan Islam. Tuntunan yang demikian mudah, pasti, dan membawa banyak maslahat. Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad n. Nabi mengatakan demikian ketika ilmu hisab dan falak telah ada dan dipakai oleh masyarakat Romawi, Persia bahkan Arab.

Namun Nabi n tidak mengikuti mereka. Bahkan beliau menerima sepenuhnya ketentuan Allah n bahwa untuk menentukan awal bulan adalah dengan ru’yatul hilal (melihat hilal). Yang sangat disayangkan, hampir-hampir ajaran Nabi ini tersisihkan dan diganti kedudukannya dengan ilmu hisab dan ilmu falak. Lebih ironis lagi, ini dilakukan oleh pihak-pihak yang dipandang sebagai ulama. Oleh karenanya kita akan melihat sejauh mana pandangan ulama Ahlus Sunnah terhadap pemberlakuan ilmu hisab.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah t dalam Majmu’ Fatawa-nya menjelaskan masalah ini: “Saya melihat manusia di bulan puasa dan bulan lainnya, mereka ada yang mendengarkan orang tak berilmu dari kalangan ahli hisab bahwa hilal dilihat atau tidak dilihat. Sampai-sampai, di antara hakim ada yang menolak persaksian beberapa orang yang adil karena mengikuti ahli hisab yang bodoh dan berdusta bahwa hilal dilihat atau tidak dilihat.

Di antara mereka ada juga yang tidak menerima ucapan ahli hisab bintang baik lahir maupun batin. Akan tetapi dalam hatinya punya syubhat yang banyak karena mempercayainya. Sesungguhnya kami mengetahui dengan pengetahuan yang sangat dimaklumi dari ajaran Islam bahwa dalam ru’yah (melihat) hilal untuk puasa, haji, ‘iddah (masa menunggunya wanita yang dicerai atau ditinggal mati suaminya) atau yang lainnya dari hukum-hukum yang berkaitan dengan hilal, tidak boleh menggunakan berita dari ahli hisab tentang terlihat atau tidaknya hilal.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Banyak nash-nash dari Nabi n dalam masalah ini, dan kaum muslimin telah berijma’ (bersepakat) atas yang demikian. Tidak diketahui ada khilaf (perselisihan pendapat) di masa lalu dalam masalah ini dan tidak pula di masa sekarang. Kecuali sebagian ahli fiqih belakangan setelah tiga kurun pertama yang menyangka bahwa jika hilal terhalangi awan boleh bagi seorang ahli hisab untuk mengamalkan hisab pada dirinya sendiri sehingga jika hisabnya menunjukkan mungkinnya ru’yah hilal maka ia puasa, jika tidak maka tidak berpuasa.

Pendapat ini walaupun terkait dengan “jika tertutup awan” dan khusus bagi ahli hisabnya saja, tapi tetap merupakan pendapat yang syadz (ganjil), karena telah didahului oleh ijma’ yang menyelisihinya. Maka, tidak ada seorang muslimpun yang berpendapat bolehnya mengikuti hisab di saat cerah atau menggantungkan hukum yang bersifat umum secara keseluruhan padanya. Allah k berfirman:

يَسْأَلُوْنَكَ عَنِ اْلأَهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيْتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ

“Mereka bertanya tentang hilal-hilal, katakanlah bahwa itu adalah waktu-waktu bagi manusia dan bagi (ibadah) haji.” (Al-Baqarah: 189)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Allah k mengabarkan bahwa hilal merupakan waktu untuk manusia dalam segala hal yang berkaitan dengan mereka. Dikhususkan penyebutan ibadah haji karena untuk membedakannya dengan ibadah yang lain. Selain itu, haji disaksikan oleh malaikat dan selainnya. Juga karena haji dilakukan di penghujung bulan dalam satu tahun.

Allah k menjadikan hilal sebagai waktu bagi manusia terkait dengan hukum-hukum yang ditetapkan syariat. Juga hukum-hukum yang ditetapkan dengan syarat-syarat yang ditetapkan oleh manusia. Sehingga apa saja yang waktunya tetap baik dengan syariat atau syarat maka hilal-lah patokan waktunya. Masuk di dalamnya puasa, haji, waktu ila’, ‘iddah, puasa kaffarah, puasa nadzar dan lain-lain.

Apa yang datang dari syariat merupakan perkara yang paling sempurna, paling baik, paling jelas, paling benar, dan paling jauh dari kegoncangan. Hilal adalah sesuatu yang disaksikan dan dilihat dengan mata. Dan di antara maklumat yang paling absah (meyakinkan) adalah sesuatu yang dilihat dengan mata. Oleh karenanya mereka sebut hilal karena kata itu (dari sisi bahasa) menunjukkan makna terang dan jelas. Dikatakan bahwa asal makna hilal adalah mengangkat suara. Dulu tatkala mereka melihat hilal mereka mengangkat suaranya, sehingga disebut hilal.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Artinya, waktu-waktu tersebut ditentukan dengan perkara yang jelas, terang, manusia sama-sama (bisa melihat)-nya. Tidak ada yang seperti hilal dalam masalah ini. Hilal ditetapkan dengan sesuatu yang thobi’i (alami), nampak, bersifat umum, dan dapat dilihat dengan mata sehingga tidak seorangpun sesat dari agamanya. Dengan memperhatikannya, tidak akan tersibukkan oleh masalah-masalah lain, dan tidak akan menjerumuskan pada perkara yang tidak bermanfaat. Juga tidak akan menjadi celah talbis (pengkaburan) dalam agama Allah k sebagaimana dilakukan ulama agama lain terhadap agama mereka. Dasar dilarangnya hisab dari naqli (syariat) dan ‘aqli (akal) sebagai berikut:

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Pertama, dari ‘Abdullah Ibnu ‘Umar c dari Nabi n bahwasanya beliau bersabda:

إِنَّا أُمَّةٌ أُمِّيَّةٌ لاَ نَكْتُبُ وَلا َنَحْسِبُ الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا وَعَقَدَ الإبْهَامَ فِي الثَّالِثَةِ وَالشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا يَعْنِي تَمَامَ الثَّلاَثِيْنَ

“Sesungguhya kami adalah umat yang ummi tidak menulis dan tidak menghitung bulan itu seperti ini, seperti ini dan seperti ini (beliau menggenggam ibu jari pada ketiga kalinya) dan bulan ini seperti ini, seperti ini dan seperti ini (yakni sempurna 30 hari).” (Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu ‘Umar)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Hadits ini merupakan berita sekaligus mengandung larangan ilmu hisab. Tidak adanya kemampuan beliau n dalam menulis karena beliau terhalang dari jalannya (mempelajarinya), padahal beliau mendapatkan manfaat yang sempurna dari tujuan kemampuan menulis itu. Ini merupakan keutamaan dan mukjizat besar karena Allah k mengajarkan ilmu kepada Rasulullah n tanpa perantara sebuah kitab. Hal ini merupakan mukjizat bagi beliau n.

Di sisi lain, seluruh para pembesar shahabat seperti empat khalifah dan yang lainnya, mayoritas mampu menulis karena butuhnya mereka terhadap hal itu. Namun mereka tidak diberi wahyu sebagaimana yang diberikan kepada Nabi n. Sehingga jadilah ke-ummi-an yang khusus bagi beliau sebagai sifat kesempurnaannya. Yaitu dari sisi ketidakbutuhannya kepada tulis menulis dan berhitung, karena ada yang lebih sempurna dan utama darinya.

Tapi, ke-ummi-an ini merupakan sifat negatif pada diri selain Rasulullah n bila dilihat dari sisi kehilangan keutamaan yang tidak bisa didapatkan kecuali dengan menulis. Maka, penulisan hari-hari pada bulan dan meng-hisab-nya termasuk dalam perkara ini (yakni, umat ini telah memiliki cara yang lebih baik daripada hisab yaitu ru’yah sehingga bila kita tidak memakai ilmu hisab, hal itu merupakan kesempurnaan karena kita memiliki yang lebih baik darinya. Sebaliknya, jika memakai hisab dan meninggalkan ru’yah justru merupakan kekurangan karena kita meninggalkan yang lebih baik dan memakai yang lebih jelek, red).

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Nabi n menerangkan: “Kami adalah umat yang ummi, tidak menulis tulisan ini dan tidak menghisab dengan hisab ini.” Ucapan beliau tersebut menafikan (mengingkari) hisab dan penulisan yang berkaitan dengan hari-hari pada suatu bulan yang dijadikan dasar waktu hilal bersembunyi dan kapan hilal muncul.

Penafian dalam hadits ini meski dengan teks yang mutlak bersifat menafikan hal yang lebih umum, namun jika dilihat dalam konteks kalimat itu ada yang menerangkan maksudnya, maka akan diketahui apakah maksud penafian itu umum ataukah khusus. Sehingga tatkala kata “Kami tidak menulis dan tidak menghitung” disejajarkan dengan sabda beliau “bulan itu 30 hari” dan “bulan itu 29 hari,” berarti beliau menerangkan bahwa dalam perkara hilal kita tidak membutuhkan hisab atau penulisan1 di mana bulan itu kadang seperti ini dan kadang seperti itu. Pembeda antara keduanya hanya ru’yah, tidak ada pembeda lain berupa (hasil) penulisan atau hisab.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Para ahli hisab pun tidak mampu untuk memposisikan ru’yah dengan tepat secara terus menerus -hanya mendekati saja-, sehingga terkadang benar dan terkadang salah. Jadi jelas bahwa ke-ummi-an dalam hal ini merupakan sifat pujian dan kesempurnaan. Hal itu jelas dari beberapa sisi:
– Dibandingkan hisab, ru’yah hilal lebih mencukupi, lebih terang dan jelas.
– Menggunakan hisab memungkinkan timbulnya kesalahan.
– Hisab dan penulisan justru mengandung banyak kerumitan yang tiada manfaatnya karena menjauhkan dari manfaat yang diperoleh. Di mana pada hakekatnya, hisab itu bukan dimaksudkan untuk hisab itu sendiri melainkan untuk hal yang lain.

Jika hisab dan penulisan ditiadakan karena kita tidak membutuhkan hal itu, karena ada yang lebih baik, dan karena kelemahan yang ada pada penulisan dan hisab, maka hisab dan penulisan merupakan kekurangan dan aib, bahkan kejelekan dan dosa. Barangsiapa yang masuk ke dalam hisab berarti ia telah keluar dari umat yang ummi dari sisi kesempurnaan dan keutamaannya, yaitu selamat dari kerusakan dan ia masuk dalam sisi negatif yang menghantarkan kepada kerusakan dan kegoncangan.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Sehingga kesempurnaan dan keutamaan yang didapat dengan ru’yah hilal tanpa hisab itu akan hilang karena menyibukkan diri dengan hisab, meski terkadang benar.
Kedua, Nabi n bersabda:

لاَ تَصُوْمُوا حَتَّى تَرَوْهُ وَلاَ تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ

“Jangan kalian berpuasa sampai kalian melihatnya dan jangan kalian berbuka sampai kalian melihatnya.” (seperti terdapat dalam hadits Ibnu ‘Umar c) (Shahih, HR. Muslim no. 2505)

Nabi n melarang untuk berpuasa sebelum melihat hilal dan melarang berbuka sebelum melihatnya, dan ru’yah di sini artinya penglihatan dengan indera mata. Maksudnya bukan tidak seorangpun boleh berpuasa sehingga melihatnya sendiri, namun janganlah seseorang berpuasa sehingga ia melihatnya atau orang lain melihatnya.

Berbeda dengan orang yang menerapkan ilmu hisab dan yang lainnya, yang Nabi n tegaskan ketiadaannya dari umat ini dan larangannya. Oleh karena ini para ulama menganggap mereka itu telah memasukkan sesuatu yang bukan dari Islam ke dalam Islam sehingga para ulama menghadapi mereka dengan pengingkaran yang dipakai dalam menghadapi ahli bid’ah.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Dilarangnya Hisab dari Sisi Akal

Peneliti dari ahli hisab semuanya bersepakat tentang mustahilnya menentukan ru’yah secara tepat dengan ilmu hisab untuk kemudian dihukumi bahwa hilal pasti dilihat atau tidak dapat dilihat sama sekali dengan ketentuan yang sifatnya menyeluruh, meski mungkin bisa terjadi secara kebetulan. Oleh karenanya orang-orang yang mementingkan bidang ini dari orang-orang Romawi, India, Persia dan Arab juga yang lainnya seperti Batlimus -yang dia adalah pemuka mereka-, juga yang datang setelahnya baik sebelum Islam atau setelahnya, tidak berbicara dalam masalah ini dengan satu hurufpun. (Akan tetapi yang berbicara dalam masalah ini adalah mereka yang datang belakangan seperti Wisyyar Ad-Dailami dan semacamnya ketika melihat bahwa syariat mengaitkan hukumnya dengan hilal, mereka melihat hisab sebagai jalan yang bisa tepat dalam hal menentukan waktu ru’yah. Padahal hisab bukan jalan yang lurus dan seimbang, bahkan memiliki banyak kesalahan dan hal itu telah terbukti. Mereka banyak berselisih apakah hilal bisa dilihat ataukah tidak. Hal itu disebabkan mereka menggunakan hisab untuk mengukur sesuatu yang tidak bisa diketahui dengan hisab sehingga mereka melenceng dari jalan yang benar).” (Majmu’ Fatawa, 25/207)

Sisi yang jelas dari tidak mungkinnya keakuratan hisab dalam menentukan ru’yah, bahwa sesuatu yang paling mungkin bisa ditentukan oleh ahli hisab –jika hisabnya benar- hanyalah waktu istisrar (tersembunyinya hilal) ketika bulatan matahari dan bulan berkumpul pada jam sekian misalnya, dan ketika matahari tenggelam bulan telah berpisah dari matahari dengan jarak sekitar 10 derajat misalnya, atau kurang atau lebih.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Derajat yang dimaksud adalah satu bagian dari 360 bagian dalam falak dan mereka membaginya menjadi 12 bagian yang mereka namai Ad-Dakhil. Setiap gugusan ada 12 derajat. Inilah maksimalnya pengetahuan mereka, yaitu menentukan jarak antara matahari dan bulan pada waktu dan tempat tertentu. Inilah yang mungkin bisa dihitung tepat dengan hisab. Adapun bisa dilihat atau tidaknya hilal, maka ini adalah persoalan inderawi dan alami, bukan perkara yang dihisab dengan matematika.

Dalam hal ini, tidak berlaku satu aturan yang tidak bertambah dan tidak berkurang dalam peniadaan atau penetapannya. Bahkan jika jarak (antara bulan dan matahari) misalnya 20 derajat, maka hilal bisa dilihat selama tidak ada penghalang dan jika hanya satu derajat maka tidak dapat dilihat. Adapun jika sekitar 10 derajat maka akan berbeda tergantung perbedaan sebab-sebab ru’yah sebagai berikut:
– Berbeda karena ketajaman penglihatan.
– Berbeda karena jumlah orang yang mengamati hilal. Jika banyak akan lebih mungkin terlihat oleh sebagian mereka, karena tajamnya penglihatan atau pengalaman salah seorang dari mereka dalam mengfokuskan pandangan ke tempat terbitnya hilal.
– Berbeda karena perbedaan tempat dan ketinggian, antara tempat yang tinggi dan tempat yang rendah, dan ada penghalang atau tidak.
– Berbeda karena perbedaan waktu melihatnya.
– Berbeda karena tingkat kebersihan udara.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Jika ru’yah merupakan sebuah hukum yang terkumpul dari sebab-sebab ini, yang tidak sedikitpun masuk dalam perhitungan ahli hisab, maka bagaimana mungkin seorang ahli hisab memberi kabar dengan kabar yang menyeluruh bahwa hilal tidak mungkin dilihat oleh seorangpun karena dia pandang jaraknya cuma tujuh atau delapan atau sembilan derajat. Atau bagaimana mungkin dia kabarkan dengan berita yang pasti bahwa hilal dilihat jika sembilan derajat atau sepuluh misalnya. (Majmu’ Fatawa, 25/126-189 dengan ringkas)

Beliau (Ibnu Taimiyyah) simpulkan: “Dan orang yang berpijak pada hisab dalam (menentukan) hilal, sebagaimana ia sesat dalam syariat, iapun telah berbuat bid’ah dalam agama, dia telah salah dalam hal akal dan ilmu hisab.” (Majmu’ Fatawa, 25/207)

Inilah penjelasan Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah t yang cukup terang, menjelaskan kepada kita sejauh mana ketepatan dan hukum ilmu hisab atau falak sebagai penentu awal bulan Islam.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Ini pula yang difatwakan oleh panitia tetap untuk pembahasan ilmiah dan fatwa Saudi Arabia, ketika sampai kepada mereka sebuah pertanyaan:

Apakah boleh seorang muslim menentukan awal dan akhir puasa dengan hisab ilmu falak atau harus dengan ru’yah hilal?
Jawab:
Allah k tidak membebani kita dalam mengetahui awal bulan Qamariyyah dengan sesuatu yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali kelompok yang sedikit dari manusia yaitu ilmu perbintangan atau hisab falak. Dengan ketentuan ini, terdapat nash-nash Al-Kitab dan As-Sunnah untuk menjadikan ru’yah hilal dan menyaksikannya sebagai tanda awal puasanya muslimin di bulan Ramadhan dan berbuka dengan melihat hilal Syawwal. Demikian pula keadaannya dalam menetapkan ‘Iedul Adha dan Arafah. Allah k berfirman:

فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمْ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

“Maka barangsiapa di antara kalian menyaksikan bulan hendaknya berpuasa.” (Al-Baqarah: 185)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

يَسْأَلُوْنَكَ عَنِ اْلأَهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيْتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ

“Mereka bertanya kepadamu tentang hilal-hilal, katakanlah: ‘Itu adalah waktu-waktu bagi manusia dan bagi (ibadah) haji.’” (Al-Baqarah: 189)
Nabi n bersabda:

إِذَا رَأَيْمُوْهُ فَصُوْمُوهُ وَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا الْعِدَّةَ ثَلاَثِيْنَ

“Jika kalian melihatnya, maka puasalah kalian, dan jika kalian melihatnya maka berbukalah kalian. Tapi jika kalian tertutupi awan, maka sempurnakanlah menjadi tigapuluh.”(Shahih, HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Umar c)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Nabi n menjadikan tetapnya puasa dengan melihat hilal bulan Ramadhan dan berbuka dengan melihat hilal Syawwal. Dan Nabi ntidak mengaitkannya itu dengan hisab bintang-bintang dan perjalanannya. Yang demikian diamalkan sejak jaman Nabi n, para Al-Khulafa’ Ar-Rasyidin, empat imam dan tiga kurun waktu yang Nabi n persaksikan keutamaan dan kebaikannya.

Merujuk kepada ilmu bintang dan meninggalkan ru’yah dalam menetapkan bulan-bulan Qamariyyah untuk menentukan awal ibadah, merupakan bid’ah yang tiada kebaikan padanya dan tidak ada landasannya dalam syariat. (Fatawa Ramadhan, 1/61, ditandatangani oleh Asy-Syaikh ‘Abdurrazzaq ‘Afifi, Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Mani’, dan Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Ghudayyan)

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin t berkata: “Adapun hisab, maka tidak boleh beramal dengannya dan berpijak padanya.” (Fatawa Ramadhan, 1/62)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Asy-Syaikh Ibnu Baz t ditanya: Sebagian kaum muslimin di sebagian negeri sengaja berpuasa tanpa bersandar pada ru’yah hilal dan merasa cukup dengan kalender. Apa hukumnya?

Jawab: Sesungguhnya Nabi n telah memerintahkan kaum muslimin untuk “Berpuasa karena melihat hilal dan berbuka karena melihat hilal, maka jika mereka tertutup oleh awan hendaknya menyempurnakan jumlah menjadi 30.” (Muttafaqun ‘alaihi) dan Nabi n bersabda:

إِنَّا أُمَّةٌ أُمِّيَّةٌ لاَ نَكْتُبُ وَلا َنَحْسِبُ الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا وَعَقَدَ الإبْهَامَ فِي الثَّالِثَةِ وقال وَالشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا وَأَشَارَ لأَصَابِعِهِ كُلِّهَا

“Kami adalah umat yang ummi tidak menulis dan tidak menghitung bulan itu adalah demikian demikian dan demikian dan beliau menggenggam ibu jarinya pada ketiga kalinya dan mengatakan bulan itu adalah begini, begini dan begini dan mengisyaratkan dengan jari-jarinya seluruhnya.”

Beliau n maksudkan bahwa bulan itu mungkin 29 hari dan bisa 30 hari, dan terdapat sebuah hadits dalam Shahih Al-Bukhari dari Abu Hurairah z bahwa Nabi n bersabda:

صُوْمُوا لِرُأْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُأْيَتِهِ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَِّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِينَ يَوْمًا

“Puasalah kalian karena melihatnya dan berbukalah karena melihatnya, maka jika kalian tertutupi awan hendaknya menyempurnakan Sya’ban menjadi 30.”
Dan Nabi n juga bersabda:

لاَ تَصُوْمُوا حَتَّى تَرَوا الْهِلاَلَ وَتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلاَ تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوا الْهِلاَلَ وَتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ

“Jangan kalian berpuasa sehingga melihat hilal atau sempurnakan jumlah dan jangan kalian berbuka sehingga melihat hilal atau menyempurnakan jumlah.” (Shahih, HR. Muslim no. 2495)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Dan hadits-hadits tentang ini banyak jumlahnya, yang kesemuanya menunjukkan wajibnya beramal dengan ru’yah atau menyempurnakan jumlah ketika tidak ada ru’yah, sebagaimana juga menunjukkan tidak bolehnya bersandar kepada hisab dalam masalah itu. Ibnu Taimiyyah t telah menyebutkan ijma’ para ulama bahwa dalam menentukan hilal tidak boleh bersandar kepada hisab. Dan itulah yang benar, tiada keraguan padanya. Allahlah yang memberi taufiq. (Fatawa Shiyam, hal. 5-6)

Syubhat
Sebagian orang memahami sabda Nabi n:

الشَّهْرُ تِسْعٌ وَعِشْرًوْنَ لَيْلَةً لاَ تَصُوْمُوهُ حَتَّى تَرَوْهُ وَلاَ تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ إِلاَّ أَنْ يُغَمَّ عَلَيْكُم فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ

“Bulan adalah 29 (hari) maka janganlah kalian berpuasa hingga kalian melihat hilal, dan janganlah kalian berbuka sehingga kalian melihatnya kecuali jika kalian tertutupi awan, maka jika tertutupi awan maka tentukanlah.” (Shahih, HR. Muslim no. 2501)

Mereka mengatakan kalimat ‘tentukanlah’ maksudnya adalah menentukan dengan hisab tempat-tempat bulan.
Pendalilan mereka dengan hadits Ibnu ‘Umar ini sangat rusak karena Ibnu ‘Umar sendiri yang meriwayatkan hadits: “Kita adalah umat yang ummi tidak menulis dan tidak menghitung” (dengan makna seperti yang telah dijelaskan -red). Bagaimana mungkin kemudian hadits beliau dipahami mewajibkan mengamalkan ilmu hisab? (Majmu’ Fatawa, 25/182)

Makna yang benar adalah tentukanlah jumlah bulan maka sempurnakanlah jumlah Sya’ban menjadi 30. (Al-Mishbahul Munir, hal. 492)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Akan lebih jelas lagi dengan riwayat lain yang menjelaskan maksud kata
فَاقْدِرُوا لَهُ
(maka tentukanlah) yang terdapat dalam riwayat Muslim dari ‘Ubaidillah bin ‘Umar dari Nafi’ dari Ibnu ‘Umar g dari Nabi n dengan lafadz:

فَاقْدِرُوا ثَلاَثِيْنَ

“Maka tentukanlah menjadi 30.”

Dalam riwayat Asy-Syafi’i dari Malik dari ‘Abdullah bin Dinar dari Ibnu ‘Umar dengan lafadz:

فَأَكْمِلُوا الْعِدَِّةَ ثَلاَثِيْنَ

“Sempurnakanlah jumlah menjadi 30.”
Juga dalam riwayat Al-Bukhari dari Al-Qa’nabi dari Malik dari ‘Abdullah bin Dinar dari Ibnu ‘Umar dengan lafadz yang sama. Yang lebih jelas lagi dalam riwayat Al-Bukhari dari Abu Hurairah:

فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِيْنَ

“Maka sempurnakanlah jumlah Sya’ban menjadi 30.” (lihat Nuzhatun-nadzhar bersama An-Nukat, hal. 100-102. Fathul Bari, 4/121)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Maksud dari kata (maka tentukanlah) begitu gamblang, yaitu menyempurnakan jumlah bilangan bulan Sya’ban menjadi 30 hari sebagaimana penjelasan di atas. Bukan maknanya memperkirakan dengan ilmu hisab atau falak.
Wallahu a’lam. 

1 Ibnu Hajar t berkata: “Yang dimaksud adalah menghisab bintang-bintang dan perjalanannya….. Bahkan yang nampak dari konteks tersebut menafikan pengaitan hukum dengan ilmu hisab sama sekali. Menjelaskan yang demikian sabda Nabi n jika kalian tertutupi awan sempurnakanlah menjadi 30. Beliau tidak mengatakan bertanyalah kepada ahli-ahli hisab… Seandainya perkara ini dikaitkan dengan ilmu hisab maka akan menyempitkan masalah ini. Karena tidak ada yang mengetahuinya kecuali sedikit.” (Fathul Bari 4/127)

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Khilafah, Imamah dan Pemberontakan
Penulis: Al-Ustadz Muslim Abu Ishaq Al-Atsari
Syariah, Hadits, 21 – Agustus – 2005, 10:12:37

‘Arfajah Al-Asyja‘i z berkata: Aku mendengar Rasulullah n bersabda:

مَنْ أَتَاكُمْ، وَأَمْرُكُمْ جَمِيْعٌ عَلَى رَجُلٍ وَاحِدٍ، يُرِيْدُ أَنْ يَّشُقَّ عَصَاكُمْ أَوْ يُفَرِّقَ جَمَاعَتَكُمْ، فَاقْتُلُوْهُ

“Siapa yang mendatangi kalian dalam keadaan kalian telah berkumpul/bersatu dalam satu kepemimpinan, kemudian dia ingin memecahkan persatuan kalian atau ingin memecah belah jamaah kalian, maka perangilah/bunuhlah orang tersebut.”
Dalam lafadz lain:

إِنَّهُ سَتَكُوْنُ هَنَاتٌ وَهَنَاتٌ. فَمَنْ أَرَادَ أَنْ يُفَرِّقَ أَمْرَ هَذِهِ اْلأُمَّةِ، وَهِيَ جَمِيْعٌ، فَاضْرِبُوْهُ بِالسَّيْفِ، كَائِنًا مَنْ كَانَ

“Sungguh akan terjadi fitnah dan perkara-perkara baru. Maka barangsiapa yang ingin memecah-belah urusan umat ini padahal umat ini dalam keadaan telah berkumpul/bersatu dalam satu kepemimpinan, maka penggallah orang tersebut, siapa pun dia.”

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Takhrij Hadits

Hadits yang mulia di atas diriwayatkan Al-Imam Muslim dalam Shahih-nya, Kitab Al-Imarah, Bab Hukmu Man Farraqa Amral Muslimin wa Huwa Mujtama’ (Hukum orang yang memecah-belah urusan muslimin dalam keadaan mereka telah berkumpul/bersatu pada perkara tersebut), no. 1852. Diriwayatkan pula oleh Al-Imam Ahmad dalam Musnad-nya 4/261, 4/341, 5/23; An-Nasa`i dalam Sunan-nya no. 4020, 4021, 4022 dan Abu Dawud dalam Sunan-nya no. 4762.
Dalam riwayat An-Nasa`i (no. 4020) ada tambahan:

فَإِنَّ يَدَ اللهِ عَلَى الْجَمَاعَةِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ يَرْكُضُ

“Karena sesungguhnya tangan Allah di atas tangan jamaah dan sungguh setan berlari bersama orang yang berpisah dari jamaah.”

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Makna Hadits

يُرِيْدُ أَنْ يَّشُقَّ عَصَاكُمْ
(dia ingin memecahkan tongkat kalian) Maknanya ia ingin memecah-belah jamaah kalian sebagaimana tongkat dibelah-belah. Hal ini merupakan ungkapan berselisihnya kalimat dan menjauhnya jiwa-jiwa. (Syarhu Muslim, 13/242)

فَاقْتُلُوْهُ
(maka bunuhlah orang tersebut) dalam lafadz lain:
فَاضْرِبُوْهُ بِالسَّيْفِ
(maka penggallah orang itu), tindakan ini dilakukan bila memang perbuatan jeleknya itu itu tidak dapat dicegah dan tidak dapat dihentikan kecuali dengan membunuhnya. (Syarhu Muslim, 13/242)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

َائِنًا مَنْ كَانَ
(siapa pun dia) sama saja baik dia dari kalangan kerabat Nabi n atau selain mereka, dengan syarat pimpinan (imam) yang awal memang pantas menyandang imamah ataupun khilafah. Demikian dikatakan Al-Qari sebagaimana dinukil dalam ‘Aunul Ma‘bud (13/76).

هَنَاتٌ وَهَنَاتٌ
, dalam An-Nihayah (5/278) disebutkan maknanya adalah kerusakan dan kejelekan. Sedangkan di dalam hadits ini maknanya kata Al-Imam An-Nawawi t adalah fitnah dan perkara-perkara baru. (Syarhu Muslim, 13/242)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Pentingnya Kepemimpinan

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t berkata: “Wajib diketahui bahwa mengangkat pemimpin untuk mengatur urusan manusia termasuk kewajiban agama yang terbesar. Bahkan tidak akan tegak agama dan tidak pula dunia kecuali dengannya. Karena anak Adam tidak akan sempurna kemaslahatan mereka kecuali dengan ijtima’ (berkumpul dan berjamaah), juga disebabkan kebutuhan sebagian mereka kepada sebagian yang lain. Dan ketika mereka berkumpul, tentunya harus ada yang menjadi pemimpin/ketua mereka, sampai-sampai Nabi n bersabda:

إِذَا خَرَجَ ثَلاَثَةٌ فِي سَفَرٍ فَلْيُؤَمِّرُوا أَحَدَهُمْ

“Apabila tiga orang keluar dalam satu safar maka hendaklah mereka menjadikan salah seorang dari mereka sebagai pemimpin mereka (dalam safar tersebut).” (HR. Abu Dawud dari hadits Abu Sa’id dan Abu Hurairah c)1

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Al-Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya dari Abdullah bin ‘Amr x bahwasanya Nabi n bersabda:

وَ لاَ يَحِلُّ لِثَلاَثَةٍ يَكُوْنُوْنَ بِفَلاَةٍ مِنَ اْلأَرْضِ إِلاَّ أَمَّرُوْا عَلَيْهِمْ أَحَدَهُمْ

“Tidak halal bagi tiga orang yang berada di permukaan bumi (yakni dalam safar) kecuali mereka menjadikan salah seorang dari mereka sebagai pemimpin mereka.”2

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Nabi n mewajibkan pengangkatan seseorang sebagai pemimpin dalam perkumpulan yang sedikit dalam safar yang ditempuh, sebagai peringatan agar pengangkatan pemimpin ini dilakukan dalam seluruh jenis perkumpulan. Dan juga Allah k mewajibkan amar ma’ruf nahi mungkar, dan kewajiban ini tidak akan sempurna ditunaikan kecuali dengan adanya kekuatan dan kepemimpinan. Demikian pula seluruh perkara yang Allah wajibkan seperti jihad, keadilan, penunaian ibadah haji, pelaksanaan shalat Jum’at, hari Ied dan menolong orang yang dizalimi. Pelaksanaan hukum had juga tidak akan sempurna kecuali dengan kekuatan dan kepemimpinan, karena itulah diriwayatkan:

السَّلْطَانُ ظِلُّ اللهِ فِي اْلأَرْضٍ

“Sesungguhnya sultan/penguasa adalah naungan Allah di bumi.”3

Sehingga dikatakan juga: “60 tahun di bawah pimpinan imam/pimpinan yang jahat/lalim itu lebih baik daripada satu malam tanpa pemimpin.” Dan tentunya pengalaman yang akan menerangkan hal ini.
Karena itulah as-salafush shalih seperti Al-Fudhail bin ‘’Iyadh, Ahmad bin Hambal dan selain keduanya menyatakan: “Seandainya kami memiliki doa yang mustajab niscaya doa tersebut akan kami tujukan untuk penguasa.” (As-Siyasah Asy-Syar‘iyyah, hal. 129-130)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Catatan Penting bagi Kita Semua!

Keberadaan daulah Islamiyyah memang sangatlah penting dan berarti bagi kehidupan beragama kaum muslimin. Namun yang perlu diperhatikan dan menjadi catatan penting di sini apakah perkara tersebut menjadi tujuan yang utama, sebagaimana dinyatakan: “Tujuan agama yang hakiki adalah menegakkan undang-undang kepemimpinan yang baik lagi terbimbing”?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t menyatakan: “Orang yang berkata bahwa masalah imamah adalah tujuan yang paling penting dan utama dalam hukum-hukum agama dan masalah kaum muslimin yang paling mulia, maka dia itu berdusta menurut kesepakatan kaum muslimin baik yang sunni ataupun yang syi’i. Bahkan ini termasuk kekufuran, karena iman kepada Allah dan Rasul-Nya lebih penting dan utama daripada masalah imamah. Hal ini adalah perkara yang dimaklumi secara pasti dari agama Islam. Dan seorang kafir tidaklah menjadi mukmin sampai ia bersaksi: Laa ilaaha illallah wa anna Muhammadan rasulullah (bukan karena imamah, dan tentunya hal ini menunjukkan pentingnya permasalahan iman, pen). Inilah alasan utama Rasulullah n memerangi orang-orang kafir. Beliau n bersabda:

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ لاَّ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنِّي رَسُوْلُ اللهِ وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوْا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ عَصَمُوْا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَ أَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّهَا

“Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah dan aku adalah Rasulullah, kemudian mereka menegakkan shalat dan membayar zakat. Maka bila mereka melakukan hal itu terjagalah dariku darah dan harta mereka kecuali dengan haknya.” 4

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Beliau t juga menyatakan: “Perlu dimaklumi bagi kita semua, apabila didapatkan masalah kaum muslimin yang paling mulia dan tujuan yang paling penting dalam agama ini, tentunya akan disebutkan dalam Kitabullah lebih banyak daripada perkara selainnya. Dan demikian pula keterangan Rasulullah n tentang perkara tersebut, tentunya akan lebih utama dan lebih banyak daripada keterangan beliau terhadap perkara lainnya. Sementara kita lihat Al Qur`an penuh dengan penyebutan tauhidullah, nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya, ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, kisah-kisah, perintah dan larangan, hukum had dan kewajiban-kewajiban. Tidak demikian halnya dengan masalah imamah. (Maka kalau dikatakan bahwa masalah imamah itu lebih utama/penting dan lebih mulia daripada yang lainnya, pen) lalu bagaimana bisa Al Qur`an itu dipenuhi dengan selain perkara yang lebih penting/utama dan lebih mulia?!” (Minhajul Anbiya`, 1/21)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Asy-Syaikh Rabi‘ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah berkata meluruskan kesalahan orang yang mengatakan demikian: “Bahkan sesungguhnya tujuan agama yang hakiki dan tujuan penciptaan jin dan manusia serta tujuan diutusnya para rasul serta diturunkannya kitab-kitab adalah untuk ibadah kepada Allah dan mengikhlaskan agama untuk Allah. Allah k berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ

“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”5

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُوْلٍ إِلاَّ نُوْحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنَا فَاعْبُدُوْنِ

“Tidaklah Kami mengutus seorang rasul pun sebelummu kecuali Kami wahyukan kepadanya bahwasanya tidak ada ilah yang patut disembah kecuali Aku maka beribadahlah kalian kepada-Ku.”6

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

الر، كِتاَبٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَدُنْ حَكِيْمٍ خَبِيْرٍ، أَلاَّ تَعْبُدُوا إِلاَّ اللهَ إِنَّنِي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيْرٌ وَبَشِيْرٌ

“Alif laam raa. (Inilah) sebuah kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan baik serta dijelaskan secara terperinci dari sisi Dzat Yang Maha Memiliki Hikmah lagi Maha Mengetahui/Mengabarkan, agar kalian tidak beribadah kecuali kepada Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira dari Allah kepada kalian.”7 (Manhajul Anbiya fid Da’wah ilallah fihil Hikmah wal ‘Aql, hal. 152)

Demikianlah perkara keimanan ini begitu amat pentingnya agar menjadi perhatian kita semuanya. Dan jangan seseorang terlalu berambisi mendirikan daulah Islamiyyah dan menjadikannya sebagai inti dakwahnya kepada umat, sementara tauhid belum ditegakkan, kesyirikan masih merajalela dan Sunnah Nabi n masih dibuang di belakang punggung-punggung manusia. Wallahul musta’an.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Pemberontak, Gerombolan Parasit dalam Khilafah Islamiyyah

Tegaknya daulah Islamiyyah merupakan keinginan setiap muslim yang memiliki ghirah keislaman, agar hanya Allah  yang diibadahi dan hanya syariat-Nya yang ditegakkan. Namun kesinambungan dan perjalanan daulah itu dapat terganggu dengan keberadaan gerombolan-gerombolan pengacau keamanan yang merongrong kewibawaan penguasa. Tak jarang gerombolan itu mengadakan aksi pemberontakan di saat mereka merasa memiliki kekuatan. Ibaratnya gerombolan ini seperti parasit dalam tubuh daulah Islamiyyah sehingga tidak ada jalan untuk menjaga keutuhan daulah, kewibawaan penguasa dan mempertahankan persatuan kaum muslimin kecuali menumpas parasit tersebut dan memberikan hukuman yang setimpal kepada mereka sesuai dengan ketetapan syariat Islam.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Larangan Memberontak kepada
Pemerintah Muslimin walaupun Zalim

Aksi kudeta, penggulingan penguasa, mungkin merupakan berita yang terlalu sering kita dengar terjadi di luar negeri kita. Penguasa atau Presiden Fulan digulingkan dan diambil alih kekuasaannya oleh si A, pimpinan kudeta berdarah. Demikian contoh isi beritanya. Dan kudeta seperti ini pun pernah terjadi di negara kita tidak hanya sekali, yang semua pemberontak ini ingin mengambil alih kekuasaan dari pemerintah yang sah. Namun dengan izin Allah k aksi-aksi pemberontakan tersebut dapat digagalkan atau disingkirkan.

Akan tetapi sangat disesalkan di antara kelompok-kelompok para pemberontak ini ada yang menisbahkan dirinya pada Islam atau agama yang mulia ini, sementara agama yang mulia ini berlepas diri dari hal tersebut. Karena agama ini tidak mengajarkan pemberontakan dan tidak ridha terhadap pemberontakan kepada pemerintah muslimin. Wallahul musta’an.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Kelompok-kelompok pemberontak yang berbicara atas nama agama ini menggembar-gemborkan keinginan mereka ingin membangun negara dalam negara (yang sah) dan seandainya punya kesempatan mereka akan menggulingkan pemerintah yang sah. Mereka berteriak-teriak di hadapan khalayak ingin mendirikan khilafah Islamiyyah, ingin menegakkan syariat Islam, sementara syariat Islam tersebut tidak ditegakkan terlebih dahulu pada diri dan keluarga mereka (bahkan juga dalam praktek mereka untuk meraih khilafah/daulah Islamiyyah -ed). Sehingga penegakan syariat Islam dan khilafah Islamiyyah yang ingin mereka lakukan sekedar isapan jempol semata. Mereka membuat huru-hara, mengacaukan keamanan dan menyudutkan Islam serta kaum muslimin.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Aksi bom di berbagai tempat mereka tebarkan atas nama jihad fi sabilillah melawan kezaliman penguasa, padahal lebih tepat apabila dikatakan mereka ini adalah gerombolan pemberontak pengacau keamanan dan ketentraman. Jalan yang mereka tempuh menyelisihi kebenaran (al-haq), bimbingan dan petunjuk yang dibawa oleh Rasulullah n. Karena syariat menetapkan, bila seorang muslim telah diangkat sebagai pimpinan di sebuah negeri kaum muslimin di mana seluruh urusan kaum muslimin berada di bawah perintah dan pengaturannya, maka haram untuk memberontak kepadanya dan haram menggulingkan kekuasaannya walaupun ia seorang pimpinan yang zalim.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Memberontak dengan bentuk dan model yang bagaimana pun haram hukumnya, karena adanya hadits-hadits yang berisi larangan memberontak dan juga karena adanya dampak yang ditimbulkan oleh pemberontakan tersebut berupa fitnah, tertumpahnya darah, malapetaka dan bencana. Prinsip tidak memberontak kepada pemerintahan kaum muslimin merupakan prinsip yang disepakati oleh Ahlus Sunnah wal Jamaah. Dan asas ini termasuk asas Ahlus Sunnah wal Jamaah yang paling pokok yang diselisihi oleh kelompok-kelompok sesat dan ahlul ahwa`. (Fiqhus Siyasah Asy-Syar‘iyyah, hal. 170)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Al-Imam An-Nawawi t telah menyebutkan kesepakatan tersebut dengan ucapan beliau: “Adapun memberontak kepada penguasa dan memerangi mereka maka haram menurut kesepakatan kaum muslimin, walaupun penguasa itu fasiq zalim.” (Syarhu Muslim, 12/229)

Demikian pula yang dinukilkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-’Asqalani t dari Ibnu Baththal t, beliau berkata: “Fuqaha sepakat tentang wajibnya menaati sultan/penguasa, jihad bersamanya, dan bahwa menaatinya itu lebih baik daripada memberontak kepadanya, karena akan melindungi tertumpahnya darah dan menenangkan orang banyak.” Ibnu Baththal melanjutkan: “Dan mereka tidak mengecualikan dari larangan tersebut kecuali bila sultan/penguasa itu jatuh ke dalam kekufuran yang nyata, maka tidak boleh menaatinya bahkan wajib memeranginya bagi orang yang memiliki kemampuan.” (Fathul Bari, 13/9)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Hadits Rasulullah n dan Ucapan Ulama dalam Masalah Ini

Di antara hadits-hadits yang ada dalam masalah ini dapat kita sebutkan sebagai berikut:
‘Ubadah ibnu Ash-Shamit z berkata:

بَايَعْنَا عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي مَنْشَطِنَا وَمَكْرَهِنَا وَعُسْرِنَا وَيُسْرِنَا وَأَثَرَة عَلَيْنَا وَأَنْ لاَ نُنَازِعَ اْلأَمْرَ أَهْلَهُ، إِلاَّ أَنْ تَرَوْا كُفْرًا بَوَاحًا عِنْدَكُمْ مِنَ اللهِ فِيْهِ بُرْهَانٌ

“Kami berbai’at untuk mendengar dan taat dalam keadaan kami suka ataupun terpaksa, dalam keadaan sulit ataupun lapang, dan dalam keadaan penguasa menahan hak-hak kami. Dan beliau membai’at kami agar kami tidak menentang dan menarik/merebut perkara dari pemiliknya (memberontak pada penguasa) kecuali bila kalian melihat kekufuran yang nyata dari penguasa tersebut di mana di sisi kalian ada bukti/keterangan yang nyata8 dari Allah tentang kekafiran mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 7056 dan Muslim no. 1709)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Rasulullah n pernah bersabda:

إِنَّهُ يُسْتَعْمَلُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ، فَتَعْرِفُوْنَ وَتُنْكِرُوْنَ، فَمَنْ كَرِهَ فَقَدْ بَرِئَ، وَمَنْ أَنْكَرَ فَقَدْ سَلِمَ، وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ. قَالُوا: أَلاَ نُقَاتِلُهُمْ؟ قَالَ: لاَ مَا صَلَّوا

“Sungguh akan memimpin kalian para pimpinan yang kalian fahami perbuatan mereka adalah perbuatan maksiat dan kalian mengingkari perbuatan tersebut dilakukan. Maka barangsiapa yang benci (terhadap kejahatan/kezaliman pimpinan tersebut) sungguh ia telah berlepas diri dan barangsiapa yang mengingkarinya sungguh ia telah selamat, akan tetapi siapa yang ridha dan mengikuti (kejahatan penguasa maka orang itu bersalah).” Para shahabat bertanya: “Apakah tidak sebaiknya kami memerangi mereka?” Beliau menjawab: “Tidak boleh, selama mereka masih shalat.” (HR. Muslim no. 1854)

Ibnu ‘Abbas x menyampaikan sabda Nabi n:

مَنْ رَأََى مِنْ أَمِيْرِه شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ، فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ فمِيْتَةٌ جَاهِلِيَّةٌ

“Siapa yang melihat dari pemimpinnya sesuatu yang ia benci maka hendaklah ia bersabar karena siapa yang meninggalkan jamaah (kaum muslimin di bawah pimpinan pemimpin tersebut) satu jengkal saja lalu ia meninggal maka matinya itu mati jahiliyyah.”9 (HR. Al-Bukhari no. 7053 dan Muslim no. 1849)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Anas bin Malik z mengatakan: Para pembesar shahabat Rasulullah n melarang kami dengan mengatakan:

لاَ تَسُبُّوا أُمَرَاءَكُمْ، وَلاَ تَغِشُّوْهُمْ وَلاَ تُبْغَضُوْهُمْ وَاتَّقُوا اللهَ وَاصْبِرُوْا، فَإِنَّ اْلأَمْرَ قَرِيْبٌ

“Janganlah kalian mencela pemimpin-pemimpin kalian, janganlah mengkhianati mereka dan janganlah membenci mereka. Bertakwalah kalian kepada Allah dan bersabarlah, karena sesungguhnya perkara itu dekat.” (HR. Ibnu Abi ‘Ashim no. 1015 dalam Kitabus Sunnah, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani t dalam Zhilalul Jannah fi Takhrijis Sunnah)

Abu ‘Utsman Ash-Shabuni t berkata: “Ashabul hadits memandang shalat Jum’at, shalat dua ied dan shalat-shalat lainnya dilakukan di belakang setiap imam/pimpinan muslim yang baik ataupun yang fajir/jahat. Mereka memandang untuk mendoakan taufik dan kebaikan untuk penguasa serta tidak boleh memberontak, sekalipun para pimpinan tersebut telah menyimpang dari keadilan dengan berbuat kejahatan, kelaliman dan kesewenang-wenangan.” (‘Aqidatus Salaf Ashabil Hadits, hal. 106)
Al-Imam Ath-Thahawi t berkata menyebutkan i‘tiqad (keyakinan) Ahlus Sunnah wal Jamaah: “Kita memandang tidak bolehnya memberontak terhadap pimpinan dan penguasa/pengatur perkara kita, sekalipun mereka itu zalim. Kita tidak boleh mendoakan kejelekan untuknya dan kita tidak menarik ketaatan kita dari ketaatan terhadapnya. Kita memandang taat kepada pimpinan merupakan ketaatan kepada Allah k sebagai satu kewajiban, selama mereka tidak memerintahkan untuk bermaksiat. Dan kita mendoakan kebaikan dan kelapangan/pemaafan untuk mereka.” (Syarh Al-’Aqidah Ath-Thahawiyyah, Ibnu Abil ‘Izzi Al-Hanafi, hal. 379)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Al-Aini berkata menerangkan hadits Ibnu ‘Abbas x di atas: “Yakni hendaklah ia bersabar atas perkara yang dibenci tersebut dan tidak keluar dari ketaatan kepada penguasa. Karena hal itu akan mencegah tertumpahnya darah dan menenangkan dari kobaran fitnah, kecuali bila imam/penguasa tersebut kafir dan menampakkan penyelisihan terhadap dakwah Islam maka dalam keadaan demikian tidak ada ketaatan kepada makhluk.” (‘Umdatul Qari, 24/178; Fiqhus Siyasah Asy-Syar`iyyah hal. 173)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t berkata: “Yang masyhur dari madzhab Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah mereka memandang tidak boleh keluar memberontak kepada para pemimpin dan memerangi mereka dengan pedang, sekalipun pada mereka ada kezaliman. Sebagaimana hal ini ditunjukkan oleh hadits-hadits yang shahih dari Nabi n, karena kerusakan yang ditimbulkan dalam peperangan dan fitnah lebih besar daripada kerusakan yang dihasilkan kezaliman mereka tanpa perang dan fitnah.” (Minhajus Sunnah, 3/213). Beliau t juga menyatakan: “Rasulullah n sungguh telah melarang untuk memerangi para penguasa/pimpinan, padahal beliau mengabarkan bahwa para pimpinan tersebut melakukan perkara-perkara yang mungkar. Hal ini menunjukkan tidak bolehnya mengingkari penguasa dengan menghunuskan pedang (perang) sebagaimana pandangan kelompok-kelompok yang memerangi penguasa baik dari kalangan Khawarij, Zaidiyyah maupun Mu’tazilah.” (Minhajus Sunnah, 3/214)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Dalam Majmu’ul Fatawa (35/12) beliau juga menyatakan: “Adapun ahlul ilmi wad din dan orang yang Allah berikan kepadanya keutamaan, mereka tidak memberikan rukhshah (keringanan) kepada seorang pun dalam perkara yang Allah larang berupa bermaksiat kepada wulatul umur (pemimpin), menipu mereka dan memberontak terhadap mereka dari satu sisi pun. Sebagaimana prinsip ini diketahui dari Ahlus Sunnah dan orang-orang yang berpegang teguh terhadap agama, baik orang-orang yang terdahulu maupun yang belakangan.”

Asy-Syaikh Ibnu Baz t berkata: “Wajib bagi kaum muslimin untuk taat kepada wulatul umur dalam perkara ma’ruf, bukan dalam perkara maksiat. Bila ternyata mereka memerintahkan kepada maksiat maka tidak boleh ditaati, namun tidak boleh keluar/memberontak kepada mereka karena perbuatan maksiat mereka tersebut. Dan di antara dalilnya adalah sabda Nabi n:

عَلَى الْمَرْءِ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ فِيْمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ، إِلاَّ أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَةٍ، فَإِنْ أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ

“Wajib bagi seseorang untuk mendengar dan taat dalam apa yang ia sukai dan benci, kecuali ia diperintah berbuat maksiat. Maka bila ia diperintah berbuat maksiat, ia tidak boleh mendengar dan taat.”10

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Juga ketika disebutkan kepada para shahabat tentang para pemimpin yang mereka fahami perbuatan para pemimpin itu adalah perbuatan maksiat dan mereka mengingkari perbuatan tersebut, para shahabat bertanya kepada beliau n: “Lalu apa yang engkau perintahkan kepada kami apabila kami menyaksikan perkara tersebut?” Beliau n menjawab:

أَدُّوْا إِلَيْهِمْ حَقَّهُمْ وَسَلُوا اللهَ حَقَّكُمْ

“Tunaikan hak mereka dan mintalah hak kalian kepada Allah.”11

Hal ini menunjukkan tidak bolehnya mereka menentang wulatul umur dan tidak bolehnya mereka keluar memberontak kecuali bila mereka melihat kekufuran yang nyata yang mereka punya bukti yang nyata dari Allah k tentang kekufuran mereka.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Memberontak kepada wulatul umur (penguasa) itu dilarang tidak lain karena akan menyebabkan kerusakan yang besar dan kejelekan yang tidak sedikit. Di antaranya akan terganggu keamanan dan tersia-siakannya hak, tidak diperolehnya kemudahan untuk mencegah kezaliman orang yang berbuat zalim dan tidak dapat memberi pertolongan kepada orang yang dizalimi dan jalan-jalan menjadi tidak aman. Sehingga jelaslah, memberontak terhadap wulatul umur berdampak kerusakan dan kejelekan yang besar, terkecuali bila kaum muslimin melihat kekufuran yang nyata yang mereka punya bukti yang nyata dari Allah  tentang kekufuran mereka. Dalam keadaan seperti ini tidak apa-apa mereka melakukan upaya untuk menggulingkan penguasa tersebut jika memang kaum muslimin memiliki kekuatan. Namun bila tidak memiliki kekuatan, mereka tidak boleh melakukan hal tersebut. Atau bila mereka keluar (memberontak, red) dari penguasa tersebut akan menyebabkan kejelekan yang lebih besar maka tidak boleh mereka keluar demi menjaga kemaslahatan umum. Kaidah syar’iyyah yang disepakati menyatakan: tidak boleh menghilangkan kejelekan dengan mendatangkan apa yang lebih jelek daripada kejelekan yang sebelumnya, bahkan wajib menolak kejelekan dengan apa yang memang bisa menghilangkannya atau meringankannya. Adapun menolak kejelekan dengan kejelekan yang lebih besar tidaklah dibolehkan dengan kesepakatan kaum muslimin.” (Fiqhus Siyasah Asy-Syar’iyyah, hal. 263-264, Fatawa Al-’Ulama Al-Akabir Fima Uhdira Min Dima` fi Al-Jazair hal. 70-71)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Fadhilatusy Syaikh Ibnu Utsaimin t berkata: “Tidak boleh memberontak kepada pemimpin dan menentang mereka, terkecuali:
Pertama: ketika mereka kafir dengan kekufuran yang nyata berdasarkan sabda Nabi n:

إِلاَّ أَنْ تَرَوْا كُفْرًا بَوَاحًا

“kecuali bila kalian melihat kekufuran yang nyata…”. (Muttafaqun alaihi)12
Kedua: memiliki ilmu tentang kekafiran mereka, dan ulama-lah dalam hal ini yang menilainya.
Ketiga: terealisirnya maslahat dalam hal ini dan tertolaknya mafsadat, dan yang menetapkan yang demikian ini dan yang menilainya juga ahlul ilmi.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Keempat: adanya kemampuan (yang hakiki) yang dimiliki kaum muslimin untuk menyingkirkan pemimpin yang kafir itu.

Dengarkanlah wahai kaum muslimin, nasehat yang sangat berharga dari beliau t: “Umumnya kekuatan dan kemampuan itu berada di tangan pemerintah, maka aku nasehatkan agar kaum muslimin untuk berpegang dengan ilmu dan dakwah dengan hikmah, serta tidak masuk dalam perkara yang nantinya beresiko akan berhadapan dengan pemerintah…” (Fatawa Al-’Ulama Al-Akabir Fima Uhdira Min Dima` fi Al-Jazair, hal. 135-136)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Hukuman bagi Pemberontak

Orang yang keluar dari jamaah kaum muslimin yang dipimpin oleh penguasa dari kalangan muslimin dan memberontak kepada pemerintah yang sah berarti ia ingin memecah-belah persatuan kaum muslimin dan memperhadapkan kaum muslimin kepada fitnah, bahaya dan kerusakan yang besar. Sungguh tidak ada alasan baginya untuk berbuat demikian karena syariat telah menetapkan agar kita senantiasa taat kepada pemimpin dalam perkara yang ma’ruf, sama saja baik pemimpin itu baik ataupun jahat/zalim selama ia masih muslim.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Al-Imam Al-Lalikai t berkata menukilkan ucapan Al-Imam Ahmad bin Hambal t: “Siapa yang keluar memberontak terhadap satu pemimpin dari pemimpin-pemimpin kaum muslimin sementara manusia telah berkumpul dalam kepemimpinannya dan mengakui kekhilafahannya dengan cara bagaimana pun dia memegang jabatan tersebut baik dengan keridhaan atau dengan penguasaan, orang yang memberontak itu berarti telah memecahkan tongkat persatuan kaum muslimin dan menyelisihi atsar dari Rasulullah n. Bila pemberontak itu mati dalam keadaan berbuat demikian maka matinya mati jahiliyyah. Dan tidak halal bagi seorang pun untuk memerangi sultan dan tidak pula keluar dari ketaatan padanya. Barangsiapa yang melakukannya berarti dia adalah ahlul bid’ah, dia tidak berada di atas As Sunnah dan tidak di atas jalan yang benar.” (Syarhu Ushul I’tiqad Ahlis Sunnah wal Jamaah, 1/181; Fatawa Al-Ulama Al-Akabir Fima Uhdira Min Dima` fi Al-Jazair, hal. 28)
Al-Imam As-Sindi berkata: “Penjagaan dan pertolongan Allah akan menyertai kaum muslimin apabila mereka bersepakat/bersatu. Maka barangsiapa yang ingin memecah-belah di antara mereka berarti sungguh ia berkeinginan memalingkan pertolongan Allah dari mereka.” (Sunan An-Nasa`i bi Hasyiyah As-Sindi, 7/92)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Fadhilatusy Syaikh Al-Albani t berkata: “Memberontak pada pemerintah, tidaklah dibolehkan secara mutlak. Karena itulah kami memandang para pemberontak itu atau orang-orang (da’i) yang mengajak untuk memberontak tersebut, bisa jadi mereka itu musuh Islam yang menyusup di tengah kaum muslimin, atau mereka itu muslimin namun mereka berada pada puncak kejahilan tentang Islam yang Allah turunkan kepada hati Muhammad n.” (Fatawa Al-Ulama Al-Akabir Fima Uhdira Min Dima` fi Al-Jazair, hal. 94)

Karena besarnya kesalahan yang diperbuat oleh para pemberontak pengacau persatuan kaum muslimin ini, maka syariat memberikan hukuman yang keras bagi mereka dalam rangka mencegah kerusakan yang mereka timbulkan. Sebagaimana dinyatakan Rasulullah n dalam sabda beliau di atas:

مَنْ أَتَاكُمْ، وَأَمْرُكُمْ جَمِيْعٌ عَلَى رَجُلٍ وَاحِدٍ، يُرِيْدُ أَنْ يَّشُقَّ عَصَاكُمْ أَوْ يُفَرِّقَ جَمَاعَتَكُمْ، فَاقْتُلُوْهُ

“Siapa yang mendatangi kalian dalam keadaan kalian telah berkumpul/bersatu dalam satu kepemimpinan, kemudian dia ingin memecahkan persatuan kalian atau ingin memecah belah jamaah kalian, maka penggallah orang tersebut.”

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Dalam lafadz lain:

إِنَّهُ سَتَكُوْنُ هَنَاتٌ وَهَنَاتٌ. فَمَنْ أَرَادَ أَنْ يُفَرِّقَ أَمْرَ هَذِهِ اْلأُمَّةِ، وَهِيَ جَمِيْعٌ، فَاضْرِبُوْهُ بِالسَّيْفِ، كَائِنًا مَنْ كَانَ

“Sungguh akan terjadi fitnah dan perkara-perkara baru. Maka siapa yang ingin memecah-belah perkara umat ini padahal umat ini dalam keadaan telah berkumpul/bersatu dalam satu kepemimpinan maka perangilah/bunuhlah orang tersebut siapa pun dia.”

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Al-Imam An-Nawawi t berkata: “Dalam hadits ini terdapat perintah untuk memerangi orang yang keluar/memberontak terhadap imam, atau ia ingin memecah-belah kalimat (persatuan) kaum muslimin dan semisalnya dan ia dilarang dari berbuat demikian. Namun bila ia tidak berhenti maka ia diperangi dan jika kejelekan/kejahatannya tidak bisa ditolak/dicegah kecuali dengan membunuhnya maka ia boleh dibunuh.” (Syarhu Muslim, 13/241)

Demikianlah hukuman bagi perongrong kedaulatan pemerintah kaum muslimin yang sah dan pemecah belah persatuan kaum muslimin, mereka boleh diperangi dan dibunuh oleh penguasa untuk menolak dan mencegah kejahatan dan kerusakan yang ditimbulkannya! Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.
Ditanyakan kepada Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah: “Wahai Fadhilatusy Syaikh, sangat disayangkan di sana ada orang yang membolehkan keluar (memberontak) dari pemerintah tanpa memperhatikan ketentuan-ketentuan syar’iyyah. Sebenarnya apa manhaj kita dalam berhubungan dengan penguasa muslim dan selain muslim?”

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Beliau hafizhahullah menjawab: “Manhaj kita dalam berhubungan dengan penguasa muslim adalah mendengar dan taat. Allah k berfirman:

يَا أَيًّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا أَطِيْعُوا اللهَ وَأَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَأُولِي اْلأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدًّوْهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُوْلِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيْلاً

“Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kepada Rasulullah dan ulil amri di antara kalian. Maka jika kalian berselisih dalam sesuatu perkara, kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya jka memang kalian itu beriman kepada Allah dan hari akhir.” (An-Nisa`: 59)

Nabi n bersabda:

أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفاً كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ مِنْ بَعْدِي

“Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, untuk mendengar dan taat walaupun yang memerintah kalian itu seorang budak. Karena sungguh (kelak) orang yang masih hidup di antara kalian akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang dengan Sunnahku dan sunnah Al-Khulafa Ar-Rasyidun Al-Mahdiyyun sepeninggalku.”13
Hadits ini sangat mencocoki ayat di atas (An-Nisa: 59).

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Nabi n bersabda:

مَنْ أَطَاعَ اْلأَمِيْرَ فَقَدْ أَطَاعَنِي، وَمَنْ عَصَى اْلأَمِيْرَ فَقَدْ عَصَانِي

“Siapa yang taat kepada pemimpin berarti ia taat kepadaku dan siapa yang bermaksiat kepada pemimpin berarti ia telah bermaksiat kepadaku.”14
Dan hadits-hadits lainnya yang berisi hasungan untuk mendengar dan taat. Rasulullah n juga bersabda:

اسْمَعْ وَأَطِعْ وَإِنْ أُخَذَ مَالُكَ وَضُرِبَ ظَهْرُكَ

“Dengar dan taatlah sekalipun diambil hartamu dan dipukul punggungmu.”15

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Dengan demikian, pemimpin kaum muslimin wajib ditaati dalam rangka ketaatan kepada Allah k. Apabila ia memerintahkan kepada maksiat maka tidak boleh ditaati dalam perkara tersebut, namun dalam perkara selain maksiat ia harus ditaati.

Adapun dengan pemimpin kafir, maka hal ini berbeda-beda sesuai dengan perbedaan keadaan. Bila kaum muslimin punya kekuatan dan punya kemampuan untuk memeranginya dan menggesernya dari pemerintahan lalu menggantinya dengan pemimpin yang muslim, maka hal itu wajib dilakukan dan termasuk jihad fi sabilillah.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Adapun bila mereka tidak mampu menggesernya maka tidak boleh bagi mereka untuk menebarkan benih permusuhan dan kebencian dengan (menyebut-nyebut) kezaliman dan kekafiran si penguasa, karena hal tersebut justru akan mengembalikan kemudharatan dan kebinasaan kepada kaum muslimin.
Nabi n tinggal di Makkah selama 13 tahun setelah diangkatnya beliau sebagai nabi, sementara Makkah ketika itu dikuasai orang-orang kafir. Beliau dan orang-orang yang berIslam dari kalangan shahabatnya tidaklah memerangi orang-orang kafir tersebut. Bahkan pada saat itu mereka dilarang memerangi orang-orang kafir. Mereka tidaklah diperintah untuk berperang melainkan setelah Nabi n berhijrah, di mana ketika itu beliau telah memiliki daulah dan jamaah sehingga mereka mampu memerangi orang kafir. Inilah manhaj Islam.

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

Dengan demikian bila kaum muslimin di bawah pemerintahan kafir dan mereka tidak punya kemampuan untuk menggesernya maka mereka berpegang teguh dengan keislaman mereka dan aqidah mereka, dan mereka jangan mempertaruhkan diri mereka untuk menghadapi orang-orang kafir. Karena hal itu akan berakibat kebinasaan bagi mereka dan dakwah Islam di negeri itu pun akan berakhir. Adapun bila mereka punya kekuatan yang dengannya mereka mampu untuk berjihad maka mereka berjihad di jalan Allah menurut ketentuan syar‘iyyah yang ma’ruf.” (Fiqhus Siyasah Asy-Syar‘iyyah, hal. 287-288)

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

1 HR. Abu Dawud no. 2608. Asy-Syaikh Al-Albani t berkata dalam Ash-Shahihah no. 1322: Sanadnya hasan
2 HR. Ahmad 2/176-177. Hadits ini sebagai syahid (pendukung) hadits di atas, kata Asy-Syaikh Al-Albani t dalam Ash-Shahihah: Rijaln-ya (perawinya) tsiqat (terpercaya) kecuali Ibnu Lahi’ah, dia buruk hafalannya.
3 HR. Al-Baihaqi dalam As-Sunanul Kubra, no. 8/162
4 HR. Al-Bukhari no. 25 dan Muslim no. 22
5 QS. Adz-Dzariyat: 56
6 QS. Al-Anbiya: 25
7 QS. Hud: 1

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

8 Yakni keterangan dari ayat Al Qur`an atau hadits yang shahih yang tidak mungkin ditakwil, yakni tegas dan jelas. Dari sini dipahami bahwa tidak boleh memberontak kepada penguasa selama perbuatan mereka masih mungkin untuk ditakwil. (Fathul Bari, 13/10)
9 Keadaan matinya seperyi matinya orang jahiliyyah di atas kesesatan dalam keadaan ia tidak punya imam/pemimpin yang ditaati karena orang-orang jahiliyyah tidak mengenal hal itu. Bukan maksudnya di sini orang itu mati kafir, akan tetapi ia mati dalam keadaan maksiat. (Fathul Bari, 13/9)
10 HR. Al-Bukhari no. 2955 dan Muslim no. 1839
11 HR. Al-Bukhari no. 7052 dan Muslim no. 1843
12 HR. Al-Bukhari no. 7056 dan Muslim no. 1709
13 HR. Abu Dawud no. 4607 dan At-Tirmidzi no. 2676 dan ia berkata: hadits hasan shahih. Dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani t dalam Shahih Abi Dawud no. 3851 dan Shahih At-Tirmidzi no. 2157

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

14 HR. Al-Bukhari no. 2957 dan Muslim no. 1835
15 Dalam hadits Hudzaifah z, Rasulullah n bersabda kepadanya:

تسْمَعُ وَتُطِِِيْعُ لِلأَمِيْرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخَذَ مَالُكَ، فَاسْمَعْ وَأَطِعْ

“Engkau mendengar dan menaati penguasa. Sekalipun dipukul punggungmu dan diambil hartamu maka tetap mendengarlah dan taatlah.” (HR. Muslim no. 1847)

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi religi – kumpulan puisi-puisi religi islam – koleksi puisi reliji islami  – puisi reliji agama islam (not here)
======================================

puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami – puisi nasehat agama islam (not here)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Kelompok Hizbut Tahrir dan Khilafah, Sorotan Ilmiah Tentang Selubung Sesat Suatu Gerakan
Penulis: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Lc.
headline, Manhaji, 19 – Agustus – 2005, 21:31:57

Apa Itu Hizbut Tahrir?

Hizbut Tahrir (untuk selanjutnya disebut HT) telah memproklamirkan diri sebagai kelompok politik (parpol), bukan kelompok yang berdasarkan kerohanian semata, bukan lembaga ilmiah, bukan lembaga pendidikan (akademis) dan bukan pula lembaga sosial (Mengenal HT, hal. 1). Atas dasar itulah, maka seluruh aktivitas yang dilakukan HT bersifat politik, baik dalam mendidik dan membina umat, dalam aspek pergolakan pemikiran dan dalam perjuangan politik. (Mengenal HT, hal. 16)
Adapun aktivitas dakwah kepada tauhid dan akhlak mulia, sangatlah mereka abaikan. Bahkan dengan terang-terangan mereka nyatakan: “Demikian pula, dakwah kepada akhlak mulia tidak dapat menghasilkan kebangkitan…, dakwah kepada akhlak mulia bukan dakwah (yang dapat) menyelesaikan problematika utama kaum muslimin, yaitu menegakkan sistem khilafah.”(Strategi Dakwah HT, hal. 40-41). Padahal dakwah kepada tauhid dan akhlak mulia merupakan misi utama para nabi dan rasul.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Allah k menegaskan:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ أُمَّةٍ رَسُوْلاً أَنِ اُعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Beribadahlah hanya kepada Allah dan jauhilah segala sesembahan selain-Nya’.” (An-Nahl: 36)
Rasulullah n juga menegaskan:

بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكاَرِمَ اْلأَخْلاَقِ

“Aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak yang bagus.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Ahmad, dan Al-Hakim. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 45)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Tujuan dan Latar Belakang

Mewujudkan kembali Daulah Khilafah Islamiyyah di muka bumi, merupakan tujuan utama yang melatarbelakangi berdirinya HT dan segala aktivitasnya. Yang dimaksud khilafah adalah kepemimpinan umat dalam suatu Daulah Islam yang universal di muka bumi ini, dengan dipimpin seorang pemimpin tunggal (khalifah) yang dibai’at oleh umat. (Lihat Mengenal HT, hal. 2, 54 )
Para pembaca, tahukah anda apa yang melandasi HT untuk mewujudkan Daulah Khilafah Islamiyyah di muka bumi? Landasannya adalah bahwa semua negeri kaum muslimin dewasa ini –tanpa kecuali– termasuk kategori Darul Kufur (negeri kafir), sekalipun penduduknya kaum muslimin. Karena dalam kamus HT, yang dimaksud Darul Islam adalah daerah yang di dalamnya diterapkan sistem hukum Islam dalam seluruh aspek kehidupan termasuk dalam urusan pemerintahan, dan keamanannya berada di tangan kaum muslimin, sekalipun mayoritas penduduknya bukan muslim. Sedangkan Darul Kufur adalah daerah yang di dalamnya diterapkan sistem hukum kufur dalam seluruh aspek kehidupan, atau keamanannya bukan di tangan kaum muslimin, sekalipun seluruh penduduknya adalah muslim. (Lihat Mengenal HT, hal. 79)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Padahal tolok ukur suatu negeri adalah keadaan penduduknya, bukan sistem hukum yang diterapkan dan bukan pula sistem keamanan yang mendominasi. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Keberadaan suatu bumi (negeri) sebagai Darul Kufur, Darul Iman, atau Darul Fasiqin, bukanlah sifat yang kontinu (terus-menerus/langgeng) bagi negeri tersebut, namun hal itu sesuai dengan keadaan penduduknya. Setiap negeri yang penduduknya adalah orang-orang mukmin lagi bertakwa maka ketika itu ia sebagai negeri wali-wali Allah. Setiap negeri yang penduduknya orang-orang kafir maka ketika itu ia sebagai Darul Kufur, dan setiap negeri yang penduduknya orang-orang fasiq maka ketika itu ia sebagai Darul Fusuq. Jika penduduknya tidak seperti yang kami sebutkan dan berganti dengan selain mereka, maka ia disesuaikan dengan keadaan penduduknya tersebut.” (Majmu’ Fatawa, 18/282)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Para pembaca, mengapa –menurut HT– harus satu khilafah? Jawabannya adalah, karena seluruh sistem pemerintahan yang ada dewasa ini tidak sah dan bukan sistem Islam. Baik itu sistem kerajaan, republik presidentil (dipimpin presiden) ataupun republik parlementer (dipimpin perdana menteri). Sehingga merupakan suatu kewajiban menjadikan Daulah Islam hanya satu negara (khilafah), bukan negara serikat yang terdiri dari banyak negara bagian. (Lihat Mengenal HT, hal. 49-55)
Ahlus Sunnah Wal Jamaah berkeyakinan bahwa pada asalnya Daulah Islam hanya satu negara (khilafah) dan satu khalifah. Namun, jika tidak memungkinkan maka tidak mengapa berbilangnya kekuasaan dan pimpinan.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

 Al-’Allamah Ibnul Azraq Al-Maliki, Qadhi Al-Quds (di masanya) berkata: “Sesungguhnya persyaratan bahwa kaum muslimin (di dunia ini) harus dipimpin oleh seorang pemimpin semata, bukanlah suatu keharusan bila memang tidak memungkinkan.” (Mu’amalatul Hukkam, hal. 37)

 Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab berkata: “Para imam dari setiap madzhab bersepakat bahwa seseorang yang berhasil menguasai sebuah negeri atau beberapa negeri maka posisinya seperti imam (khalifah) dalam segala hal. Kalaulah tidak demikian maka (urusan) dunia ini tidak akan tegak, karena kaum muslimin sejak kurun waktu yang lama sebelum Al-Imam Ahmad sampai hari ini, tidak berada di bawah kepemimpinan seorang pemimpin semata.” (Mu’amalatul Hukkam, hal. 34)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

 Al-Imam Asy-Syaukani berkata: “Adapun setelah tersebarnya Islam dan semakin luas wilayahnya serta perbatasan-perbatasannya berjauhan, maka dimaklumilah bahwa kekuasaan di masing-masing daerah itu di bawah seorang imam atau penguasa yang menguasainya, demikian pula halnya daerah yang lain. Perintah dan larangan sebagian penguasapun tidak berlaku pada daerah kekuasaan penguasa yang lainnya. Oleh karenanya (dalam kondisi seperti itu -pen) tidak mengapa berbilangnya pimpinan dan penguasa bagi kaum muslimin (di daerah kekuasaan masing-masing -pen). Dan wajib bagi penduduk negeri yang terlaksana padanya perintah dan larangan (aturan -pen) pimpinan tersebut untuk menaatinya.” (As-Sailul Jarrar, 4/512)

Demikian pula yang dijelaskan Al-Imam Ash-Shan’ani, sebagaimana dalam Subulus Salam (3/347), cet. Darul Hadits.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Kapan HT Didirikan?

Kelompok sempalan ini didirikan di kota Al-Quds (Yerusalem) pada tahun 1372 H (1953 M) oleh seorang alumnus Universitas Al-Azhar Kairo (Mesir) yang berakidah Maturidiyyah1 dalam masalah asma` dan sifat Allah, dan berpandangan Mu’tazilah dalam sekian permasalahan agama. Dia adalah Taqiyuddin An-Nabhani, warga Palestina yang dilahirkan di Ijzim Qadha Haifa pada tahun 1909. Markas tertua mereka berada di Yordania, Syiria dan Lebanon (Lihat Mengenal HT, hal. 22, Al-Mausu’ah Al-Muyassarah, hal. 135, dan Membongkar Selubung Hizbut Tahrir (1) hal. 2, Asy-Syaikh Abdurrahman Ad-Dimasyqi). Bila demikian akidah dan pandangan keagamaan pendirinya, lalu bagaimana keadaan HT itu sendiri?! Wallahul musta’an.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Landasan Berpikir Hizbut Tahrir

Landasan berpikir HT adalah Al Qur‘an dan As Sunnah, namun dengan pemahaman kelompok sesat Mu’tazilah bukan dengan pemahaman Rasulullah n dan para shahabatnya. Mengedepankan akal dalam memahami agama dan menolak hadits ahad dalam masalah akidah merupakan ciri khas keagamaan mereka. Oleh karena itu tidaklah berlebihan bila ahli hadits zaman ini, Asy-Syaikh Al-Albani t, menjuluki mereka dengan Al-Mu’tazilah Al-Judud (Mu’tazilah Gaya Baru).

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Padahal jauh-jauh hari, shahabat ‘Ali bin Abi Thalib z telah berkata: “Kalaulah agama ini tolok ukurnya adalah akal, niscaya bagian bawah khuf lebih pantas untuk diusap daripada bagian atasnya.”2 (HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya no. 162, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani)
Demikian pula menolak hadits ahad dalam masalah akidah, berarti telah menolak sekian banyak akidah Islam yang telah ditetapkan oleh ulama kaum muslimin. Di antaranya adalah: Keistimewaan Nabi Muhammad n atas para nabi, syafaat Rasulullah n untuk umat manusia dan untuk para pelaku dosa besar dari umatnya di hari kiamat, adanya siksa kubur, adanya jembatan (ash-shirath), telaga dan timbangan amal di hari kiamat, munculnya Dajjal, munculnya Al-Imam Mahdi, turunnya Nabi ‘Isa q di akhir zaman, dan lain sebagainya.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Adapun dalam masalah fiqih, akal dan rasiolah yang menjadi landasan. Maka dari itu HT mempunyai sekian banyak fatwa nyeleneh. Di antaranya adalah: boleh mencium wanita non muslim, boleh melihat gambar porno, boleh berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram, boleh bagi wanita menjadi anggota dewan syura mereka, boleh mengeluarkan jizyah (upeti) untuk negeri kafir, dan lain sebagainya. (Al-Mausu’ah Al-Muyassarah, hal. 139-140)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Langkah Operasional untuk Meraih Khilafah

Bagi HT, khilafah adalah segala-galanya. Untuk meraih khilafah tersebut, HT menetapkan tiga langkah operasional berikut ini:

1. Mendirikan Partai Politik

Dengan merujuk Surat Ali ‘Imran ayat 104, HT berkeyakinan wajibnya mendirikan partai politik. Untuk mendirikannya maka harus ditempuh tahapan pembinaan dan pengkaderan (Marhalah At-Tatsqif) (Lihat Mengenal HT hal. 3). Pada tahapan ini perhatian HT tidaklah dipusatkan kepada pembinaan tauhid dan akhlak mulia. Akan tetapi mereka memusatkannya kepada pembinaan kerangka Hizb (partai), memperbanyak pendukung dan pengikut, serta membina para pengikutnya dalam halaqah-halaqah dengan tsaqafah (materi pembinaan) Hizb secara intensif, hingga akhirnya berhasil membentuk partai. (Lihat Mengenal HT hal. 22, 23)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Adapun pendalilan mereka dengan Surat Ali ‘Imran ayat 104 tentang wajibnya mendirikan partai politik, maka merupakan pendalilan yang jauh dari kebenaran. Adakah di antara para shahabat Rasulullah n, para tabi’in, para tabi’ut tabi’in dan para imam setelah mereka yang berpendapat demikian?! Kalaulah itu benar, pasti mereka telah mengatakannya dan saling berlomba untuk mendirikan parpol! Namun kenyataannya mereka tidak seperti itu. Apakah HT lebih mengerti tentang ayat tersebut dari mereka?!

Cukup menunjukkan batilnya pendalilan ini adalah bahwa parpol terbangun di atas asas demokrasi, yang amat bertolak belakang dengan Islam. Bagaimana ayat ini dipakai untuk melegitimasi sesuatu yang bertolak belakang dengan makna yang dikandung ayat? Wallahu a’lam.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

2. Berinteraksi dengan Umat (Masyarakat)

Berinteraksi dengan umat (Tafa’ul Ma’al Ummah) merupakan tahapan yang harus ditempuh setelah berdirinya partai politik dan berhasil dalam tahapan pembinaan dan pengkaderan. Pada tahapan ini, sasaran interaksinya ada empat:

– Pertama: Pengikut Hizb, dengan mengadakan pembinaan intensif agar mampu mengemban dakwah, mengarungi medan kehidupan dengan pergolakan pemikiran dan perjuangan politik (Lihat Mengenal HT, hal. 24). Pembinaan intensif di sini tidak lain adalah doktrin ‘ashabiyyah (fanatisme) dan loyalitas terhadap HT.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

-Kedua: Masyarakat, dengan mengadakan pembinaan kolektif/umum yang disampaikan kepada umat Islam secara umum, berupa ide-ide dan hukum-hukum Islam yang diadopsi oleh Hizb. Dan menyerang sekuat-kuatnya seluruh bentuk interaksi antar anggota masyarakat, tak luput pula interaksi antara masyarakat dengan penguasanya. Taqiyuddin An-Nabhani berkata: “Oleh karena itu, menyerang seluruh bentuk interaksi yang berlangsung antar sesama anggota masyarakat dalam rangka mempengaruhi masyarakat tidaklah cukup, kecuali dengan menyerang seluruh bentuk interaksi yang berlangsung antara penguasa dengan rakyatnya dan harus digoyang dengan kekuatan penuh, dengan cara diserang sekuat-kuatnya dengan penuh keberanian.” (Lihat Mengenal HT, hal. 24, Terjun ke Masyarakat, hal. 7)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Betapa ironisnya, Rasulullah n memerintahkan kita agar menjadi masyarakat yang bersaudara dan taat kepada penguasa, sementara HT justru sebaliknya. Mereka memecah belah umat dan memporakporandakan kekuatannya. Lebih parah lagi, bila hal itu dijadikan tolok ukur keberhasilan suatu gerakan sebagaimana yang dinyatakan pendiri mereka: “Keberhasilan gerakan diukur dengan kemampuannya untuk membangkitkan rasa ketidakpuasan (kemarahan) rakyat, dan kemampuannya untuk mendorong mereka menampakkan kemarahannya itu setiap kali mereka melihat penguasa atau rezim yang ada menyinggung ideologi, atau mempermainkan ideologi itu sesuai dengan kepentingan dan hawa nafsu penguasa.” (Pembentukan Partai Politik Islam, hal. 35-36)

– Ketiga: Negara-negara kafir imperialis yang menguasai dan mendominasi negeri-negeri Islam, dengan berjuang menghadapi segala bentuk makar mereka (Lihat Mengenal HT, hal. 25).
Demikianlah yang mereka munculkan. Namun kenyataannya, di dalam upaya penggulingan para penguasa kaum muslimin, tak segan-segan mereka meminta bantuan kepada orang-orang kafir dan meminta perlindungan dari negara-negara kafir. (Lihat Membongkar Selubung Hizbut Tahrir (1) hal. 5)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

– Keempat: Para penguasa di negeri-negeri Arab dan negeri-negeri Islam lainnya, dengan menyerang seluruh bentuk interaksi yang berlangsung antara penguasa dengan rakyatnya dan harus digoyang dengan kekuatan penuh, dengan cara diserang sekuat-kuatnya dengan penuh keberanian. Menentang mereka, mengungkapkan pengkhianatan, dan persekongkolan mereka terhadap umat, melancarkan kritik, kontrol, dan koreksi terhadap mereka serta berusaha menggantinya apabila hak-hak umat dilanggar atau tidak menjalankan kewajibannya terhadap umat, yaitu bila melalaikan salah satu urusan umat, atau mereka menyalahi hukum-hukum islam. (Terjun Ke Masyarakat, hal. 7, Mengenal HT, hal. 16,17).
Para pembaca, inilah hakikat manhaj Khawarij yang diperingatkan Rasulullah n. Tidakkah diketahui bahwa Rasulullah n menjuluki mereka dengan “Sejahat-jahat makhluk” dan “Anjing-anjing penduduk neraka”! Semakin parah lagi di saat mereka tambah berkomentar: “Bahkan inilah bagian terpenting dalam aktivitas amar ma’ruf nahi munkar.” (Mengenal HT, hal. 3)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Tidakkah mereka merenungkan sabda Rasulullah n: “Akan ada sepeninggalku para penguasa yang mereka itu tidak berpegang dengan petunjukku dan tidak mengikuti cara/jalanku. Dan akan ada di antara para penguasa tersebut orang-orang yang berhati setan dalam bentuk manusia.” Hudzaifah berkata: “Apa yang kuperbuat bila aku mendapatinya?” Rasulullah bersabda (artinya): “Hendaknya engkau mendengar dan menaati penguasa tersebut! Walaupun dicambuk punggungmu dan dirampas hartamu maka (tetap) dengarkanlah (perintahnya) dan taatilah (dia).” (HR. Muslim dari shahabat Hudzaifah bin Al-Yaman a, 3/1476, no. 1847)?!

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Demikian pula, tidakkah mereka renungkan sabda Rasulullah n: “Barangsiapa ingin menasehati penguasa tentang suatu perkara, maka janganlah secara terang-terangan. Sampaikanlah kepadanya secara pribadi, jika ia menerima nasehat tersebut maka itulah yang diharapkan. Namun jika tidak menerimanya maka berarti ia telah menunaikan kewajibannya (nasehatnya).” (HR. Ahmad dan Ibnu Abi ‘Ashim, dari shahabat ‘Iyadh bin Ghunmin z, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Zhilalul Jannah, hadits no. 1096)?!

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Namun sangat disayangkan, HT tetap menunjukkan sikap kepala batunya, sebagaimana yang mereka nyatakan: “Sikap HT dalam menentang para penguasa adalah menyampaikan pendapatnya secara terang-terangan, menyerang dan menentang. Tidak dengan cara nifaq (berpura-pura), menjilat, bermanis muka dengan mereka, simpang siur ataupun berbelok-belok, dan tidak pula dengan cara mengutamakan jalan yang lebih selamat. Hizb juga berjuang secara politik tanpa melihat lagi hasil yang akan dicapai dan tidak terpengaruh oleh kondisi yang ada.” (Mengenal HT, hal. 26-27)
Mereka gembar-gemborkan slogan “Jihad yang paling utama adalah mengucapkan kata-kata haq di hadapan penguasa yang zalim.” Namun sayang sekali mereka tidak bisa memahaminya dengan baik.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Buktinya, mereka mencerca para penguasa di mimbar-mimbar dan tulisan-tulisan. Padahal kandungan kata-kata tersebut adalah menyampaikan nasehat “di hadapan” sang penguasa, bukan di mimbar-mimbar dan lain sebagainya. Tidakkah mereka mengamalkan wasiat Rasulullah n yang diriwayatkan shahabat ‘Iyadh bin Ghunmin di atas?! Dan jangan terkecoh dengan ucapan mereka, “Meskipun demikian, Hizb telah membatasi aktivitasnya dalam aspek politik tanpa menempuh cara-cara kekerasan (perjuangan bersenjata) dalam menentang para penguasa maupun orang-orang yang menghalangi dakwahnya.” (Mengenal HT, hal. 28). Karena mereka pun akan menempuh cara tersebut pada tahapannya (tahapan akhir).

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

3. Pengambilalihan Kekuasaan (Istilaamul Hukmi)

Tahapan ini merupakan puncak dan tujuan akhir dari segala aktivitas HT. Dengan tegasnya Taqiyuddin An-Nabhani menyatakan: “Hanya saja setiap orang maupun syabab (pemuda) Hizb harus mengetahui, bahwasanya Hizb bertujuan untuk mengambil alih kekuasaan secara praktis dari tangan seluruh kelompok yang berkuasa, bukan dari tangan para penguasa yang ada sekarang saja. Hizb bertujuan untuk mengambil kekuasaan yang ada dalam negara dengan menyerang seluruh bentuk interaksi penguasa dengan umat, kemudian dijadikannya kekuasaan tadi sebagai Daulah Islamiyyah.” (Terjun ke Masyarakat, hal. 22-23)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Dalam tahapan ini, ada dua cara yang harus ditempuh:

1) Apabila negara itu termasuk kategori Darul Islam, di mana sistem hukum Islam ditegakkan, tetapi penguasanya menerapkan hukum-hukum kufur, maka caranya adalah melawan penguasa tersebut dengan mengangkat senjata.

2) Apabila negara itu termasuk kategori Darul Kufur, di mana sistem hukum Islam tidak diterapkan, maka caranya adalah dengan Thalabun Nushrah (meminta bantuan) kepada mereka yang memiliki kemampuan (kekuatan). (Lihat Strategi Dakwah HT, hal. 38, 39, 72)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Subhanallah! Lagi-lagi prinsip Khawarij si “Sejahat-jahat makhluk” dan “Anjing-anjing penduduk neraka” yang mereka tempuh. Wahai HT, ambillah pelajaran dari perkataan Al-Imam Ibnul Qayyim t berikut ini: “Bahwasanya Nabi n mensyariatkan kepada umatnya kewajiban mengingkari kemungkaran agar terwujud melalui pengingkaran tersebut suatu kebaikan (ma’ruf) yang dicintai Allah k dan Rasul-Nya. Jika ingkarul mungkar mengakibatkan terjadinya kemungkaran yang lebih besar darinya dan lebih dibenci oleh Allah k dan Rasul-Nya, maka tidak boleh dilakukan walaupun Allah k membenci kemungkaran tersebut dan pelakunya. Hal ini seperti pengingkaran terhadap para raja dan penguasa dengan cara memberontak, sungguh yang demikian itu adalah sumber segala kejahatan dan fitnah hingga akhir masa… Dan barangsiapa merenungkan apa yang terjadi pada (umat) Islam dalam berbagai fitnah yang besar maupun yang kecil, niscaya akan melihat bahwa penyebabnya adalah mengabaikan prinsip ini dan tidak sabar atas kemungkaran, sehingga berusaha untuk menghilangkannya namun akhirnya justru muncul kemungkaran yang lebih besar darinya.” (I’lamul Muwaqqi’in, 3/6)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Mungkin HT berdalih bahwa semua penguasa itu kafir, karena menerapkan hukum selain hukum Allah. Kita katakan bahwa tidaklah semua yang berhukum dengan selain hukum Allah itu kafir. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz t: “Barangsiapa berhukum dengan selain hukum Allah, maka tidak keluar dari empat keadaan:

1. Seseorang yang mengatakan: “Aku berhukum dengan hukum ini, karena ia lebih utama dari syariat Islam”, maka dia kafir dengan kekafiran yang besar.

2. Seseorang yang mengatakan: “Aku berhukum dengan hukum ini, karena ia sama/sederajat dengan syariat Islam, sehingga boleh berhukum dengannya dan boleh juga berhukum dengan syariat Islam,” maka dia kafir dengan kekafiran yang besar.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

3. Seseorang yang mengatakan: “Aku berhukum dengan hukum ini dan berhukum dengan syariat Islam lebih utama, akan tetapi boleh-boleh saja untuk berhukum dengan selain hukum Allah,” maka ia kafir dengan kekafiran yang besar.

4. Seseorang yang mengatakan: “ Aku berhukum dengan hukum ini,” namun dia dalam keadaan yakin bahwa berhukum dengan selain hukum Allah tidak diperbolehkan. Dia juga mengatakan bahwasanya berhukum dengan syariat Islam lebih utama dan tidak boleh berhukum dengan selainnya, tetapi dia seorang yang bermudah-mudahan (dalam masalah ini), atau dia kerjakan karena perintah dari atasannya, maka dia kafir dengan kekafiran yang kecil, yang tidak mengeluarkannya dari keislaman, dan teranggap sebagai dosa besar. (At-Tahdzir Minattasarru’ Fittakfir, Muhammad Al-’Uraini hal. 21-22)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Demikian pula, kalaulah sang penguasa itu terbukti melakukan kekufuran, maka yang harus ditempuh terlebih dahulu adalah penegakan hujjah dan nasehat kepadanya, bukan pemberontakan.
Adapun dalih mereka dengan hadits Auf bin Malik z:

قِيْلَ: يَا رَسُولَ اللهُ! أَفَلاَ نُنَابِذُهُمْ بِالسَّيْفِ؟ فَقَالَ: لا، مَا أَقَامُوا فِيْكُمُ الصَّلاَةَ.

Lalu dikatakan kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah! Bolehkah kami memerangi mereka dengan pedang (membe-rontak)?” Beliau bersabda: “Jangan, selama mereka masih mendirikan shalat di tengah-tengah kalian!” (HR. Muslim, 3/1481, no. 1855)

bahwa “mendirikan shalat di tengah-tengah kalian” adalah kinayah dari menegakkan hukum-hukum Islam secara keseluruhan, sehingga –menurut HT– walaupun seorang penguasa mendirikan shalat namun dinilai belum menegakkan hukum-hukum Islam secara keseluruhan, maka dianggap kafir dan boleh untuk digulingkan! Ini adalah pemahaman sesat dan menyesatkan.

Para pembaca, tahukah anda dari mana ta‘wil semacam itu? Masih ingatkah dengan landasan berpikir mereka? Ya, ta`wil itu tidak lain dari akal mereka semata… Bukan dari bimbingan para ulama. Wallahul musta’an.

Akhir kata, demikianlah gambaran ringkas tentang HT dan selubung sesatnya tentang khilafah. Semoga menjadi titian jalan untuk meraih petunjuk Ilahi. Amin.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

1 Menolak sifat-sifat Allah k dengan ta`wil, kecuali beberapa sifat saja. (ed)
2 Lanjutan riwayat tersebut: “Dan sungguh aku telah melihat Nabi n mengusap pungggung khufnya.” (ed)

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Khilafah di Atas Manhaj Nubuwwah
Penulis: Al-Ustadz Abu Abdillah Luqman Ba’abduh
Syariah, Kajian Utama, 19 – Agustus – 2005, 21:33:38

Judul di atas merupakan cuplikan dari sebuah hadits nabawi yang diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dari shahabat Hudzaifah:

تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا اللهُ إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثَمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكاً عَاضًّا فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكاً جَبْرِيًّا فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ. ثُمَّ سَكَتَ

“Akan ada masa kenabian pada kalian selama yang Allah kehendaki, Allah mengangkat atau menghilangkannya kalau Allah menghendaki. Lalu akan ada masa khilafah di atas manhaj nubuwwah selama Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya jika Allah menghendaki. Lalu ada masa kerajaan yang sangat kuat selama yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya bila Allah menghendaki. Lalu akan ada masa kerajaan (tirani) selama yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya bila Allah menghendaki. Lalu akan ada lagi masa kekhilafahan di atas manhaj nubuwwah.“ Kemudian beliau diam.” (HR. Ahmad, 4/273, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 5)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Dalam hadits di atas sangat jelas bahwa khilafah di atas manhaj nubuwwah (jalan Nabi) merupakan suatu karunia Allah semata. Tak seorang muslim pun yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kecuali pasti dia akan mengharapkan terwujudnya khilafah tersebut. Rasulullah n dengan tegas mengatakan bahwa hal itu pasti terjadi pada umat ini. Janji ini telah teralisasi pada masa generasi terbaik umat ini, dan Allah tetap menjanjikan kepada umat ini akan terwujudnya kembali khilafah tersebut di tengah-tengah mereka jika memang syarat-syaratnya telah dipenuhi, sebagaimana firman-Nya:

وَعَدَ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي اْلأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُوْنَنِي لاَ يُشْرِكُوْنَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُوْنَ

“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka dan Dia dia benar-benar akan menggantikan kondisi mereka setelah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap beribadah kepada-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Ku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasiq.” (An-Nur: 55)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Barangsiapa yang ingin mengetahui bagaimana gambaran Khilafah ‘ala Manhajin Nubuwwah, maka hendaknya dia melihat pada daulah yang dipimpin oleh Rasulullah n dan para Khulafa`ur Rasyidin sepeninggal beliau.

Secara ringkas gambarannya adalah: Sebuah khilafah yang didirikan di atas tauhid dan dakwah menuju kepada tauhid, ditegakkannya Sunnah Rasulullah n serta dakwah menuju kepada As Sunnah. Diperanginya kesyirikan dengan berbagai macam bentuknya, sehingga tidak ada lagi peribadatan yang diberikan kepada selain Allah. Diperanginya segala bentuk bid’ah baik dalam akidah, ibadah, maupun muamalah. Dite-gakkannya syariat Islam oleh setiap muslim sebelum ditegakkan oleh pemerintahnya. Kondisi masyarakatnya senantiasa mengutamakan dan mementingkan ilmu syar’i, jauh dari kungkungan filsafat dan pengagungan rasio. Masyarakatnya taat dan patuh kepada pemerintah serta menegakkan jihad syar’i bersama pemerintah. Merekalah generasi terbaik yang dipuji oleh Rasulullah n di dalam haditsnya:

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ

“Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian yang setelahnya, kemudian yang setelahnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud z)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Itulah gambaran singkat Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah. Bukan seperti yang dikhayalkan oleh sebagian aktivis pergerakan Islam dan para pengikutnya. Tidak mungkin khilafah tersebut akan terwujud melalui tangan orang-orang yang berakidah Tashawwuf, Mu’tazilah, Qadariyah, dan sebagainya, sebagaimana hal ini didapati pada sebagian aktivis kelompok Al-Ikhwanul Muslimun dan Hizbut Tahrir.

Dan tidak mungkin pula khilafah tersebut akan tegak di tengah-tengah umat yang masih meremehkan Sunnah Rasulullah n dan bergelimang dalam berbagai macam bid’ah baik dalam akidah, ibadah, dakwah, dan muamalah. Semoga Allah k melindungi dan membimbing umat ini pada jalan yang lurus.
Dari hadits Hudzaifah di atas, jelas bagi kita bahwa meskipun suatu negara atau pemerintah tidak berbentuk khilafah -baik itu berbentuk kerajaan, republik, parlementer atau yang lainnya- selama masih memenuhi kriteria dan definisi sebagai negara Islam, maka statusnya tetap sebagai negara Islam. Sehingga kewajiban mendengar dan taat tetap berlaku dan tidak boleh memberontak kepadanya, bahkan meskipun pemerintah yang zalim dan banyak memakan ‘uang rakyat’ sekalipun.

Pada kesem-patan ini pula kami mengingatkan kepada pihak-pihak yang apriori dan pesimis serta berpandangan negatif terhadap Khilafah Islamiyyah, yang banyak dimunculkan oleh orang-orang yang telah menimba ilmu dari negeri Barat dan pola pikir mereka telah dipenuhi oleh cara-cara berpikir Yahudi dan Nashara serta kaum filosof.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Perbedaan Daulah Islamiyyah
dan Daulah Kafirah

Di antara polemik yang sering muncul di tengah-tengah umat Islam dan telah menimbulkan banyak kekeliruan di dalam memahaminya, sehingga berujung pada sikap dan tindakan yang keliru, adalah pemahaman tentang definisi Daulah Islamiyyah dan Daulah Kafirah. Kapan sebuah negara dinyatakan sebagai Daulah Islamiyyah dan kapan dinyatakan sebagai Daulah Kafirah.

Telah dibahas dalam rubrik Manhaji (di majalah ini) bahwa tolok ukur suatu negara dinyatakan sebagai Daulah Islamiyyah atau Daulah Kafirah adalah kondisi penduduknya, bukan sistem hukum yang diterapkan dan bukan pula sistem keamanan yang mendominasi negeri tersebut, sebagaimana diterangkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. (Majmu’ Fatawa, 18/282)

Sebagian ulama menyebutkan bahwa Daulah Islamiyyah adalah: Sebuah daulah yang mayoritas penduduknya muslimin dan ditegakkan padanya syi’ar-syi’ar Islam seperti adzan, shalat berjamaah, shalat Jum’at, shalat ‘Id, dalam bentuk pelaksanaan yang bersifat umum dan menyeluruh. Dengan demikian, jika pelaksanaan syi’ar-syi’ar Islam itu diterapkan tidak dalam bentuk yang umum dan menyeluruh, namun hanya terbatas pada minoritas muslimin maka negeri tersebut tidak tergolong negeri Islam. Hal ini sebagaimana yang terjadi di beberapa negara di Eropa, Amerika, dan yang lainnya di mana syi’ar-syi’ar Islam dilakukan oleh segelintir muslimin yang jumlahnya minoritas. (lihat penjelasan ini dalam kitab Syarh Tsalatsatul Ushul oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin t)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Sehingga dengan demikian, negeri seperti Indonesia ini adalah termasuk negeri Islam. Karena syi’ar-syi’ar Islam, baik shalat berjamaah, shalat Jumat, shalat ‘Id, dilaksanakan secara umum di negeri ini. Demikian juga, adzan senantiasa berkumandang setiap waktu shalat di masjid-masjid kaum muslimin.

Beranjak dari definisi dan pemahaman yang keliru tentang Daulah Islamiyyah dan Daulah Kafirah, banyak dari aktivis teroris (neo-Khawarij) menghukumi sekian negara-negara muslimin sebagai negara kafir. Di antara mereka adalah:

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Muhammad Surur bin Nayef Zainal Abidin1, ketika dia menggambarkan bahwa kekufuran itu bertingkat-tingkat, di mana dia berkata:

Peringkat Pertama: Pimpinan Amerika Serikat, George Bush, yang bisa jadi berikutnya adalah Clinton (waktu itu, red)

Peringkat Kedua: Penguasa-penguasa negeri Arab, di mana mereka (para penguasa Arab itu) berkeyakinan bahwa manfaat dan madharat mereka ada di tangan Bush. Sehingga atas dasar itu mereka pergi ‘berhaji’ menuju kepadanya (Bush) serta mempersembahkan nadzar dan kurban.
Peringkat Ketiga: Para kaki tangan pemerintah/penguasa Arab, baik para menteri dan wakil-wakil, pimpinan militer, dan….
Peringkat keempat, kelima, dan keenam: Para staf kementerian…. (ucapan ini dikutip dari Majallah As-Sunnah edisi XXVI th. 1413 H; hal. 2-3)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Usamah bin Laden

Sebagaimana dimuat dalam koran Ar-Ra`yil ‘Am Al-Kuwaiti edisi 11-11-2001 M, Usamah bin Laden menjawab: “Hanya Afghanistan sajalah Daulah Islamiyyah itu. Adapun Pakistan dia memakai undang-undang Inggris. Dan saya tidak menganggap Saudi itu sebagai negara Islam…”

Jika para tokoh teroris tersebut telah menghukumi negara Arab, terkhusus Saudi Arabia sebagai negara kafir —padahal di Saudi Arabia telah diterapkan syi’ar-syi’ar Islam secara umum dan menyeluruh bahkan ditegakkan pula hukum-hukum had dan hukum Islam yang lainnya—maka apakah kiranya penilaian mereka terhadap negara seperti Indonesia ini?

Akibat dari keputusan tersebut di atas (pengkafiran terhadap negara-negara Islam) melahirkan keputusan berikutnya, yaitu: kewajiban memerangi negara-negara tersebut (yang telah dihukumi kafir).

Kita berdoa kepada Allah k semoga memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kaum muslimin untuk kembali kepada jalan pemahaman yang lurus, yaitu pemahaman as-salafush shalih, generasi terbaik umat ini.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Dengan Apa Khilafah Islamiyyah
bisa Terwujud?

Daulah Islamiyyah, atau yang terkadang diistilahkan dengan Khilafah Islamiyyah, yang ditegakkan padanya tauhid dan peribadahan kepada Allah k semata, dihidupkan padanya Sunnah-sunnah Rasulullah n serta diaplikasikannya seluruh syi’ar dan hukum Islam, adalah dambaan bagi setiap muslim yang beriman kepada Allah k dan hari akhir. Namun sebuah pertanyaan besar yang harus diajukan dalam kondisi ini adalah: Bagaimana dan dengan apa Daulah Islamiyyah tersebut bisa ada dan bersemi di bumi Allah k ini?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka sebelumnya kita semua harus tahu dan ingat bahwa generasi awal umat ini yang diperankan oleh Rasulullah n dan para shahabatnya telah berhasil -dengan izin Allah- menggapai Daulah Islamiyyah tersebut. Maka tentunya, setiap muslim yang berharap terwujudnya Khilafah Islamiyyah di bumi Allah k ini, akan menjadikan jejak langkah generasi yang telah berhasil itu sebagai contoh dan suri teladan baginya dalam usaha mewujudkan Daulah Islamiyyah. Suatu perkara yang mustahil, hal itu akan terwujud tanpa meneladani jejak langkah generasi yang telah berhasil. Sebagaimana ditegaskan oleh Al-Imam Malik t:

لَنْ يَصْلُحَ آخِرُ هَذِهِ اْلأُمَّةِ إِلاَّ بِمَا صَلُحَ بِهِ أَوَّلُهَا

“Tidak akan menjadi baik (stabil) generasi akhir umat ini kecuali dengan perkara-perkara yang dengannya telah menjadi baik (stabil) generasi awal umat ini.”

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Atas dasar itulah kami mengajak semua pihak, yang mengklaim dirinya berharap terwujudnya Daulah Islamiyyah, untuk dengan jujur, sportif, dan sungguh-sungguh menengok dan merujuk kepada jejak langkah generasi terbaik umat ini. Dengan meninggalkan segala bentuk ra`yu, pikiran, dan cara yang sama sekali tidak dilandasi oleh jejak langkah generasi awal umat ini, karena hal itu tidak lain hanya akan mendatangkan kehancuran.

كُلُّ خَيْرٍ فِي اتِّبَاعِ مَنْ سَلَفَ وَكُلُّ شَرٍّ فِي ابْتِدَاعِ مَنْ خَلَفَ

Segala bentuk kebaikan didapati pada sikap ittiba’ (mengikuti) jejak (generasi) Salaf. Dan segala bentuk kejahatan didapati pada tindakan ibtida’ (mengada-ada) oleh generasi belakangan.
Untuk itu, ada beberapa hal penting yang menjadi sebab utama bagi terwujudnya Khilafah Islamiyyah yang didamba-dambakan itu. Apabila sebab-sebab utama ini diabaikan oleh kaum muslimin maka pupuslah harapan tersebut dan mustahil dambaan tersebut akan bisa terwujud. Sebab-sebab itu antara lain:

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

1. Kembalinya umat Islam secara menyeluruh kepada bimbingan Al Qur`an dan Sunnah Rasulullah n sesuai dengan apa yang telah difahami dan diamalkan oleh Salaful Ummah. Sehingga dengan itu mereka selamat dari berbagai macam bentuk bid’ah dan kesesatan, sebagaimana sabda Rasulullah n:

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا إِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا: كِتاَبَ اللهِ وَسُنَّتِي، وَلَنْ يَتَفَرَّقَا حَتَّى يَرِدَا عَلَى الْحَوْضِ

“Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku. Keduanya tidak akan berselisih sampai keduanya mendatangiku di Al-Haudh.” (HR. Malik dan Al-Hakim. Asy-Syaikh Al-Albani berkata: “Sanadnya hasan.”)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Sikap kembali dan ruju’ kepada Al-Kitab dan As Sunnah sesuai dengan yang difahami oleh Salaful Ummah ini sangat menentukan keberhasilan dan keselamatan umat ini dari kehancuran, dan merupakan salah satu syarat keberhasilan umat Islam. Hal ini sebagaimana telah dijelaskan oleh Rasulullah n dalam haditsnya:

إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْناَبَ الْبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمُ الْجِهَادَ، سَلَّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ، لاَ يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِيْنِكُمْ

“Apabila kalian telah berjual beli dengan cara ‘inah2, dan kalian telah disibukkan dengan memegang ekor-ekor sapi, dan telah senang dengan bercocok tanam, serta kalian telah meninggalkan jihad, niscaya Allah akan timpakan kepada kalian kehinaan. Tidak akan dicabut kehinaan tersebut sampai kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu Dawud, Ahmad. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shahihah no. 11)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

2. Syarat yang kedua untuk terwujudnya Khilafah Islamiyyah bagi kaum muslimin adalah: Terealisasinya keimanan yang murni dan benar dalam semua perkara yang telah Allah wajibkan untuk kita imani secara kaffah (menyeluruh).

Beriman kepada Allah, bahwasanya Dialah Dzat satu-satunya yang berhak untuk diibadahi, tanpa yang lain-Nya, Yang memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang mulia sesuai dengan apa yang diberitakan oleh-Nya di dalam Al Qur`an atau diberitakan oleh Rasul-Nya n. Dan tidak didapati di muka bumi ini kaum muslimin melakukan kesyirikan dengan berbagai macam bentuknya. Tidak didapati di muka bumi ini orang-orang yang berdoa dan ber-istighatsah kepada kubur-kubur, atau menyerahkan sesajen kepada jin atau kepada orang-orang yang dianggap wali. Tidak pula didapati orang-orang yang mengingkari sifat-sifat Allah baik dengan cara menolaknya secara mutlak sebagaimana yang dilakukan oleh Al-Jahmiyah dan Al-Mu’tazilah, atau dengan cara penyelewengan makna dan sifat-sifat Allah tersebut sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok Al-Asya’irah dan Al-Maturidiyah.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Mengimani bahwa Allah ber-istiwa` di atas ‘Arsy-Nya di atas langit yang ketujuh, dan tidak ada lagi yang meyakini keyakinan-keyakinan batil dan sesat yang menyatakan bahwa Allah berada di setiap tempat (di mana-mana), bahkan bersatu dengan tubuh makluk-makhluk-Nya. Akidah sesat semacam ini tidak hanya menjangkiti orang-orang awam dari kaum muslimin, bahkan telah menimpa dan disebarkan oleh beberapa aktivitis pergerakan Islam, yang tidak jarang di antara mereka mendengung-dengungkan kewajiban mendirikan Khilafah Islamiyyah di tengah-tengah umat. Di antara beberapa aktivis pergerakan Islam itu sendiri, tidak jarang pula yang terjatuh dalam perbuatan syirik dan bid’ah. Di antaranya seperti yang dilakukan salah satu tokoh kelompok sempalan: Ikhwanul Muslimin di Syiria yang bernama Musthafa As-Siba’i (bahkan Hasan Al-Banna). Yaitu ketika dia membacakan bait syair yang berisi doa dan istighatsah kepada Rasulullah n yang dia dendangkan di depan pintu kubur Rasulullah n. Di antaranya dia menyatakan:

يَا سَيِّدِي يَا حَبِيْبَ اللهِ جِئْتُ إِلَى
أَعْتاَبِ بَابِكَ أَشْكُو الْبُرْحَ مِنْ سَقَمِي

“Wahai tuanku, wahai kekasih Allah, aku telah datang. Di hadapan kusen (ambang) pintumu mengadukan derita karena penyakitku.”
Dalam bait syair tersebut dia (Musthafa) ber-istighatsah kepada Nabi, memanggilnya, dan mengeluhkan penyakitnya kepada beliau. Jelas-jelas ini merupakan syirik besar yang bisa mengancam pelakunya keluar dari Islam.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Kalau kesyirikan besar semacam ini telah menimpa salah seorang tokoh besar kelompok sempalan Ikhwanul Muslimin yang selalu mengelu-elukan Khilafah Islamiyyah, lalu bagaimanakan kiranya yang terjadi pada para pengikut kelompok sempalan tersebut? Lebih-lebih lagi, bagaimana pula dengan yang terjadi pada orang-orang awam dari kalangan muslimin? Tentu dengan itu Allah tidak akan mewujudkan janji-Nya bagi umat ini untuk memberikan khilafah kepada mereka, sebagaimana firman-Nya di dalam Surat An-Nur ayat 55.

Belum lagi kita berbicara tentang perkara-perkara iman yang lainnya, yang ternyata di tengah-tengah umat ini, baik dari kalangan awam maupun -sekali lagi- para aktivis pergerakan Islam, akidah dan iman mereka masih ‘tidak beres’ dan carut marut baik dalam pemahaman maupun pengamalan.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

3. Merealisasikan dakwah tauhid dan pembenahan akhlak umat. Sebagaimana telah dicontohkan oleh para nabi, yang mana itu merupakan misi utama dakwah mereka. Sebagaimana firman Allah:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ أُمَّةٍ رَسُوْلاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ

“Sesungguhnya telah Kami utus pada tiap-tiap umat seorang rasul (dengan tugas menyeru) beribadahlah kalian kepada Allah (saja) dan jauhilah oleh kalian thagut.” (An-Nahl: 36)

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُوْلٍ إِلاَّ نُوْحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنَا فَاعْبُدُوْنِ

“Tidaklah Kami utus sebelummu seorang rasul-pun kecuali pasti kami wahyukan kepadanya: Sesungguhnya tidak ada yang berhak untuk diibadahi kecuali Aku, maka beribadahlah kalian semuanya (hanya) kepada Ku.” (Al-Anbiya`: 25)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Rasulullah n juga bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ اْلأَخْلاَقِ

“Sesungguhnya tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Ahmad, dan Al-Hakim. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 45)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

4. Kesungguhan di dalam menuntut ilmu Dinul Islam dari sumbernya yang asli dan referensinya yang terjamin, yaitu para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah. Dengan ilmu itulah seorang muslim dapat memahami dan mengenal agama sesuai dengan yang diinginkan oleh Allah. Sesungguhnya Allah k telah menjamin terwujudnya kebaikan dan kemuliaan bagi umat ini jika mereka mau bersungguh-sungguh menuntut ilmu agama.

Rasulullah n juga telah bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ

“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya niscaya Allah jadikan ia faqih (faham) tentang Ad-Dien.” (Muttafaqun ‘alaihi, dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan x)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Di antara bentuk kebaikan dan kemuliaan tersebut adalah terwujudnya kewibawaan Islam dan kaum muslimin serta terjaminnya keamanan dan kesejahteraan umat dengan berdirinya Daulah Islamiyyah. Tidak mungkin Daulah Islamiyyah akan terwujud jika umat Islam ini tidak mau belajar dan memahami agamanya dengan benar. Jika umat ini sudah sibuk dengan berbagai macam aktivitas dan kegiatan politik yang penuh ambisi untuk meraih dunia, atau tindakan-tindakan demonstrasi yang penuh dengan kejahilan dan berbagai macam kepentingan, atau orasi-orasi dusta yang penuh provokasi, maka dengan itu umat ini akan lalai dan berpaling dari aktivitas menuntut ilmu dien. Jika umat ini telah lalai dari menuntut ilmu dien, maka akan menjadi umat yang jahil (bodoh).
Kemudian kejahilan itu mengantarkan mereka untuk hubbud dunya (cinta dunia) dan berambisi untuk mendapatkannya. Dampak berikutnya mereka takut untuk mati sehingga menyebabkan mereka enggan berjuang dan berjihad membela agama Allah.2

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

Ini semua merupakan sumber kegagalan dan kehancuran umat ini. Hal ini sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Rasulullah n dalam hadits Ibnu ‘Umar x yang telah lalu. Dan juga sabdanya:

يُوْشِكُ اْلأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى اْلأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا. فَقَالَ قَائِلٌ: وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيْرٌ، لَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيَنْزِعَنَّ اللهُ مِنْ صُدُوْرِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ، وَلَيَقْذِفَنَّ اللهُ فِيْ قُلُوْبِكُمْ الْوَهْنَ. فَقَالَ قَائِلٌ: يَا رَسُولَ اللهِ! مَا الْوَهْنُ؟ قَالَ: حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهَيَةُ الْمَوْتِ

“Hampir-hampir umat-umat (di luar kalian) mengerumuni kalian sebagaimana orang-orang makan mengerumuni piring hidangannya.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah disebabkan karena jumlah kita sedikit pada saat itu?” Rasulullah menjawab: “Bahkan kalian pada hari itu jumlahnya banyak, akan tetapi kalian hanyalah seperti buih yang dibawa air bah (banjir) dan sungguh Allah akan mencabut dari dada musuh-musuh kalian rasa segan (takut) terhadap kalian. Dan Allah akan melemparkan pada hati kalian Al-Wahn.” Seseorang bertanya lagi: “Wahai Rasulullah, apakah Al-Wahn itu?” Beliau menjawab: “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di Ash-Shahihah no. 958)
Wallahu a’lam bish-shawab.

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

1 Salah satu gembong teroris masa kini, yang merasa sempit dadanya ketika tinggal di negeri muslimin sehingga memilih tinggal di negeri Inggris di tengah-tengah masyarakat negara kafir.
2 Jual beli dengan cara ‘inah adalah jual beli dengan cara riba. Contohnya, si A menjual barang kepada si B dengan harga tertentu dan pembayaran dilakukan di belakang hari. Kemudian sebelum lunas pembayarannya, si A membeli kembali (dengan kontan) barang yang telah dia jual tersebut dari si B, dengan harga yang lebih murah daripada harga yangh ditetapkan ketika dia menjualnya. Nantinya, si B harus tetap membayar barang tersebut dengan harga semula walaupun barang tersebut sudah tidak lagi dimilikinya. (Lihat Nailul Authar, 5/250)

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

3 Yang dimaksud jihad di sini adalah jihad yang syar’i, yang telah memenuhi syarat-syaratnya sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah k dan Rasul-Nya n serta dijelaskan oleh para ulama Ahlus Sunnah. Bukan tindakan-tindakan teror yang diklaim sebagai jihad oleh para neo-Khawarij (teroris masa kini) yang telah mencemarkan nama harum jihad. Jihad yang syar’i itu tidaklah identik dengan tindakan teror dan anarkhi, tidak pula identik dengan penentangan terhadap penguasa, ataupun tindakan penggulingan pemerintah muslim yang sah.

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi nasehat – kumpulan puisi-puisi nasehat islam – koleksi puisi nasehat reliji islami  – puisi nasehat agama islam (not here)
======================================

puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Menebar Keangkuhan Menuai Kehinaan
Penulis: Al-Ustadzah Ummu ‘Abdirrahman Anisah bintu ‘Imran
Sakinah, Permata Hati, 20 – Juli – 2005, 03:37:06

Masih berkaca pada untaian nasihat Luqman Al-Hakim kepada anaknya. Menjelang akhir nasihatnya, Luqman melarang sang anak dari sikap takabur dan memerintahkannya untuk merendahkan diri (tawadhu’). Luqman berkata kepada anaknya:

وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتاَلٍ فَخُوْرٍ

“Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong), dan janganlah berjalan dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang angkuh dan menyombongkan diri.” (Luqman: 18)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Demikian Luqman melarang untuk memalingkan wajah dan bermuka masam kepada orang lain karena sombong dan merasa dirinya besar, melarang dari berjalan dengan angkuh, sombong terhadap nikmat yang ada pada dirinya dan melupakan Dzat yang memberikan nikmat, serta kagum terhadap diri sendiri. Karena Allah tidak menyukai setiap orang yang menyombongkan diri dengan keadaannya dan bersikap angkuh dengan ucapannya. (Taisirul Karimir Rahman hal. 649)
Pada ayat yang lain Allah k melarang pula:

وَلاَ تَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحاً إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ اْلأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِباَلَ طُوْلاً

“Dan janganlah berjalan di muka bumi dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mencapai setinggi gunung.” (Al-Isra`: 37)

Demikianlah, seseorang dengan ketakaburannya tidak akan dapat mencapai semua itu. Bahkan ia akan menjadi seorang yang terhina di hadapan Allah k dan direndahkan di hadapan manusia, dibenci, dan dimurkai. Dia telah menjalani akhlak yang paling buruk dan paling rendah tanpa menggapai apa yang diinginkannya. (Taisirul Karimir Rahman, hal. 458)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Kehinaan. Inilah yang akan dituai oleh orang yang sombong. Dia tidak akan mendapatkan apa yang dia harapkan di dunia maupun di akhirat.

‘Amr bin Syu’aib meriwayatkan dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi n:

يُحْشَرُ الْمُتَكَبِّرُوْنَ يَوْمَ الْقِياَمَةِ أَمْثاَلَ الذَّرِّ فِيْ صُوْرَةِ الرِّجاَلِ، يَغْشاَهُمُ الذُّلُّ مِنْ كُلِّ مَكاَنٍ، يُسَاقُوْنَ إِلَى سِجْنٍ مِنْ جَهَنَّمَ يُسَمَّى بُوْلَسَ، تَغْلُوْهُمْ ناَرٌ مِنَ اْلأَنْياَرِ، وَيُسْقَوْنَ مِنْ عُصَارَةِ أَهْلِ النَّارِ طِيْنَةِ الْخَباَلِ

“Orang-orang yang sombong dikumpulkan pada hari kiamat seperti semut-semut kecil dalam bentuk manusia, diliputi oleh kehinaan dari segala arah, digiring ke penjara di Jahannam yang disebut Bulas, dilalap oleh api dan diberi minuman dari perasan penduduk neraka, thinatul khabal.1” (HR. At-Tirmidzi, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani t dalam Shahih Al-Adabul Mufrad no. 434)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Bahkan seorang yang sombong terancam dengan kemurkaan Allah k. Demikian yang kita dapati dari Rasulullah n, sebagaimana yang disampaikan oleh seorang shahabat mulia, ‘Abdullah bin ‘Umar c:

مَنْ تَعَظَّمَ فِي نَفْسِهِ أَوِ اخْتَالَ فِي مِشْيَتِهِ لَقِيَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ

“Barangsiapa yang merasa sombong akan dirinya atau angkuh dalam berjalan, dia akan bertemu dengan Allah k dalam keadaan Allah murka terhadapnya.” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani t dalam Shahih Al-Adabul Mufrad no. 427)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Kesombongan (kibr) bukanlah pada orang yang senang dengan keindahan. Akan tetapi, kesombongan adalah menentang agama Allah k dan merendahkan hamba-hamba Allah k. Demikian yang dijelaskan oleh Rasulullah n tatkala beliau ditanya oleh ‘Abdullah bin ‘Umar c, “Apakah sombong itu bila seseorang memiliki hullah2 yang dikenakannya?” Beliau n menjawab, “Tidak.” “Apakah bila seseorang memiliki dua sandal yang bagus dengan tali sandalnya yang bagus?” “Tidak.” “Apakah bila seseorang memiliki binatang tunggangan yang dikendarainya?” “Tidak.” “Apakah bila seseorang memiliki teman-teman yang biasa duduk bersamanya?” “Tidak.” “Wahai Rasulullah, lalu apakah kesombongan itu?” Kemudian beliau n menjawab:

سَفَهُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

“Meremehkan kebenaran dan merendahkan manusia.” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani t dalam Shahih Al-Adabul Mufrad no. 426)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Tak sedikit pun Rasulullah n membuka peluang bagi seseorang untuk bersikap sombong. Bahkan beliau n senantiasa memerintahkan untuk tawadhu’. ‘Iyadh bin Himar z menyampaikan bahwa Rasulullah n bersabda:

إِنَّ اللهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ

“Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap tawadhu’ hingga tidak seorang pun menyombongkan diri atas yang lain dan tak seorang pun berbuat melampaui batas terhadap yang lainnya.” (HR. Muslim no. 2865)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Berlawanan dengan orang yang sombong, orang yang berhias dengan tawadhu’ akan menggapai kemuliaan dari sisi Allah k, sebagaimana yang disampaikan oleh shahabat yang mulia, Abu Hurairah z bahwa Rasulullah n bersabda:

وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ

“Dan tidaklah seseorang bersikap tawadhu’ karena Allah, kecuali Allah akan mengangkatnya.” (HR. Muslim no. 2588)

Tawadhu’ karena Allah k ada dua makna. Pertama, merendahkan diri terhadap agama Allah, sehingga tidak tinggi hati dan sombong terhadap agama ini maupun untuk menunaikan hukum-hukumnya. Kedua, merendahkan diri terhadap hamba-hamba Allah k karena Allah k, bukan karena takut terhadap mereka, ataupun mengharap sesuatu yang ada pada mereka, namun semata-mata hanya karena Allah k. Kedua makna ini benar.

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Apabila seseorang merendahkan diri karena Allah k, maka Allah k akan mengangkatnya di dunia dan di akhirat. Hal ini merupakan sesuatu yang dapat disaksikan dalam kehidupan ini. Seseorang yang merendahkan diri akan menempati kedudukan yang tinggi di hadapan manusia, akan disebut-sebut kebaikannya, dan akan dicintai oleh manusia. (Syarh Riyadhish Shalihin, 1/365)

Tak hanya sebatas perintah semata, kisah-kisah dalam kehidupan Rasulullah n banyak melukiskan ketawadhu’an beliau. Beliau n adalah seorang manusia yang paling mulia di hadapan Allah k. Meski demikian, beliau menolak panggilan yang berlebihan bagi beliau. Begitulah yang dikisahkan oleh Anas bin Malik z tatkala orang-orang berkata kepada Rasulullah n, “Wahai orang yang terbaik di antara kami, anak orang yang terbaik di antara kami! Wahai junjungan kami, anak junjungan kami!” Beliau n pun berkata:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ بِقَوْلِكُمْ وَلاَ يَسْتَهْوِيَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ، إِنِّي لاَ أُرِيْدُ أَنْ تَرْفَعُوْنِي فَوْقَ مَنْزِلَتِي الَّتِي أَنْزَلَنِيهِ اللهُ تَعَالَى، أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

“Wahai manusia, hati-hatilah dengan ucapan kalian, jangan sampai kalian dijerumuskan oleh syaitan. Sesungguhnya aku tidak ingin kalian mengangkatku di atas kedudukan yang diberikan oleh Allah ta’ala bagiku. Aku ini Muhammad bin ‘Abdillah, hamba-Nya dan utusan-Nya.” (HR. An-Nasa`i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, dikatakan dalam Ash-Shahihul Musnad fi Asy-Syamail Muhammadiyah no. 786: hadits shahih menurut syarat Muslim)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Anas bin Malik z mengisahkan:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزُوْرُ اْلأَنْصَارَ فَيُسَلِّمُ عَلَى صِبْيَانِهِمْ وَيَمْسَحُ بِرُؤُوْسِهِمْ وَيَدْعُو لَهُمْ

“Rasulullah n biasa mengunjungi orang-orang Anshar, lalu mengucapkan salam pada anak-anak mereka, mengusap kepala mereka dan mendoakannya.” (HR An. Nasa`i, dikatakan dalam Ash-Shahihul Musnad fi Asy-Syamail Muhammadiyah no. 796: hadits hasan)

Ketawadhu’an Rasulullah n ini menjadi gambaran nyata yang diteladani oleh para shahabat. Anas bin Malik z pernah melewati anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam pada mereka. Beliau n mengatakan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُهُ

“Nabi n biasa melakukan hal itu.” (HR. Al-Bukhari no. 6247 dan Muslim no. 2168)

Memberikan salam kepada anak-anak ini dilakukan oleh Nabi n dan diikuti pula oleh para shahabat beliau g. Hal ini merupakan sikap tawadhu’ dan akhlak yang baik, serta termasuk pendidikan dan pengajaran yang baik, serta bimbingan dan pengarahan kepada anak-anak, karena anak-anak apabila diberi salam, mereka akan terbiasa dengan hal ini dan menjadi sesuatu yang tertanam dalam jiwa mereka.(Syarh Riyadhish Shalihin, 1/366-367)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Pernah pula Abu Rifa’ah Tamim bin Usaid zmenuturkan sebuah peristiwa yang memberikan gambaran ketawadhu’an Nabi n serta kasih sayang dan kecintaan beliau terhadap kaum muslimin:

اِنْتَهَيْتُ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَخْطُبُ، فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللهِ، رَجُلٌ غَرِيْبٌ جَاءَ يَسْأَلُ عَنْ دِيْنِهِ لاَ يَدْرِي مَا دِيْنُهُ؟ فَأَقْبَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَرَكَ خُطْبَتَهُ حَتَّى انْتَهَى إِلَيَّ فَأُتِيَ بِكُرْسِيٍّ، فَقَعَدَ عَلَيْهِ، وَجَعَلَ يُعَلِّمُنِي مِمَّا عَلَّمَهُ اللهُ، ثُمَّ أَتَى خُطْبَتَهُ فَأَتَمَّ آخِرَهَا

“Aku pernah datang kepada Rasulullah n ketika beliau berkhutbah. Lalu aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, seorang yang asing datang padamu untuk bertanya tentang agamanya, dia tidak mengetahui tentang agamanya.’ Maka Rasulullah n pun mendatangiku, kemudian diambilkan sebuah kursi lalu beliau duduk di atasnya. Mulailah beliau mengajarkan padaku apa yang diajarkan oleh Allah. Kemudian beliau kembali melanjutkan khutbahnya hingga selesai.” (HR. Muslim no. 876)
Begitu banyak anjuran maupun kisah kehidupan Rasulullah n yang melukiskan ketawadhu’an beliau. Demikian pula dari para shahabat g. Tinggallah kembali pada diri ayah dan ibu. Jalan manakah kiranya yang hendak mereka pilihkan bagi buah hatinya? Mengajarkan kerendahan hati hingga mendapati kebahagiaan di dua negeri, ataukah menanamkan benih kesombongan hingga menuai kehinaan di dunia dan akhirat?

Wallahu ta’ala a’lamu bish-shawab.

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

1 Thinatul khabal adalah keringat atau perasan dari penduduk neraka.
2 Hullah adalah pakaian yang terdiri dari dua potong baju.

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

PERKARA BARU DALAM SOROTAN SYARIAH
Penulis: Ustadz Muslim Abu Ishaq Al Atsari
Syariah, Hadits, 27 – Mei – 2003, 08:45:49

Ibadah itu pada asalnya haram untuk dikerjakan bila tidak ada dalil yang memerintahkannya. Inilah kaidah yang harus dipegang oleh setiap muslim sehingga tidak bermudah-mudah membuat amalan yang tidak ada perintahnya baik dari Allah maupun Rasulullah.

Nabi kita yang mulia shallallahu ‘alaihi wasallam bertutur dalam haditsnya yang agung :
“Siapa yang mengada-adakan perkara baru dalam agama kami yang hal tersebut bukan dari agama ini maka perkara itu ditolak”.

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Hadits yang dibawakan oleh istri beliau yang mulia Ummul Mukminin Aisyah radliallahu anha ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari rahimahullah dalam shahihnya, pada kitab Ash Shulh, bab Idzaashthalahuu `ala shulhi jawrin fash shulhu marduud no. 2697 dan diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah dalam shahihnya, pada kitab Al Aqdliyyah yang diberi judul bab oleh Imam Nawawi rahimahullah selaku pensyarah (yang memberi penjelasan) terhadap hadits-hadits dalam Shahih Muslim, bab Naqdlul ahkam al bathilah wa raddu muhdatsaati umuur, no. 1718. Imam Muslim rahimahullah juga membawakan lafaz yang lain dari hadits di atas, yaitu :
“Siapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak di atas perintah kami maka amalannya itu tertolak”

Hadits ini juga diriwayatkan oleh sebagian imam ahli hadits dalam kitab-kitab mereka. Dan kami mencukupkan takhrijnya pada shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim).

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Hadits ini merupakan kaidah yang agung dari kaidah-kaidah Islam”. Beliau menambahkan lagi: “Hadits ini termasuk hadits yang sepatutnya dihafalkan dan digunakan dalam membatilkan seluruh kemungkaran dan seharusnya hadits ini disebarluaskan untuk diambil sebagai dalil”. ( Syarah Shahih Muslim)

Al Hafidz Ibnu Hajar Al Atsqalani rahimahullah setelah membawakan hadits ini dalam syarahnya terhadap kitab Shahih Bukhari, beliau berkomentar : “Hadits ini terhitung sebagai pokok dari pokok-pokok Islam dan satu kaidah dari kaidah-kaidah agama”. (Fathul Bari)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Imam Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah dalam kitabnya Jami`ul Ulum wal Hikam juga memuji kedudukan hadits ini, beliau berkata : “Hadits ini merupakan pokok yang agung dari pokok-pokok Islam. Dia seperti timbangan bagi amalan-amalan dalam dzahirnya sebagaimana hadits: (amal itu tergantung pada niatnya) merupakan timbangan bagi amalan-amalan dalam batinnya. Maka setiap amalan yang tidak diniatkan untuk mendapatkan wajah Allah tidaklah bagi pelakunya mendapatkan pahala atas amalannya itu, demikian pula setiap amalan yang tidak ada padanya perintah dari Allah dan rasulnya maka amalan itu tidak diterima dari pelakunya. (Jami`ul Ulum wal Hikam, 1/176)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Agama Ini telah Sempurna

Allah subhanahu wa ta`ala berfirman :
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian dan telah Aku cukupkan bagi kalian nikmat-Ku dan Aku ridha Islam sebagai agama kalian”. (QS. Al Maidah : 3)

Al Hafidh Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat di atas : “Hal ini merupakan kenikmatan Allah ta`ala yang terbesar bagi umat ini, di mana Allah ta`ala telah menyempurnakan untuk mereka agama mereka, hingga mereka tidak membutuhkan agama yang lainnya, tidak pula butuh kepada nabi yang selain nabi mereka shallallahu ‘alaihi wasallam, karena itulah Allah ta`ala menjadikan beliau sebagai penutup para nabi dan Dia mengutus beliau kepada manusia dan jin. Tidak ada sesuatu yang halal melainkan apa yang beliau halalkan dan tidak ada yang haram melainkan apa yang beliau haramkan,. Tidak ada agama kecuali apa yang beliau syariatkan. Segala sesuatu yang beliau kabarkan maka kabar itu benar adanya dan jujur, tidak ada kedustaan dan penyelisihan di dalamnya” (Tafsir Ibnu Katsir 2/14)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Dengan keadaan agama yang telah sempurna ini dalam setiap sisinya maka seseorang tidak perlu lagi mengadakan perkara baru yang tidak pernah dikenal sebelumnya, apakah berupa penambahan ataupun pengurangan dari apa yang disampaikan dan diajarkan oleh beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan dicontohkan serta diamalkan oleh salaf (pendahulu) kita yang shalih dari kalangan shahabat, tabi`in, atbaut tabi`in dan para imam yang memberikan bimbingan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sendiri juga telah memberi peringatan dari perkara-perkara baru yang disandarkan kepada agama, sebagaimana dalam hadits Abdullah ibnu Mas`ud radliallahu anhu beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda :
“Berhati-hatilah kalian dari perkara-perkara baru, karena sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan, dan setiap perkara yang diada-adakan itu bid`ah dan setiap bid`ah itu adalah kesesatan”. (HR. Ibnu Abi Ashim dalam As Sunnah no. 25 dan hadits ini shahih sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Albani rahimahullah)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Hadits yang semakna dengan ini datang pula dari shahabat Al Irbadh Ibnu Sariyah radliallahu anhu.

Bila kita menemui seseorang yang mengadakan perkara baru dalam agama ini dengan keterangan yang telah kita dapatkan di atas maka perkara itu batil, tertolak dan tidak teranggap sama sekali berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :
“Siapa yang mengada-adakan perkara baru dalam agama kami ini apa yang bukan bagian darinya maka perkara itu tertolak”.

Kata Imam Nawawi rahimahullah : “Hadits ini jelas sekali dalam membantah setiap bid`ah dan perkara yang diada-adakan dalam agama”. (Syarah Muslim, 12/16)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Namun bila ada pelaku bid`ah dihadapkan padanya hadits ini, kemudian dia mengatakan bahwa bid`ah tersebut bukanlah dia yang mengada-adakan akan tetapi dia hanya melakukan apa yang telah diperbuat oleh orang-orang sebelumnya sehingga ancaman hadits di atas tidak mengenai pada dirinya. Maka terhadap orang seperti ini disampaikan padanya hadits :
“Siapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak di atas perintah kami maka amalannya itu tertolak”.

Dengan hadits ini akan membantah apa yang ada pada orang tersebut dan akan menolak setiap amalan yang diada-adakan tanpa dasar syar`i. Sama saja apakah pelakunya yang membuat bid`ah tersebut adalah dia atau dia hanya sekedar melakukan bid`ah yang telah dilakukan oleh orang-orang sebelumnya. Demikian penerangan ini juga disebutkan oleh Imam Nawawi dengan maknanya dalam kitab beliau Syarah Muslim (12/16) ketika menjelaskan hadits ini.

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Al Imam Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata : “Dalam sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
ada isyarat bahwasanya amalan-amalan yang dilakukan seharusnya di bawah hukum syariah di mana hukum syariah menjadi pemutus baginya apakah amalan itu diperintahkan atau dilarang. Sehingga siapa yang amalannya berjalan di bawah hukum syar`i, cocok dengan hukum syar`i maka amalan itu diterima, sebaliknya bila amalan itu keluar dari hukum syar`i maka amalan itu tertolak. (“Jami`ul Ulum wal Hikam”, 1/177)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Pembagian Amalan

Amalan bila ditinjau dari pembagiannya terbagi menjadi dua yaitu ibadah dan mu`ammalah .

• Ibadah

Adapun amalan ibadah maka kaidah yang ada dalam pelaksanaannya : “Ibadah itu pada asalnya haram untuk dikerjakan bila tidak ada dalil yang mensyariatkanya (memerintahkannya)”. Akan tetapi dari sisi penerimaan atau penolakan amalan ibadah tersebut maka perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Suatu amalan merupakan ibadah pada satu keadaan namun tidak teranggap pada keadaan yang lainnya sebagai ibadah. Misalnya :

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

– Berdiri ketika shalat. Hal ini merupakan ibadah yang disyariatkan, namun bila ada orang yang bernadzar untuk berdiri di luar shalat dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Ta`ala tidaklah dibolehkan karena tidak ada dalil yang menunjukkan pensyariatannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melihat seorang laki-laki berdiri di bawah terik matahari karena nadzar yang hendak ia tunaikan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta`ala kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dengan serta merta memerintahkan orang itu untuk duduk dan tidak berjemur di bawah terik matahari (sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari no. 6704)

– Thawaf yang disyariatkan pelaksanaannya di baitullah namun ada di antara manusia yang melaksanakannya di selain baitullah seperti di kuburan wali atau yang lainnya.
– Pelaksanaan haji di luar bulan haji
– Puasa Ramadhan di luar bulan Ramadhan atau ketika hari raya padahal ada nash yang menunjukkan tidak bolehnya berpuasa pada hari raya tersebut.
– Dan yang semisal dengan perkara-perkara yang telah kami sebutkan di atas.

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

2. Suatu amalan yang sama sekali tidak ada tuntunannya dalam syariat. Misalnya :

– Beribadah di sisi Ka`bah dengan siulan, tepuk tangan dan telanjang
– Mendekatkan diri kepada Allah dengan mendengarkan musik/nyanyian dan minum khamar.
Maka amalan seperti ini batil, tidak diterima bahkan ini merupakan kebid`ahan yang pelakunya dikatakan oleh Allah ta`ala :
“Apakah mereka memiliki sekutu-sekutu yang mensyariatkan bagi mereka dari agama ini apa yang Allah tidak mengizinkannya”. (QS. Asy Syuura : 21)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

3. Menambah satu perkara atau lebih terhadap amalan yang disyariatkan. Amalan seperti ini jelas tertolak (akan tetapi dari sisi batal atau tidaknya ibadah tersebut maka perlu dilihat keadaannya). Misalnya :
– Ibadah shalat yang telah disyariatkan oleh Allah subhanahu wa ta`ala ditambah jumlah rakaatnya. Yang demikian ini membatalkan ibadah tersebut.
– Berwudhu dengan membasuh anggota wudhu lebih dari tiga kali. Yang demikian ini tidak membatalkan wudhu tersebut, namun pelakunya terjatuh pada sesuatu yang dibenci .

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

4. Mengurangi terhadap amalan yang disyariatkan. (Dari sisi batal atau tidaknya maka perlu dilihat dulu terhadap apa yang dikurangi dari ibadah tersebut).
– Shalat tanpa berwudhu sementara ia berhadats maka shalatnya itu batal karena wudhlu merupakan syarat sahnya shalat.
– Meninggalkan satu rukun dari rukun-rukun ibadah maka ibadah itu batal.
– Laki-laki yang meninggalkan shalat lima waktu secara berjamaah dan mengerjakannya sendirian, maka shalatnya itu tidaklah batal tapi shalatnya itu kurang nilainya dan ia berdosa karena meninggalkan kewajiban berjamaah

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

• Muamalah

Pembicaraan tentang muamalah maka kaidah yang ada :
“Hukum asal muamalah itu boleh/halal untuk dikerjakan (selama tidak ada dalil yang melarangnya dan mengharamkannya”).

Adapun perkara-perkara yang dilarang dan diharamkan dalam muamalah ini bisa kita sebutkan sebagai berikut :

1. Bermuamalah untuk mengganti aturan syariat

Maka perkara ini tidak diragukan lagi kebatilannya dengan contoh mengganti hukum rajam bagi orang yang berzina dengan tebusan berupa benda. Hal ini pernah terjadi di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, seorang pemuda yang belum menikah berzina dengan istri orang lain. Ayah si pemuda menyangka hukum yang harus ditimpakan pada putranya adalah rajam maka ia ingin mengganti hukum itu dengan memberi tebusan kepada suami si wanita tersebut berupa seratus ekor kambing berikut seorang budak perempuan. Lalu ia dan suami si wanita mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengadukan hal tersebut dan meminta diputuskan perkara mereka dengan apa yang ada dalam kitabullah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun menjawab permintaan mereka :
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh aku akan memutuskan perkara di antara kalian berdua dengan kitabullah. Kambing dan budak perempuan yang ingin kau jadikan tebusan itu ambil kembali, sedangkan hukum yang ditimpakan kepada putramu adalah dicambuk sebanyak seratus kali dan diasingkan selama setahun”.

Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kepada salah seorang dari shahabatnya untuk mendatangi wanita yang diajak berzina oleh pemuda tersebut untuk meminta pengakuannya. Dan ternyata wanita itu mengakui perbuatan zina yang dilakukannya hingga ditimpakan padanya hukum rajam. (Sebagaimana disebutkan riwayatnya dalam hadits yang dikeluarkan Imam Bukhari dalam shahihnya, pada Kitabul Hudud no. 2695, 2696, demikian pula Imam Muslim dalam shahihnya no. 1697, 1698)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

2. Bermuamalah dengan membuat akad/perjanjian yang dilarang oleh syariat.

• Akad yang tidak layak untuk diputuskan. Seperti melakukan akad nikah dengan wanita yang haram untuk dinikahi karena sepersusuan atau mengumpulkan dua wanita yang bersaudara sebagai istri.
• Akad yang hilang darinya satu syarat di mana syarat tersebut tidak bisa gugur dengan ridhanya kedua belah pihak . Seperti menikahi wanita yang sedang menjalani masa `iddah, nikah tanpa wali atau menikahi istri yang masih dalam naungan suaminya.
• Melakukan akad jual beli yang diharamkan Allah subhanahu wa ta`ala, seperti jual beli dengan cara riba, jual beli minuman keras, bangkai, babi dan sebagainya.
• Akad yang berakibat terdzaliminya salah satu dari dua belah pihak. Seperti seorang ayah menikahkan putrinya yang dewasa tanpa minta izin kepadanya. Maka akad ini tertolak ketika anak itu tidak ridha dan menuntut haknya namun bila ia ridha akad tersebut sah.

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Faidah hadits

Faidah yang bisa kita ambil dari hadits ini, di antaranya :
• Batilnya perkara yang diada-adakan dalam agama
• Larangan terhadap satu perkara menunjukkan jeleknya perkara tersebut..
• Islam merupakan agama yang sempurna, tidak ada kekurangan di dalamnya dan tidak butuh koreksi dan protes terhadapnya.
• Perkara yang diada-adakan dalam agama ini adalah bid`ah dan setiap bid`ah itu sesat.
• Dengan hadits ini tertolaklah pembagian bid`ah menjadi bid`ah hasanah (bid`ah yang baik) dan bid`ah sayyiah (bid`ah yang jelek).
Seluruh akad yang dilarang oleh syariat adalah batil, demikian pula hasilnya karena apa yang dibangun di atas kebatilan maka ia batil pula.

Wallahu ta`ala a`lam bishshawwab.

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Perpecahan Umat Antara Kemestian dan Adzab
Penulis: Al-Ustadz Muslim Abu Ishaq Al-Atsari
Syariah, Hadits, 16 – Juli – 2005, 09:32:30

Ibnu Mas’ud z berkata:

خَطَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا بِيَدِهِ ثُمَّ قَالَ: هَذَا سَبِيْلُ اللهِ مُسْتَقِيْمًا. قَالَ: ثُمَّ خَطَّ عَنْ يَمِيْنِهِ وَشِمَالِهِ ثُمَّ قَالَ: هَذِهِ السُّبُلُ وَلَيْسَ مِنْهَا سَبِيْلٌ إِلاَّ عَلَيْهَا شَيْطاَنٌ يَدْعُو إِلَيْهِ. ثُمَّ قَرَأَ: {وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ وَلاَ تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهِ}

Rasulullah n menggaris satu garis dengan tangannya, kemudian bersabda: “Ini adalah jalan Allah yang lurus.” Setelahnya beliau menggaris beberapa garis di sebelah kanan dan kirinya, kemudian beliau bersabda: “Ini adalah jalan-jalan. Tidak ada satu jalan pun dari jalan-jalan ini melainkan di atasnya ada setan yang mengajak kepadanya.” Beliau lalu membaca ayat: “Sesungguhnya ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah jalan ini dan jangan kalian mengikuti jalan-jalan lain karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya.”1

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad t dalam Musnad-nya (1/465 dan 1/435) dan Ad-Darimi t dalam Sunan-nya (no. 204). Dihasankan oleh guru kami Asy-Syaikh Muqbil t dalam Ash-Shahihul Musnad Mimma Laisa fish Shahihain (2/20-21).

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Perpecahan adalah Perkara Kauniyyah

Allah k adalah Pencipta segala sesuatu, sehingga tidak ada satu perkara pun di alam semesta ini kecuali ciptaan-Nya.

اللهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ

“Allah adalah Pencipta segala sesuatu.” (Ar-Ra’du: 16)
Demikian pula Allah k penentu segala sesuatu dengan kemahaadilan-Nya dan Dia berbuat dengan penuh hikmah(bijaksana) tanpa ada yang sia-sia dalam perbuatan-Nya. Dengan kemahaadilan-Nya dan hikmah-Nya, Dia menentukan apa yang dikehendaki-Nya. Dia tidak ditanya dan tidak dituntut terhadap apa yang diperbuat-Nya. Sebaliknya hamba-hamba-Nya yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang mereka lakukan.

لاَ يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُوْنَ

“Allah tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya namun merekalah yang ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang perbuatan mereka.” (Al-Anbiya`: 23)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Di antara perkara yang Allah k tetapkan dan ciptakan adalah apa yang disebutkan dan diisyaratkan dalam hadits di atas, bahwa Allah k menginginkan adanya banyak jalan yang akan ditempuh oleh hamba-hamba-Nya yang di atas jalan-jalan tersebut ada setan yang menyeru kepada kebinasaan perpecahan. Juga dari semua jalan yang ada, tidak ada yang selamat terkecuali hanya satu jalan yaitu jalan Allah k. Banyaknya jalan yang menggambarkan tentang perpecahan umat ini adalah kehendak Allah k yang dinamakan kehendak kauni-Nya (yang mesti terjadi).

Sebagaimana Allah k juga menyebutkan tentang kemestian terjadinya perpecahan ini dalam firman-Nya:

وَلَوْ شآءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلاَ يَزَالُوْنَ مُخْتَلِفِيْنَ إِلاَّ مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ

“Seandainya Rabbmu menginginkan niscaya Dia menjadikan manusia umat yang satu namun mereka terus menerus berselisih kecuali orang yang dirahmahi oleh Rabbmu dan karena itulah Allah menciptakan mereka.” (Hud: 118-119)

Dalam ayat di atas Allah k mengabarkan bahwa mereka (manusia) akan terus menerus berselisih selama-lamanya dan bahwa Dia k memang menciptakan mereka untuk berselisih. Demikian pendapat jamaah mufassirin (sejumlah ahli tafsir) tentang ayat ini. Adapun makna ayat:

وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ

yakni mereka diciptakan untuk ikhtilaf (berselisih). (Mukhtashar Kitab Al-I’tisham hal. 116)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Masalah perpecahan umat ini juga dinyatakan dan digambarkan dengan hadits-hadits lainnya, di antaranya:

 Hadits Al-’Irbadh bin Sariyah z, di mana beliau berkata: “Suatu hari setelah shalat Subuh, Rasulullah n menasehati kami dengan satu nasehat yang begitu mendalam, hingga air mata kami pun mengalir dan hati-hati pun bergetar. Berkatalah seseorang: “Sungguh nasehat ini adalah nasehat orang yang mau berpisah. Lalu apa yang engkau pesankan kepada kami, wahai Rasulullah?” Beliau n bersabda:

أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ، يَرَ اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ فَإِنَّها ضَلاَلَةٌ، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَعَلَيْه بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

“Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah k, untuk mendengar dan taat (kepada pemimpin) walaupun yang memimpin kalian itu seorang budak Habasyi (Ethopia). Karena sesungguhnya siapa di antara kalian yang nantinya masih hidup, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Dan hati-hatilah kalian dari perkara yang diada-adakan (dalam agama, pen.) karena perkara tersebut sesat. Siapa di antara kalian yang mendapatkan keadaan tersebut maka wajib atasnya berpegang dengan Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang terbimbing dan mendapatkan petunjuk. Gigitlah Sunnah itu dengan gigi geraham kalian (pegang erat-erat jangan sampai lepas, pen.).” (HR. At-Tirmidzi no. 2816 dan selainnya. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani t dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi, 2/2157)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

 Demikian pula sabda Rasulullah n:

اِفْتَرَقَتِ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى أَوِ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً، وَتَفَرَّقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوِ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً. وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً

“Yahudi terpecah menjadi 71 atau 72 golongan, Nasrani terpecah menjadi 71 atau 72 golongan dan umatku akan berpecah belah menjadi 73 golongan.” (HR. Abu Dawud no. 3980, At-Tirmidzi no. 2778 dan selain keduanya. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani t dalam Ash-Shahihah no. 203, 204)
Adapun di antara hikmah yang bisa kita petik dari ketetapan Allah k atas perpecahan2 ini, dikatakan oleh Al-Imam Al-Ajurri t: “Ketahuilah, semoga Allah merahmati kita semuanya. Allah k telah mengajarkan kita dalam kitab-Nya bahwa ikhtilaf (perpecahan) itu mesti terjadi di antara makhluk-Nya, agar Dia menyesatkan orang yang dikehendaki-Nya dan Dia memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya. Allah k menjadikan hal itu sebagai nasehat yang bisa dijadikan peringatan oleh kaum mukminin sehingga mereka berhati-hati dan menghindari perpecahan serta berpegang teguh dengan Al-Jamaah, juga supaya mereka meninggalkan debat kusir dan pertikaian dalam agama ini dan semata-mata ittiba’ dan tidak mengada-adakan bid’ah.” (Asy-Syari’ah, hal. 9)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Diriwayatkan dari Al-Imam Malik bin Anas dan Al-Hasan mereka berkata: “Allah menciptakan mereka berselisih agar sebagian mereka di tempatkan di jannah (surga) dan sebagian lain di neraka sa’ir.” (Tafsir Al Qur`anil ‘Azhim 4/252, Mukhtashar Kitab Al-I’tisham hal. 16)

Perselisihan Bukanlah Rahmah

Bila kita membaca dalil-dalil Al Qur`an, As Sunnah dan melihat ucapan para shahabat dan para imam dalam agama ini, kita akan sampai pada kesimpulan bahwa perselisihan itu syarr (jelek). Di mana Allah k berfirman:

وَلاَ يَزَالُوْنَ مُخْتَلِفِيْنَ. إِلاَّ مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ

“Mereka terus menerus berselisih. Kecuali orang yang dirahmahi oleh Rabbmu.” (Hud: 118-119)
Ibnul ‘Arabi dalam Ahkamul Qur`an (3/33) menukilkan ucapan ‘Umar bin Abdul ‘Aziz t, beliau berkata: “Allah menciptakan orang-orang yang dirahmati-Nya agar mereka tidak berselisih.”

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t berkata: “Allah k berfirman:

وَلاَ يَزَالُوْنَ مُخْتَلِفِيْنَ. إِلاَّ مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ

(“Mereka terus menerus berselisih kecuali orang yang dirahmahi oleh Rabbmu.”) (Dalam ayat ini) Allah mengabarkan bahwa ahlur rahmah (orang-orang yang dirahmati-Nya) tidaklah berselisih. Mereka ini adalah pengikut para Nabi, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Mereka adalah Ahlul Qur`an dan Ahlul Hadits dari kalangan umat ini. Maka siapa yang menyelisihi mereka dalam satu perkara, luputlah darinya rahmat sesuai dengan kadar penyelisihannya terhadap perkara tersebut.” (Majmu’ Al-Fatawa, 4/25)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Allah k berfirman:

وَلاَ تَكُونُوا كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جآءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ

“Janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang berpecah belah dan berselisih setelah datang kepada mereka bukti yang nyata. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang besar.” (Ali ‘Imran: 105)

Al-Muzani t berkata: “Allah mencela perselisihan dan memerintahkan ketika terjadi perselisihan untuk kembali kepada Al Qur`an dan As Sunnah. Seandainya perselisihan itu merupakan bagian dari agama-Nya niscaya Dia tidak akan mencelanya. Seandainya pertikaian itu merupakan bagian dari hukum-Nya, niscaya Dia tidak akan memerintahkan mereka untuk kembali kepada Al Qur`an dan As Sunnah ketika terjadi pertikaian tersebut.” (Jami’ Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlihi, 2/910)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Abu Ja’far Ath-Thahawi t menyatakan: “Kami memandang bahwa jamaah adalah haq dan kebenaran, sementara perpecahan adalah penyimpangan dan azab.” (Al-’Aqidah Ath-Thahawiyyah, hal. 26-27)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t berkata: “Sesungguhnya jamaah itu rahmat sedangkan perpecahan itu azab.” (Majmu’ Al-Fatawa, 3/421)

Adapun hadits yang didengung-dengungkan oleh orang-orang yang menyeru kepada banyak jamaah dan banyak jalan:

اخْتِلاَفُ أُمَّتِي رَحْمَةٌ

“Perselisihan umatku adalah rahmat.”
Al-’Allamah Al-Muhaddits Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani t berkata dalam Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah (1/141): “Hadits ini (tidak ada asalnya).”

Ibnu Hazm t berkata: “Adapun hadits yang disebutkan ini adalah hadits yang batil, sebuah kedustaan yang dibuat-buat oleh orang fasiq.” (Ihkamul Ahkam, 5/61)

Beliau juga menyatakan bahwa perkataan “Perselisihan umatku itu rahmah” adalah sejelek-jelek perkataan yang ada, karena sebagai konsekuensinya akan dinyatakan bahwa persatuan itu dimurkai dan dibenci. Dan tentunya yang seperti ini tidak ada seorang muslim pun yang mengatakannya, sehingga yang ada yaitu persatuan itu adalah rahmat dan perselisihan itu dimurkai dan dibenci. (Ihkamul Ahkam, 5/64)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Al-’Allamah Al-Muhaddits Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani t berkata: “Ikhtilaf (perselisihan) itu dicela dalam syariat, maka wajib berusaha untuk menghindari perselisihan selama memungkinkan. Karena dengan sebab berselisih umat Islam menjadi lemah, sebagaimana Allah k berfirman:

وَلاَ تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ

“Dan janganlah kalian berselisih yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian.” (Al-Anfal: 46)

Adapun ridha dengan perpecahan dan menamakannya dengan rahmat berarti menyelisihi ayat-ayat mulia yang secara jelas mencela perpecahan tersebut. Dan tidak didapatkan sandaran dalil bagi perpecahan sama sekali, kecuali dengan hadits yang tidak ada asalnya dari Rasulullah n ini.” (Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah, 1/143).

Akibat mengikuti banyak jalan, terjadilah perselisihan dan perpecahan. Dan karena adanya perpecahan ini terjadilah permusuhan dan kebencian di antara sesama muslim. Perkaranya bahkan sampai pada dihunuskannya pedang, dihalalkannya darah sesama kaum muslimin. Terjadilah perang saudara…!

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

‘Amir bin Sa’d menceritakan dari ayahnya:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقْبَلَ ذَاتَ يَوْمٍ مِنَ الْعَالِيَةِ. حَتَّى إِذَا مَرَّ بِمَسْجِدِ بَنِي مُعَاوِيَةَ، دَخَلَ فَرَكَعَ فِيْهِ رَكْعَتَيْنِ، وَصَلَّيْنَا مَعَهُ. وَدَعَا رَبَّهُ طَوِيْلاً ثُمَّ انْصَرَفَ إِلَيْنَا، فَقَال صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سَأَلْتُ رَبِّي ثَلاَثًا، فَأَعْطَانِي ثِنْتَيْنِ وَمَنَعَنِي وَاحِدَةً. سَأَلْتُ رَبِّي أَنْ لاَّ يُهْلِكَ أُمَّتِي بِالسَّنَةِ فَأَعْطَانِيْهَا، وَسَأَلْتُهُ أَنْ لاَّ يُهْلِكَ أُمَّتِي بِالْغَرَقِ فَأَعْطَانِيْهَا، وَسَأَلْتُهُ أَنْ لاَّ يَجْعَلَ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ فَمَنَعَنِيْهَا

“Bahwa Rasulullah n suatu hari datang dari Al-’Aliyah. Hingga ketika beliau melewati masjid Bani Mu’awiyah, beliau masuk lalu shalat dua rakaat. Kami pun shalat bersama beliau. Beliau lama berdoa kepada Allah. Kemudian beliau berpaling menghadap kami. “Aku minta kepada Rabbku tiga perkara, maka Dia mengabulkan untukku dua perkara dan menolak mengabulkan satu perkara. Aku minta kepada Rabbku agar Dia tidak membinasakan umatku dengan paceklik (kemarau panjang), maka Dia pun mengabulkannya. Dan aku minta kepada-Nya agar Dia tidak membinasakan umatku dengan ditenggelamkan, maka Dia pun mengabulkannya. Dan aku minta padanya agar tidak menjadikan mereka (umatku) saling membinasakan sesama mereka, namun Dia menolak permintaanku ini.” (HR. Muslim no. 2890)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin t berkata: “Hadits ini berisi pengabaran Nabi n bahwa umat beliau sebagiannya akan membinasakan sebagian yang lain, dan sebagiannya akan menawan sebagian yang lain. Pengabaran beliau ini pun sudah terjadi.” (Al-Qaulul Mufid, 1/487). Wallahul musta’an wa ilaihil musytaka.

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Tidak Boleh Ridha terhadap Perselisihan dan Perpecahan

Telah kita ketahui bahwa perselisihan dan perpecahan merupakan perkara kauni, yang Allah kehendaki dengan iradah kauniyyah-Nya. Akan tetapi tidak boleh dipahami di sini bahwa kita harus menerima perselisihan dan membiarkan adanya perpecahan dengan alasan “Perkaranya adalah sunnatullah, bukankah Allah k sendiri menghendakinya?!”

Orang yang beranggapan demikian sungguh tampak kejahilannya. Ia tidak dapat membedakan antara kehendak kauni dan kehendak syar’i yang mesti terjadi3. Di antara ketentuan tersebut, Allah k menetapkan dan menciptakan kejelekan dan perpecahan, namun bukan untuk kita kerjakan dan kita laksanakan. Karena Allah k jelas tidak meridhainya sebagaimana banyak diterangkan dalam nash, apa yang Allah k anjurkan dan perintahkan hamba-Nya untuk mengerjakan, yang masuk di dalam hal ini perintah dan anjuran berbuat kebaikan, juga untuk bersatu dan tidak berpecah sebagaimana yang diinginkan dengan kehendak dan ketetapan Allah k yang syar’i.

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Abu Muhammad bin Hazm t menyatakan, Allah k menghendaki perselisihan ini dengan kehendak-Nya yang kauni (iradah kauniyyah) sebagaimana Dia menghendaki adanya kekafiran dan seluruh maksiat. (Ihkamul Ahkam, 5/65)

Allah k tidak ridha dengan perselisihan sehingga Dia jauhkan sifat ini dari Rasul-Nya n sebagaimana firman-Nya:

إِنَّ الَّذِيْنَ فَرَّقُوا دِيْنَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُوْنَ

“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka terpecah menjadi beberapa golongan, engkau sedikitpun tidak termasuk dalam golongan mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah diserahkan kepada Allah, kemudian (di akhirat, pen.) Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang dahulu mereka perbuat (ketika di dunia, pen.).” (Al-An’am: 159)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah berkata: “Ayat ini merupakan pernyataan bara`ah (berlepas diri) dari orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan berhimpun di dalam golongan-golongan (yang membinasakan). Sementara yang diinginkan dari mereka agar agama itu satu dan manusia menjadi satu jamaah di atas agama ini. Inilah yang diperintahkan oleh Allah k. Oleh karena itu siapa yang keadaannya demikian (bersatu di atas agama, pen.) maka Rasulullah n berloyalitas kepadanya dan dia adalah kekasih Rasulullah n. Adapun orang yang memecah-belah agamanya dan dia tetap di atas perselisihan/pertikaian dan tetap berada di atas sifat jahiliyah4 maka Rasulullah berlepas diri darinya. (Syarhu Masa`ilil Jahiliyyah, hal. 41)
Allah n menetapkan adanya perselisihan dengan hikmah-Nya yang agung, hingga terpisahlah ahlul haq dari ahlul bathil, terpisahlah antara muttabi’ (orang yang mengikuti Sunnah Nabi, red.) dengan mubtadi’ (yang mengada-adakan bid’ah, red.). Dan tegaklah muttabi’ ini untuk berjihad menghadapi mubtadi’ dengan hujjah dan ilmu yang haq.

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Suka Berselisih Merupakan Sifat
Ahlul Bid‘ah

Sebagaimana seorang muslim tidak boleh ridha kepada kekafiran dan kejelekan, maka sepantasnya pula ia pun tidak ridha dengan perselisihan. Apatah lagi ridha dengan perselisihan ini merupakan sifat ahlul bid’ah. Allah k berfirman:

إِنَّ الَّذِيْنَ فَرَّقُوا دِيْنَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُوْنَ

“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka terpecah menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah diserahkan kepada Allah, kemudian (di akhirat, pen.) Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang dahulu mereka perbuat (ketika di dunia, pen.).” (Al-An’am: 159)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Kata Al-Imam Al-Baghawi t: “Mereka adalah ahlul bid’ah dan ahlul ahwa`.” (Syarhus Sunnah, 1/210)
Al-Imam Asy-Syathibi t menyatakan bahwa berpecah-belah termasuk ciri khas ahli bid’ah. (Al-I‘tisham, 1/113)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t berkata: “Bid’ah itu bergandengan dengan perpecahan sebagaimana As Sunnah itu bergandengan dengan jamaah, sehingga mereka dikatakan Ahlus Sunnah wal Jama’ah sedangkan ahlul bid’ah digelari pula sebagai ahlul furqah (perpecahan).” (Al-Istiqamah, 1/42)
Al-Imam Abu Hatim Ar-Razi t berkata ketika menyebutkan madzhab Ahlus Sunnah dalam ushuluddin (pokok-pokok agama): “Kita mengikuti As Sunnah dan Al-Jamaah, dan kita menjauhi syudzudz, perselisihan dan perpecahan.” (Ashlus Sunnah wa I’tiqadud Din, hal. 22)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Bersatu dan Berjalan di atas Jalan Allah

Sekalipun banyak jalan selain jalan yang lurus (shirathal mustaqim), juga sekalipun perselisihan dan perpecahan –karena manusia mengikuti selain shirathal mustaqim– merupakan perkara kauni yang mesti terjadi karena Allah k telah menetapkan demikian, bukan berarti kita diperbolehkan untuk mengikuti jalan-jalan tersebut, dan bukan maknanya kita boleh berselisih dan berpecah dalam perkara yang sebenarnya tidak pantas kita berselisih apalagi berpecah belah.

Banyak sekali kita dapatkan nash yang mencela orang-orang yang mengikuti selain jalan Allah, dan yang mencela perselisihan serta perpecahan. Demikian juga kita dapatkan banyak sekali nash yang menekankan kepada kita untuk selalu berpegang dan mengikuti jalan Allah yang lurus, mengajak kita untuk selalu bersatu dan menghindari perselisihan dan perpecahan. Semua itu menunjukkan kepada kita bahwasanya wajib bagi kita untuk berjalan di atas jalan Allah, jalan yang dijalani oleh Rasul-Nya yang mulia Muhammad n dan wajib bagi kita untuk bersatu di atas kebenaran karena tidak ada alasan bagi kita untuk menyelisihinya.
Allah k berfirman:

وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيْمٌا فَاتَّبِعُوْهُ وَلاَ تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهِ

“Sesungguhnya ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah jalan ini dan jangan kalian mengikuti jalan-jalan lain karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kalian dari jalan-Nya.” (Al-An’am: 153)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Allah k menekankan kepada hamba-hamba-Nya untuk bersatu dan tidak bercerai berai:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا

“Berpeganglah kalian semuanya dengan tali Allah dan janganlah kalian berpecah belah. Dan ingatlah nikmat Allah atas kalian ketika kalian dahulu saling bermusuhan maka Allah mempersatukan di antara hati-hati kalian. Lalu dengan nikmat Allah jadilah kalian orang-orang yang bersaudara. Dan kalian telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian darinya.” (Ali ‘Imran: 103)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّيْنِ مَا وَصَّى بِهِ نُوْحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيْمَ وَمُوْسَى وَعِيْسَى أَنْ أَقِيْمُوا الدِّيْنَ وَلاَ تَتَفَرَّقُوا فِيْهِ

“Dia telah mensyariatkan bagi kalian agama ini sebagaimana yang diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu tegakkanlah oleh kalian agama ini5 dan janganlah kalian berpecah belah di dalamnya…”6 (Asy-Syura: 13)

وَمَا تَفَرَّقُوا إِلاَّ مِنْ بَعْدِ مَا جآءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَلَوْلاَ كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ

“Dan mereka (ahlul kitab) tidak terpecah belah melainkan sesudah datang pengetahuan kepada mereka karena kedengkian di antara mereka. Kalau bukan karena suatu ketetapan yang telah ada dari Rabbmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai kepada waktu yang ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan.” (Asy-Syura: 14)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Allah k melarang hamba-hamba-Nya dari mengikuti jalan orang yang berpecah belah dan berselisih:

وَلاَ تَكُوْنُوا كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جآءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ

“Janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang berpecah belah dan berselisih setelah datang kepada mereka bukti yang nyata. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang besar.” (Ali ‘Imran: 105)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا فِطْرَةَ اللهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ ذَلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُوْنَ. مُنِيْبِيْنَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوْهُ وَأَقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَلاَ تَكُوْنُوا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوا دِيْنَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah. (Tetaplah di atas) fitrah Allah yang Dia menciptakan manusia menurut fitrah tersebut. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kalian termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (Ar-Rum: 30-32)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

إِنَّ الَّذِيْنَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُوْنَ

“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka terpecah menjadi beberapa golongan, engkau sedikitpun tidak termasuk dalam golongan mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah diserahkan kepada Allah, kemudian (di akhirat, pen.) Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang dahulu mereka perbuat (ketika di dunia, pen.).” (Al-An’am: 159)

وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُوْنِ. فَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ زُبُرًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ

“Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kalian semua, agama yang satu, dan Aku adalah Rabb kalian maka bertakwalah kalian kepada-Ku. Kemudian mereka (para pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan. Masing-masing golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).” (Al-Mukminun: 52-53)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Abul ‘Aliyah t memberikan nasehatnya: “Pelajarilah oleh kalian Islam. Bila kalian telah mempelajarinya maka janganlah kalian membencinya. Wajib atas kalian mengikuti jalan yang lurus (Ash-Shirathal Mustaqim) karena jalan yang lurus itu adalah Islam. Janganlah kalian menyimpang dari jalan yang lurus itu ke kanan dan jangan pula ke kiri. Wajib atas kalian berpegang dengan Sunnah Nabi kalian n dan apa yang para shahabat berada di atasnya. Karena sungguh kita telah membaca Al Qur`an selama 15 tahun sebelum mereka melakukan apa yang mereka lakukan7. Berhati-hatilah kalian dari hawa nafsu yang melemparkan permusuhan dan kebencian di antara manusia.”

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

‘Ashim Al-Ahwal berkata: “Aku sampaikan ucapan Abul ‘Aliyah ini kepada Al-Hasan, beliaupun berkata: “Dia benar dan telah memberikan nasehat.”

Aku (‘Ashim) sampaikan pula ucapan Abul ‘Aliyah ini kepada Hafshah bintu Sirin, ia berkata: “Wahai anakku, apakah engkau telah sampaikan hal ini kepada Muhammad (bin Sirin, pen.)?” “Belum,” kataku. “Kalau begitu sampaikanlah padanya,” kata Hafshah. (Asy-Syari’ah, Al-Imam Al-Ajurri, hal. 16)

Al-Imam Al-Ajurri t berkata: “Merupakan tanda seseorang yang Allah k menginginkan kebaikan padanya adalah ia menempuh jalan ini yaitu Kitabullah, Sunnah Rasulullah n, Sunnah para shahabat g dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan (tabi’in) rahmatullahi ‘alaihim. Dan juga apa yang dipegangi dan dijalani oleh para imam kaum muslimin di setiap negeri sampai ulama yang akhir, seperti Al-Auza’i, Sufyan Ats-Tsauri, Malik bin Anas, Asy-Syafi’i, Ahmad bin Hambal dan Al-Qasim bin Salam, serta orang yang berada di atas manhaj mereka serta menjauhi semua manhaj yang tidak dianut oleh para ulama tersebut.” (Asy-Syari’ah, hal. 16)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

Semoga Allah k memberi hidayah taufik kepada kita untuk selalu berjalan di atas jalan-Nya yang lurus, dan menjaga kita dari penyimpangan, perselisihan dan perpecahan. Allahu al-muwaffiq ilaa sawa`is sabil. Wallahu ta‘ala a‘lam bish-shawab.

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

1 Surat Al-An’am ayat 153
2 Dan seandainya Allah k menghendaki umat ini bersatu dan tidak terjadi perpecahan tentunya itu mudah bagi-Nya jalla sya`nuhu, sebagaimana dinyatakan-Nya dalam firman-Nya:

وَلَوْ شآءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً

“Seandainya Rabbmu menginginkan niscaya Dia menjadikan manusia umat yang satu.” (Hud: 118)
3 Kehendak Allah k ada dua macam:
1. Kehendak takdir alam dan penciptaan, yaitu kehendak Allah k yang mencakup seluruh makhluk, termasuk terjadinya perpecahan atau persatuan.

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

2. Kehendak agama dan perintah syar’i, yaitu kehendak yang mengandung cinta dan ridha-Nya. Seperti persatuan dan ketaatan.
Maka perpecahan itu hanya dengan kehendak Allah k yang pertama, adapun persatuan itu dengan kehendak Allah k yang pertama dan kedua. (Lihat Syarah Al-’Aqidah Ath-Thahawiyyah hal. 114; Fathul Majid hal. 27 cet. Ali Sinan untuk lebih rinci tentang perbedaan dua iradah (kehendak) Allah k. (ed)
4 Karena salah satu sifat orang-orang jahiliyah adalah mereka terpecah-belah dalam peribadatan dan agama mereka, demikian dikatakan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab t dalam Masa‘ilul Jahiliyyah-nya.

5 Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di t berkata tentang tafsir ayat ini: “Allah k memerintahkan kalian untuk menegakkan seluruh syariat agama, ushul maupun furu’-nya. Untuk kalian tegakkan syariat itu pada diri-diri kalian dan kalian upayakan dengan sungguh-sungguh menegakkannya pada siapa saja selain kalian. Allah juga memerintahkan kalian untuk tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam dosa dan permusuhan.” (Taisir Al-Karimir Rahman, hal. 754)

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

6 Asy-Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi hafizhahullah berkata: “Ada dua asas yang telah disepakati oleh syariat-syariat yang ada (syariat yang Allah telah berikan kepada para nabi, pen.) dan Allah perintahkan kepada seluruh rasul untuk menjalankan dua asas ini, mulai rasul yang awal Nuh p sampai rasul yang akhir Muhammad n. Dua asas yang dimaksud adalah: Pertama, tauhidullah k yaitu mengesakan-Nya dalam ibadah dengan tidak mengibadahi selain-Nya. Kedua, bersemangat untuk mempersatukan umat dan tidak berpecah belah dalam agama, dengan menegakkan sebab-sebab persatuan dan meninggalkan sebab-sebab perselisihan. Karena itulah Allah k mencela perpecahan lebih dari satu ayat dalam kitab-Nya seperti firman-Nya:

وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلاَّ مِنْ بَعْدِ مَا جآءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ

“Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al-Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.” (Al-Bayyinah: 4) (Al-Mauridul ‘Adzb Az-Zulal, hal. 84)
7 “Mereka melakukan apa yang mereka lakukan,” yang dimaksud di sini adalah fitnah Khawarij dan terbunuhnya ‘Utsman z.

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi sufi, sufistik, sufisme – kumpulan puisi-puisi sufi, sufistik, sufisme islam – koleksi puisi sufi, sufistik, sufisme reliji islami  – puisi sufi, sufistik, sufisme agama islam (not here)
======================================

puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami – puisi hikmah agama islam (not here)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Introspeksi Diri
Penulis: Al-Ustadz Zainul Arifin
Syariah, Permata Salaf, 24 – Juli – 2005, 22:51:19

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri t berkata:
“Sesungguhnya seorang mukmin adalah penanggung jawab atas dirinya, (karenanya hendaknya ia senantiasa) mengintrospeksi diri kerena Allah  semata.”

“Adalah hisab (perhitungan amal) di Yaumul Qiyamah nanti akan terasa lebih ringan bagi suatu kaum yang (terbiasa) mengintrospeksi diri mereka selama masih di dunia, dan sungguh hisab tersebut akan menjadi perkara yang sangat memberatkan bagi kaum yang menjadikan masalah ini sebagai sesuatu yang tidak diperhitungkan.”

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

“Sesungguhnya seorang mukmin (apabila) dikejutkan oleh sesuatu yang dikaguminya maka dia pun berbisik: ‘Demi Allah, sungguh aku benar-benar sangat menginginkanmu, dan sungguh kamulah yang sangat aku butuhkan. Akan tetapi demi Allah, tiada (alasan syar’i) yang dapat menyampaikanku kepadamu, maka menjauhlah dariku sejauh-jauhnya. Ada yang menghalangi antara aku denganmu’.”
“Dan (jika) tanpa sengaja dia melakukan sesuatu yang melampaui batas, segera dia kembalikan pada dirinya sendiri sembari berucap: ‘Apa yang aku maukan dengan ini semua, ada apa denganku dan dengan ini? Demi Allah, tidak ada udzur (alasan) bagiku untuk melakukannya, dan demi Allah aku tidak akan mengulangi lagi selama-lamanya, insya Allah’.”

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

“Sesungguhnya seorang mukmin adalah suatu kaum yang berpegang erat kepada Al Qur`an dan memaksa amalan-amalannya agar sesuai dengan Al Qur`an serta berpaling dari (hal-hal) yang dapat membinasakan diri mereka.”

“Sesungguhnya seorang mukmin di dunia ini bagaikan tawanan yang (selalu) berusaha untuk terlepas dari perbudakan. Dia tidak pernah merasa aman dari sesuatupun hingga dia menghadap Allah, karena dia mengetahui bahwa dirinya akan dimintai pertanggungjawaban atas semua itu.”

“Seorang hamba akan senantiasa dalam kebaikan selama dia memiliki penasehat dari dalam dirinya sendiri. Dan mengintrospeksi diri merupakan perkara yang paling diutamakan.”

(Mawa’izh Lil Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 39, 40, 41)

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Hukum Shalat di Masjid Nabawi di mana terdapat Kuburan Nabi n di dalamn
Penulis: Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad Al-Makassari
Syariah, Problema Anda, 18 – Juli – 2005, 05:21:23

Setelah membaca pembahasan “Problema Anda” tentang larangan shalat di area pekuburan (termasuk masjid yang dibangun di atas kuburan) dan shalat menghadap kuburan, banyak pembaca setia majalah Asy Syariah yang menanyakan hukum shalat di masjid Nabawi di Madinah mengingat kuburan Rasulullah n berada di dalam masjid.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Alhamdulillah wabihi nasta’in. Permasalahan ini telah dikaji oleh beberapa ulama besar diantaranya Syaikhul Islam, Asy-Syaikh Al-Albani, dan Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahumullahu.

Kata Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin t :“Jika ada yang mengatakan: kita sedang diliputi problem terkait dengan kuburan Rasulullah n yang ada sekarang, karena berada di tengah masjid Nabawi, bagaimana jawabannya? Kami katakan, jawabannya ditinjau dari beberapa sisi sebagai berikut:
1. Masjid tersebut tidak dibangun di atas kuburan, bahkan dibangun pada masa hidup beliau n
2. Nabi n tidak dikuburkan di dalam masjid sehingga dikatakan bahwa ini adalah penguburan orang-orang shalih di dalam masjid, bahkan beliau dikuburkan di dalam rumahnya.1

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

3. Perbuatan memasukkan rumah-rumah Rasulullah n termasuk rumah ‘Aisyah x ke dalam masjid (ketika perluasan masjid) bukan dengan kesepakatan para shahabat g,, bahkan hal itu terjadi setelah meninggalnya kebanyakan shahabat dan tidak tersisa dari mereka kecuali sedikit, yaitu sekitar tahun 94 H. Dengan demikian berarti hal itu bukan termasuk di antara perkara-perkara yang dibolehkan oleh para shahabat atau yang disepakati oleh mereka. Bahkan sebagian mereka (yang mendapati kejadian itu) mengingkarinya, dan juga diingkari oleh Sa’id bin Al-Musayyib2 dari kalangan tabi’in.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

4. Kuburan tersebut tidak dikategorikan berada dalam masjid meskipun setelah perluasan dan dimasukkan di dalamnya, karena kuburan tersebut berada di dalam kamar tersendiri terpisah dari masjid, jadi masjid Nabawi tidak dibangun di atasnya. Oleh karena itu dibuatkan 3 dinding yang mengelilingi kuburan tersebut dan dindingnya dijadikan menyimpang dari arah kiblat yaitu dengan bentuk segitiga, sudutnya ditempatkan pada sudut utara masjid, dimana seseorang yang shalat tidak akan menghadap ke kuburan tersebut karena posisi dindingnya yang menyimpang (dari arah kiblat). (Al Qaulul Mufid ‘ala Kitabittauhid, 1/398-399).

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Dengan demikian jelas bagi kita bahwa masjid Nabawi tidak termasuk dalam kategori masjid yang dibangun di atas kuburan yang dilarang shalat di dalamnya. Begitu pula orang yang shalat di dalamnya tidak akan jatuh dalam kategori shalat menghadap ke kuburan yang dilarang, karena bentuk dinding yang mengelilinginya sebagaimana dijelaskan di atas.

Kalaupun seandainya masih tersisa kejanggalan mengingat bahwa bagaimanapun juga kuburan tersebut telah menjadi bagian dari masjid maka jawabannya sebagaimana kata Asy-Syaikh Al-Albani t pada pasal terakhir dari kitabnya yang berjudul Tahdzirus Sajid min Ittikhadzil Quburi Masajid (hal. 133-137): “Kemudian ketahuilah bahwa hukum yang telah lewat3 mencakup seluruh masjid baik yang besar maupun yang kecil, yang lama maupun baru, berdasarkan keumuman dalil-dalil yang ada. Maka tidak diperkecualikan dari larangan shalat di masjid yang ada kuburannya kecuali masjid Nabawi yang agung, karena keutamaannya yang khusus yang tidak didapatkan pada masjid-masjid lain yang dibangun di atas kuburan. Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah n:

صَلاَةٌ فِيْ مَسْجِدِي هَذاَ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيْماَ سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ (فَإِنَّهُ أَفْضَلُ)

“Shalat di masjidku ini lebih utama dari seribu shalat di masjid-masjid yang lain kecuali Masjidil Haram, (karena shalat di Masjidil Haram lebih utama).”4

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Begitu pula sabda beliau n:

ماَ بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِياَضِ الْجَنَّةِ

“Antara rumahku dan mimbarku merupakan taman dari taman-taman jannah (surga).”5

Serta keutamaan-keutamaan lainnya. Jika demikian, kalau dikatakan bahwa shalat di masjid Nabawi dibenci (terlarang) maka berarti menyamakan masjid Nabawi dengan masjid-masjid lainnya serta meniadakan/menghapuskan keutamaan-keutamaan yang dimilikinya, dan tentu saja sangat nyata bahwa hal ini tidak boleh.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Makna (hukum) ini kami petik dari perkataan Ibnu Taimiyyah yang telah lewat pada hal. 125-126 ketika menjelaskan sebab dibolehkannya melaksanakan shalat yang memiliki sebab pada waktu-waktu terlarang.

Jadi sebagaimana dibolehkan shalat (yang memiliki sebab) pada waktu-waktu yang terlarang dengan alasan bahwa pelarangan dari shalat tersebut berarti menyia-nyiakannya manakala tidak mungkin untuk meraih keutamaannya dikarenakan waktunya akan berlalu6, maka demikian pula shalat di masjid Nabi n. Kemudian saya mendapati Ibnu Taimiyyah menegaskan hukum ini pada kitabnya yang berjudul Al-Jawab Al-Bahir fi Zuril Maqabir (22/1-2): “Shalat di masjid-masjid yang dibangun di atas kuburan terlarang secara mutlak7. Lain halnya dengan masjid Nabi n karena shalat di dalamnya bernilai seribu shalat (di masjid-masjid lain) dan masjid ini dibangun di atas ketaqwaan, di mana kehormatannya (kemuliaannya) terpelihara pada masa hidup beliau n dan masa Al-Khulafa`ur Rasyidin, sebelum dimasukkannya kamar (rumah) tempat penguburan beliau n sebagai bagian dari masjid. Dan hanyalah sesunggguhnya (perluasan masjid dengan) memasukkan kamar tersebut sebagai bagian dari masjid terjadi setelah berlalunya masa para shahabat.”

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

1Yaitu di rumah Aisyah x
2Yang dijuluki oleh sebagian ulama sebagai sayyiduttabi’in (pemimpin tabi’in) t
3 Yaitu larangan shalat di masjid yang dibangun di atas kuburan.
4 Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim serta yang lainnya dari hadits Abu Hurairah z. Juga diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad dari hadits Ibnu ‘Umar c, dan tambahan yang ada (yaitu yang berada antara 2 tanda kurung) adalah riwayat Ahmad. Kemudian hadits ini diriwayatkan Ahmad dari banyak jalan periwayatan serta memiliki banyak penguat yang semakna dengannya dari beberapa shahabat yang lain. (Hasyiyah (catatan kaki) Tahdzirus Sajid)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

5 Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim, serta yang lainnya dari hadits Abdullah bin Zaid Al-Mazini, dan hadits ini mutawatir sebagaimana kata As-Suyuthi…. (Hasyiyah TahdzirusSajid). Pada hasyiyah kitab tersebut tidak lupa pula Asy-Syaikh Al-Albani t mengingatkan bahwa lafadz (قَبْرِي) sebagai pengganti lafadz (بَيْتِي) dengan makna: “Antara kuburanku dan mimbarku….”, adalah kekeliruan sebagian perawi hadits, sebagaimana ditegaskan oleh Ibnu Hazm, Al-Qurthubi, Ibnu Taimiyyah, Al-’Asqalani (yaitu Al-Hafidz Ibnu Hajar -pen) dan yang lainnya.
6 Misalnya seseorang berwudhu pada waktu matahari sudah menguning menjelang terbenam, kalau dia dilarang shalat sunnah wudhu sampai matahari terbenam berarti dia akan kehilangan keutamaan karena waktunya akan berlalu.
7 Yaitu tanpa batasan masjid-masjid tertentu, jadi larangannya mencakup seluruh masjid.

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Mengenal Allah
Penulis: Ustadz Abu Usamah bin Rawiyah an Nawawi
Syariah, Aqidah, 27 – Mei – 2003, 09:10:04

Tak kenal maka tak sayang, demikian bunyi pepatah. Banyak orang mengaku mengenal Allah, tapi mereka tidak cinta kepada Allah. Buktinya, mereka banyak melanggar perintah dan larangan Allah. Sebabnya, ternyata mereka tidak mengenal Allah dengan sebenarnya.

Sekilas, membahas persoalan bagaimana mengenal Allah bukan sesuatu yang asing. Bahkan mungkin ada yang mengatakan untuk apa hal yang demikian itu dibahas? Bukankah kita semua telah mengetahui dan mengenal pencipta kita? Bukankah kita telah mengakui itu semua?

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Kalau mengenal Allah sebatas di masjid, di majelis dzikir, atau di majelis ilmu atau mengenal-Nya ketika tersandung batu, ketika mendengar kematian, atau ketika mendapatkan musibah dan mendapatkan kesenangan, barangkali akan terlontar pertanyaan demikian.

Yang dimaksud dalam pembahasan ini yaitu mengenal Allah yang akan membuahkan rasa takut kepada-Nya, tawakal, berharap, menggantungkan diri, dan ketundukan hanya kepada-Nya. Sehingga kita bisa mewujudkan segala bentuk ketaatan dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh-Nya. Yang akan menenteramkan hati ketika orang-orang mengalami gundah-gulana dalam hidup, mendapatkan rasa aman ketika orang-orang dirundung rasa takut dan akan berani menghadapi segala macam problema hidup.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Faktanya, banyak yang mengaku mengenal Allah tetapi mereka selalu bermaksiat kepada-Nya siang dan malam. Lalu apa manfaat kita mengenal Allah kalau keadaannya demikian? Dan apa artinya kita mengenal Allah sementara kita melanggar perintah dan larangan-Nya?

Maka dari itu mari kita menyimak pembahasan tentang masalah ini, agar kita mengerti hakikat mengenal Allah dan bisa memetik buahnya dalam wujud amal.

Mengenal Allah ada empat cara yaitu mengenal wujud Allah, mengenal Rububiyah Allah, mengenal Uluhiyah Allah, dan mengenal Nama-nama dan Sifat-sifat Allah.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Keempat cara ini telah disebutkan Allah di dalam Al Qur’an dan di dalam As Sunnah baik global maupun terperinci.

Ibnul Qoyyim dalam kitab Al Fawaid hal 29, mengatakan: “Allah mengajak hamba-Nya untuk mengenal diri-Nya di dalam Al Qur’an dengan dua cara yaitu pertama, melihat segala perbuatan Allah dan yang kedua, melihat dan merenungi serta menggali tanda-tanda kebesaran Allah seperti dalam firman-Nya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam terdapat (tanda-tanda kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memiliki akal.” (QS. Ali Imran: 190)

Juga dalam firman-Nya yang lain: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang, serta bahtera yang berjalan di lautan yang bermanfaat bagi manusia.” (QS. Al Baqarah: 164)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Mengenal Wujud Allah.

Yaitu beriman bahwa Allah itu ada. Dan adanya Allah telah diakui oleh fitrah, akal, panca indera manusia, dan ditetapkan pula oleh syari’at.

Ketika seseorang melihat makhluk ciptaan Allah yang berbeda-beda bentuk, warna, jenis dan sebagainya, akal akan menyimpulkan adanya semuanya itu tentu ada yang mengadakannya dan tidak mungkin ada dengan sendirinya. Dan panca indera kita mengakui adanya Allah di mana kita melihat ada orang yang berdoa, menyeru Allah dan meminta sesuatu, lalu Allah mengabulkannya. Adapun tentang pengakuan fitrah telah disebutkan oleh Allah di dalam Al Qur’an: “Dan ingatlah ketika Tuhanmu menurunkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman ): ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu’ Mereka menjawab: ‘(Betul Engkau Tuhan kami) kami mempersaksikannya (Kami lakukan yang demikian itu) agar kalian pada hari kiamat tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya kami bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan-Mu) atau agar kamu tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang setelah mereka.’.” (QS. Al A’raf: 172-173)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Ayat ini merupakan dalil yang sangat jelas bahwa fitrah seseorang mengakui adanya Allah dan juga menunjukkan, bahwa manusia dengan fitrahnya mengenal Rabbnya. Adapun bukti syari’at, kita menyakini bahwa syari’at Allah yang dibawa para Rasul yang mengandung maslahat bagi seluruh makhluk, menunjukkan bahwa syari’at itu datang dari sisi Dzat yang Maha Bijaksana. (Lihat Syarah Aqidah Al Wasithiyyah Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin hal 41-45)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Mengenal Rububiyah Allah

Rububiyah Allah adalah mengesakan Allah dalam tiga perkara yaitu penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan pengaturan-Nya. (Lihat Syarah Aqidah Al Wasithiyyah Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin hal 14)

Maknanya, menyakini bahwa Allah adalah Dzat yang menciptakan, menghidupkan, mematikan, memberi rizki, mendatangkan segala mamfaat dan menolak segala mudharat. Dzat yang mengawasi, mengatur, penguasa, pemilik hukum dan selainnya dari segala sesuatu yang menunjukkan kekuasaan tunggal bagi Allah.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Dari sini, seorang mukmin harus meyakini bahwa tidak ada seorangpun yang menandingi Allah dalam hal ini. Allah mengatakan: “’Katakanlah!’ Dialah Allah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya sgala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya.” (QS. Al Ikhlash: 1-4)

Maka ketika seseorang meyakini bahwa selain Allah ada yang memiliki kemampuan untuk melakukan seperti di atas, berarti orang tersebut telah mendzalimi Allah dan menyekutukan-Nya dengan selain-Nya.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Dalam masalah rububiyah Allah sebagian orang kafir jahiliyah tidak mengingkarinya sedikitpun dan mereka meyakini bahwa yang mampu melakukan demikian hanyalah Allah semata. Mereka tidak menyakini bahwa apa yang selama ini mereka sembah dan agungkan mampu melakukan hal yang demikian itu. Lalu apa tujuan mereka menyembah Tuhan yang banyak itu? Apakah mereka tidak mengetahui jikalau ‘tuhan-tuhan’ mereka itu tidak bisa berbuat apa-apa? Dan apa yang mereka inginkan dari sesembahan itu?

Allah telah menceritakan di dalam Al Qur’an bahwa mereka memiliki dua tujuan. Pertama, mendekatkan diri mereka kepada Allah dengan sedekat-dekatnya sebagaimana firman Allah:

“Dan orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai penolong (mereka mengatakan): ‘Kami tidak menyembah mereka melainkan agar mereka mendekatkan kami di sisi Allah dengan sedekat-dekatnya’.” (Az Zumar: 3 )

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Kedua, agar mereka memberikan syafa’at (pembelaan ) di sisi Allah. Allah berfirman:

“Dan mereka menyembah selain Allah dari apa-apa yang tidak bisa memberikan mudharat dan manfaat bagi mereka dan mereka berkata: ‘Mereka (sesembahan itu) adalah yang memberi syafa’at kami di sisi Allah’.” (QS. Yunus: 18, Lihat kitab Kasyfusy Syubuhat karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab)

Keyakinan sebagian orang kafir terhadap tauhid rububiyah Allah telah dijelaskan Allah dalam beberapa firman-Nya:

“Kalau kamu bertanya kepada mereka siapakah yang menciptakan mereka? Mereka akan menjawab Allah.” (QS. Az Zukhruf: 87)

“Dan kalau kamu bertanya kepada mereka siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan yang menundukkan matahari dan bulan? Mereka akan mengatakan Allah.” (QS. Al Ankabut: 61)

“Dan kalau kamu bertanya kepada mereka siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan bumi setelah matinya? Mereka akan menjawab Allah.” (QS. Al Ankabut: 63)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Demikianlah Allah menjelaskan tentang keyakinan mereka terhadap tauhid Rububiyah Allah. Keyakinan mereka yang demikian itu tidak menyebabkan mereka masuk ke dalam Islam dan menyebabkan halalnya darah dan harta mereka sehingga Rasulullah mengumumkan peperangan melawan mereka.

Makanya, jika kita melihat kenyataan yang terjadi di tengah-tengah kaum muslimin, kita sadari betapa besar kerusakan akidah yang melanda saudara-saudara kita. Banyak yang masih menyakini bahwa selain Allah, ada yang mampu menolak mudharat dan mendatangkan mamfa’at, meluluskan dalam ujian, memberikan keberhasilan dalam usaha, dan menyembuhkan penyakit. Sehingga, mereka harus berbondong-bondong meminta-minta di kuburan orang-orang shalih, atau kuburan para wali, atau di tempat-tempat keramat.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Mereka harus pula mendatangi para dukun, tukang ramal, dan tukang tenung atau dengan istilah sekarang paranormal. Semua perbuatan dan keyakinan ini, merupakan keyakinan yang rusak dan bentuk kesyirikan kepada Allah.

Ringkasnya, tidak ada yang bisa memberi rizki, menyembuhkan segala macam penyakit, menolak segala macam marabahaya, memberikan segala macam manfaat, membahagiakan, menyengsarakan, menjadikan seseorang miskin dan kaya, yang menghidupkan, yang mematikan, yang meluluskan seseorang dari segala macam ujian, yang menaikkan dan menurunkan pangkat dan jabatan seseorang, kecuali Allah. Semuanya ini menuntut kita agar hanya meminta kepada Allah semata dan tidak kepada selain-Nya.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Mengenal Uluhiyah Allah

Uluhiyah Allah adalah mengesakan segala bentuk peribadatan bagi Allah, seperti berdo’a, meminta, tawakal, takut, berharap, menyembelih, bernadzar, cinta, dan selainnya dari jenis-jenis ibadah yang telah diajarkan Allah dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Memperuntukkan satu jenis ibadah kepada selain Allah termasuk perbuatan dzalim yang besar di sisi-Nya yang sering diistilahkan dengan syirik kepada Allah.
Allah berfirman di dalam Al Qur’an:
“Hanya kepada-Mu ya Allah kami menyembah dan hanya kepada-Mu ya Allah kami meminta.” (QS. Al Fatihah: 5)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah membimbing Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu dengan sabda beliau:
“Dan apabila kamu minta maka mintalah kepada Allah dan apabila kamu minta tolong maka minta tolonglah kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)

Allah berfirman:
“Dan sembahlah Allah dan jangan kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun” (QS. An Nisa: 36)

Allah berfirman:
“Hai sekalian manusia sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al Baqarah: 21)

Dengan ayat-ayat dan hadits di atas, Allah dan Rasul-Nya telah jelas mengingatkan tentang tidak bolehnya seseorang untuk memberikan peribadatan sedikitpun kepada selain Allah karena semuanya itu hanyalah milik Allah semata.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Allah berfirman kepada ahli neraka yang paling ringan adzabnya. ‘Kalau seandainya kamu memiliki dunia dan apa yang ada di dalamnya dan sepertinya lagi, apakah kamu akan menebus dirimu? Dia menjawab ya. Allah berfirman: ‘Sungguh Aku telah menginginkan darimu lebih rendah dari ini dan ketika kamu berada di tulang rusuknya Adam tetapi kamu enggan kecuali terus menyekutukan-Ku.” ( HR. Muslim dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu )

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Allah berfirman dalam hadits qudsi: “Saya tidak butuh kepada sekutu-sekutu, maka barang siapa yang melakukan satu amalan dan dia menyekutukan Aku dengan selain-Ku maka Aku akan membiarkannya dan sekutunya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu )

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Contoh konkrit penyimpangan uluhiyah Allah di antaranya ketika seseorang mengalami musibah di mana ia berharap bisa terlepas dari musibah tersebut. Lalu orang tersebut datang ke makam seorang wali, atau kepada seorang dukun, atau ke tempat keramat atau ke tempat lainnya. Ia meminta di tempat itu agar penghuni tempat tersebut atau sang dukun, bisa melepaskannya dari musibah yang menimpanya. Ia begitu berharap dan takut jika tidak terpenuhi keinginannya. Ia pun mempersembahkan sesembelihan bahkan bernadzar, berjanji akan beri’tikaf di tempat tersebut jika terlepas dari musibah seperti keluar dari lilitan hutang.

Ibnul Qoyyim mengatakan: “Kesyirikan adalah penghancur tauhid rububiyah dan pelecehan terhadap tauhid uluhiyyah, dan berburuk sangka terhadap Allah.”

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Mengenal Nama-nama dan Sifat-sifat Allah

Maksudnya, kita beriman bahwa Allah memiliki nama-nama yang Dia telah menamakan diri-Nya dan yang telah dinamakan oleh Rasul-Nya. Dan beriman bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang tinggi yang telah Dia sifati diri-Nya dan yang telah disifati oleh Rasul-Nya. Allah memiliki nama-nama yang mulia dan sifat yang tinggi berdasarkan firman Allah:

“Dan Allah memiliki nama-nama yang baik.” (Qs. Al A’raf: 186)

“Dan Allah memiliki permisalan yang tinggi.” (QS. An Nahl: 60)

Dalam hal ini, kita harus beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat Allah sesuai dengan apa yang dimaukan Allah dan Rasul-Nya dan tidak menyelewengkannya sedikitpun. Imam Syafi’i meletakkan kaidah dasar ketika berbicara tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah sebagai berikut: “Aku beriman kepada Allah dan apa-apa yang datang dari Allah dan sesuai dengan apa yang dimaukan oleh Allah. Aku beriman kepada Rasulullah dan apa-apa yang datang dari Rasulullah sesuai dengan apa yang dimaukan oleh Rasulullah” (Lihat Kitab Syarah Lum’atul I’tiqad Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin hal 36)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Ketika berbicara tentang sifat-sifat dan nama-nama Allah yang menyimpang dari yang dimaukan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka kita telah berbicara tentang Allah tampa dasar ilmu. Tentu yang demikian itu diharamkan dan dibenci dalam agama. Allah berfirman:
“Katakanlah: ‘Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tampa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah (keterangan) untuk itu dan (mengharamkan) kalian berbicara tentang Allah tampa dasar ilmu.” (QS. Al A’raf: 33)

“Dan janganlah kamu mengatakan apa yang kamu tidak memiliki ilmu padanya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya akan diminta pertanggungan jawaban.” (QS. Al Isra: 36)

Wallahu ‘alam

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Penyebab Terjadinya Perpecahan
Penulis: Al Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi
Syariah, Tafsir, 11 – Januari – 2006, 08:31:11

وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُوْنِ. فَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ زُبُراً كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ

“Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Rabbmu, maka bertakwalah kepada-Ku. Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah-belah menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).” (Al-Mukminun: 52-53)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Penjelasan Beberapa Mufradat Ayat

وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً

“Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu”
Yaitu agama kalian –wahai para Nabi– adalah agama yang satu, dan ajaran yang satu yaitu menyeru untuk beribadah hanya kepada Allah k, tidak ada sekutu bagi-Nya (Tafsir Ibnu Katsir, 3/248). Maka lafadz ‘umat’ yang dimaksud dalam ayat ini adalah agama.

فَتَقَطَّعُوا

Maknanya adalah
افْتَرَقُوا
(berpecah belah).
Yaitu, para umat menjadikan agama mereka yang satu menjadi beberapa agama, setelah mereka diperintahkan untuk bersatu. (Tafsir Al-Qurthubi, 12/129)

زُبُراً

Makna zubur dalam ayat ini diperselisihkan.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Ada yang mengatakan bahwa zubur adalah jamak dari zabuur yang berarti kitab-kitab, yaitu mereka mengarang kitab-kitab dan kesesatan yang mereka susun. Ini adalah pendapat Ibnu Zaid.
Adapula yang mengatakan bahwa mereka memecah belah kitab-kitab, satu kelompok mengikuti shuhuf (lembaran-lembaran), satu kelompok lagi mengikuti Taurat, kelompok lainnya mengikuti Zabur, dan yang lain mengikuti Injil. Kemudian mereka mengubah semua (kitab) tersebut. Pendapat ini disebutkan oleh Qatadah.
Ada pula yang berkata bahwa maknanya adalah setiap kelompok beriman dengan satu kitab dan mengingkari kitab-kitab lainnya.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Adapula yang membaca dengan mem-fathah-kan huruf zay (
زَبُراً
), yang maknanya adalah potongan-potongan seperti potongan besi. Dan ini termasuk qira‘ah (bacaan) Al-A’masy dan Abu ‘Amr. (lihat Tafsir Al-Qurthubi, 12/130)

كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ

“Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).”
Yaitu setiap kelompok suka dengan kesesatan yang ada padanya karena mereka menyangka bahwa mereka adalah orang-orang yang diberi petunjuk. (Tafsir Ibnu Katsir, 3/248)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Penjelasan Makna Ayat
Al-Allamah As-Sa’di t berkata:
“Sesungguhnya ini adalah umat kalian, yaitu jamaah kalian –wahai sekalian para rasul– adalah jamaah yang satu, yang bersepakat di atas satu agama, dan Rabb kalian pun hanyalah satu. Maka bertakwalah kalian kepada-Ku, dengan menjalankan perintah-Ku dan menjauhi larangan-Ku. Dan sungguh Allah k telah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa yang diperintahkan kepada para rasul, karena para rasul-lah yang mereka jadikan sebagai panutan, dan di belakang rasul pula mereka berjalan. Sehingga Allah k berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kalian menyembah.” (Al-Baqarah: 172)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Oleh karena itu, wajib bagi setiap orang yang menisbahkan dirinya kepada para nabi dan juga yang lainnya untuk mematuhi hal ini dan mengamalkannya. Namun orang-orang dzalim dan memecah-belah tidaklah menghendaki melainkan penyimpangan. Oleh karena itu Allah k menyatakan selanjutnya: “Mereka telah berpecah belah dalam perkara mereka menjadi kelompok-kelompok”. Setiap kelompok merasa senang dengan ilmu dan agama yang ada pada mereka dan mengklaim bahwa merekalah yang benar, sedangkan yang lainnya tidak di atas kebenaran. Padahal yang berada di atas kebenaran di antara mereka adalah yang berada di atas jalan para rasul, dengan memakan makanan yang baik dan halal, beramal shalih. Sedangkan yang selain itu, maka mereka berada di atas kebatilan.” (Taisir Al-Karimirrahman, hal. 554)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Nampak dari ayat ini, bahwa ada dua hal pokok yang menjadi prinsip dakwah para nabi dan rasul pada setiap zaman dan generasi, yaitu:
Pertama: mentauhidkan Allah k dalam beribadah kepada-Nya
Kedua: menyatukan umat manusia agar berjalan di atasnya dan tidak berpecah-belah.
Adapun tauhidullah, maka hal ini diambil dari firman-Nya
وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُوْنِ
“dan Aku adalah Rabbmu, maka bertakwalah kepada-Ku”. Allah k telah menjadikannya sebagai asas dakwah para nabi dan Rasul, sehingga tidaklah terjadi perbedaan di antara mereka dalam hal mengajak manusia untuk memurnikan segala bentuk ibadah kepada Allah k, dan meninggalkan segala bentuk praktek kesyirikan yang terjadi di tengah-tengah umatnya. Allah k berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُوْلاً أَنِ اُعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلاَلَةُ فَسِيْرُوا فِي اْلأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu’, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (An-Nahl: 36)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Dan firman-Nya:

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُوْلٍ إِلاَّ نُوْحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنَا فَاعْبُدُوْنِ

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada sesembahan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah Aku olehmu sekalian.” (Al-Anbiya`: 25)
Dan firman-Nya:

لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوْحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ

“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: ‘Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada sesembahan bagimu selain-Nya.’ Sesung-guhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah k), aku takut kamu akan ditimpa adzab hari yang besar (kiamat).” (Al-A’raf: 59)
Dan masih banyak lagi ayat-ayat Allah k yang menguatkan dakwah tauhid tersebut.
Adapun yang kedua, yaitu mempersatukan umat di atas tauhid dan menghindari perpecahan, maka diambil dari firman-Nya
وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً
“Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu”, dan juga firman-Nya
فَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ زُبُراً
“Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah-belah menjadi beberapa pecahan.”

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Ayat Allah k yang mulia ini menjelaskan bahwa hakekat persatuan umat adalah dengan menyembah Allah k berdasarkan syariat yang dibawa oleh para rasul, baik dalam akidah maupun ibadah. Dan umat disatukan di atas syariat tersebut, sehingga Rabb mereka satu, agama mereka satu, akidah mereka satu, dan Nabi mereka pun satu, yang dijadikan sebagai imam yang mereka berjalan di atas syariatnya. Dan tujuan mereka pun satu yaitu untuk meninggikan kalimat Allah k dalam diri-diri mereka dan juga dalam diri orang lain. Dan dengan harapan yang satu, yaitu memperoleh keridhaan Allah k dan jannah (surga)-Nya, serta selamat dari kemurkaan dan neraka-Nya.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Namun yang terjadi, kebanyakan umat mengamalkan selain apa yang telah diperintahkan kepada mereka. Sehingga mereka pun terpecah menjadi berkelompok-kelompok, dan masing-masingnya memiliki pengikut. Dan mereka menjadi kelompok-kelompok yang saling membenci satu sama lain, saling memusuhi, di mana setiap kelompok mengklaim bahwa dialah yang berada di atas kebenaran, dan selainnya di atas kebatilan. Setiap kelompok berbangga diri terhadap apa yang ada pada mereka.
Padahal perselisihan tidaklah selalu membuahkan perpecahan dan tidak selalu memberi pengaruh yang negatif dalam persatuan umat, kecuali apabila hal tersebut terjadi dalam perkara prinsip-prinsip agama dan akidah, seperti tauhid dengan tiga pembagiannya. Maka barangsiapa yang berkeyakinan bolehnya beristighatsah kepada makhluk dalam perkara yang tidak ada sesuatupun yang mampu melakukannya kecuali Allah k, atau tidak ambil pusing (masa bodoh) dengan orang-orang yang thawaf di kuburan, dan bahkan memberi kesempatan kepada orang-orang yang ber-taqarrub (mendekatkan diri) dan bernadzar kepada kuburan, lalu menyeru para penyembah kubur untuk mendatanginya dan memberikan dorongan kepadanya untuk mengambil kebaikan dan menolak keja-hatan, dan menganggap bahwa orang yang melakukan hal tersebut tidak mengeluarkannya dari Islam, bahkan tetap menganggapnya sebagai saudara, menjadikannya sebagai salah satu anggota dalam berdakwah, maka sesungguhnya dengan hal tersebut dia telah menggugurkan tauhid uluhiyyah.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Dan barangsiapa yang menakwilkan sifat-sifat Allah k dengan sesuatu yang membatalkan maknanya yang hakiki yang dikehendaki oleh Allah k dalam Kitab-Nya, dan yang dikehendaki oleh Nabi-Nya sebagai penyampai dari-Nya, dengan persangkaan bahwa zhahir ayat tersebut bukanlah yang diinginkan –karena bila memahami secara zhahir maka menyebabkan terjadinya penyerupaan dengan makhluk– seperti anggapan kaum Asy’ariyyah, atau meniadakan sifat-sifat Allah k secara keseluruhan seperti anggapan kaum Jahmiyyah dan Mu’tazilah, atau menyangka bahwa Al-Qur`an bukanlah firman Allah k, namun hanyalah makhluk seperti makhluk yang lainnya, dan berpendapat bahwa Allah k tidak dilihat oleh kaum mukminin di akhirat seperti anggapan kaum Mu’tazilah; Dan barangsiapa yang menganggap bahwa seorang hamba menciptakan perbuatannya sendiri seperti anggapan kaum Qadariyyah yang mengingkari takdir, atau mengatakan bahwa seorang hamba tidak punya kehendak, seperti batu yang didorong atau seperti ranting yang digerakkan oleh angin seperti kaum Jabriyyah yang ekstrem dalam menetapkan taqdir dan perbuatan-perbuatan Allah k, atau menyangka bahwa pelaku dosa besar adalah kafir dan kekal dalam neraka seperti anggapan kaum Khawarij, atau berkata bahwa dia (yaitu pelaku dosa besar) tidak mukmin dan tidak pula kafir, sedangkan di akhirat dia akan kekal dalam neraka, seperti anggapan kaum Mu’tazilah; Atau menganggap bahwa iman tidaklah dipengaruhi dengan adanya dosa, atau iman itu hanya sekedar pembenaran, walaupun tidak diucapkan dan tidak diamalkan seperti anggapan kaum Murji’ah; Atau menganggap bahwa bacaan dan cara-cara tarekat si fulan atau tarekat syaikh fulan lebih afdhal dari membaca Al-Qur`an, atau lebih afdhal dari membaca hadits Nabi dan bahwa tarekat itulah yang benar, atau lebih mengutamakan tarekat Sufiyyah daripada akidah Salafiyyah; Atau meyakini bahwa 12 imam terpelihara dari kesalahan, dan meyakini kekafiran para shahabat, sebab mereka lebih mengutamakan Abu Bakr, Umar dan Utsman daripada Ali dalam kekhilafahan, dan membolehkan mencela para shahabat g seperti anggapan kaum Rafidhah; Maka semua keyakinan ini dan yang semisalnya dengan berbagai tingkatannya, inilah yang memecah belah umat. Dan inilah yang menyebabkan terjadinya perpecahan yang tercela sebagaimana yang ditegaskan dalam Al-Qur`an.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Adapun perselisihan dalam perkara furu’, maka tidaklah menyebabkan adanya tafriq (berpecah-belah) dan tidak pula berakibat saling mencela satu sama lain. Karena hal ini terjadi pada zaman Nabi n, dan tidak menyebabkan saling mencela antara yang satu dengan yang lainnya, dan tidak pula bersikap keras antara yang satu dengan yang lainnya.

Dalam Shahih Al-Bukhari dari Ibnu ‘Umar c, dia berkata: Nabi n bersabda pada saat perang Ahzab: “Janganlah salah seorang kalian shalat Ashar kecuali di Bani Quraizhah”. Kemudian sebagian shahabat mendapati waktu shalat Ashar di perjalanan. Sebagian shahabat berkata: ‘Kami tidak mengerjakan shalat sampai kami tiba (di Bani Quraizhah).’ Sebagian yang lain berkata: ‘Kita tetap shalat (pada waktunya). Bukan itu (shalat Ashar di Bani Quraizhah) yang beliau inginkan dari kita.’ Lalu perkara ini disebutkan kepada Rasulullah n dan beliau tidak mencela seorangpun dari mereka.” (HR. Al-Bukhari dalam Kitabul Maghazi, 30/4119)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Juga dalam Shahih Al-Bukhari disebutkan bahwa Muhammad bin Abi Bakr bertanya kepada Anas bin Malik z dalam keadaan keduanya sedang berangkat dari Mina menuju Arafah: “Apa yang kalian dulu kerjakan (berupa dzikir, pen.) bersama Rasulullah n pada hari ini?” Beliau z menjawab: “Di antara kami ada yang bertalbiyah, dan beliau tidak mengingkarinya. Dan di antara kami ada pula yang bertakbir, dan beliau pun tidak mengingkarinya.” (HR. Al-Bukhari, 86/1659)

Dan para shahabat Rasulullah n telah berbeda pendapat dalam berbagai masalah furu’ dan mereka tidak saling mencela. Tidak pula memunculkan celaan, pemboikotan, dan perpecahan. Kemudian pula, bahwa merupakan tabiat manusia, mereka berselisih dalam perkara yang diperbolehkan untuk ijtihad berupa hukum-hukum furu’, dipandang dari perbedaan pandangan akal dan kesiapan fitrahnya. Dengan sebab inilah tidak ada celaan atasnya.

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Adapun jika telah menyentuh agama, akidah dihinakan, maka sesungguhnya mereka (para shahabat) sangat marah, walaupun orang tersebut termasuk kerabatnya yang terdekat. Telah shahih dari Ibnu ‘Umar c tatkala beliau c menyebutkan hadits Rasulullah n:

إِذَا اسْتَأْذَنَتْ أَحَدَكُمُ امْرَأَتُهُ إِلَى الْمَسْجِدِ فَلْيَأَذَنْ لَهَا، لاَ تَمْنَعُوا إِمَاءَ اللهِ مَسَاجِدَ اللهِ

“Jika istri salah seorang kalian meminta izin kepada kalian untuk pergi ke masjid maka hendaklah dia mengizinkannya. Janganlah kalian mencegah hamba-hamba wanita Allah (keluar menuju) masjid-masjid Allah.”
Maka Bilal (salah seorang anak Ibnu ‘Umar c, -pen.) berkata: “Demi Allah, kami akan mencegah mereka, jika tidak maka dia akan membuat kerusakan.”
Perawi hadits ini berkata: “Maka (Ibnu ‘Umar c) mencelanya dengan celaan yang buruk, yang aku tidak pernah mendengar (celaan) seperti itu sebelumnya. Dan beliau berkata: ‘Aku memberitakan kepadamu hadits Rasulullah n, lalu kamu berkata: ‘Demi Allah, kami akan mencegahnya’?!” (HR. Al-Bukhari no. 865 dan Muslim no. 442)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari berkata: “(Kisah ini) terdapat dalam riwayat Ibnu Abi Najih dari Mujahid. Adapun menurut riwayat Al-Imam Ahmad, disebutkan bahwa Abdullah bin ‘Umar tidak mengajaknya bicara sampai beliau meninggal.”
Dan dalam Musnad Al-Imam Ahmad disebutkan bahwa Abu Bakrah z berkata:

نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْخَذْفِ

“Rasulullah n melarang melempar dengan kerikil.”
Maka salah seorang anak pamannya berkata: “Melarang dari ini?”, sambil melempar kerikil dengan dua jarinya. Maka Abu Bakrah z berkata: “Apakah engkau tidak melihatku memberitakan kepadamu hadits Rasulullah n bahwa beliau melarang, lalu engkau melakukannya?! Demi Allah k, aku tidak akan mengajakmu berbicara selama hidupku!”, atau (kalimat) yang semisal dengan ini.” (Musnad Al-Imam Ahmad, 5/46)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Demikian pula yang dialami oleh Abdullah bin Mughaffal z bersama seorang kerabatnya dalam masalah melempar kerikil dengan dua jari, disebutkan dalam Musnad (5/55). (Lihat kitab Al-Maurid Al-’Adzb Az-Zulal, An-Najmi, hal. 99-102)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Al-Wala` wal Bara` Hanyalah di atas Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya

Kita memetik faedah dari ayat ini bahwa tolak ukur kebenaran hanyalah yang datang dari Allah k, Rasul-Nya, dan apa yang telah menjadi kesepakatan pendahulu umat ini. Adapun selain itu maka hal tersebut adalah kesesatan, perpecahan dan penyimpangan dari jalan Allah k. Firman-Nya:

وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُوْلَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيْلِ الْمُؤْمِنِيْنَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيْراً

“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam. Dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (An-Nisa`: 115)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t berkata: “Agama kaum muslimin dibangun di atas ittiba’ (ikut) terhadap Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, serta apa yang telah disepakati oleh umat ini. Ketiga perkara ini merupakan prinsip-prinsip yang tetap terjaga (dari kesesatan). Dan apa saja yang diperselisihkan umat ini, maka mereka kembalikan kepada Allah k dan Rasul-Nya. Dan tidak diperbolehkan bagi siapapun untuk mengangkat seseorang lalu mengajak kepada jalan orang itu, dan ber-wala` dan bara` di atasnya, kecuali kepada Nabi n. Dan tidak boleh seseorang memegang suatu perkataan, lalu ber-wala` dan bara` di atas perkataan tersebut, kecuali bila itu perkataan Allah k dan perkataan Rasul-Nya n. Dan apa yang disepakati umat ini. Bahkan (bersikap wala` dan bara` bukan di atas tiga perkara ini) termasuk perbuatan ahli bid’ah, yang mereka mengangkat seseorang atau suatu perkataan lalu memecah belah umat dengannya, bersikap loyal dan memusuhi di atas perkataan atau penisbatan tersebut.” (Dar`ut Ta’arudh, 1/272; Mauqif Ibnu Taimiyyah, 1/269-270)
Jika kita perhatikan ayat ini, maka jelaslah bahwa apa yang selama ini diamalkan oleh kelompok-kelompok sesat, baik itu Ikhwanul Muslimin, Jamaah Tabligh, Islam Jamaah, tarekat Shufiyyah, Hizbut Tahrir, dan yang lainnya adalah kesesatan yang nyata.
Maka perhatikanlah, semoga kita termasuk di antara hamba-hamba yang diberi hidayah.
Amin.

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Fatwa-Fatwa Ulama Besar Tentang Ikhwanul Muslimin
Penulis: Al-Ustadz Qomar ZA, Lc.
Syariah, Kajian Utama, 06 – Januari – 2006, 08:14:46

Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz t
Beliau ditanya: “Semoga Allah memberikan kebaikan kepadamu. Hadits Nabi n dalam hal perpecahan umat: ‘…Akan berpecah umatku menjadi 73 golongan. Semua di neraka kecuali satu… dan seterusnya.’ Apakah Jamaah Tabligh dengan kesyirikan dan bid’ah yang mereka miliki, juga jamaah Ikhwanul Muslimin dengan kekelompokan mereka dan ketidaktaatan kepada penguasa… Apakah dua kelompok ini masuk ke dalam kelompok-kelompok yang binasa?”

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Jawab: “Masuk ke dalam kelompok yang 72 (tujuhpuluh dua). Dan siapa saja yang menyelisihi aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah maka masuk yang 72 kelompok. Yang dimaksud dengan kata ‘umatku’ adalah umat ijabah, yakni umat yang menyambut seruan Allah k dan menampakkan diri bahwa mereka mengikuti Nabi n. Mereka ada 73 golongan. Yang selamat adalah yang mengikuti beliau n dan istiqamah di atas agamanya. Sedangkan yang 72 golongan, di antara mereka ada yang kafir, ada yang ahli maksiat, ada yang ahli bid’ah, bermacam-macam.”
Penanya: “Yakni, dua kelompok ini termasuk dari 72 golongan itu?”
Jawab: “Ya, termasuk dari 72 golongan itu.”
(diambil dari salah satu rekaman pelajaran Al-Muntaqa di kota Tha‘if, 2 tahun sebelum wafat beliau)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani t
Beliau t berkata: “Tidak benar bila dikatakan bahwa Ikhwanul Muslimin termasuk Ahlus Sunnah, karena mereka memerangi As-Sunnah.” (diambil dari kaset Fatwa Para Ulama seputar Jamaah Tabligh dan Ikhwanul Muslimin, studio Minhajus Sunnah, Riyadh)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin t
Beliau ditanya: “Apakah ada nash-nash dari Al-Qur`an dan Sunnah Nabi n yang memperbolehkan berbilangnya kelompok-kelompok atau ikhwan?
Jawab: “Dalam Al-Qur`an maupun As-Sunnah tidak ada sesuatu yang membolehkan berbilangnya kelompok-kelompok dan jamaah-jamaah. Bahkan yang ada, Al-Qur`an maupun As-Sunnah mencela hal itu. Allah k berfirman:

إِنَّ الَّذِيْنَ فَرَّقُوا دِيْنَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُوْنَ

“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” (Al-An’am: 159)
Dan Allah k berfirman:

كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ

“Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (Ar-Rum: 32)
Tidak diragukan bahwa kelompok-kelompok ini bertolak belakang dengan apa yang Allah perintahkan, bahkan apa yang Allah anjurkan dalam firman-Nya:

وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُوْنِ

“Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Rabbmu, maka bertakwalah kepada-Ku.” (Al-Mu`minun: 52)
Adapun ucapan sebagian orang bahwa tidak mungkin dakwah akan kuat kecuali jika berada di bawah kelompok/ organisasi, maka kami katakan: Ini tidak benar. Bahkan dakwah akan semakin kuat setiap kali seseorang semakin bernaung di bawah Al-Qur‘an dan Sunnah Nabi n serta mengikuti jejak Nabi dan para Al-Khulafa‘ Ar-Rasyidin.” (diambil dari kitab Jama’atun Wahidah la Jama’at, karya Asy-Syaikh Rabi’)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah
Beliau ditanya: “Apakah jamaah-jamaah yang ada masuk dalam 72 golongan yang binasa?”
Jawab: “Ya, semua yang menyelisihi Ahlus Sunnah wal Jamaah berupa kelompok-kelompok yang mengatasnamakan Islam, (menyelisihi) dalam hal dakwah atau dalam hal aqidah, atau sesuatu dari pokok-pokok iman, maka ia masuk ke dalam 72 kelompok. Dan ia masuk dalam ancaman dan terkena celaan serta hukuman sesuai kadar penyelewengannya.”
Beliau juga ditanya: “Apa hukum keberadaan kelompok-kelompok seperti Jamaah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir dan lain-lain di negeri muslimin secara umum?”
Jawab: “Jamaah-jamaah pendatang ini wajib untuk tidak kita terima, Karena mereka ingin menyelewengkan kita dan memecah-belah kita. Menjadikan yang ini ikut jamaah Tabligh, yang ini ikut Ikhwanul Muslimin, yang ini begini… Kenapa berpecah seperti ini? Ini termasuk kufur terhadap nikmat Allah k. Kita berada di atas satu jamaah dan agama kita jelas. Kenapa kita menjadikan yang rendah sebagai ganti yang baik?” (diambil dari buku Al-Ajwibah Al-Mufidah)

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

Asy-Syaikh Shalih Al-Luhaidan hafizhahullah
Beliau berkata: “Ikhwanul Muslimin dan Jamaah Tabligh bukan termasuk orang-orang yang berada di atas manhaj yang benar. Sesungguhnya seluruh jamaah dengan penamaan-penamaannya semacam itu tidak punya sandaran pada pendahulu umat ini.” (Diambil dari rekaman kaset Fatwa Para Ulama tentang Jamaah-jamaah dan Pengaruhnya di Negeri Al-Haramain, Studio Minhajus Sunnah, Riyadh)

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi hikmah – kumpulan puisi-puisi hikmah islam – koleksi puisi penuh hikmah islami  – puisi hikmah agama islam (not here)
======================================

puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis – puisi kerinduan cinta (not here)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Teman Buat Anakku
Penulis: Al-Ustadzah Ummu ‘Abdirrahman Anisah Bintu ‘Imran
Sakinah, Permata Hati, 30 – Januari – 2006, 23:22:25

Setiap anak membutuhkan teman. Oleh karena itu, menjadi kewajiban orang tua untuk memilihkan teman yang baik bagi anak-anaknya.

Pendidikan anak ternyata tak sebatas dalam lingkup keluarganya semata. Ketika kematangan sosial anak terus bertambah, bertambah pula ruang lingkupnya. Teman menjadi satu kebutuhan tersendiri bagi si anak. Teman bermain, teman belajar di sekolah, suatu saat menjadi bagian hidup seorang anak.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Pada saat itulah, orang tua harus menyadari betapa pentingnya pengawasan mereka terhadap anak-anak. Mengarahkan anak-anak, memilihkan teman yang baik untuk mereka, menjadi kewajiban bagi setiap orang tua yang menghendaki keselamatan anak-anaknya. Tidak jarang terjadi, orang tua yang telah berusaha menanamkan budi pekerti yang baik pada anak-anaknya di tengah keluarganya, mendapati anaknya menjadi seorang yang bengal dan rusak, akibat salah bergaul dengan teman-temannya.

Ini tidaklah mengherankan, karena bagaimanapun teman akan memberikan pengaruh yang besar terhadap diri seseorang. Sebagaimana Rasulullah n memperingatkan hal ini dalam ucapan beliau yang disampaikan oleh Abu Hurairah z:

الرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang itu berada di atas agama temannya, maka hendaklah setiap kalian memperhatikan siapa yang dia jadikan teman.” (HR. Abu Dawud no. 4833, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani v dalam Shahih Sunan Abu Dawud)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Oleh karena itu, siapa saja yang diridhai agama dan akhlaknya hendaknya dijadikan teman, dan siapa yang tidak seperti itu hendaknya dijauhi, karena tabiat itu akan saling meniru. (‘Aunul Ma’bud, Kitabul Adab, Bab Man Yu`maru an Yujaalisa)
Rasulullah n memberikan gambaran yang jelas tentang perbedaan antara teman yang baik dan teman yang jelek. Beliau n bersabda:

مَثَلُ الْجَلِيْسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيْسِ السُّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ المِسْكِ وَكِيْرِ الْحَدَّادِ: لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ المِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيْهِ أَوْ تَجِدَ رِيْحَهُ، وَكِيْرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَيْتَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيْحًا خَبِيْثَةً

“Perumpamaan teman duduk yang baik dan teman duduk yang jelek seperti penjual misik (sejenis minyak wangi, red.) dan pandai besi. Tidak lepas dirimu dari penjual misik, bisa jadi engkau membeli darinya atau pun engkau mendapati bau harumnya. Sementara pandai besi, bisa jadi dia membakar rumah atau bajumu atau engkau dapati bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Al-Bukhari no. 2101 dan Muslim no. 2628)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Dalam ucapan Rasulullah n ini terkandung keutamaan duduk bersama orang-orang yang shalih, yang memiliki kebaikan, muru`ah, akhlak yang mulia, wara’, ilmu serta adab. Juga terkandung larangan duduk bersama orang-orang yang jelek, ahlul bid’ah, orang yang suka menggunjing orang lain, atau sering melakukan perbuatan fajir, banyak menganggur, dan berbagai macam perbuatan tercela lainnya. (Syarh Shahih Muslim, 16/177)

Inilah sabda Rasulullah n yang di dalamnya terkandung larangan duduk bersama orang yang dapat mengakibatkan kerugian pada agama maupun dunia, serta anjuran untuk duduk bersama orang yang dapat diambil manfaatnya bagi agama dan dunia. (Fathul Bari 4/410)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Dalam kitab-Nya yang mulia, Allah k memerintahkan hamba-hamba-Nya agar selalu bersama orang-orang yang beriman dan senantiasa kembali kepada Allah k, serta menjauhi orang-orang yang lalai dari mengingat Allah k sehingga Allah k menghukum mereka dengan dilupakan dari mengingat-Nya. Allah k melarang hamba-hamba-Nya menaati orang seperti ini, karena akan menggiring mereka untuk mencontohnya. Allah k berfirman:

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهُ وَلاَ تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلاَ تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

“Dan sabarkanlah dirimu bersama orang-orang yang senantiasa menyeru Rabb mereka pada pagi dan senja hari dengan mengharapkan wajah-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah mengikuti orang yang hati-Nya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta mengikuti hawa nafsunya, sementara keadaan mereka sia-sia.” (Al-Kahfi: 28)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Di dalam ayat ini didapati perintah untuk bergaul dengan orang-orang yang baik, dan mengupayakan diri untuk tetap bersama mereka serta bergaul dengan mereka, walau mereka adalah orang-orang yang fakir. Karena bergaul bersama mereka membuahkan faidah yang tidak terhitung banyaknya. (Taisirul Karimir Rahman, hal. 475)

Dengan begitu, orang tua wajib mengarahkan anak-anak, serta menekankan mereka untuk memilih kawan, teman duduk maupun teman dekat yang baik. Hendaknya orang tua menjelaskan kepada anak tentang manfaat di dunia dan di akhirat apabila duduk dan bergaul dengan orang-orang shalih, dan bahaya duduk dengan orang-orang yang suka melakukan kejelekan ataupun teman yang jelek. (Fiqh Tarbiyatil Abna`, hal. 154)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mencari tahu setiap keadaan anak, menanyakan tentang teman-temannya. Betapa banyak terjadi seorang anak yang jelek mengajak teman-temannya untuk berbuat kemungkaran dan kerusakan, serta menghiasi perbuatan jelek dan dosa di hadapan teman-temannya. Padahal anak kecil seringkali meniru, suka menuruti keinginannya serta suka mencari pengalaman baru. Oleh karena itu, orang tua hendaknya berupaya agar anak berteman dengan teman-teman yang baik dan shalih, serta berasal dari keluarga yang baik. Di samping itu juga berupaya untuk memuliakan teman-teman si anak agar mudah memberi bimbingan dan arahan pada mereka dan mereka pun akan bersikap lembut di hadapan orang tua. (Fiqh Tarbiyatil Abna`, hal. 155)
Bila suatu ketika orang tua mendapati anaknya berbuat kejelekan dan kerusakan, tidak mengapa orang tua berusaha mencari tahu tentang keadaan anaknya. Walaupun dengan hal itu mereka terpaksa melakukan salah satu bentuk perbuatan tajassus (mata-mata). Ini tentu saja dengan tujuan mencegah kejelekan dan kerusakan yang terjadi, karena sesungguhnya Allah k tidak menyukai kerusakan. (Fiqh Tarbiyatil Abna`, hal. 156)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Inilah kiranya sebuah kewajiban yang tak boleh dilupakan oleh setiap orang tua. Hendaknya orang tua mengingat sebuah ucapan yang dituturkan oleh ‘Amr bin Qais Al-Mala`I v:

إِنَّ الشَّابَّ لَيَنْشَأُ، فَإِنْ آثَرَ أَنْ يَجْلِسَ أَهْلَ العِلْمِ كَادَ أَنْ يَسْلَمَ، وَإِنْ مَالَ إِلَى غَيْرِهِمْ كَادَ أَنْ يَعْطَبَ

“Sesungguhnya pemuda itu sedang tumbuh. Maka apabila dia lebih mengutamakan untuk duduk bersama orang-orang yang berilmu, hampir-hampir bisa dikata dia akan selamat. Namun bila dia cenderung pada selain mereka, hampir-hampir dia rusak binasa.” (Dinukil dari Lammud Durril Mantsur minal Qaulil Ma`tsur, bab Hukmus Salaf ‘alal Mar`i bi Qarinihi wa Mamsyahu no.517)
Wallahu ta’ala a’lamu bish-shawab.

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Manfaat Menahan Pandangan
Penulis: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husen Al-Atsariyyah
Sakinah, Mutiara Kata, 30 – Januari – 2006, 23:27:41

Mata dan qalbu senantiasa berhubungan. Jika salah satunya baik, maka akan baik pula yang lainnya. Maka menjaga mata merupakan sesuatu yang mesti kita lakukan agar qalbu merasakan banyak manfaat darinya.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Saudariku muslimah… semoga Allah k memberkahimu.

Dalam edisi yang lalu, kita telah mengetahui aturan syariat dalam masalah menahan pandangan mata. Berikut ini untuk menambah semangat dalam mengamalkan aturan syariat tersebut, kita nukilkan -secara ringkas- uraian yang diberikan oleh Al-Imam Al-Allamah Al-Hafizh Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Asy-Syaikh Taqiyuddin Abu Bakr, yang lebih dikenal dengan Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah v, tentang manfaat menahan pandangan mata dalam kitabnya yang sangat bernilai Ad-Da`u wad Dawa`atau Al-Jawabul Kafi liman Sa`ala ‘anid Dawa`isy Syafi.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Pertama: Dengan menahan pandangan mata berarti berpegang dengan perintah Allah k yang merupakan puncak kebahagiaan seorang hamba dalam kehidupannya di dunia dan di akhirat.
Kedua: Menahan pandangan akan mencegah sampainya pengaruh panah beracun ke dalam qalbu1 seorang hamba.
Ketiga: Menahan pandangan akan mewariskan kedekatan seorang hamba dengan Allah k dan menyatukan qalbunya agar hanya tertuju kepada Allah k. Sebaliknya, mengumbar pandangan akan memecah belah qalbu dan mencerai-beraikannya.
Keempat: Menguatkan qalbu dan membahagiakannya. Sebaliknya, mengumbar pandangan akan melemahkan qalbu dan membuatnya sedih.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Kelima: Menahan pandangan akan menghasilkan cahaya bagi qalbu, sebagaimana mengumbar pandangan akan menggelapkan qalbu. Karena itulah setelah Allah k memerintahkan ghadhul bashar (menahan pandangan dari sesuatu yang diharamkan untuk melihatnya) dalam surah An-Nur (ayat 31 -red):

قُلْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوْجَهُمْ

“Katakanlah (wahai Nabi) kepada laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka…”
Allah k ikutkan dengan firman-Nya:

اللهُ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ مَثَلُ نُوْرِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيْهَا مِصْبَاحٌ

“Allah (Pemberi) cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar…” (An-Nur: 35), yakni perumpamaan cahaya-Nya pada qalbu seorang hamba yang beriman yang berpegang dengan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Apabila qalbu itu bercahaya, datanglah utusan-utusan kebaikan kepadanya dari segala arah. Sebagaimana bila qalbu itu gelap akan datang kepadanya awan-awan bala` dan kejelekan dari setiap tempat. Segala macam bid‘ah, kesesatan, mengikuti hawa nafsu, menjauhi petunjuk, berpaling dari sebab-sebab kebahagiaan dan menyibukkan diri dengan sebab-sebab kesengsaraan, semua itu akan tersingkap oleh cahaya yang ada di dalam qalbu. Namun bila cahaya itu hilang, jadilah pemilik qalbu tersebut seperti seorang yang buta yang berkeliaran di malam yang gelap gulita.
Keenam: Menahan pandangan akan mewariskan firasat yang benar yang dengannya ia akan membedakan antara yang haq dengan yang batil, antara orang yang jujur dengan yang dusta.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Ibnu Syujja‘ Al-Kirmani v pernah berkata: “Siapa yang memakmurkan zhahirnya dengan mengikuti sunnah dan batinnya dengan terus menerus muraqabah2, dan menahan pandangannya dari perkara-perkara yang diharamkan, menahan jiwanya dari syubhat dan makan dari yang halal, maka firasatnya tidak akan salah.”

Allah k memberikan kepada hamba-Nya balasan yang sejenis dengan amalan yang dilakukannya, dan “Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah k, niscaya Allah k akan menggantikan dengan yang lebih baik dari sesuatu tersebut.”3 Bila si hamba menahan pandangannya dari perkara yang Allah k haramkan maka Allah k gantikan dengan memberikan cahaya pada pandangan hatinya. Allah k bukakan baginya pintu ilmu dan iman, ma’rifah, firasat yang benar dan tepat, semua ini hanya diperoleh dengan bashirah qalb (penglihatan qalbu).

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Ketujuh: Menahan pandangan akan mewariskan kekokohan, keberanian, dan kekuatan pada qalbu.
Kedelapan: Menahan pandangan akan menutup celah bagi masuknya setan ke dalam qalbu. Karena setan itu masuk bersama pandangan mata, dan akan menembus bersama pandangan tersebut ke dalam qalbu lebih cepat dari masuknya udara ke tempat yang kosong. Lalu setan pun menyusupkan bayangan (lebih jauh) dari apa yang dilihat dan memperindahnya, sehingga gambaran itu menjadi berhala di mana qalbu berdiam di atasnya. Kemudian setan menjanjikannya, membuatnya berangan-angan, dan dinyalakanlah api syahwat di dalam qalbu. Lalu dilemparkanlah kayu bakar maksiat di atasnya. Jadilah qalbu tersebut berada di dalam api yang menyala-nyala, seperti seekor kambing di atas tungku api.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Kesembilan: Menahan pandangan akan mengosongkan qalbu dari memikirkan hal yang haram, sehingga qalbu hanya tersibukkan dengan perkara yang memberikan maslahat.

Kesepuluh: Antara mata dan qalbu itu ada penghubung dan jalan sehingga saling berhubungan satu sama lain. Bila salah satunya baik, maka baik pula yang lain. Dan sebaliknya, bila salah satu rusak maka rusak pula yang lain. Rusaknya qalbu akan merusakkan pandangan, dan rusaknya pandangan akan merusakkan qalbu. Demikian pula sebaliknya, pandangan yang baik akan menjadikan qalbu baik dan qalbu yang baik akan membaikkan pandangan. Jika qalbu telah rusak jadilah ia seperti tempat sampah yang merupakan tempat pembuangan najis, kotoran dan yang berbau busuk. Bila sudah demikian keadaannya, ia tidak bisa menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi pengenalan terhadap Allah k, cinta kepada-Nya dan kembali pada-Nya, senang dan gembira bila dekat dengan-Nya. Namun yang menempatinya ketika itu adalah perkara-perkara yang sebaliknya.
Wallahul musta’an.
(lihat kitab Ad-Da`u wad Dawa`, karya Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, hal. 277-279)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

1 Qalbu bermakna jantung, namun sering di-bahasa Indonesia-kan dengan hati. Rasulullah n bersabda tentang jantung ini:

أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ

“Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal daging, apabila baik daging itu maka baik pula seluruh tubuh dan bila rusak maka rusak pula seluruh tubuh, ketahuilah segumpal daging itu adalah qalbu.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya)
2 Merasakan pengawasan Allah k
3 Diambil dari hadits:
مَنْ تَرَكَ شَيْئًا ِللهِ عَوَّضَهُ اللهُ خَيْرًا مِنْهُ
, diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad (5/363) dan selainnya.

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Saudariku… Sampai kapan kau terlena?
Penulis: Diterjemahkan dari kitab Ilaa Mataa Al Ghaflah karya Abu Umar Salim al Ajmi’ ole
Sakinah, Mutiara Kata, 28 – Mei – 2003, 16:25:03

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi termulia, pemuka para rasul. Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya.

Saudariku muslimah…
Ketahuilah, kesulitan yang menimpa umat Islam saat ini merupakan adzab dari Allah. Adzab tersebut tidaklah turun kecuali disebabkan dosa-dosa para hamba, yang dengan itu diharapkan mereka mau bertaubat kepada Rabb mereka dan mau kembali kepada-Nya.
Dalam tulisan ringkas ini kami ingin menjelaskan sebagian sebab yang menyampaikan kita pada apa yang kita alami sekarang ini, agar kita mengoreksi diri dan memperbaiki kesalahan.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Pertama,dosa-dosa dan kemaksiatan
Tidak diragukan lagi bahwa dosa dan kemaksiatan termasuk sebab terbesar yang menyampaikan umat terdahulu pada kebinasaan. Ali ra berkata: “Tidaklah turun bala (siksaan) kecuali karena dosa, dan bala tersebut tidak akan diangkat kecuali dengan taubat.”

Ketika bala menimpa suatu kaum, tak ada satupun usaha manusia yang mampu menahannya, meski ada orang-orang shalih ada diantara mereka, adzab tetap meliputi. Sebagaimana ucapan Zainab kepada Nabi: “Apakah kita akan dibinasakan sedangkan ada orang-orang shalih diantara kita?”
Nabi bersabda: “Ya, apabila telah banyak kejelekan.” (HR. Bukhari no. 7059 dan Muslim no. 2880)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Pada umat ini pun ada orang-orang shalih, akan tetapi banyak pula tersebar kejelekan. Oleh karena itu hendaknya orang-orang yang memiliki akal menjauhi dosa-dosa dan kemaksiatan agar Allah tidak memasukkan dirinya ke dalam adzab-Nya yang pedih dan tidak menghadapkan dirinya kepada kemurkaan Allah.

Berapa banyak penduduk negeri yang berada dalam keamanan dan ketenangan, mereka diberi nikmat dengan makmurnya kehidupan kemudian Allah membinasakan dan mengubah keadaan mereka. Allah ganti nikmat tersebut dengan kelaparan dan rasa aman dengan ketakutan disebabkan dosa dan kemaksiatan.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Allah berfirman:
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan dengan sebuah negeri yang dahulunya aman dan tenteram, rezeki datang kepada mereka melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nahl:112)

Maka perhatikanlah kelembutan sifat Allah dan perhatikan bagaimana Allah mengubah keadaan mereka. Semua itu disebabkan dosa dan kemaksiatan hamba.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Kedua,lemahnya ketakwaan
Ketahuilah wahai Saudariku, semoga Allah merahmatimu.
Lemahnya takwa dalam hati juga merupakan sebab yang mengantarkan kepada kebinasaan dan hilangnya kenikmatan serta berubahnya keadaan yang paling baik menjadi yang paling buruk. Lemahnya takwa termasuk sebab datangnya murka Allah.

Dia yang Maha Suci berfirman:
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka barakah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat) Kami, maka Kami siksa mereka karena perbuatan mereka itu.” (QS. Al A’raf: 96)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Ketiga, merajalelanya kerusakan
Merajalelanya bermacam-macam perbuatan dosa, seperti wanita menampakkan perhiasan (aurat) nya di depan laki-laki yang bukan mahram, bercampur baurnya laki-laki dan wanita yang buka mahram tanpa hijab yang syar’i, banyaknya perzianaan, ditinggalkannya shalat dan zakat, banyaknya riba, homo seks, dan sebagainya termasuk sebab turunnya bala pada umat ini. Ketika perbuatan tersebut dilakukan terang-terangan dalam suatu kaum dan disiarkan sampai merata di kalangan mereka, maka dipastikan akan turun adzab. Allah berfirman dalam surat Ar-Ruum ayat 41:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, agar Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka mau kembali.”

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Bila Allah ingin membinasakan suatu kaum, Allah jadikan orang-orang yang paling jahat diantara mereka bertambah kefasikan dan kerusakkannya kemudian mereka menyebarkan kerusakkan itu dan menyeru manusia untuk melakukannya. Saat itulah turun adzab, sebagaimana firman Allah:
“Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu supaya mentaati Allah, tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku perkataan (ketentuan) Kami, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS. Al Isra:16)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Keempat,merasa aman dari makar Allah.
Orang-orang yang shalih selalu tunduk dalam ketaatan, bertaubat, dan khusyu. Hati mereka bergetar karena takut kepada Allah dan khawatir terhadap adzab-Nya yang pedih.
Namun sungguh mengherankan, ada orang yang menampakkan kemaksiatan di hadapan Allah secara terang-terangan. Sungguh mengherankan, ia terus-menerus melakukan dosa besar dan kemaksiatan. Tidaklah ia meninggalkan satu dosa kecuali telah melakukan dosa yang lain.

Sungguh mengherankan, wanita yang keluar dalam keadaan tidak berpakaian kecuali hanya sekedar menutup separuh badannnya, kemudian ia pergi ke pasar dan menimbulkan fitnah di hati hamba-hamba Allah. Betapa mengherankan orang yang lalai padahal ia berada dalam pengawasan Allah. Sungguh sangat mengherankan, bagaimana mereka semua merasa aman dari makar Allah!!

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Apakah mereka belum pernah mendengar firman Allah:
“Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari datangnya siksaan Kami pada mereka di malam hari saat mereka tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari datangnya siksaan Kami di waktu dhuha ketika mereka sedang bermain? Apakah mereka merasa aman dari adzab Allah (yang tidak terduga-duga)?. Tidaklah merasa aman dari adzab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf:97-99)
orang-orang yang merasa aman dari makar Allah adalah orang-orang yang merugi, karena mereka lengah dari adzab Allah hingga adzab itu sampai kepada mereka dengan tiba-tiba tanpa mereka sadari. Yang demikian itu disebabkan mereka merasa aman dari makar Allah. Mereka terus-menerus dalam kemaksiatan, tidak menyadari kemurkaan Allah hingga terjadilah apa yang terjadi.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Wahai Saudariku muslimah…sepantasnya seorang muslim yang hakiki mengetahui beberapa perkara penting berikut ini:
Pertama, hendaknya kita berserah diri dan meyakini bahwa Allah tidak akan mendzalimi siapapun sebagaimana firman-Nya:
“Dan sekali-kali Allah tidak mendzalimi hamba-hamba-Nya.” (QS. Fushilat: 46)
Sebab turunnya adzab kepada manusia adalah akibat ulah mereka sendiri, sebagai buah dari amalan mereka. Allah berfirman:
“Dan musibah apapun yang menimpa kalian adalah disebabkan perbuatan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan itu).”
“Dan Allah tidaklah mendzalimi mereka, akan tetapi diri-diri mereka sendirilah yang dzalim.” (QS. Ali Imran: 117)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Kedua, wajib atas setiap muslim mengetahui bahwa ujian itu datangnya dari Allah. Firman Allah:
“Dan Kami akan memberi kalian cobaan dengan kejelekan dan kebaikan sebagai ujian dan hanya kepada Kami lah kalian akan dikembalikan.” (QS. Al anbiya: 35)
Hendaknya pula ia mengerti bahwa Allah menguji hamba-hamba-Nya agar dapat dibedakan siapa yang betul-betul beriman kepada Allah dan siapa orang-orang munafik, siapa yang jujur dan siapa yang dusta. Hal ini adalah sunatullah yang berlaku pada umat-umat terdahulu.
Allah berfirman:
“Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang kafir. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantara kalian dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran: 141-142)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Ketiga, wajib bagi kita untuk bersabar, mengharap pahala, dan memuji Allah atas segala yang ditakdirkan-Nya. Hendaknya kita tidak mengeluh atas takdir buruk yang menimpa kita. Kesabaran adalah jalan yang paling selamat dan paling mudah untuk mendapatkan kelapangan dari Allah. Dia berfirman:
“Jika kalian bersabar dan bertakwa maka yang demikian itu sungguh merupakan hal yang patut diutamakan.” (QS. Ali Imran: 186)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Keempat, marilah kita bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan-Nya atas apa yang telah kita lakukan baik itu perbuatan maksiat dan dosa-dosa ataupun kelemahan dalam menjalankan kewajiban. Kita sadari bahwa taubat adalah satu-satunya cara mencapai jalan keselamatan. Akankah kita sambut seruan Allah tatkala berfirman:
“Dan bertaubatlah kamu sekalian wahai orang-orang yang beriman agar kalian beruntung.” (QS. An Nur: 13)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Ataukah kita akan terus berada dalam kemaksiatan dan dosa dengan meninggalkan shalat, memakan riba, dan lainnya?
Akankah para wanita tetap bertabarruj (bersolek dan dipertontonkan di depan laki-laki bukan maharam) dan safar (bepergian) tanpa mahram? Apakah kita ingin menunda taubat dan melupakan firman Allah:
“Dan barangsiapa yang tidak bertaubat maka merekalah orang-orang yang merugi.” (QS. Al Hujurat: 11)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Wahai Saudariku muslimah…marilah kita bertaubat kepada Allah dengan taubatan nashuha (yang tulus):
“Wahai Rabb kami, hilangkanlah adzab dari kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang beriman kepada-Mu.” (QS. Ad Dukhan: 12)
Mari kita kembali kepada Allah. Semoga Allah meringankan bencana atas kita dan menahan siksa-Nya. Shalawat dan salam atas Nabi kita Muhammad.

(Diterjemahkan dari kitab Ilaa Mataa Al Ghaflah karya Abu Umar Salim al Ajmi’ oleh Nafisah bintu Abi Salim)

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Jadikan Istirahatmu Bernilai di Sisi Allah
Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An-Nawawi
Syariah, Akhlak, 31 – Januari – 2006, 19:26:10

Dalam Islam, setiap amalan, sekecil apapun, bisa bernilai ibadah. Beristirahat, misalnya. Ia tak sekedar rutinitas melepas lelah setelah seharian beraktivitas. Namun bisa menjadi pohon yang berbuah pahala. Bagaimana amalan yang nyata-nyata telah menjadi kebutuhan kita sehari-hari ini bisa bernilai ibadah? Simak bahasan berikut!

Hidup memang sebuah pengorbanan dan perjuangan. Berjuang dan berkorban adalah sesuatu yang melelahkan dan memberatkan, dan ketika lelah tentu butuh ketenangan dan istirahat. Namun tidak semua orang bisa dengan mudah mendapatkan ini semua. Ada yang hanya bisa beristirahat satu atau dua jam saja setiap harinya. Hidupnya dipenuhi dengan aktivitas dan kesibukan yang luar biasa. Sehingga, kesempatan beristirahat merupakan sebuah kenikmatan dan kasih sayang Allah k yang mesti kita syukuri.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Namun di masa kini, manusia dihadapkan pada pola hidup yang menuhankan materi. Hidup di dunia seolah-olah hanya untuk mencari uang atau materi. Manusia diposisikan sebagai alat produksi yang senantiasa dituntut produktif. Dengan kata lain, segala aktivitas harus ada timbal baliknya secara materi. Pekerjaan adalah no. 1, sementara keharmonisan keluarga, interaksi sosial dengan masyarakat, adalah nomor kesekian. Walhasil, manusia pun tak ubahnya seperti robot. Ini jelas menyelisihi fitrah manusia. Allah k menjelaskan di dalam Al-Qur`an:

وَخُلِقَ اْلإِنْسَانُ ضَعِيْفًا

“Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah.” (An-Nisa`: 28)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

As-Sa’di t mengatakan: “(Allah k menginginkan atas kalian keringanan) artinya kemudahan dalam segala perintah dan larangan-Nya atas kalian. Kemudian bila kalian menjumpai kesulitan dalam beragama maka Allah k telah menghalalkan bagi kalian sesuatu yang kalian butuhkan seperti bangkai, darah dan selain keduanya bagi orang yang mudhthar1, dan seperti bolehnya bagi orang yang merdeka menikahi budak wanita dengan syarat di atas. Hal ini sebagai bukti sempurnanya kasih sayang Allah k, kebaikan yang mencakup ilmu dan hikmah-Nya atas kelemahan manusia (yaitu kelemahan) dari semua sisi. Lemah tubuh, lemah niat, lemah kehendak, lemah keinginan, lemah iman, dan lemah kesabaran. Berdasarkan semua ini sangat sesuai jika Allah k meringankan atas mereka perkara yang dia tidak sanggup untuk melakukannya dan segala apa yang tidak sanggup dipenuhi oleh keimanannya, kesabaran, dan kekuatan dirinya.”

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Dan karena kelemahan itu, Allah Maha Bijaksana di dalam menentukan waktu kehidupan bagi mereka. Allah k menjadikan malam dan siang memiliki hikmah tersendiri. Dan adanya malam dan siang itu menunjukkan kasih sayang Allah k terhadap hamba-hamba-Nya dan manakah dari hamba-Nya yang mau mensyukurinya?
Allah k berfirman:

فَالِقُ اْلإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ذَلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ

“Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang Maha perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al-An’am: 98)

هُوَالَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوا فِيْهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ فِيْ ذَلِكَ لآيَاتِ لِقَوْمِ يَسْمَعُوْنَ

“Dialah yang telah menjadikan malam bagi kalian supaya kalian beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kalian mencari karunia Allah k). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah k) bagi orang-orang yang mendengar.” (Yunus: 67)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاسًا وَالنَّوْمَ سُبَاتًا وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُوْرًا

“Dialah yang menjadikan untuk kalian malam sebagai pakaian dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.” (Al-Furqan: 47)

وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

“Dan karena rahmat-Nya Dia jadikan untuk kalian malam dan siang, supaya kalian beristirahat pada malam itu dan supaya kalian mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kalian bersyukur kepada-Nya.” (Al-Qashash: 73)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Dan masih banyak lagi ayat yang semakna dengan di atas. Semuanya menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah k terhadap hamba-hamba-Nya dan bahwa Allah k telah melimpahkan kepada mereka segala yang mereka butuhkan dalam pengabdian dan ibadah kepada Allah k. Namun mengapa kebanyakan manusia ingkar kepada-Nya?
Dan kita semua berkeinginan agar tidur sebagai salah satu bentuk istirahat bukan hanya sebagai ketundukan kepada sunnatullah semata. Kita juga ingin agar tidur kita mendapatkan nilai ibadah tambahan dari sisi Allah k. Allah k melalui lisan Rasul-Nya Muhammad n telah mengajarkan kepada kita beberapa adab di dalam tidur.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Berwudhu Sebelum Tidur

Termasuk Sunnah Rasulullah n adalah berwudhu sebelum tidur. Hal ini bertujuan agar setiap muslim bermalam dalam keadaan suci, sehingga bila ajalnya datang menjemput diapun dalam keadaan suci. Dan sunnah ini menggambarkan bentuk kesiapan seorang muslim untuk memenuhi panggilan kematian dalam keadaan suci hatinya. Dan jelas bahwa kesucian hati lebih diutamakan daripada kesucian badan. Dan sunnah ini juga akan mengarahkan pada mimpi yang baik dan menjauhkan diri dari permainan setan yang akan menimpanya. (Lih. Fathul Bari, 11/125 dan Syarah Shahih Muslim, 9/32)
Tentang sunnah ini, Rasulullah n telah menjelaskan dalam sabda beliau:

عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ لِي رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوْئَكَ لِلصَّلاَةِ…

Dari Al-Bara` bin ‘Azib z, berkata: “Rasulullah n bersabda kepadaku: ‘Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah kamu sebagaimana wudhumu untuk shalat.”2

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Al-Imam Al-Bukhari di dalam Shahih beliau menulis sebuah bab: “Apabila Bermalam (Tidur) dalam Keadaan Suci”. Al-Hafizh Ibnu Hajar t mengatakan: “Sungguh terdapat hadits-hadits yang menjelaskan makna ini yang tidak memenuhi syarat Al-Bukhari dalam Shahih-nya, di antaranya hadits Mu’adz z:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَبِيْتُ عَلَى ذِكْرٍ طَاهِرًا فَيَتَعَارُُُّ مِنَ اللَّيْلِ فَيَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنَ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

“Tidaklah seorang muslim tidur di malam hari dengan berdzikir dan dalam keadaan suci, kemudian dia terbangun dari tidurnya di malam hari kemudian dia meminta kepada Allah kebaikan dunia dan akhirat melainkan Allah akan memberikan itu kepadanya.”3 (lih. Fathul Bari, 11/124)
Dan beliau mengatakan: “Perintah (untuk berwudhu di sini) adalah sunnah (bukan wajib).” Beliau mengatakan juga: “At-Tirmidzi mengatakan: ‘Tidak ada di dalam hadits-hadits penyebutan wudhu ketika tidur melainkan di dalam hadits ini’.” (lih. Fathul Bari, 11/125)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Al-Imam An-Nawawi mengatakan: “Di dalam hadits ini terdapat tiga sunnah yang penting, namun bukan wajib. Salah satu di antaranya adalah berwudhu ketika ingin tidur. Dan bila dia dalam keadaan berwudhu maka cukup baginya (dalam melaksanakan sunnah tersebut) karena yang dimaksud adalah (tidur) dalam keadaan suci.” (Syarah Shahih Muslim, 9/32)
Demikianlah sunnah yang tidak ditinggalkan oleh Rasulullah n ketika hendak tidur, yang semestinya kita sebagai muslim memperhatikannya. Abdullah bin ‘Abbas c bercerita:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَقَضَى حَاجَتَهُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ نَامَ

“Bahwa Rasulullah n terjaga di suatu malam lalu beliau menunaikan hajatnya dan kemudian membasuh wajah dan tangannya lalu tidur.”4

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Mengibas (Membersihkan) Tempat Tidurnya

Satu dari sekian sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah n berkaitan dengan adab tidur adalah mengibas tempat tidur. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan diri seperti binatang berbisa, baik ular, kalajengking, dan sebagainya. Ini dilakukan tidak dengan tangan langsung, supaya terhindar dari sesuatu yang mengotori sekiranya terdapat najis atau kotoran. (Lih. Syarah Shahih Muslim, 9/38 dan Fathul Bari, 11/143)
Rasulullah n bersabda:

إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضُ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ فَإِنَّهُ لاَيَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ

“Apabila salah seorang dari kalian beranjak menuju tempat tidurnya maka hendaklah dia mengibas (membersihkan) tempat tidurnya karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi kemudian.”5

فَإِنَّهُ لاَيَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ
“Dia tidak mengetahui apa yang terjadi kemudian” artinya, kata Al-Imam At-Thibi: “Dia tidak mengetahui apa yang akan terjatuh di ranjangnya berupa tanah, kotoran, atau serangga bila dia meninggalkannya.” (Fathul Bari, 11/144)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Ibnu Baththal mengatakan: “Di dalam hadits ini terdapat adab yang besar dan telah disebutkan hikmahnya dalam hadits, yaitu dikhawatirkan sebagian serangga yang berbahaya bermalam di tempat tidurnya dan mengganggunya.
Al-Qurthubi mengatakan: “Diambil faedah dari hadits ini bahwa sepantasnya bagi orang yang akan tidur untuk mengibas tempat tidurnya karena dikhawatirkan terdapat sesuatu yang basah tersembunyi atau selainnya.”
Ibnul ‘Arabi mengatakan: “Di dalam hadits ini terdapat peringatan dan (anjuran) agar seseorang mengetahui sebab-sebab tertolaknya taqdir yang jelek. Dan hadits ini sama dengan hadits: “Ikatlah ontamu kemudian bertawakkal.” (lihat Fathul Bari, 11/144)

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Tidur di Atas Lambung Sebelah Kanan

Kesempurnaan Islam adalah sebuah keistimewaan yang diberikan kepada umat Rasulullah n dan menunjukkan keutamaan mereka atas umat-umat terdahulu. Sungguh merugi bila akal, perasaan, adat istiadat, ajaran nenek moyang dijadikan sebagai hakim atas kesempurnaannya.
Segala perintah, larangan dan bimbingan yang ada di dalamnya adalah demi kemaslahatan manusia. Akan tetapi berapa banyak dari mereka yang mau menerima bimbingan? Yang ingkar lebih banyak daripada yang beriman, dan yang menentang lebih banyak daripada yang taat, dan yang menolak lebih banyak dari yang menerima.

Hikmah yang terkandung dalam bimbingan Rasulullah n untuk tidur di atas lambung kanan adalah lebih cepat untuk terjaga (bangun), jantung bergantung ke arah sebelah kanan sehingga tidak menjadi berat bila ketika tidur.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Ibnul Jauzi berkata: “Cara seperti ini sebagaimana telah dijelaskan ilmuwan-ilmuwan kedokteran sangat berfaedah bagi badan. Mereka mengatakan: ‘Mereka mengawali sesaat tidur di atas lambung sebelah kanan, kemudian di atas lambung sebelah kiri karena tertidur. (Dengan cara) pertama akan menurunkan makanan, dan tidur di atas lambung kiri akan menghancurkannya dan dikarenakan hati (terkait dengan pekerjaan) lambung.” (Lih. Fathul Bari, 11/115)
Rasulullah n bersabda:

ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ اْلأَيْمَنِ

“Lalu tidurlah di atas lambungmu yang kanan.”6

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Meletakkan Tangan di Bawah Pipi

Tata cara ini dijelaskan oleh Hudzaifah ibnul Yaman c:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنَ اللَّيْلِ وَضَعَ يَدَهُ تَحْتَ خَدِّهِ

“Adalah Rasulullah n apabila beliau tidur di malam hari, beliau meletakkan tangan beliau di bawah pipi.”7

Berdoa Sebelum Tidur

كَانَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ قَالَ: اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ

“Rasulullah n apabila akan tidur beliau berdoa: ‘Ya Allah, dengan menyebut nama-Mu aku hidup dan dengan menyebut namamu aku mati (tidur).”8

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Membaca Dzikir-dzikir Tidur

Dzikir-dzikir tidur yang ada dan shahih riwayatnya dari Rasulullah n sangatlah banyak, dan buku-buku yang ditulis dalam masalah ini bertebaran di tengah kaum muslimin. Di antara dzikir-dzikir tersebut adalah:
a. Membaca ta’awwudz dan meniup telapak tangan lalu mengusapkannya ke seluruh anggota tubuh.
Hal ini berdasarkan hadits yang dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ نَفَثَ فِي يَدَيْهِ وَقَرَأَ بِالْمُعَوِّذَاتِ وَمَسَحَ بِهِمَا جَسَدَهُ

“Adalah Rasulullah n apabila beliau akan tidur beliau meniup kedua tangan beliau dan membaca mu’awwidzat (ayat-ayat perlindungan) lalu mengusap dengan itu seluruh jasadnya.”9
Apa yang dimaksud dengan ayat-ayat perlindungan? Dan bagaimana tatacaranya yang dipraktekkan Rasulullah n?

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

Telah dijelaskan dalam riwayat Abu Dawud (no. 5057) tentang yang dimaksud dengan doa perlindungan dan tatacaranya, yaitu:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِي اللهُ عَنْهَا، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيْهِمَا وَقَرَأَ فِيْهِمَا {قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ} وَ{قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ} وَ{قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ} ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ، يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

“Dari ‘Aisyah, bahwa Nabi n apabila menuju tempat pembaringan pada setiap malam, beliau menghimpun kedua telapak tangan beliau kemudian meniupnya dan membaca Qul Huwallahu Ahad dan Qul A’udzubirabbil Falaq dan Qul A’udzubi Rabbi An-Nas kemudian dia mengusap seluruh tubuh beliau, dan beliau memulai dari kepala kemudian wajah dan bagian depan jasad dan beliau lakukan hal itu tiga kali.”10

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

b. Membaca takbir, tahmid dan tasbih 33 kali.
Al-Imam Al-Bukhari v mengatakan:

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ: حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنِ الْحَكَمِ: سَمِعْتُ ابْنَ أَبِي لَيْلَى قَالَ: حَدَّثَنَا عَلِيٌّ أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلاَمُ شَكَتْ مَا تَلْقَى مِنْ أَثَرِ الرَّحَا فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْيٌ. فَانْطَلَقَتْ فَلَمْ تَجِدْهُ فَوَجَدَتْ عَائِشَةَ فَأَخْبَرَتْهَا. فَلَمَّا جَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ عَائِشَةُ بِمَجِيءِ فَاطِمَةَ، فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْنَا وَقَدْ أَخَذْنَا مَضَاجِعَنَا فَذَهَبْتُ لأَقُوْمَ فَقَالَ: عَلَى مَكَانِكُمَا. فَقَعَدَ بَيْنَنَا حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَ قَدَمَيْهِ عَلَى صَدْرِي، وَقَالَ: أَلاَ أُعَلِّمُكُمَا خَيْرًا مِمَّا سَأَلْتُمَانِي؟ إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا تُكَبِّرَا أَرْبَعًا وَثَلاَثِيْنَ وَتُسَبِّحَا ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ وَتَحْمَدَا ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ

Muhammad bin Basysyar telah bercerita kepadaku: Ghundar telah menceritakan kepada kami: Syu’bah telah menceritakan kepada kami dari Al-Hakam: Aku telah mendengar Ibnu Abi Laila berkata: “‘Ali telah menceritakan kepadaku bahwa Fathimah mengeluhkan apa yang beliau dapati (berupa bekas pada tangan beliau) karena menumbuk (tepung). Kemudian dibawakan kepada Nabi n seorang tawanan dan aku segera mendatangi Nabi n. Akan tetapi aku tidak menjumpainya dan beliau menjumpai ‘Aisyah lalu Fathimah menceritakan (hajatnya) kepada ‘Aisyah. Ketika Rasulullah n datang, ‘Aisyah memberitahukan tentang kedatangan Fathimah kemudian Rasulullah n mendatangi kami sedangkan kami telah tidur. Lalu aku berusaha bangun, beliau berkata: “Tetaplah kalian di tempat kalian.” Lalu beliau duduk di antara kami, dan aku (kata Fathimah) merasakan dingin kedua kaki beliau yang diletakkannya di atas dadaku dan beliau bersabda: “Maukah aku ajarkan kepada kalian sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian minta kepadaku yaitu bila kalian akan tidur bertakbirlah 34 kali, bertasbih 33 kali, dan bertahmid 33 kali lebih baik bagi kalian dari pada memiliki pembantu (budak).”

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

c. Membaca doa di bawah ini:

عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ نَامَ عَلَى شِقِّهِ اْلأَيْمَنِ ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ. وَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَالَهُنَّ ثُمَّ مَاتَ تَحْتَ لَيْلَتِهِ مَاتَ عَلَى الْفِطْرَةِ

Dari Al-Bara` bin ‘Azib, berkata: Adalah Rasulullah n apabila beliau menuju tempat pembaringan, beliau tidur di atas lambung sebelah kanan kemudian berdoa: “Ya Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu dan aku hadapkan wajahku kepada-Mu dan aku serahkan semua urusanku kepada-Mu dan aku bentangkan punggungku di hadapan-Mu dengan penuh harapan dan rasa takut dari-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan (meminta) keselamatan melainkan kepada-Mu, aku beriman kepada kitab yang Engkau telah turunkan dan Nabi yang Engkau telah utus”, dan Rasulullah n bersabda: “Barangsiapa mengatakannya lalu dia meninggal pada malam itu maka dia meninggal di atas fitrah.”11

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

c. Membaca doa di bawah ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ، ثُمَّ يَقُولُ بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Dari Abu Hurairah z, berkata: “Rasulullah n bersabda: Apabila salah seorang dari kalian menuju tempat tidurnya, hendaklah dia mengibasnya dengan bagian dalam kainnya, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi kemudian. Lalu dia berdoa: ‘Dengan menyebut nama-Mu wahai Rabb, aku meletakkan lambungku dan karena-Mu pula aku mengangkatnya dan jika Engkau mencabut ruhku maka rahmatilah dia, dan jika Engkau melepaskannya (untuk hidup) maka jagalah dia sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shalih’.”12
Wallahu a’lam.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

1 Orang yang sangat membutuhkan dan bila dia tidak melakukannya niscaya akan binasa, seperti orang yang bepergian sementara bekalnya habis di perjalanan dan dia dalam keadaan sangat lapar yang dapat mengancam jiwanya (jika dibiarkan). Maka agama memperbolehkan memakan segala apa yang didapatinya seperti bangkai, darah, babi, anjing dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhannya di saat itu saja. Ibnu Atsir di dalam kitab An-Nihayah (3/83) menjelaskan: “Sesungguhnya dihalalkannya bangkai bagi orang yang mudhthar hanyalah sebatas memakan apa yang akan menutup laparnya di pagi atau malam dan tidak boleh menjadikannya bekal antara keduanya (mempersiapkan di pagi hari sampai malam, pent.)
2 HR. Al-Bukhari no. 6311 dan Muslim no. 2710
3 HR. Abu Dawud di dalam Sunan beliau no. 5042 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam kitab Shahih Sunan Abu Dawud no 5042, Al-Misykat no. 1215 dan di dalam kitab At-Ta’liq Ar-Raghib 1/207-208.
4 HR. Al-Bukhari no. 6316 dan Abu Dawud no. 5043 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam kitab Shahih Sunan Abu Dawud no. 4217.

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

5 HR. Al-Bukhari no. 6320 dan Muslim no. 2714
6 HR. Al-Bukhari no. 6311 dan Muslim no. 2710
7 HR. Al-Bukhari no. 6314
8 HR. Muslim (no. 2711) dan Ahmad (no.17862) dari shahabat Al-Bara’ bin ‘Azib z. Dari shahabat Hudzaifah ibnul Yaman c dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari (no.1324) dengan lafadz yang berbeda dengan lafadz Al-Imam Muslim:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ وَضَعَ يَدَهُ تَحْتَ خَدِّهِ ثُمَّ يُقُوْلُ: اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوْتُ وَأَحْيَا

Dan yang semakna dengan hadits ini diriwayatkan dari shahabat Abu Dzar z, dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari (no. 6325).
9 HR. Al-Bukhari no. 6319, Muslim, Abu Dawud no. 5057, Ibnu Majah, dan Ahmad no. 23708 dari shahabat ‘Aisyah x.
10 Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam kitab Shahih Sunan Abu Dawud no. 4228
11 HR. Al-Imam Al-Bukhari no. 6315 dan Muslim no. 2710
12 HR. Al-Imam Al-Bukhari no. 6320 dan Muslim no. 2714, lafadz ini adalah lafadz Al-Bukhari

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi kerinduan pacar – kumpulan puisi-puisi kerinduan kekasih – koleksi puisi penuh kerinduan romantis  – puisi kerinduan cinta (not here)
======================================

puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis – puisi kangen cinta (not here)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Petunjuk bagi Orang-Orang yang Bingung (Terhadap Buku Ahlul Kitab dan Buku-Buku Sesat)
Penulis: Al-Ustadz Muslim Abu Ishaq Al-Atsari
Syariah, Hadits, 24 – Februari – 2006, 02:57:24

Shahabat yang mulia bernama Jabir bin Abdillah z menuturkan:

أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكِتَابٍ أَصَابَهُ مِنْ بَعْضِ أهل الْكُتُبِ. فَقَرَأَهُ النَّبِيُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَغَضِبَ فَقَالَ: أَمُتَهَوِّكُوْنَ فِيْهَا، يَا ابْنَ الْخَطَّابِ؟ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ جِئْتُكُمِ بِهَا بَيْضَاءَ نَقِيَّةً، لاَ تَسْأَلُوْهُمْ عَنْ شَيْءٍ فَيُخْبِرُوْكُمْ بِحَقٍّ فَتُكَذِّبُوْا بِهِ أَوْ بِبَاطِلٍ فَتُصَدِّقُوْا بِهِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ حَيًّا مَا وَسِعَهُ إِلاَّ أَنْ يَتَّبِعَنِي

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

“Umar ibnul Khaththab z datang kepada Nabi n dengan membawa sebuah kitab yang diperolehnya dari sebagian ahlul kitab. Nabi n pun membacanya lalu beliau marah seraya bersabda: “Apakah engkau termasuk orang yang bingung, wahai Ibnul Khaththab? Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku telah datang kepada kalian dengan membawa agama yang putih bersih. Janganlah kalian menanyakan sesuatu kepada mereka (ahlul kitab), sehingga mereka mengabarkan al-haq (kebenaran) kepada kalian namun kalian mendustakan al-haq tersebut. Atau mereka mengabarkan satu kebatilan lalu kalian membenarkan kebatilan tersebut. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya Musa p masih hidup niscaya tidaklah melapangkannya kecuali dengan mengikuti aku.”

Hadits ini diriwayatkan Al-Imam Ahmad dalam Musnad-nya 3/387 dan Ad-Darimi dalam muqaddimah kitab Sunan-nya no. 436. Demikian pula Ibnu Abi ‘Ashim Asy-Syaibani dalam kitabnya As-Sunnah no. 50. Hadits ini dihasankan oleh imam ahlul hadits di jaman ini Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani v dalam Zhilalul Jannah fi Takhrij As-Sunnah dan Irwa`ul Ghalil no. 1589.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Dalam riwayat Ad-Darimi hadits di atas datang dengan lafadz:

أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَتَى رَسُوْلَ اللهَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِِنُسْخَةٍ مِنَ التَّوْرَاةِ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ هذِهِ نُسْخَةٌ مِنَ التَّوْرَاةِ. فَسَكَتَ، فَجَعَلَ يَقْرَأُ وَوَجْهُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَغَيَّرُ. فَقَالَ أَبُوْ بَكْرٍ: ثَكِلَتْكَ الثَّوَاكِلُ ، مَا تَرى مَا بِوَجْهِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَنَظَرَ عُمَرُ إِلَى وَجْهِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ غَضَبِ اللهِ وَغَضَبِ رَسُوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، رَضِيْنَا بِاللهِ رَبًّا وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِحُمَّدٍ نَبِيًّا. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ بَدَالَكُم مُوْسَى فَاتَّبَعْتُمُوْهُ وَتَرَكْتُمُوْنِي، لَضَلَلْتُمْ عَنْ سَوَاءِ السَّبِيْلِ، وَلَو كَانَ حَيًّا وَأَدْرَكَ نُبُوَّتِي لاَتَّبَعَنِيْ

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

‘Umar ibnul Khaththab z datang kepada Rasulullah n dengan membawa salinan dari kitab Taurat. Ia berkata: “Ya Rasulullah, ini salinan dari kitab Taurat.” Rasulullah n diam, lalu mulailah ‘Umar membacanya dalam keadaan wajah beliau n berubah. Melihat hal itu Abu Bakar berkata kepada ‘Umar: “Betapa ibumu kehilangan kamu, tidakkah engkau melihat perubahan pada wajah Rasulullah n?” Umar melihat wajah Rasulullah n (dan ia menangkap perubahan tersebut), maka ia berkata: “Aku berlindung kepada Allah dari kemurkaan Allah dan RasulNya. Kami ridha Allah sebagai Rabb kami, Islam sebagai agama kami dan Muhammad sebagai Nabi kami.” Rasulullah n berkata: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, seandainya Musa p muncul kepada kalian kemudian kalian mengikutinya dan meninggalkan aku, sungguh kalian telah sesat dari jalan yang lurus. Seandainya Musa masih hidup dan ia menemui masa kenabianku, niscaya ia akan mengikutiku.”

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Sikap Seorang Muslim terhadap Berita-berita Ahlul Kitab

Berita-berita yang datang dari ahlul kitab, Yahudi ataupun Nasrani, yang tidak ada keterangannya dalam syariat kita, tidak boleh kita pastikan kebenarannya kemudian kita benarkan. Atau memastikan kedustaannya kemudian kita pun mendustakannya. Karena berita itu bisa jadi benar atau haq dan bisa jadi dusta atau batil. Jika kita benarkan dikhawatirkan itu adalah batil dan bila kita dustakan khawatirnya itu adalah haq. Sehingga dua keadaan ini bisa menjatuhkan kita ke dalam dosa.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Shahabat Rasulullah n yang mulia Abu Hurairah z mengabarkan:

كَانَ أَهْلُ الْكِتَابِ يَقْرَؤُوْنَ التَّوْرَاةَ بِالْعِبْرَانِيَّةِ وَيُفَسِّرُوْنَهَا بِالْعَرَبِيَّةِ لأَهْلِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ تُصَدِّقُوْا أَهْلَ الْكِتَابِ وَلاَ تُكَذِّبُوْهُمْ ، وَقُوْلُوْا : {آمَنَّا بِاللهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا …} الآية (البقرة : 136)

Adalah ahlul kitab mereka membaca Taurat dalam bahasa Ibrani dan mereka menafsirkannya dengan bahasa Arab kepada orang-orang Islam. Maka Rasulullah n bersabda: “Janganlah kalian membenarkan ahlul kitab dan jangan pula mendustakannya, dan katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan pada kami….” (HR. Al-Bukhari dalam Shahih-nya no. 4485)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani v berkata ketika menjelaskan sabda Nabi n
لاَ تُصَدِّقُوْا أَهْلَ الْكِتَابِ وَلاَ تُكَذِّبُوْهُمْ
(Janganlah kalian membenarkan ahlul kitab dan jangan pula mendustakannya): “Yakni apabila berita yang mereka kabarkan itu masih mengandung ihtimal (kemungkinan benar dan kemungkinan salah). Sehingga jangan sampai perkaranya benar namun kalian mendustakannya atau perkaranya dusta namun kalian membenarkannya, dan kalian pun terjatuh dalam dosa. Dan tidak ada larangan mendustakan mereka dalam perkara yang memang syariat kita menyelisihinya dan tidak pula ada larangan untuk membenarkan mereka dalam perkara yang disepakati syariat kita, demikian penjelasan Al-Imam Asy-Syafi`i.” (Fathul Bari 8/214)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Bersamaan dengan itu kita dilarang bertanya tentang perkara agama kepada ahlul kitab. Karena itulah Ibnu Abbas c berkata:

كَيْفَ تَسْأَلُوْنَ أَهْلَ الْكِتَابِ عَنْ شَيْءٍ وَكِتَابُكُمُ الَّذِي أُنْزِلَ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْدَثُ، تَقْرَؤُوْنَهُ مَحْضًا لَمْ يُشَبْ، وَقَدْ حَدَّثَكُمْ أَنَّ أَهْلَ الْكِتَابِ بَدَّلُوْا كِتَابَ اللهِ وَغَيَّرُوْهُ، وَكَتَبُوْا بِأَيْدِيْهِمُ الْكِتَابَ وَقَالُوْا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللهِ لِيَشْتَرُوْا بِهِ ثَمَنًا قَلِيْلاً، لاَ يَنْهَاكُمْ مَا جَاءَكُمْ مِنَ الْعِلْمِ عَنْ مَسْأَلَتِهِمْ، لاَ وَاللهِ مَا رَأَيْنَا مِنْهُمْ رَجُلاً يَسْأَلُكُمْ عَنِ الَّذِي أُنْزِلَ عَلَيْكُمْ

Bagaimana kalian bertanya kepada ahlul kitab tentang sesuatu sementara kitab kalian yang diturunkan kepada Rasulullah n adalah kitab paling akhir (turunnya dari sisi Allah). Kalian membacanya dalam keadaan murni tidak bercampur (dengan kepalsuan). Allah telah menyampaikan (keterangan) kepada kalian bahwa ahlul kitab itu telah mengganti dan mengubah-ubah kitabullah. Mereka menulis kitab itu dengan tangan-tangan mereka (mereka karang sendiri) kemudian mereka mengatakan: “Ini (apa yang mereka tulis itu) diturunkan dari sisi Allah.” Mereka lakukan perbuatan itu untuk memperoleh keuntungan yang sedikit. Tidakkah ilmu yang datang kepada kalian mencegah kalian dari bertanya kepada mereka? Tidak, demi Allah! Kami tidak melihat seorang pun dari mereka yang bertanya kepada kalian tentang apa yang diturunkan kepada kalian. (HR. Al-Bukhari no. 7363, kitab Al-I’tisham bil Kitab was Sunnah, bab Qaulin Nabi n: La Tas`alu Ahlal Kitab ‘an Syai`in)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Dari ucapan beliau c:
لاَ وَاللهِ مَا رَأَيْنَا مِنْهُمْ رَجُلاً يَسْأَلُكُمْ عَنِ الَّذِي أُنْزِلَ عَلَيْكُمْ
, seakan-akan Ibnu ‘Abbas c hendak menyatakan: “Mereka ahlul kitab tidak pernah menanyakan tentang sesuatu pun kepada kalian, sementara mereka tahu kitab kalian tidak ada tahrif (penyimpangan/ perubahan) di dalamnya. Mengapa kalian justru bertanya kepada mereka sedangkan kalian benar-benar mengetahui bahwa kitab mereka telah diubah dari aslinya?” (Fathul Bari 13/621).

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Abdurrazzaq Ash-Shan’ani v meriwayatkan dalam Mushannafnya3 (no. 19212) dari jalan Huraits bin Zhuhair, ia berkata: “Abdullah (yakni Ibnu Mas‘ud) berkata v:

لاَ تَسْأَلُوْا أَهْلَ الْكِتَابِ عَنْ شَيْءٍ، فَإِنَّهُمْ لَنْ يَهْدُوْكُمْ وَقَدْ أَضَلُّوا أَنْفُسَهُمْ، فَتُكَذِّبُوْنَ بِحَقٍّ أَوْ تُصَدِّقُوْنَ بِبَاطِلٍ

“Janganlah kalian bertanya tentang sesuatu kepada ahlul kitab karena sesungguhnya mereka tidak akan memberikan petunjuk/ hidayah kepada kalian. Mereka sendiri telah menyesatkan diri mereka. (Bila kalian bertanya kepada mereka kemudian mereka memberitakan apa yang kalian tanyakan, dikhawatirkan) kalian akan mendustakan yang haq atau membenarkan yang batil.”

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Bila ada yang menyatakan bahwa larangan bertanya kepada ahlul kitab ini seakan bertentangan dengan perintah Allah k dalam firman-Nya:

فَاسْأَلِ الَّذِيْنَ يَقْرَؤُوْنَ الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكَ

“Maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca Al-Kitab sebelummu.” (Yunus: 94)
Maka dijawab bahwa ayat ini tidaklah bertentangan dengan larangan yang tersebut dalam hadits. Karena yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah bertanya kepada ahlul kitab yang telah beriman, sementara larangan yang tersebut dalam hadits hanyalah ditujukan bila bertanya kepada ahlul kitab yang belum beriman. (Fathul Bari 13/408)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Peringatan Rasulullah n dari Membaca Buku-buku Ahlul Kitab

Di dalam Al-Qur`an, Allah k mengabarkan bahwa ahlul kitab telah mengubah-ubah kitab mereka yang tadinya merupakan kalamullah yang diturunkan dari atas langit, namun kemudian karena ulah para pendeta Yahudi dan Nasrani bercampurlah kalamullah tersebut dengan kalam manusia. Bahkan kalamullah itu sendiri mereka ubah dan dipindahkan dari tempatnya, sehingga kitab mereka tidak lagi murni sebagaimana diturunkan pada awalnya, tetapi tercampur dengan kepalsuan dan kedustaan, dan susah untuk dipisahkan mana yang haq dan mana yang batil.
Allah k berfirman:

فَوَيْلٌ لِلَّذِيْنَ يَكْتُبُوْنَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيْهِمْ ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيْلاً فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيْهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُوْنَ

Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: “Ini dari Allah”, dengan maksud untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan4.” (Al-Baqarah: 79)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Al-Imam Ath-Thabari v berkata: “Yang Allah maksudkan dengan firman-Nya ini adalah orang-orang Yahudi Bani Israil yang telah melakukan tahrif atas Kitabullah. Dan mereka menulis sebuah kitab berdasarkan penakwilan/ penafsiran menyimpang yang mereka buat, menyelisihi dengan apa yang Allah k turunkan kepada Nabi Musa p. Kemudian orang-orang Yahudi ini menjual kitab karangan mereka itu kepada suatu kaum yang tidak memiliki ilmu tentang penakwilan tersebut, tidak pula memiliki pengetahuan dengan apa yang terdapat dalam Taurat, dan kepada orang-orang bodoh yang tidak mengetahui apa yang terdapat dalam kitabullah. Mereka, orang-orang Yahudi melakukan hal ini, karena ingin mendapatkan dunia yang rendah.” (Jami’ul Bayan fi Ta`wil Ayil Qur`an 1/422)
Al-Imam Al-Baghawi v menyebutkan bahwa pendeta-pendeta Yahudi itu khawatir kehilangan sumber penghidupan dan kepemimpinan mereka ketika Nabi n datang ke Madinah. Mereka lalu melakukan tipu daya untuk menyimpangkan orang-orang Yahudi dari beriman kepada Nabi n. Mereka telah memahami sifat/ ciri-ciri beliau n yang tersebut dalam Taurat, di mana disebutkan bahwa beliau memiliki wajah dan rambut yang bagus, kedua matanya seperti bercelak, perawakannya sedang tidak terlalu tinggi tidak pula pendek. Mereka lalu kemudian mengubah sifat-sifat tersebut dan menggantinya dengan sifat tinggi, miring matanya, dan keriting rambutnya. Bila orang-orang bodoh yang tidak mengerti Taurat bertanya tentang sifat/ ciri-ciri nabi yang terakhir kepada para pendeta ini, mereka pun membacakan apa yang telah mereka tulis, sehingga orang-orang bodoh tersebut menjumpai sifat/ ciri-ciri nabi yang akhir itu berbeda dengan sifat/ ciri Nabi n. Akibatnya mereka pun mendustakannya. (Ma’alimut Tanzil, 1/54-55)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Allah k berfirman:

مِنَ الَّذِيْنَ هَادُوا يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ

“Mereka (orang-orang Yahudi) mengubah perkataan dari tempat-tempatnya.” (An-Nisa: 46)
Ayat di atas menunjukkan bahwa sifat orang-orang Yahudi itu suka mengganti dan mengubah-ubah makna Taurat dari tafsir yang sebenarnya. (Jami‘ul Bayan fi Ta`wil Ayil Qur`an 4/121)
Perubahan yang mereka lakukan itu bisa berupa lafadz atau maknanya, atau keduanya sekaligus. Mereka mengubah hakikat yang ada, menempatkan al-haq di atas al-batil, dan menentang al-haq itu. (Taisir Al-Karimir Rahman, hal. 181)

Diriwayatkan bahwa Ka‘b Al-Ahbar pernah datang menemui Umar ibnul Khaththab z, yang ketika itu menjabat sebagai Amirul Mukminin, dengan membawa sebuah mushaf, ia berkata: “Wahai Amirul Mukminin, dalam mushaf ini tertulis Taurat, apakah aku boleh membacanya?”

Umar menjawab: “Jika memang engkau yakin itu adalah Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa p pada hari Thursina maka silahkan membacanya. Dan jika tidak, maka jangan membacanya.” (Syarhus Sunnah 1/271)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Karena bercampurnya al-haq dengan al-batil inilah, Rasulullah n mengingkari perbuatan Umar z yang memegang Taurat sebagaimana tersebut dalam hadits yang menjadi pembahasan kita. Beliau n menyatakan kepada Umar:

أَمُتَهَوِّكُوْنَ فِيْهَا يَا ابْنَ الْخَطَّابِ؟ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ جِئْتُكُمِ بِهَا بَيْضَاءَ نَقِيَّةً

“Apakah engkau termasuk orang yang bingung wahai Ibnul Khaththab? Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku telah datang kepada kalian dengan membawa agama yang putih bersih.”
Di samping itu, apa yang datang dalam syariat agama yang dibawa Rasulullah n sudah sangat memadai sehingga umat beliau tidak lagi membutuhkan syariat agama lain atau syariat umat terdahulu. Umat ini tidak lagi butuh nabi dan rasul lain setelah diutusnya Rasulullah n di tengah mereka. Kalaupun para nabi dan rasul terdahulu, sebelum Muhammad n, masih hidup dan menemui masa kenabian beliau, niscaya para nabi dan rasul tersebut akan mengikuti beliau dan tunduk pada syariat yang beliau bawa. Karena itulah Rasulullah n berkata kepada ‘Umar z:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ حَيًّا مَا وَسِعَهُ إِلاَّ أَنْ يَتَّبِعَنِي

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya seandainya Musa p masih hidup niscaya tidaklah melapangkannya kecuali dengan mengikuti aku.”

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Kitab Suci Yahudi dan Nasrani Tidak Lagi Asli

Allah k tidak memberikan jaminan penjagaan atas kalam-Nya yang termaktub dalam kitab Taurat dan Injil, sebagaimana jaminan penjagaan yang diberikan-Nya kepada Al-Qur`an:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُوْنَ

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Adz-Dzikra (Al-Qur`an) dan sungguh Kamilah yang akan menjaganya.” (Al-Hijr: 9)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Karena penjagaan ini maka Al-Qur`an selama-lamanya tidak akan dapat dipalsukan sampai kalamullah itu diangkat kembali dari lembaran dan dada-dada manusia (dari hapalan mereka) menjelang hari kiamat. Adapun kitab samawi lainnya seperti Taurat dan Injil tidaklah selamat dari pemalsuan sehingga wajar bila kita katakan kitab-kitab yang dipegang ahlul kitab telah dipalsukan para rahib dan pendeta mereka dari aslinya. Ini berdasarkan pengabaran Allah k sendiri melalui Al-Qur`an, dari hadits Rasulullah n, dari atsar dan juga dari bukti-bukti sejarah serta pertentangan dan keganjilan-keganjilan yang ada di dalam Taurat dan Injil sendiri.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Dalam kitabnya Al-Fishal fil Milal wal Ahwa` wan Nihal, Ibnu Hazm v menyebutkan secara panjang lebar sejarah Bani Israil sejak wafatnya Nabi Musa p untuk membuktikan bahwa kitab Taurat tidak lagi asli tetapi telah diubah-ubah. Disebutkan bahwa sepeninggal Nabi Musa p, Bani Israil dipimpin Yusya’ bin Nun selama 31 tahun dengan tetap istiqamah berpegang dengan agama. Kemudian mereka dipimpin Fainuhas ibnul ‘Azar bin Harun selama 25 tahun, juga masih istiqamah di atas agama. Setelah wafatnya Fainuhas, seluruh Bani Israil murtad dari agama mereka dan menyembah berhala secara terang-terangan. Dan sejak itu mereka dipimpin penguasa-penguasa kafir, meski terkadang diselingi kepemimpinan penguasa yang beriman. Namun tetap lebih dominan dikuasai penguasa kafir dan yang berkubang dalam kekafiran dan penyembahan terhadap berhala5.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Ibnu Hazm v berkata: “Sejak Bani Israil masuk ke tanah yang disucikan (Palestina) sepeninggal Musa p sampai masa pemerintahan raja mereka Syawul, sebanyak tujuh kali mereka meninggalkan keimanan dan terang-terangan menyembah berhala.” Beliau v juga berkata: “Perhatikanlah, kitab apa yang masih tertinggal bersama dengan kekufuran yang terus menerus dan menolak keimanan selama masa yang panjang6 di sebuah negeri yang kecil. Sementara tidak ada seorang pun di muka bumi ketika itu yang berada di atas agama mereka dan mengikuti kitab mereka selain mereka sendiri.” (Al-Fishal 1/215)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Berikut ini kami sebutkan beberapa contoh kedustaan yang terdapat dalam Taurat. Di dalam Taurat dihikayatkan bahwa Allah k berfirman: “Ini Adam, ia telah menjadi seperti salah satu dari Kami dalam mengetahui kebaikan dan kejelekan….” Ibnu Hazm menyatakan dengan ucapan ini menunjukkan mereka meyakini ilaah atau sesembahan itu lebih dari satu dan Adam termasuk ilaah tersebut7.
Disebutkan pula dalam Taurat: “Ketika manusia telah banyak memenuhi muka bumi dan lahir putri-putri Adam. Maka saat putra-putra Allah melihat putri-putri Adam yang cantik-cantik, putra-putra Allah pun memperistri sebagian dari mereka.” Ibnu Hazm membantah kedustaan mereka ini dengan menyatakan bahwa ucapan tersebut adalah kedunguan dan kedustaan yang besar, di mana Allah dijadikan memiliki anak laki-laki yang menikahi putri-putri Adam, yang berarti Allah dan Adam berbesanan. Maha Suci Allah dari kedustaan ini8.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Selain itu di dalam Taurat yang mereka pegangi disebutkan bahwa Nabi Luth p digauli dua putrinya secara bergantian setelah beliau yang telah renta dibuat mabuk dengan diminumi khamr. Sehingga kedua putrinya hamil dari hasil hubungan dengan ayahnya. Na’udzubillah dari tuduhan keji mereka yang membuat gemetar kulit orang-orang yang beriman yang mengetahui hak-hak para nabi9.
Ibnul Qayyim v mendustakan ucapan orang-orang Yahudi bahwa lembaran-lembaran yang bertuliskan Taurat saling mencocoki baik yang ada di belahan bumi timur maupun barat. Ibnul Qayyim berkata: “Ini adalah kedustaan yang nyata, karena Taurat yang berada di tangan orang-orang Nasrani menyelisihi/ berbeda dengan Taurat yang berada di tangan orang-orang Yahudi, dan juga Taurat yang ada di tangan Samiri berbeda pula dengan keduanya. Demikian pula Injil, sebagiannya berbeda dengan yang lain dan saling bertentangan.”

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Ibnul Qayyim melanjutkan: “Taurat yang berada di tangan orang-orang Yahudi di dalamnya terdapat tambahan, perubahan/ penyimpangan dan pengurangan yang kentara bagi orang-orang yang mendalam ilmunya. Dan mereka (ahlul ilmi) yakin secara pasti bahwa hal itu tidak terdapat dalam Taurat yang Allah turunkan kepada Musa p. Demikian pula Injil yang berada di tangan orang-orang Nasrani. Di dalamnya terdapat tambahan, perubahan/ penyimpangan dan pengurangan yang tidak bisa disembunyikan dari orang-orang yang ilmunya dalam. Dan mereka yakin secara pasti bahwa hal itu tidak terdapat dalam Injil yang Allah k turunkan kepada Al-Masih `Isa p.” (Hidayatul Hayara fi Ajwibatil Yahudi wan Nashara, hal. 101)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Al-‘Allamah Asy-Syaikh Rahmatullah bin Khalilur Rahman Al-Kairanawi Al-Hindi v menyebutkan beberapa bukti bahwa kitab Taurat dan Injil yang ada sekarang bukanlah Taurat dan Injil yang pernah diturunkan kepada Nabi Musa dan Nabi ‘Isa i. Di antaranya, beliau menyebutkan fakta sejarah berkenaan dengan Taurat bahwasanya Taurat yang ada sekarang terputus sanadnya sebelum zaman raja Yusya’ bin Amun yang berkuasa pada tahun 638 SM. Sedangkan nuskhah (manuskrip) bertuliskan Taurat yang didapatkan setelah 18 tahun ia berkuasa, tidak bisa dijadikan sandaran. Karena nuskhah itu dibuat-buat oleh Al-Kahin Hilqiyya. Selain tidak bisa dijadikan sandaran, secara umum nuskhah itu hilang sebelum Bukhtanashar menaklukkan negeri Palestina pada tahun 587 SM. Seandainya kita anggap nuskhah itu tidak hilang, maka ketika Bukhtanashar menguasai Palestina niscaya ia akan memusnahkan Taurat dan seluruh kitab Perjanjian Lama sehingga tidak tersisa bekasnya.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Orang-orang Yahudi berdalih bahwa Uzara telah menulis sebagian lembaran-lembaran Taurat di Babil, namun yang ditulisnya ini pun hilang ketika Anthaikhus IV menaklukkan negeri Palestina.
Ketika Suraya berkuasa antara tahun 175-163 SM, ia berencana memusnahkan agama Yahudi dan mewarnai Palestina dengan ajaran Hailainiyyah (Helenisme Yunani). Ia pun menjual jabatan-jabatan pendeta Yahudi, membunuh sejumlah 40 hingga 80 juta pendeta Yahudi, merampas barang-barang yang ada di seluruh tempat ibadah Yahudi, bertaqarrub kepada sesembahannya dengan menyembelih babi dan menyalakan api di atas tempat penyembelihan orang Yahudi, serta memerintahkan 20 ribu tentara untuk mengepung Al-Quds yang akhirnya menyerbu Al-Quds pada hari Sabtu ketika orang-orang Yahudi berkumpul untuk mengerjakan shalat. Mereka merampas Al-Quds, meruntuhkan rumah dan pagar-pagar, menyalakan api di dalamnya serta membunuh semua orang yang ada di dalamnya sampaipun para wanita dan anak-anak. Tidak ada yang selamat pada hari itu kecuali orang yang lari ke gunung-gunung atau bersembunyi dalam gua-gua.” (Mukhtashar Kitab Izh-harul Haq, hal. 20-21)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Demikian pula keberadaan Injil yang dipegangi orang-orang Nasrani. Jauh ditulis setelah diangkatnya Nabi ‘Isa p, baik itu Injil yang konon katanya ditulis oleh Yohanes yang kemudian disebut Injil Yohanes, Injil Markus, Injil Lukas maupun Injil Matius. Cukuplah keberadaan empat Injil ini yang masing-masing isinya terdapat pertentangan, sebagai bukti ketidakotentikan Injil tersebut. Dan Injil-Injil itu bukanlah Injil yang pernah diturunkan kepada Nabi ‘Isa p.
Asy-Syaikh Rahmatullah Al-Hindi berkata: “Kitab samawi (yang diturunkan dari langit) yang wajib kita terima adalah kitab yang ditulis dengan perantara salah seorang nabi, dan sampai kepada kita dengan sanad yang bersambung tanpa ada perubahan dan penggantian. Adapun kitab yang disandarkan kepada seseorang yang memiliki ilham dengan semata-mata persangkaan dan dugaan, tidaklah cukup untuk menetapkan bahwa kitab tersebut merupakan karya orang itu, sekalipun misalnya ada satu atau beberapa kelompok mengaku-aku penyandaran tersebut.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Tidakkah engkau lihat bahwa kitab-kitab Perjanjian Lama yang disandarkan kepada Musa, Uzra, Isy’aya`, Irmiya dan Sulaiman u, tidaklah tsabit (benar) dengan satu dalil pun yang menunjukkan keshahihan penyandarannya kepada mereka, karena hilangnya sanad yang bersambung atas kitab-kitab tersebut. Dan juga tidakkah engkau lihat bahwa kitab-kitab dari Perjanjian Baru yang lebih dari 70 (buah) disandarkan kepada ‘Isa, Maryam, Hawariyyun dan pengikut mereka. Kelompok-kelompok Nasrani yang ada sekarang telah sepakat tentang ketidakshahihan penyandaran kitab-kitab tersebut kepada Isa dan lainnya. Bahkan kitab-kitab itu termasuk kedustaan yang dibuat-buat. Kemudian ada kitab yang wajib diterima menurut penganut Katholik, namun wajib ditolak menurut orang-orang Yahudi dan penganut Protestan….” (Mukhtashar Kitab Izh-harul Haq, hal.19)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Dengan demikian semakin pastilah dari fakta-fakta yang ada bahwa kitab-kitab yang dipegangi Yahudi dan Nasrani bukanlah Taurat dan Injil yang disebutkan dalam Al-Qur`anul Karim, sehingga tidak wajib untuk kita terimanya. Namun kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tersebut ditempatkan sebagai berikut:

 Setiap riwayat yang terdapat di dalamnya bila dibenarkan oleh Al-Qur`anul Karim maka riwayat tersebut diterima dengan yakin, kita benarkan tanpa rasa berat.

Namun bila didustakan Al-Qur`an maka kita tolak dengan yakin, kita dustakan tanpa keberatan.
Bila Al-Qur`an mendiamkannya, tidak membenarkan dan tidak pula mendustakan maka kita pun mendiamkannya, yakni kita tidak membenarkan dan tidak pula mendustakan.

Al-Qur`anul Karim adalah penjaga bagi kitab-kitab sebelumnya, yakni Al-Qur`an menampakkan al-haq yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya dan mendukungnya, serta menampakkan kebatilan yang ada di dalam kitab-kitab tersebut dan menolaknya.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Bantahan ulama Islam atas Taurat dan Injil serta menampakkan kedustaan serta perubahan yang ada di dalamnya, tidaklah ditujukan kepada Taurat dan Injil yang diturunkan Allah kepada Musa dan ‘Isa i. Namun yang mereka bantah adalah kisah dan riwayat-riwayat yang dikumpulkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sepanjang beberapa kurun, di mana orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan bahwa itu adalah wahyu dan ilham. Sungguh Taurat yang Allah turunkan kepada Musa hanya satu dan Injil yang Allah turunkan kepada ‘Isa hanya satu pula. Lalu bagaimana bisa didapatkan sekarang ini ada tiga Taurat yang berbeda dan ada empat Injil yang juga berbeda?10” (Mukhtashar Kitab Izh-harul Haq, hal. 35-37)
Wallahul musta’an.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Manhaj yang Benar terhadap Buku-buku Ahlul Bid’ah wal Ahwa`

Melihat ‘Umar z memegang lembaran yang tertulis Taurat di dalamnya sudah membuat wajah Rasulullah n berubah karena marah. Padahal kitab Taurat merupakan salah satu kitab samawi, Kalamullah yang diturunkan Allah k dari langit, meski kemudian diubah-ubah dan diganti Yahudi. Lalu bagaimana kiranya jika beliau n melihat buku-buku yang jelas tidak diturunkan dari langit, malah isinya bertentangan dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah? Bagaimana kira-kira kemarahan beliau bila melihat kita membolak-balik buku tersebut dan membacanya? Apalagi ingin menyelami kebenaran yang katanya ada atau mungkin ada di dalamnya? Tentunya kemurkaan beliau jauh lebih besar lagi. Wallahul musta’an.

Bisa jadi buku-buku yang ditulis ahlul bid’ah dan pengekor hawa nafsu itu ada setitik atau beberapa titik nilai kebenaran, tapi kebenaran apa yang bisa diharapkan bila ia dibalut dan diselimuti sekian banyak kebatilan? Dan bukankah buku-buku yang selamat dari kebatilan masih banyak, buku-buku yang ditulis ulama Ahlus Sunnah masih menggunung? Kenapa harus mempersulit diri dengan menyelami samudera kebatilan nan pekat karena ingin mendapatkan sebutir kecil mutiara kebenaran?

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Ketika Abu Zur’ah Ar-Razi v memperingatkan seseorang dari buku Al-Harits Al-Muhasibi dengan menyatakan: “Hati-hati engkau dari buku-buku ini, karena ini merupakan buku-buku bid’ah dan kesesatan. Wajib bagimu berpegang dengan atsar (hadits atau Sunnah Nabi n) karena di dalamnya engkau akan merasa cukup.” Ternyata orang itu berkelit dengan mengatakan: “Dalam buku-buku ini ada ibrah/ pelajaran.” Apa jawaban Abu Zur’ah v? Beliau menegaskan: “Siapa yang tidak mendapatkan ibrah dalam Kitabullah, niscaya tidak ada baginya ibrah dalam buku-buku ini.” (Al-Mizan 2/165)
Memberi peringatan (tahdzir) dari kitab-kitab yang di dalamnya terdapat kebid’ahan dan kesesatan, memang termasuk manhaj as-salafus shalih dengan mencontoh Rasul yang mulia n ketika mengingkari perbuatan ‘Umar ibnul Khaththab z. Tahdzir ini dimaksudkan sebagai penjagaan terhadap manhaj kaum muslimin dari kemudharatan dan bahaya yang dikandung dalam buku-buku tersebut. Dan tidak termasuk perbuatan dzalim bila seorang muslim menasehati saudaranya untuk menjauhi buku-buku yang demikian karena ingin menghindarkan kemudharatan yang akan didapatkannya, dengan semata ia menyebutkan kejelekan buku tersebut tanpa menyinggung kebaikannya. (Manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah fi Naqdir Rijal, wal Kutub wath Thawa`if, hal. 128, karya Asy-Syaikh Prof. Dr. Rabi‘ bin Hadi Al-Madkhali)
Al-Imam Ibnu Muflih v berkata: “Asy-Syaikh Muwaffaquddin v menyebutkan larangan dari melihat buku-buku ahlul bid’ah. Beliau mengatakan: “Adalah generasi salaf melarang dari bermajelis dengan ahlul bid’ah, melarang melihat buku-buku mereka, dan mendengar ucapan mereka.”” (Al-Adabus Syar’iyyah, 1/251)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Asy-Syaikh Prof. Dr. Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali berkata menukilkan ucapan Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah: “Setiap buku yang berisi penyelisihan terhadap As-Sunnah tidak boleh dilihat dan dibaca. Bahkan yang diizinkan dalam syariat adalah menghapus dan memusnahkannya.” Kemudian Ibnul Qayyim v menyebutkan: “Para shahabat telah membakar seluruh mushaf yang menyelisihi mushaf Utsman karena kekhawatiran mereka akan timbulnya perselisihan di tengah umat. Maka bagaimana bila mereka melihat buku-buku ini yang menciptakan perselisihan dan perpecahan di kalangan umat….” Ibnul Qayyim berkata lagi: “Maksud dari semua ini adalah buku-buku yang mengandung kedustaan dan bid’ah wajib untuk dimusnahkan dan dipunahkan. Bahkan memusnahkannya lebih utama daripada menghancurkan alat-alat laghwi dan musik serta bejana-bejana yang berisi khamr. Karena bahaya buku-buku ini lebih besar daripada bahaya alat-alat musik. Dengan demikian tidak ada ganti rugi terhadap buku-buku tersebut sebagaimana tidak ada ganti rugi dari penghancuran bejana-bejana khamr.” (Manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah fi Naqdir Rijal, wal Kutub wath Thawa`if, hal. 134)
Wallahu a’lam bish-shawab
.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

1 Ibnu ‘Aun berkata: “Aku bertanya kepada Al-Hasan: ‘Apa yang dimaksud dengan
مُتَهَوِّكُوْنَ
?’. Al-Hasan menjawab: ‘Orang-orang yang bingung’. Demikian disebutkan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (1/132), sebagaimana dinukilkan dalam Al-Irwa` (6/38). Al-Imam Al-Baghawi v menyebutkan makna sabda Rasulullah n tersebut: ‘Yakni apakah kalian bingung dalam berIslam, kalian tidak mengetahui agama kalian hingga kalian harus mengambil agama tersebut dari Yahudi dan Nasrani?” (Syarhus Sunnah 1/271)
2
ثَكِلَتْكَ الثَّوَاكِلُ
yakni betapa ibumu kehilangan kamu. Orang yang mengucapkan hal ini kepada seseorang seakan-akan mendoakan kematian lawan bicaranya karena jeleknya perbuatan atau ucapannya. Atau ia mengucapkan ucapan tersebut dengan maksud menyatakan: “Bila engkau berbuat/ berucap demikian, maka kematian lebih baik bagimu, agar engkau tidak menambah kejelekan lagi.” Atau bisa pula ucapan ini termasuk lafadz-lafadz yang biasa beredar di lisan orang Arab tanpa dimaksudkan sebagai doa seperti ucapan mereka:
تَرِبَتْ يَدَاكَ
dan
قَاتَلَكَ اللهُ
. (An-Nihayah, hal. 123)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

3 Al-Hafizh Ibnu Hajar menghasankan sanadnya dalam FathulBari 13/408
4 Al-Imam Al-Qurthubi v menyatakan bahwa dalam ayat ini dan yang sebelumnya ada peringatan dari melakukan penggantian, perubahan, dan penambahan dalam syariat. Maka semua orang yang mengganti, mengubah atau mengadakan perkara baru (bid’ah) dalam agama Allah dengan sesuatu yang bukan bagian dari agama dan dengan sesuatu yang terlarang dalam agama, maka ia masuk dalam ancaman yang keras dan azab yang pedih tersebut. (Al-Jami’ li Ahkamil Qur`an 1/9)
5 Al-Fishal fil Milal wal Ahwa` wan Nihal, 1/ 213-215
6 Lebih dari 114 tahun
7 Al-Fishal 1/146.
8 Al-Fishal 1/147
9 Al-Fishal 1/161
10 Karena terbatasnya lembaran yang ada dalam rubrik ini maka kami tidak dapat memaparkan semuanya. Bagi pembaca yang ingin mendapatkan penjelasan lebih jauh, silahkan membaca kitab-kitab seperti Al-Fishal fil Milal wal Ahwa` wan Nihal Al-Imam Ibnu Hazm, Al-Jawabus Shahih liman Baddala Dinal Masih Al-Imam Ibnu Taimiyyah, Hidayatul Hayara fi Ajwibatil Yahudi wan Nashara Al-Imam Ibnul Qayyim, Izh-harul Haq Asy-Syaikh Rahmatullah Al-Hindi atau Mukhtasharnya.

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Kelancangan Ahlul Kitab Terhadap Kitab Suci-Nya
Penulis: Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi
Syariah, Tafsir, 24 – Februari – 2006, 02:55:10

وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيْقًا يَلْوُوْنَ أَلْسِنَتَهُمْ بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوْهُ مِنَ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَقُوْلُوْنَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللهِ وَيَقُوْلُوْنَ عَلَى اللهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

“Sesungguhnya ada segolongan di antara mereka yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu mengira yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: ‘Ini (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah’, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui.” (Ali ‘Imran: 78)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Penjelasan Mufradat Ayat

مِنْهُمْ

Di antara mereka, yaitu kaum Yahudi yang ada di sekitar kota Madinah. Sebab, kata ganti “mereka” di sini kembali ke firman Allah k sebelumnya yang menjelaskan tentang keadaan mereka. (Tafsir Ath-Thabari, 3/323)

يَلْوُوْنَ

Memutar-mutar lidahnya, yaitu mereka men-tahrif (mengubahnya), sebagaimana dinukil dari Mujahid, Asy-Sya’bi, Al-Hasan, Qatadah, dan Rabi’ bin Anas. Demikian pula yang diriwayatkan Al-Bukhari dari Ibnu ‘Abbas bahwa mereka mengubah dan menghilangkannya, dan tidak ada seorangpun dari makhluk Allah k mampu menghilangkan lafadz kitab dari kitab-kitab Allah. Namun mereka mengubah dan mentakwilnya bukan di atas penakwilan sebenarnya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/377, lihat pula Tafsir Ath-Thabari, 3/324)

Qatadah v berkata: “Mereka adalah Yahudi, musuh Allah k. Mereka mengubah kitab Allah k, membuat bid’ah di dalamnya, kemudian mengira bahwa itu dari sisi Allah k.” (Tafsir Ath-Thabari, 3/324)
Adapun dalam qira`ah (bacaan) Abu Ja’far dan Syaibah dibaca dengan “yulawwuun”, yang menunjukkan makna lebih sering dalam mengerjakan hal tersebut. (Tafsir Al-Qurthubi, 4/121)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Penjelasan Makna Ayat
Al-’Allamah Abdurrahman As-Sa’di v berkata menjelaskan ayat ini: “Allah k mengabarkan bahwa di antara ahli kitab ada yang mempermainkan lisannya dengan Al-Kitab, yaitu memalingkan dan mengubah dari maksud sebenarnya. Dan ini mencakup mengubah lafadz dan maknanya. Padahal tujuan dari adanya Al-Kitab adalah untuk memelihara lafadznya dan tidak mengubahnya, serta memahami maksud dari ayat tersebut dan memahamkannya. Mereka justru bertolak belakang dengan hal ini. Mereka memahamkan selain apa yang diinginkan dari Al-Kitab, baik dengan sindiran maupun terang-terangan. Adapun secara sindiran terdapat pada firman-Nya
لِتَحْسَبُوْهُ مِنَ الْكِتَابِ
(agar kalian menyangkanya dari Al-Kitab) yaitu mereka memutar-mutar lisannya dan memberikan kesan kepadamu bahwa itulah maksud dari kitab Allah k. Padahal bukan itu yang dimaksud. Adapun yang secara terang-terangan, terdapat pada firman-Nya:

وَيَقُوْلُوْنَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللهِ وَيَقُوْلُوْنَ عَلَى اللهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

“Dan mereka mengatakan bahwa itu dari sisi Allah, padahal bukan dari sisi Allah. Mereka mengada-ada atas nama Allah dengan kedustaan dalam keadaan mereka mengetahui.”

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Dan ini lebih besar dosanya daripada orang yang mengada-ada atas nama Allah k tanpa ilmu. Mereka ini berdusta atas nama Allah k, kemudian menggabungkan antara menghilangkan makna yang haq dan menetapkan makna yang batil, dan mendudukkan lafadz yang menunjukkan kebenaran untuk dibawa kepada makna yang batil, dalam keadaan mereka mengetahui.” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 136)
Ibnu Katsir v berkata: “Allah v mengabarkan tentang Yahudi –laknat Allah atas mereka– bahwa di antara mereka ada suatu kelompok yang mengubah-ubah kalimat dari tempatnya dan mengganti firman Allah serta menghilangkannya dari maksud sebenarnya untuk memberi kesan kepada orang-orang jahil bahwa itu terdapat dalam kitab Allah. Mereka menisbahkannya kepada Allah. Mereka berdusta dalam keadaan mereka mengetahui dari diri mereka sendiri bahwa mereka berdusta dan mengada-adakan semua itu. Oleh karenanya Allah mengatakan: “dan mereka berdusta atas nama Allah dalam keadaan mereka mengetahui.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/377)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Ath-Thabari v berkata: “Allah jalla tsana`uhu memaksudkan bahwa di antara ahli kitab, yaitu kaum Yahudi dari Bani Israil yang ada di sekitar Rasulullah n di masanya, mempermainkan lisan mereka dengan Al-Kitab agar kalian menyangkanya dari kitab Allah dan yang diturunkan-Nya. Padahal apa yang lisan mereka permainkan adalah kitab Allah yang telah mereka ubah dan ada-adakan. Dan mereka kesankan bahwa apa yang telah mereka permainkan dengan lisan mereka dengan mengubah, berdusta, dan berbuat kebatilan, lalu mereka masukkan dalam kitab Allah, bahwa itu berasal dari sisi Allah. Padahal itu bukan dari apa yang diturunkan Allah kepada salah seorang dari nabinya. Namun hal tersebut merupakan sesuatu yang mereka ada-adakan dari diri mereka sendiri, dusta atas nama Allah. Mereka sengaja berdusta atas nama Allah, dan bersaksi atasnya dengan kebatilan dan menyertakan sesuatu yang tidak termasuk kitab Allah ke dalamnya, hanya karena mengharapkan kekuasaan dan kehidupan dunia yang rendah nilainya.” (Tafsir Ath-Thabari, dengan sedikit diringkas, 3/323-324)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Kitab Taurat dan Injil yang Telah Berubah1

Allah k berfirman:

فَوَيْلٌ لِلَّذِيْنَ يَكْتُبُوْنَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيْهِمْ ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيْلاً فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيْهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُوْنَ

“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: ‘Ini dari Allah’, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” (Al-Baqarah: 79)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

يَا أَيُّهَا الرَّسُوْلُ لاَ يَحْزُنْكَ الَّذِيْنَ يُسَارِعُوْنَ فِي الْكُفْرِ مِنَ الَّذِيْنَ قَالُوا آمَنَّا بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوْبُهُمْ وَمِنَ الَّذِيْنَ هَادُوا سَمَّاعُوْنَ لِلْكَذِبِ سَمَّاعُوْنَ لِقَوْمٍ آخَرِيْنَ لَمْ يَأْتُوْكَ يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ مِنْ بَعْدِ مَوَاضِعِهِ يَقُوْلُوْنَ إِنْ أُوْتِيْتُمْ هَذَا فَخُذُوْهُ وَإِنْ لَمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوا وَمَنْ يُرِدِ اللهُ فِتْنَتَهُ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللهِ شَيْئًا أُولَئِكَ الَّذِيْنَ لَمْ يُرِدِ اللهُ أَنْ يُطَهِّرَ قُلُوْبَهُمْ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي اْلآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ

“Hai Rasul, janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: ‘Kami telah beriman’, padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka mengubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: ‘Jika diberikan ini (yang sudah diubah-ubah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah.’ Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) dari Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka mendapat kehinaan di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang besar.” (Al-Maidah: 41)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Ayat-ayat Allah k yang mulia ini menjelaskan kepada kita, apa yang telah diperbuat Ahli Kitab terhadap kitab-kitab mereka berupa perubahan, penambahan, dan membawa makna-makna yang terdapat dalam kitab Allah tersebut kepada yang bukan pemahaman sebenarnya. Mereka melakukannya untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah dan untuk mendapatkan sebagian kehidupan dunia yang hina. Mereka melakukannya dalam keadaan mengetahui kebenaran tersebut, namun menyembunyikan dan menampakkan sebaliknya di hadapan manusia. Allah k berfirman:

الَّذِيْنَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُوْنَهُ كَمَا يَعْرِفُوْنَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيْقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُوْنَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al-Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (Al-Baqarah: 146)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Namun adanya perubahan tersebut bukan berarti bahwa semua yang terdapat dalam kitab Taurat ataukah Injil telah mengalami perubahan secara keseluruhan. Bahkan di dalam keduanya itu masih banyak terdapat ayat-ayat yang merupakan teks asli dari kitab Allah k, yang jika seseorang Nasrani atau Yahudi mengimani ayat-ayat tersebut dengan keimanan yang sebenar-benarnya, niscaya mereka akan beriman dengan apa yang dibawa Rasulullah n berupa wahyu Al-Qur`an Al-Karim. Hal ini telah dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah v, beliau berkata:
“Demikian pula dikatakan: jika lafadz-lafadz khabar diubah sedikit, tidaklah mencegah bahwa kebanyakan lafadznya tidak terjadi perubahan. Apalagi jika di dalam Al-Kitab itu sendiri ada yang menunjukkan sesuatu yang telah diubah itu. Dan dikatakan pula bahwa apa-apa yang telah diubah dari lafadz-lafadz Taurat dan Injil, maka dalam Taurat dan Injil itu sendiri ada yang menjelaskan sesuatu yang telah berubah tersebut.”

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Lalu beliau melanjutkan perkataannya: “Sesungguhnya, perubahan yang ada hanya sedikit dan kebanyakannya tidak berubah. Dan pada yang tidak berubah terdapat lafadz-lafadz yang jelas dan sangat nampak maksudnya yang menjelaskan kesalahan yang menyelisihinya, dan memiliki penguat-penguat yang banyak yang membenarkan sebagian terhadap sebagian yang lainnya. Berbeda dengan sesuatu yang telah berubah, sesungguhnya lafadznya sedikit dan nash-nash Al-Kitab membantahnya. Sehingga (Al-Kitab) ini berkedudukan seperti kitab-kitab hadits yang dinukil dari Nabi n, di mana terdapat beberapa hadits yang lemah di dalam Sunan Abu Dawud, At-Tirmidzi, atau selainnya. Maka dalam hadits-hadits shahih dari Nabi n ada yang menjelaskan lemahnya riwayat tersebut.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Bahkan di dalam Shahih Muslim terdapat sedikit lafadz yang keliru, yang mana hadits-hadits yang shahih bersama Al-Qur`an ada yang menjelaskan kekeliruan tersebut. Seperti apa yang diriwayatkan bahwa Allah menciptakan bumi pada hari Sabtu dan menjadikan penciptaan makhluk dalam tempo tujuh hari, di mana hadits ini telah dijelaskan para imam ahli hadits seperti Yahya bin Ma’in, Abdurrahman bin Mahdi, Al-Bukhari dan selainnya bahwa hadits ini keliru, dan bahwa itu bukan dari perkataan Nabi n. Bahkan Al-Bukhari menjelaskan dalam Tarikh Kabir bahwa ini adalah perkataan Ka’b Al-Ahbar, sebagaimana telah dirinci pada pembahasannya. Dan Al-Qur`an juga menunjukkan kesalahan ini dan menjelaskan bahwa penciptaan terjadi selama enam hari. Dan telah terdapat dalam hadits shahih bahwa akhir penciptaan pada hari Jum’at, maka awal penciptaan terjadi pada hari Ahad.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Demikian pula yang diriwayatkan bahwa Rasulullah n shalat kusuf (gerhana) dengan dua atau tiga ruku’, maka sesungguhnya yang tsabit dan mutawatir dari Nabi n dalam dua kitab Shahih (Al-Bukhari dan Muslim) dan selainnya dari hadits ‘Aisyah, Ibnu ‘Abbas, ‘Abdullah bin ‘Amr, dan yang lainnya bahwa beliau shalat pada satu rakaat dengan dua ruku’. Oleh karenanya Al-Imam Al-Bukhari tidak mengeluarkan hadits lain kecuali hadits ini.”

Lalu beliau berkata lagi: “Demikian pula jika terjadi perubahan pada sebagian lafadz kitab-kitab terdahulu, maka dalam kitab itu sendiri ada yang menjelaskan kekeliruannya. Dan telah kami jelaskan bahwa kaum muslimin tidaklah mengklaim bahwa seluruh salinan (Al-Kitab) yang ada di dunia dari zaman Nabi n dengan setiap bahasa dari Taurat, Injil, dan Zabur telah diubah lafadz-lafadznya. Sesungguhnya saya tidak mengetahui ada yang mengucapkan demikian baik dari ulama salaf, meskipun dari kalangan mutaakhirin (orang belakangan) bisa jadi ada yang mengatakannya. Sebagaimana di kalangan umat belakangan ada yang membolehkan ber-istinja (bersuci) dengan setiap salinan Taurat dan Injil yang ada di dunia. Maka ucapan ini dan yang semisalnya bukanlah ucapan pendahulu dan para imam umat ini.” (Daqa`iq At-Tafsir, 2/57-59. Lihat pula Al-Jawab Ash-Shahih Liman Baddala Dinal Masih, 2/442-444)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Apa yang disebutkan Syaikhul Islam ini dibuktikan kebenarannya oleh Al-Qur`an dan As-Sunnah. Al-Qur`an Al-Karim dalam banyak tempat banyak menjadikan isi Taurat dan Injil sebagai hujjah atas ahli kitab untuk membenarkan apa yang dibawa Rasulullah n. Silahkan baca surah Al-Ma`idah, mulai dari ayat 46-50. Demikian pula firman Allah k:

كُلُّ الطَّعَامِ كَانَ حِلاًّ لِبَنِي إِسْرَائِيْلَ إِلاَّ مَا حَرَّمَ إِسْرَائِيْلُ عَلَى نَفْسِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ تُنَزَّلَ التَّوْرَاةُ قُلْ فَأْتُوا بِالتَّوْرَاةِ فَاتْلُوْهَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِيْنَ

“Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya’qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: ‘(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar’.” (Ali Imran: 93)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Demikian pula yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin ‘Umar bahwa beberapa orang Yahudi datang kepada Nabi n dengan membawa seorang lelaki dari mereka dan seorang wanita yang keduanya telah berbuat zina. Maka Rasulullah n bertanya kepada mereka: “Apa yang kalian lakukan terhadap orang yang berzina di antara kalian?” Mereka menjawab: “Kami melumuri wajahnya dengan arang2 dan memukulnya.” Rasulullah n berkata: “Apakah kalian tidak menemukan hukum rajam dalam Taurat?” Mereka menjawab: “Kami tidak mendapati sedikitpun (tentang rajam).” Abdullah bin Sallam berkata kepada mereka: “Kalian telah berdusta, datangkanlah Taurat jika kalian jujur.” Salah seorang guru mereka yang mengajari mereka meletakkan telapak tangannya di atas ayat rajam (dengan maksud menutupinya, red.). Lalu diapun mulai membaca ayat yang sebelum dan sesudahnya, dan tidak membaca ayat rajam. (Abdullah bin Sallam) melepaskan tangannya dari ayat rajam dan bertanya: “(Ayat) apa ini?” Tatkala mereka melihat itu merekapun menjawab: “Itu ayat rajam.” Maka Rasulullah n memerintahkan agar keduanya dirajam3. Maka keduanya pun dirajam di dekat tempat jenazah yang ada di dekat masjid. Ibnu ‘Umar berkata: “Aku melihat (yang dirajam tersebut) berusaha menghindar, melindungi dirinya dari bebatuan (yang dilemparkan kepadanya hingga ia tewas).” (HR. Al-Bukhari, 8/4556 dan Muslim no. 1699)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Bagi siapa yang melihat kitab Injil sekarang ini, masih sangat banyak ajaran-ajaran asli yang berasal dari ajaran Nabi ‘Isa p, yang apabila mereka memahaminya dengan pemahaman yang jernih, niscaya akan membawa kepada keyakinan akan kebenaran Islam yang dibawa Rasulullah n.
Di antaranya adalah apa yang disebutkan dalam Injil, kitab Ulangan 6:4: “Dengarlah hai orang Israil, Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu satu.”

Dan dalam kitab Yesaya 45:5-6: “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain.”

Demikian pula dalam Yohanes 17:3: “Inilah hidup yang kekal, yaitu mereka mengenal Engkau, satu-satu-Nya yang benar dan mengenal Yesus4 yang telah engkau utus.”

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Demikian pula di dalam kitab Injil yang terdapat larangan membuat patung, dalam kitab keluaran 20:4-5: “Janganlah membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku Tuhan, Allahmu adalah Allah yang cemburu.”
Bahkan anjuran untuk berkhitan pun disebutkan dalam Injil mereka, seperti yang disebutkan dalam Kitab Kejadian 17:13: “Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat,” lalu pada ayat ke-14 disebutkan: “Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerah kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari tengah masyarakatnya. Ia telah mengingkari perjanjian-Ku.”

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Demikian pula dijelaskan bahwa Nabi ‘Isa p hanyalah diutus secara khusus untuk Bani Israil, dan tidak lebih dari itu. Seperti yang disebutkan dalam Matius 10:5-6: “Kedua belas murid itu diutus Yesus dan ia berpesan kepada mereka: ‘Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Dan dalam Matius 15:24 disebutkan: “Jawab Yesus: ‘Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israil’.”

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Seluruh perkara ini dibenarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya n dalam banyak haditsnya. Oleh karenanya, setelah diutusnya Rasulullah n sebagai Nabi dan Rasul penghabisan, maka beliau diutus untuk seluruh umat manusia. Sehingga tidak diperkenankan lagi bagi seorangpun dari kalangan umat ini untuk menjadikan petunjuk kecuali apa yang telah dibawa Muhammad bin Abdullah n. Sebagaimana diriwayatkan Al-Imam Muslim dari hadits Abu Hurairah z, bahwa Rasulullah n bersabda:

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ اْلأُمَّةِ لاَ يَهُوْدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

“Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah mendengar tentangku seorangpun dari umat ini, apakah dia seorang Yahudi ataukah Nasrani, lalu dia mati dan tidak mengimani apa yang dengannya aku telah diutus, melainkan dia tergolong penduduk neraka.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Wallahu’alam bish-shawab.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

1 Adapun hukum membaca Taurat dan Injil, silakan lihat pembahasan Rubrik Hadits edisi ini.
2 Ada pula yang menafsirkannya: Kami menyiramnya dengan air panas. Dalam riwayat lain: Kami mempermalukan mereka dan mereka dicambuk.
3 Dalam riwayat lain bahwa Rasulullah n berkata: “Sesungguhnya aku menghukuminya berdasarkan apa yang terdapat dalam Taurat.”
4 Maksudnya adalah Nabi ‘Isa p.

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Kitab Fadha`il Al-A’mal dalam Timbangan As-Sunnah
Penulis: Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi
Syariah, Kajian Utama, 24 – Februari – 2006, 02:52:27

Bagi yang mengenal Jamaah Tabligh, kelompok yang ‘berdakwah’ keliling dari masjid ke masjid, besar kemungkinan akan mengetahui Kitab Fadha`il Al-A’mal, buku wajib yang dipegangi dan dijadikan rujukan kelompok tersebut dalam ‘berdakwah’. Bagi para ‘pendakwah’ mereka ataupun orang-orang yang ‘berlatih dakwah’ bersamanya, kedudukan kitab itu di sisi mereka setara dengan Kitab Shahih (Al-Bukhari Muslim).

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Membicarakan Fadha`il Al-A’mal, kitab yang ditulis Muhammad Zakaria Al-Kandahlawi, tentu tidak bisa dilepaskan dari pembahasan sebuah kelompok shufiyyah yang para pengikutnya kini semakin menjamur di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kelompok inilah yang dikenal dengan nama Jamaah Tabligh. Adanya hubungan yang erat di antara keduanya karena Jamaah Tabligh menjadikan kitab ini sebagai salah satu sandaran dalam mengamalkan rutinitas harian mereka, baik dibaca di beberapa waktu sehabis shalat fardhu atau menjadikannya sebagai ta’lim akhir malam sebelum tidur, tergantung kesempatan yang diberikan masjid setempat. Atau tergantung waktu yang memungkinkan bagi mereka untuk melakukannya secara rutin. Hal ini menunjukkan demikian pentingnya peranan kitab ini dalam membentuk fikrah dan akidah seorang tablighi (pengikut Jamaah Tabligh –red). Sebab, apa yang mereka dengarkan tentunya akan diupayakan untuk diwujudkan menjadi suatu amalan dalam berislam.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Sehingga kami memandang perlu untuk menjelaskan kepada umat tentang kedudukan kitab ini berdasarkan timbangan As-Sunnah dan memperingatkan mereka dari berbagai kesalahan dan penyimpangan yang terdapat dalam pembahasannya.

Secara umum, kitab ini banyak memuat hadits-hadits Rasulullah n yang lemah, palsu, bahkan tidak ada asalnya, dan banyak penukilan perkataan kaum shufi yang jika seseorang meyakini hal tersebut, dapat menjerumuskannya kepada kesesatan dan penyimpangan. Wal ‘iyadzu billah.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Asy-Syaikh Hamud bin Abdullah At-Tuwaijiri v berkata dalam kitabnya Al-Qaulul Baligh Fit Tahdzir Min Jama’ah At-Tabligh (hal. 11-12):

“Kitab terpenting bagi orang yang menjadi tablighiyyin adalah kitab Tablighi Nishab (Fadha`il Al-A’mal), yang ditulis salah seorang pemimpin mereka bernama Muhammad Zakaria Al-Kandahlawi. Dan mereka memiliki perhatian demikian besar terhadap kitab ini dan mengagungkannya sebagaimana Ahlus Sunnah mengagungkan kitab Shahih (Al-Bukhari dan Muslim), dan kitab-kitab hadits lainnya. Para tablighiyyin telah menjadikan kitab kecil ini sebagai sandaran dan referensi baik bagi orang India, maupun bangsa ‘ajam (non Arab) lainnya yang mengikuti ajaran mereka. Dalam kitab ini termuat berbagai kesyirikan, bid’ah khurafat, serta banyak sekali hadits-hadits palsu dan lemah. Maka hakekatnya, ini merupakan kitab jahat, sesat, dan fitnah. Kaum tablighiyyin telah menjadikannya sebagai referensi untuk menyebarkan bid’ah dan kesesatannya, melariskan serta menghiasinya di hadapan kaum muslimin awam, sehingga mereka lebih sesat jalannya dari hewan ternak.”1

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Adapun secara rinci, maka pembahasan kami bagi menjadi beberapa sub bahasan:

Pertama: Al-Kandahlawi dan Takhrij Haditsnya

Sebagaimana yang telah kita sebutkan bahwa kitab ini banyak memuat hadits-hadits lemah, mungkar, palsu, bahkan tidak ada asalnya. Terkadang sebagian riwayat tersebut diketahui penulisnya. Namun sangat disayangkan, takhrij hadits itu tidak diterjemahkan ke dalam bahasanya, di mana kitab ini ditulis dalam bahasa Urdu (salah satu bahasa resmi di Asia Selatan, red.), kemudian dibaca mayoritas kaum muslimin yang tidak mengerti bahasa Arab. Mereka pun menganggap baik kitab ini dan menyangka bahwa semuanya boleh dijadi-kan sebagai hujjah. Selanjutnya mereka membaca lalu menjadikannya sebagai keyakinan. Maka terjerumuslah mereka dalam penyimpangan dan kesesatan. Demikian pula ketika kitab ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan Malaysia, tidak diterjemahkan takhrij haditsnya. Ini menyebabkan para tablighi dan simpatisannya membaca kitab tersebut tanpa membedakan antara hadits-hadits yang bisa diterima dan yang tertolak. Berikut ini akan kami sebutkan beberapa contoh tentang apa yang kami sebutkan:

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

1. Disebutkan dalam kitab Fadha`il Al-A’mal, bab Fadhilah Adz-Dzikr2 hadits dari ‘Umar bin Al-Khaththab z berkata: Rasulullah n bersabda:

لَمَّا أَذْنَبَ آدَمُ الذَّنْبَ الَّذِي أَذْنَبَهُ، رَفَعَ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ: أَسْأَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ. فَقَالَ: تَبَارَكَ اسْمُكَ لَمَّا خَلَقْتَنِي رَفَعْتُ رَأْسِي إِلَى عَرْشِكَ فَإِذَا فِيْهِ مَكْتُوبٌ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ، فَعَلِمْتُ أَنَّهُ لَيْسَ أَحَدٌ أَعْظَمَ عِنْدَكَ قَدْرًا عَمَّنْ جَعَلْتَ اسْمَهُ مَعَ اسْمِكَ. فَأَوْحَى اللهُ إِلَيْهِ: يَا آدَمُ إِنَّهُ آخِرُ النَّبِيِّيْنَ مِنْ ذُرِّيَّتِكَ وَلَوْ لاَ هُوَ مَا خَلَقْتُكَ(3)

Ketika Adam telah berbuat dosa, ia pun mengangkat kepalanya ke atas langit kemudian berdoa: “Aku meminta kepada-Mu berkat wasilah Muhammad, ampunilah dosaku.” Maka Allah berfirman kepadanya: “Siapakah Muhammad (yang engkau maksud)?” Maka Adam menjawab: “Maha berkah nama-Mu ketika engkau menciptakan aku, akupun mengangkat kepalaku melihat Arsy-Mu, dan ternyata di situ tertulis: Laa ilaaha illallah Muhammadun Rasulullah. Maka akupun mengetahui bahwa tidak seorang pun yang lebih agung kedudukannya di sisi-Mu dari orang yang telah engkau jadikan namanya bersama dengan nama-Mu.” Maka Allah berfirman kepadanya: “Wahai Adam, sesungguhnya dia adalah Nabi terakhir dari keturunanmu, kalaulah bukan karena dia, niscaya Aku tidak akan menciptakanmu.”

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Hadits ini diterjemahkan begitu saja tanpa menerjemahkan takhrij hadits yang disebutkan Al-Kandahlawi. Dia berkata setelah itu: “Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Ash-Shaghir, Al-Hakim, Abu Nu’aim, Al-Baihaqi yang keduanya dalam kitab Ad-Dala`il, Ibnu ‘Asakir dalam Ad-Durr, dan dalam Majma’ Az-Zawa`id (disebutkan): Diriwayatkan Ath-Thabrani dalam Al-Ausath dan Ash-Shaghir, dan dalam (sanad)-nya ada yang tidak aku kenal. Aku berkata: Dan dikuatkan yang lainnya berupa hadits yang masyhur: “Kalau bukan karena engkau, aku tidak menciptakan jagad raya ini”, Al-Qari berkata dalam Al-Maudhu’at: “Hadits ini palsu.”

Cobalah pembaca perhatikan. Hadits ini pada hakekatnya telah diketahui oleh penulisnya sebagai hadits yang tidak bisa dijadikan sebagai hujjah, bahkan tidak dikuatkan dengan adanya jalan (sanad) lain. Namun ucapan ini tidak diterjemahkan, sehingga para pembaca kitab ini menyangka bahwa hadits ini termasuk hadits yang bisa diamalkan. Rincian kedudukan hadits ini bisa dilihat dalam kitab Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah (1/25) dan kitab At-Tawassul mulai hal. 105, dst. Kedua kitab tersebut karya Al-’Allamah Muhammad Nashiruddin Al-Albani v, di mana beliau menghukumi hadits tersebut sebagai hadits palsu.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

2. Disebutkan pula dalam kitab tersebut, pada bab yang sama4, hadits dari Anas z bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq z menemui Nabi n dalam keadaan bersedih. Maka Nabi n bertanya kepadanya, “Mengapa aku melihatmu bersedih?” Ia menjawab, “Wahai Rasulullah, semalam aku berada di sisi anak pamanku, si fulan yang telah meninggal dunia.” Maka Rasul bertanya, “Apakah engkau mentalqinnya dengan Laa ilaaha illallah?” Ia menjawab, “Telah kulakukan, wahai Rasulullah.” Beliau bertanya, “Ia mengucapkannya?” Ia menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Telah wajib baginya surga.” Abu Bakar bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika orang yang masih hidup mengucapkan kalimat itu?” Beliau bersabda, “Kalimat itu merontokkan dosa-dosa mereka. Kalimat itu merontokkan dosa-dosa mereka.”

Hadits ini pun disebutkan tanpa diterjemahkan takhrijnya, padahal Al-Kandahlawi mengomentari hadits tersebut dengan mengatakan: “Diriwayatkan Abu Ya’la, dalam sanadnya terdapat Za`idah bin Abi Raqqad, ditsiqahkan (dianggap terpercaya, red.) oleh Al-Qawariri, namun dilemahkan Al-Imam Al-Bukhari dan yang lainnya5. Demikian yang terdapat dalam Majma’ Az-Zawa`id6.”
Perkataan ini tertulis dalam bahasa Arab, sehingga tidak pernah dibaca para pembacanya.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

3. Disebutkan pula pada bab yang sama7 hadits Abdullah bin Abi Aufa z, dia berkata: Rasulullah n bersabda: “Barangsiapa mengucapkan:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ أَحَدًا صَمَدًا لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

maka Allah akan menuliskan baginya 2.000.000 kebaikan.”

Hadits ini diterjemahkan pula maknanya tanpa menerjemahkan komentarnya yang mengatakan: “Diriwayatkan At-Thabrani, demikian dalam At-Targhib dan Majma’ Az-Zawa`id. Dalam sanadnya terdapat seorang rawi bernama Faid Abul Warqa, ia ditinggalkan haditsnya (matruk).”
Dan hal yang seperti ini sangat banyak kita dapatkan dalam kitab ini.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Kedua: Hadits Lemah, Palsu dan bahkan Tidak Ada Asalnya

Di samping poin pertama yang kami sebutkan, di dalam kitab ini pun banyak sekali termuat hadits-hadits yang lemah, palsu, bahkan tidak ada asalnya dalam kitab-kitab sunnah, tanpa ada komentar sedikit pun. Padahal Rasulullah n telah melarang umatnya untuk meriwayatkan satu ucapan kemudian menisbahkannya kepada beliau tanpa ada penelitian tentang kebenaran riwayat tersebut, atau menukilkan pendapat para ulama yang dijadikan sebagai sandaran dalam menghukumi suatu riwayat. Rasulullah n bersabda:

فَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

“Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya dalam neraka.” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya, diriwayatkan lebih dari seratus shahabat g)

كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

“Cukuplah seseorang dianggap berdusta dengan mengatakan segala yang didengarnya.” (HR. Muslim dalam Muqaddimah Shahih-nya)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Disebutkan oleh Syaikhuna Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i v ketika beliau menyebutkan beberapa hal yang menjadi kritikan atas Jamaah Tabligh: “Membacakan hadits-hadits yang lemah, palsu, dan tidak ada asalnya. Padahal Rasulullah n bersabda: ‘Hindarilah banyak memberitakan hadits dariku. Maka barangsiapa yang menisbahkan kepadaku, maka hendaklah mengucap-kan kebenaran atau kejujuran. Barangsiapa mengada-ada sesuatu atasku yang aku tidak ucapkan, maka hendaklah dia persiapkan tempat duduknya dalam neraka’. (HR. Al-Imam Ahmad, dari hadits Abu Qatadah)8

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Dan berikut ini akan kami sebutkan pula beberapa contoh tentang hal ini:
1. Disebutkan dalam bab Fadhilah Shalat, hal. 288, hadits yang berbunyi:
“Shalat akan membuat mulut setan menjadi hitam dan akan mematahkan punggungnya.” (Jami’us Shaghir)
Dalam kitab Al-Jami’ush Shagir berbunyi demikian, yang artinya: “Shalat itu menghitamkan wajah setan, dan sedekah itu akan mematahkan punggungnya.” Hadits ini merupakan hadits yang sangat lemah. Karena dalam sanadnya terdapat seorang rawi bernama Abdullah bin Muhammad bin Wahb Al-Hafizh. Ad-Daruquthni berkata tentangnya: “Matruk (ditinggalkan haditsnya).” Dan ada perawi lain bernama Zafir bin Sulaiman. Adz-Dzahabi berkata tentang dia: “Lemah sekali.” Dan hadits ini sangat dilemahkan oleh Al-Albani dalam Dha’if Al-Jami’ Ash-Shagir, no. 3560.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

2. Disebutkan dalam bab Fadhilah Adz-Dzikr hal. 432, ia berkata: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah z bahwa Rasulullah n pernah bersabda: “Berpikir sesaat lebih baik daripada beribadah enam puluh tahun.”
Padahal hadits ini adalah hadits palsu, sebagaimana telah diterangkan Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah, 1/173. Adapun riwayat yang shahih, dengan lafadz:

لَقِيَامُ رَجُلٍ فِي سَبِيْلِ اللهِ سَاعَةً أَفْضَلُ مِنْ عِبَادَةٍ سِتِّيْنَ سَنَةً

“Berdirinya seseorang di jalan Allah sesaat lebih afdhal dari beribadah selama enam puluh tahun.” Hadits ini dishahihkan Al-Albani dalam Ash-Shahihah, 4/1901.
3. Demikian pula yang disebutkan dalam bab Fadhilah Al-Qur`an, hal. 644, bahwa barangsiapa mengkhatamkan Al-Qur`an di siang hari, maka malaikat akan mendoakannya hingga malam hari, dan barangsiapa yang menamatkannya di awal malam, maka para malaikat mendoakan-nya hingga pagi hari.
Padahal hadits inipun lemah, sebagaimana telah diterangkan Al-’Allamah Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah, 10/4591.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Ketiga: Membawa Pemahaman Kaum Shufiyyah

Kitab ini banyak sekali menukil afkar (pemikiran) kaum Shufiyyah yang dapat menjerumuskan kaum muslimin ke dalam berbagai penyimpangan yakni kerusakan aqidah, sikap ekstrim dalam beribadah, dan semisalnya. Oleh karenanya, sangatlah wajar jika kitab ini menjadi buku pegangan seorang tablighi, dikarenakan Jamaah Tabligh merupakan kelompok yang dibangun di atas empat tarekat shufiyyah: Naqsyabandiyyah, Jusytiyyah, Sahrawardiyyah, dan Qadiriyyah.9

Berikut ini, akan kami nukilkan pula beberapa perkataan yang dinukilkan dari kaum Shufiyyah:
Disebutkan pada bab Fadhilah Shalat, hal. 316-317, Al-Kandahlawi berkata: Asy-Syaikh Abdul Wahid rah. a10, seorang sufi yang masyhur, mengatakan bahwa pada suatu hari beliau didatangi rasa kantuk yang luar biasa, sehingga beliau tertidur sebelum menyelesaikan dzikir malam itu. Di dalam mimpinya beliau melihat seorang gadis berpakaian sutera hijau yang amat cantik sementara seluruh tubuh hingga kakinya sibuk berdzikir. Gadis tersebut bertanya kepada beliau, adakah keinginan beliau untuk memilikinya? Dia mencintai beliau, kemudian dibacanya beberapa bait syair. Setelah bangun dari tidurnya, beliau bersumpah bahwa beliau tidak akan tidur pada malam hari. Diriwayatkan bahwa selama 40 tahun beliau shalat shubuh dengan wudhu shalat ‘Isya.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Dalam kisah ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Pertama: Bahwa Allah k telah melarang kita untuk berbuat ghuluw (berlebih-lebihan) dalam beribadah, dan memerintahkan kita untuk beribadah kepada-Nya sesuai dengan kemampuan. Sehingga, agama ini menghendaki agar seorang muslim mengerjakan ibadah tersebut dalam keadaan nasyath (giat), sehingga mampu mengerjakan ibadah tersebut dalam keadaan khusyu’ dan sesempurna mungkin. Dan apabila ia dalam keadaan mengantuk, maka dianjurkan baginya beristirahat hingga rasa kantuk tersebut hilang.

Diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik z, dia berkata: Ketika Nabi n memasuki masjid, ternyata ada sebuah tali yang terbentang di antara dua tiang, lalu beliau bertanya, “Tali apa ini?” Mereka menjawab, “Tali ini milik Zainab11, jika ia lesu (berdiri untuk shalat), diapun bergantung dengannya.” Maka Nabi n bersabda: “Lepaskan (tali) itu. Hendaklah salah seorang kalian shalat di saat giatnya. Jika ia lesu, maka hendaklah ia tidur.”

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Demikian pula yang diriwayatkan dari hadits Aisyah x bahwa Rasulullah n bersabda:

إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ يُصَلِّي فَلْيَرْقُدْ حَتَّى يَذْهَبَ عَنْهُ النَّوْمُ، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا صَلَّى وَهُوَ نَاعِسٌ لاَ يَدْرِي لَعَلَّهُ يَذْهَبُ يَسْتَغْفِرُ فَيَسُبُّ نَفْسَهُ

“Jika salah seorang kalian dalam keadaan mengantuk, sementara dia shalat. Maka hendaklah ia tidur sampai hilang rasa kantuknya. Karena sesungguhnya jika salah seorang kalian shalat dalam keadaan mengantuk, dia tidak mengetahui. Jangan sampai dia hendak beristighfar lalu tanpa sadar ia mencerca dirinya sendiri.” (Muttafaq ‘Alaihi)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Kedua: Bahwa sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah n. Dan di antara petunjuk Rasulullah n dalam melaksanakan shalat malam adalah apa yang beliau sebutkan dalam haditsnya, yang diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash c bahwa Rasulullah n bersabda:

أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَكَانَ يَصُوْمُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا، وَأَحَبُّ الصَّلاَةِ إِلَى اللهِ صَلاَةُ دَاوُدَ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُوْمُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ

“Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Dawud p. Beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari. Dan shalat yang paling dicintai Allah adalah shalat Dawud p, beliau tidur di pertengahan malam, bangun di sepertiga malam, dan tidur seperenam malam.” (Muttafaqun ‘alaihi)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Disebutkan pula dalam kitab ini, hal. 484 dari Syaikh Waliullah yang berkata dalam kitab Qaulul Jamil: “Ayah saya telah berkata bahwa ketika saya baru belajar suluk, dalam satu nafas dianjurkan supaya membaca Laa ilaaha illallah sebanyak dua ratus kali,” Syaikh Abu Yazid Qurtubhi berkata: “Saya mendengar bahwa barang-siapa membaca kalimat Laa ilaaha illallah sebanyak 70.000 kali, ia akan terbebas dari api neraka. Setelah mendengar hal itu, saya membaca untuk istri saya sesuai dengan nishab12 tersebut. Tidak lupa, saya juga membaca untuk nishab diri saya sendiri. Di dekat saya, tinggal seorang pemuda yang terkenal sebagai ahli kasyaf13. Dia juga kasyaf tentang surga dan neraka. Namun saya agak meragukan kebenarannya. Pada suatu ketika, pemuda tersebut ikut makan bersama kami. Tiba-tiba ia berkata dan meminta kepada saya sambil berteriak, katanya: “Ibu saya masuk neraka, dan telah saya saksikan keadaannya.” Karena melihat kegelisahan pemuda tersebut, saya berpikir untuk membacakan baginya satu nishab bacaan saya untuk menyelamatkan ibunya, di samping juga untuk mengetahui kebenaran mengenai kasyaf-nya. Maka, saya membacanya sebanyak 70.000 kali sebagai nishab yang saya baca untuk diri saya itu, guna saya hadiahkan kepada ibunya. Saya meyakini dalam hati bahwa ibunya pasti selamat. Tidak ada yang mendengar niat saya ini kecuali Allah k. Setelah beberapa waktu, pemuda tersebut berteriak, “Wahai paman, wahai paman, ibu saya telah bebas dari api neraka.” Dari pengalaman itu, saya memperoleh dua manfaat: Pertama, saya menjadi yakin tentang keutamaan membaca Laa ilaaha illallah sebanyak 70.000 kali, karena sudah terbukti kebenarannya. Kedua, saya menjadi yakin bahwa pemuda tersebut benar-benar seorang ahli kasyaf.”

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Cobalah perhatikan kisah ini. Jika seorang muslim membaca dan meyakini cerita khurafat ini, maka dia akan terjatuh ke dalam berbagai penyimpangan, di antaranya:

 Menetapkan wirid tertentu dengan bilangan yang telah ditetapkan, lalu menyebutkan keutamaannya, yang semuanya tidak bersumber dari pembawa syariat: Rasulullah n. Dan ini jelas merupakan bid’ah yang jahat dan menyesatkan. (silahkan baca kembali Majalah Asy-Syari’ah Vol. I/No. 07/1425 H/2004, Bid’ahnya Dzikir Berjamaah)

 Apa yang disebut sebagai ahli kasyaf adalah dusta belaka. Karena tidak seorang pun yang dapat mengetahui nasib seseorang di akhirat, apakah dia pasti masuk ke dalam surga ataukah neraka, kecuali yang dikabarkan Allah k kepada hamba yang dikehendaki-Nya dari kalangan para rasul-Nya. Firman-Nya:

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلاَ يُظْهِرُ عَلىَ غَيْبِهِ أَحَدًا. إِلاَّ مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُوْلٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا

“(Dialah) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.” (Al-Jin: 26-27)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

Dan penukilan-penukilan yang seperti ini banyak sekali terdapat dalam kitab Fadha`il Al-A’mal, karya Muhammad Zakaria tersebut. Sehingga, hendaklah kaum muslimin berhati-hati dari kitab ini, dan mencari kitab-kitab yang jauh lebih selamat, yang bisa mengantarkan seseorang untuk mengamalkan Sunnah Rasulullah n, seperti kitab Shahih Al-Bukhari pada kitab Ar-Raqa‘iq, Al-Adab, dan yang semisalnya. Demikian pula Shahih Muslim pada kitab Ad-Dzikr dan Al-Bir Wash-Shilah Wal-Adab, dan kitab-kitab sunnah yang lainnya. Atau seperti Riyadhus Shalihin, karya Al-Imam An-Nawawi, Al-Kalim Ath-Thayyib, karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah14, dan masih banyak lagi kitab-kitab sunnah yang jauh lebih baik dan selamat dari berbagai penyimpangan.
Wallahu a’lam.

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

1 Al-Qaulul Baligh, hal. 11-12
2 Hal. 497, versi Bahasa Indonesia, terbitan Ash-Shaff, Yogyakarta, Sya’ban tahun 1421 H.
3 Dalam cetakan tersebut terdapat kekurangan dalam penukilan lafadz Arabnya, maka disempurnakan oleh penulis dari referensi lainnya.
4 Hadits no. 32, hal. 503
5 Al-Imam Al-Bukhari tidak hanya melemahkannya, bahkan menghukuminya: munkarul hadits. Dan bila Al-Imam Al-Bukhari menghukumi seorang rawi dengan hukum ini, maka maksudnya adalah tidak dihalalkan mengambil riwayat dari perawi tersebut, sebagaimana yang telah diriwayatkan Ibnul Qaththan bahwa Al-Imam Al-Bukhari berkata: “Semua yang aku tetapkan sebagai munkarul hadits maka tidak halal mengambil riwayat darinya.” (Mizanul I’tidal, 1/119, tarjamah Aban bin Jabalah Al-Kufi)

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

6 Fadhilah Dzikr, hal 504.
7 Hal. 507, hadits ke-35
8 Al-Makhraj minal Fitnah, hal. 96
9 Al-Qaulul Baligh Fit Tahdzir min Jama’ah At-Tabligh, Hamud At-Tuwaijiri, hal. 11
10 Demikian tertulis, maksudnya radhiallahu anhu.
11 Terjadi silang pendapat tentang Zaenab yang dimaksud dalam hadits ini. Ada yang mengatakan Zaenab bintu Jahsy, salah seorang Ummul Mukminin. Ada pula yang mengatakan Hamnah bintu Jahsy, yang memiliki nama lain Zaenab. Karena semua anak perempuan Jahsy dipanggil dengan nama Zainab. (Dalil Al-Falihin, 1/287)
12 Nishab artinya bahagian.
13 Ahli kasyaf adalah seseorang yang mampu melihat segala hal ghaib, karena hijab telah diangkat darinya. Begitulah anggapan mereka, namun hakekatnya semua itu adalah bohong belaka.
14 Yang keduanya telah ditakhrij dan ditahqiq hadits-haditsnya oleh Al-’Allamah Muhammad Nashiruddin Al-Albani v

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi kangen pacar – kumpulan puisi-puisi kangen kekasih – koleksi puisi penuh kangen romantis  – puisi kangen cinta (not here)
======================================

puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis – puisi rindu cinta (not here)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Buku-Buku Sesat Perusak Agama Umat
Penulis: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Lc
headline, Manhaji, 24 – Februari – 2006, 02:48:47

Buku (agama) adalah pengikat ilmu. Adagium demikian memang tidak ada yang mengingkarinya. Namun persoalannya, tak semua yang ada di buku adalah ilmu dan tak semua buku layak baca. Karena, di tengah kita, banyak bertebaran buku-buku ‘agama’ yang justru menyesatkan.

Awas Buku-buku Sesat!

Bertebarannya beragam buku sesat di tengah umat merupakan bahaya laten yang mesti diwaspadai. Terlebih jika buku-buku itu dikemas dan diberi judul menarik serta berkesan ilmiah. Maka tanpa terasa, pem-baca pun akan terbawa, terpola oleh isi buku, dan ujung-ujungnya terjerumus ke dalam kesesatan.

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Pasalnya, buku-buku sesat merupakan salah satu media paling efektif yang digunakan musuh-musuh Islam untuk merusak agama umat dan menyesatkan mereka dari jalan kebenaran.
Asy-Syaikh Muhammad bin Nashir Al-’Uraini v berkata: “Sesungguhnya di antara media terkuat yang mereka gunakan untuk menyebarkan pemikiran menyimpang dan menyesatkan hamba-hamba Allah adalah buku-buku yang dihiasi dengan judul-judul menarik untuk mengesankan kepada para pembaca bahwa ia baik, padahal isinya racun yang mematikan.” (At-Tahdzir Minat Tasarru’ Fittakfir, hal. 51)
Mungkin anda terheran-heran, seraya bergumam: “Apalah arti sebuah buku, benda yang tak mampu berbicara apalagi berceramah. Mungkinkah ia menjadi salah satu media paling efektif untuk merusak agama umat?”

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Sebagai jawabannya, simaklah keterangan berikut:

1. Al-Imam Ibnul Qayyim v (ketika menjelaskan kronologi terjadinya kesesatan di muka bumi, pen.) berkata: “ … Hingga sampailah pada awal abad ke-3 Hijriah, ketika kaum muslimin dipimpin khalifah Abdullah Al-Ma`mun (salah seorang khalifah Bani ‘Abbasiyyah,-pen.). Dia adalah seorang yang mencintai ilmu dan majelisnya selalu diramaikan para pakar dari berbagai disiplin ilmu, hingga akhirnya (terpengaruh dengan sebagian mereka,-pen.) dan terkondisikan untuk gandrung dengan hal-hal yang berbau akal (mengedepankan logika). Dia pun akhirnya memerintahkan penerjemahan buku-buku sesat Yunani Kuno. Bahkan demi programnya ini, ia datangkan para penerjemah dari berbagai negeri hingga terciptalah terjemahan dalam bahasa Arab.

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Akibatnya kaum muslimin disibukkan dengan (membaca) buku-buku sesat tersebut. Sedangkan Al-Ma`mun sendiri, yang memprakarsai program tersebut, semakin larut dan terbawa buku-buku sesat itu hingga majelisnya pun didominasi gerombolan Jahmiyyah (yang banyak mengandalkan akal dalam memahami agama, -pen.) yang justru pada masa khalifah Al-Amin, kakak Al-Ma`mun, merupakan buronan. Ada yang tertangkap kemudian dipenjara, dan ada pula yang dibunuh.

Orang-orang inilah yang meracuni dan membisikkan bid’ah Jahmiyyah ke telinga dan hati Al-Ma`mun, hingga merasuklah bid’ah itu pada dirinya dan dianggap sebagai kebaikan. Bahkan dia ajak manusia kepada bid’ah tersebut dan menghukum siapa saja yang tidak menyambut ajakannya.” (Ash-Shawa’iq Al-Mursalah, 1/148)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

2. Al-Khatib Al-Baghdadi meriwayatkan dengan sanad sampai kepada Al-Fadhl bin Ziyad. Ia berkata: “Aku bertanya kepada Abu Abdillah (Al-Imam Ahmad) tentang Al-Karabisi dan pemikiran yang ia lontarkan. Muka beliau pun tampak masam seraya mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu berkata: “Orang ini telah menyuarakan pemikiran Jahmiyyah … Sesungguhnya kesesatan yang menimpa mereka itu disebabkan buku-buku sesat yang mereka susun. Mereka tinggalkan atsar Rasulullah n dan para shahabatnya, kemudian mendalami buku-buku sesat tersebut.” (Manhaj Ahlis Sunnah Wal Jama’ah fi Naqdir Rijal wal Kutub wat Thawa`if karya Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi ‘Umair Al-Madkhali hal.132)
Para pembaca, dari keterangan di atas dapatlah diambil pelajaran yang sangat berharga bahwa buku-buku sesat sangat berbahaya bagi umat, merusak agama mereka, dan dapat menjerumuskan mereka ke dalam kesesatan. Sampai-sampai Al-Ma`mun yang ketika itu menjabat khalifah dan sejak kecil hafal Al-Qur`an menjadi sesat akibat buku-buku sesat Yunani Kuno dan buku-buku sesat karya tokoh-tokoh Jahmiyyah di masanya.

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Sikap Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Terhadap Buku-buku Sesat

Setiap muslim berkewajiban untuk membentengi dirinya dari kesesatan dan segala bentuk medianya. Allah k berfirman:

قُلْ يَاأَهْلَ الْكِتَابِ لاَتَغْلُوا فِيْ دِيْنِكُمْ غَيْرَالْحَقِّ وَلاَتَتَّبِعُوا أَهْوَآءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا مِنْ قَبْلُ وَأَضَلُّوا كَثِيْراً وَضَلُّواعَنْ سَوَاءِالسَّبِيْلِ

“Katakanlah: ‘Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agama kalian. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat sebelumnya (sebelum kedatangan Nabi Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka telah tersesat dari jalan yang lurus.” (Al-Ma`idah: 77)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Demikian pula Rasulullah n, sebagaimana dikatakan shahabat Hudzaifah bin Al-Yaman c: “Orang-orang (para shahabat) selalu bertanya kepada Rasulullah n tentang kebaikan. Sedangkan aku selalu bertanya kepada beliau tentang kejelekan, karena aku khawatir kejelekan itu akan menimpaku. Maka aku pun berkata: ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami dahulu tenggelam dalam kehidupan jahiliyyah dan kejelekan, kemudian Allah menganugerahkan kepada kami kebaikan (Al-Islam) ini. Apakah setelah adanya kebaikan ini akan ada kejelekan?’ Beliau bersabda: ‘Ya.’ Aku pun berkata: ‘Dan apakah setelah kejelekan itu akan ada kebaikan lagi?’ Beliau bersabda: ‘Ya, namun padanya terdapat kesuraman (pergeseran dalam agama).’ Aku berkata: ‘Apa bentuk kesuraman itu?’ Beliau bersabda: ‘Adanya suatu kaum yang berprinsip dengan selain Sunnahku dan mengambil petunjuk dengan selain petunjukku. Engkau mengetahui apa yang datang dari mereka dan bisa mengingkari.’ Aku pun berkata: ‘Apakah setelah adanya kebaikan itu akan ada kejelekan lagi?’ Beliau bersabda: ‘Ya, munculnya sekelompok da’i yang berada di pintu-pintu Jahannam. Barangsiapa menyambut ajakan mereka, niscaya mereka akan melemparkannya ke dalam Jahannam itu.’ Aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, apa nasehatmu jika aku mendapati kondisi seperti itu?’ Beliau bersabda: ‘Berpegangteguhlah dengan jamaah kaum muslimin dan imam (pemim-pin) mereka.’ Aku berkata: ‘Bagaimana jika mereka (kaum muslimin) tidak mempunyai jamaah dan imam?’ Beliau bersabda: ‘Hendaknya engkau tinggalkan semua kelompok-kelompok (yang menyeru kepada kesesatan) itu, walaupun engkau terpaksa harus menggigit akar pohon, sampai kematian mendatangimu dan engkau dalam keadaan seperti itu.’ (HR. Al-Bukhari, no. 7084 dan Muslim no. 1847, dengan lafadz Muslim)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Adapun para ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah, mereka adalah orang-orang yang seperti Rasulullah n gambarkan dalam sabdanya:

يَحْمِلُ هَذَا الْعِلْمَ مِنْ كُلِّ خَلَفٍ عُدُوْلُهُ يَنْفُوْنَ عَنْهُ تَحْرِيْفَ الْغَالِيْنَ وَانْتِحَالَ الْمُبْطِلِيْنَ وَتَأْوِيْلَ الْجَاهِلِيْنَ

“Ilmu agama ini akan terus dibawa oleh orang-orang adil (terpercaya) dari tiap-tiap generasi yang selalu berjuang membersihkan agama ini dari pemutarbalikan pemahaman agama yang dilakukan orang-orang yang menyimpang, kedustaan orang-orang sesat yang mengatasnamakan agama, dan dari pentakwilan agama yang salah yang dilakukan orang-orang jahil.” (HR. Al-Khathib Al Baghdadi dalam Syaraf Ash-habil Hadits hal. 11. Asy-Syaikh Al-Albani menukilkan penshahihan dari Al-Imam Ahmad dan Al-’Ala`i dalam Misykatul Mashabih)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Sehingga ketika mereka rasakan adanya bahaya terselubung dari buku-buku sesat tersebut, merekapun tampil untuk membentengi umat dari kesesatan-kesesatannya.

Hal itu bisa dilihat dari sikap dan pernyataan mereka berikut ini:

1. Al-Imam Ibnu Muflih v berkata: “Asy-Syaikh Muwaffaquddin Ibnu Qudamah v melarang (umat -pen) membaca buku-buku ahlul bid’ah. Beliau berkata: ‘Dahulu salafus shalih melarang duduk-duduk bersama ahlul bid’ah, membaca buku mereka, dan mendengarkan ucapan mereka’.” (Al-Adab Asy-Syar’iyyah, dinukil dari kitab Manhaj Ahlis Sunnah Wal Jama’ah fi Naqdir Rijal wal Kutub wat Thawa`if hal.132)

2. Al-Marrudzi v berkata: “Aku sampaikan kepada Al-Imam Ahmad, bahwa aku telah meminjam sebuah buku yang di dalamnya banyak sekali kejelekan, setujukah engkau bila aku merobek atau membakarnya? Beliau menjawab: ‘Ya.’ Maka akupun membakarnya.” (Ath-Thuruq Al-Hukmiyyah, karya Ibnul Qayyim hal. 282)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

3. Al-Imam Ibnul Qayyim v berkata: “Nabi n pernah melihat di tangan ‘Umar bin Al-Khaththab z, sebuah buku yang disadur dari Taurat. Ketika itu ‘Umar merasa takjub akan kesesuaiannya dengan Al-Qur`an. Maka memerahlah wajah Nabi n (karena marah) hingga akhirnya ‘Umar membawa buku tersebut lalu memasukkannya ke dalam tungku. Bagaimana seandainya Nabi n melihat buku-buku yang ditulis sepeninggal beliau yang menyelisihi kandungan Al-Qur`an dan As-Sunnah? Wallahul Musta’an.
Nabi n pun pernah memerintahkan siapa saja yang menulis sesuatu dari beliau selain Al-Qur`an agar menghapusnya, walaupun akhirnya beliau mengijinkan penulisan As-Sunnah dan tidak mengijinkan selain itu. Semua buku-buku yang menyelisihi Sunnah Nabi tidaklah diperbolehkan, bahkan selayaknya untuk dihapus atau dimusnahkan karena buku-buku sesat itu demikian berbahaya bagi umat.

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Para shahabat pun pernah membakar seluruh mushaf yang menyelisihi mushaf ‘Utsmani karena kekhawatiran mereka akan perselisihan umat. Bagaimanakah bila mereka melihat buku-buku sesat yang dapat menjerumuskan umat kepada perselisihan dan perpecahan…?!

Kemudian Ibnul Qayyim melanjutkan perkataannya: “Maksud kami, buku-buku yang mengandung kedustaan dan kebid’ah-an itu harus dimusnahkan. Dan memusnahkannya lebih utama dari memusnahkan alat-alat musik dan bejana-bejana khamr. Karena bahaya buku-buku itu jauh lebih besar daripada bahaya alat-alat musik dan bejana khamr. Dan tidak ada denda bagi yang memusnahkannya, sebagaimana pula tidak ada denda bagi siapa saja yang memecahkan bejana-bejana khamr dan merusak tempat-tempat penyimpanan khamr lainnya.” (Ath-Thuruq Al-Hukmiyyah hal. 282)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

4. Al-Hafizh Sa’id bin ‘Amr Al-Bardza’i berkata: “Aku telah menyaksikan Abu Zur’ah Ar-Razi ditanya tentang Al-Harits Al-Muhasibi dan buku-buku karya tulisnya. Maka beliau menjawab: ‘Hati-hatilah engkau dari buku-buku itu, karena ia merupakan buku-buku bid’ah dan sesat. Cukuplah bagimu hadits-hadits Rasulullah n karena engkau akan mendapati (di dalam hadits-hadits itu) apa yang memuaskanmu.’ Kemudian disampaikanlah kepada Abu Zur’ah bahwa di dalam buku-buku itu terdapat ibrah (pelajaran berharga). Maka beliaupun menjawab: ‘Barangsiapa yang tidak bisa mendapatkan ibrah dari Al-Qur`an maka dia tidak akan bisa mendapatkan ibrah dari buku-buku tersebut.’ Apakah telah sampai pada kalian bahwa Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri, Al-Imam Malik, dan Al-Imam Al-Auza’i pernah menulis buku-buku semacam ini? Betapa cepatnya umat manusia condong kepada kepada kebid’ahan!” (Mizanul I’tidal fii Naqdir Rijal karya Al-Imam Adz-Dzahabi, 1/431)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

5. Al-Imam Adz-Dzahabi v berkata: “Itu baru semacam Al-Harits?!” Lalu bagaimanakah jika Abu Zur’ah melihat buku-buku para mutaakhirin, seperti kitab Al-Quut karya Abu Thalib? Itu baru buku semacam Al-Quut?! Bagaimanakah jika beliau melihat kitab Bahjatul Asrar karya Ibnu Jahdham dan kitab Haqa`iq At-Tafsir karya As-Sulami?! Sungguh akan copot jantungnya. Bagaimanakah jika beliau melihat karya Abu Hamid At-Thusi (Al-Ghazali) yang tidak jauh dari itu dan sarat dengan hadits-hadits palsu di dalam kitab Ihya` ‘Ulumiddin? Bagaimanakah jika beliau melihat kitab Al-Ghunyah karya Abdul Qadir? Dan bagaimana pula jika beliau melihat Fushushul Hikam dan Al-Futuhat Al-Makkiyyah…?! (Mizanul I’tidal, 1/431)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

6. Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali berkata: “Semoga Allah merahmati Al-Imam Adz-Dzahabi v. Bagaimana seandainya beliau melihat kitab semacam At-Thabaqat karya Asy-Sya’rani, Jawahirul Ma’ani dan Bulughul Amani fii Faidhi Abil ‘Abbas At-Tijani karya ‘Ali bin Harazim Al-Fasi, Khazinatul Asrar karya Muhammad Haqqi An-Nazili, Nurul Abshar karya Asy-Syablanji, Syawahidul Haq fii Jawazi Al-Istighatsah bi Sayyidil Khalqi dan kitab Jami’ Karamatil Auliya` karya An-Nabhani?!
Bagaimanakah jika beliau melihat kitab Tablighi Nishab dan buku karangan tokoh-tokoh tarekat Shufi selainnya?!

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Bagaimanakah jika beliau melihat karya-karya Al-Ghazali masa kini yang menghujam Sunnah Nabi dan melecehkan para pembawanya dan para pemuda Salafi yang berpegang teguh dengannya, serta menikam mereka dengan tuduhan-tuduhan sangat keji dan julukan-julukan yang sangat jelek?!
Bagaimanakah beliau jika melihat karya-karya Al-Maududi dan segala bentuk penyimpangannya baik dalam hal aqidah, akal, dan suluk?! Bagaimanakah jika beliau melihat karya-karya Al-Qardhawi yang membela ahlul bid’ah dan memperjuangkan kebid’ahan, bahkan mempromosikan prinsip-prinsip kebid’ahan tersebut? Yusuf Qardhawi seorang yang sejalan dengan Al-Ghazali masa kini, bahkan lebih berbahaya!

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Bagaimanakah jika beliau melihat sekelompok da’i di zaman kita ini yang mereka justru mendalami buku-buku sesat, bahkan memperjuangkan dan membela kelompok-kelompok sesat dan tokoh-tokohnya dari kalangan ahlul bid’ah?! Bagaimanakah jika beliau melihat karya-karya Sa’id Hawwa dalam hal kesufian dan politik yang jauh menyimpang?!

Bagaimanakah jika beliau melihat karya-karya Al-Kautsari dan murid-muridnya Abu Ghuddah cs dari kalangan gembong (bid’ah, -pen.) yang sangat fanatik kepada sufi dan madzhab?! Bagaimanakah jika beliau melihat karya-karya Al-Buuthi dan sejenisnya dari musuh-musuh As-Sunnah, musuh-musuh madrasah tauhid, dan madrasah Ibnu Taimiyyah?! Bagaimanakah jika beliau melihat umat ini bahkan pemudanya yang condong kepada tauhid, tidak mengerti manhaj salaf, bahkan tidak mengerti Al-Qur`an dan As-Sunnah dan menyambut baik buku-buku yang menyesatkan tersebut?!

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Duhai kiranya…! Adakah orang-orang yang tampil untuk membantah buku-buku sesat tersebut dengan suatu misi pemben-tengan agama dan aqidah para pemuda dari kesesatan buku-buku itu?!
Duhai kiranya…! Adakah orang-orang yang menjaga agama ini dari bidikan panah tokoh-tokoh sesat itu dan tuduhan-tuduhan keji mereka yang sangat keterlaluan?! (Manhaj Ahlis Sunnah Wal Jama’ah fi Naqdir Rijal wal Kutub wat Thawaif hal.132)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

7. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah v berkata: “Ketika menjelaskan hadits yang diriwayatkan Abdul Malik bin Harun: ‘Akan tetapi hadits ini juga diriwayatkan para ulama yang menulis tentang amalan-amalan pagi dan petang seperti Ibnu Sunni dan Abu Nu’aim. Di dalam buku-buku semacam ini banyak sekali hadits-hadits palsu yang tidak boleh dijadikan sandaran dalam syariat, sesuai kesepakatan ulama. Hadits ini juga diriwayatkan Abusy Syaikh Al-Ashbahani di dalam kitabnya Fadha`il A’mal, dan di dalam kitab ini juga terdapat hadits-hadits dusta dan palsu yang cukup banyak’.” (Al-Qa’idah Al-Jalilah fit Tawassul Wal Wasilah hal.164-165)
Dan masih banyak lagi buku-buku yang diperingatkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah v di dalam tulisan dan fatwa-fatwa beliau. Hal itu semata-mata untuk membentengi umat dari berbagai macam kesesatan.

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

8. Para imam Islam pun sepanjang masa juga senantiasa berpegang teguh dengan prinsip ini. Bahkan tak segan-segan menulis buku bantahan atas buku-buku sesat itu. Lihatlah apa yang ditulis Al-Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitabnya Ar-Raddu ‘Alal Jahmiyyati Waz Zanadiqah. Lihatlah bantahan Al-Imam Ad-Darimi terhadap Bisyr Al-Marisi, dan juga bantahan Ibnu Abdil Hadi, salah seorang murid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, terhadap As-Subki.

Adapun bantahan-bantahan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah terhadap Ahlul Ahwa` tidak terhitung banyaknya. Beliau benar-benar seperti pedang terhunus bagi mereka. Lihatlah kitabnya Ar-Raddu ‘alal Akhna’i dan Ar-Raddu ‘alal Bakri, bantahannya terhadap Imamul Haramain dalam kitab Dar`u Ta’arudhil ‘Aqli wan Naqli, bantahan terhadap Ar-Razi dalam kitab Talbisul Jahmiyyah, dan bantahannya terhadap Al-Ghazali dan Ibnul Muthahhar dalam kitab Minhajus Sunnah.

Demikianlah secara berkesinambungan hingga zaman kita ini, para ulama As-Sunnah selalu mengangkat tinggi bendera As-Sunnah dan membelanya, memerangi bid’ah, memperingatkan (umat) dari ahlul bid’ah dan buku-buku mereka. Dan segala puji hanya milik Allah yang telah menjadikan di zaman kita ini orang-orang yang menjaga kemurnian agama dan membela aqidah salafiyah sehingga tidak tercemari oleh berbagai macam kotoran.

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Perhatikanlah kitab-kitab Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz v, penuh dengan bantahan-bantahan terhadap ahlul ahwa`. Perhatikanlah bantahan beliau terhadap Al-Kautsari dan muridnya Abdul Fattah Abu Ghuddah serta Ash-Shabuni dalam hal sifat-sifat Allah! Niscaya anda akan mendapatinya dengan jelas di dalam kitab Majmu’ Fatawa Wa Maqalat Mutanawwi’ah. Al-Mu’allimi juga membantah Al-Kautsari dalam kitab At-Tankil.

Perhatikan pula bantahan-bantahan Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani v terhadap ahlul bid’ah, seperti bantahannya terhadap Abu Ghuddah di dalam Muqaddimah kitab Al-’Aqidah Ath-Thahawiyyah dan dalam kitab beliau Kasyfun Niqab, dan juga bantahan beliau terhadap Muhammad Al-Buthi. Kaset-kaset beliau pun penuh dengan diskusi tentang ahlul bid’ah serta membongkar tipu daya dan kerancuan-kerancuan mereka.

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Demikian pula bantahan-bantahan Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan terhadap ahlul ahwa`, seperti bantahan beliau terhadap Al-Buthi dalam kitab As-Salafiyyah dan bantahan beliau terhadap Ash-Shabuni.

Bantahan-bantahan Asy-Syaikh Al ‘Allamah Hamud At-Tuwaijiri v terhadap ahlul bid’ah pun sangat banyak. Di antaranya kitab Ar-Raddul Qawi ‘Alal Mujrimil Atsim, Al-Qaulul Baligh Fit Tahdzir Min Jama’atit Tabligh, dan kitab Al-Ihtijaj Bil Atsar ‘Ala Man Ankaral Mahdi Al-Muntazhar.
Dan lihatlah apa yang telah ditulis Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali dalam menyingkap aqidah Sayyid Quthub dan bantahan terhadap orang-orang yang berlebihan terhadapnya dalam empat kitab yang sangat berharga: Adhwa` Islamiyah ‘Ala ‘Aqidati Sayyid Quthub Wa Fikrihi, Matha’in Sayyid Quthub Fi Ash-habi Rasulillah v, Al-‘Awashim Mimma Fi Kutubi Sayyid Quthub Minal Qawashim, dan Al-Hadddul Fashil Bainal Haqqi Wal Bathil.

Dan masih banyak lagi para ulama selain mereka yang membongkar buku-buku sesat, siang dan malam, baik secara sembunyi dan terang-terangan, dengan mengharap pahala dari Allah k. (Untuk lebih rincinya lihat Majalah Asy Syariah, edisi Al-Jarh wat Ta’dil)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Prinsip Al-Muwazanah, Sebuah Metode Sesat yang Mengatasnamakan Ahlus Sunnah

Belakangan juga marak al-muwazanah, sebuah metode dalam mengkritisi buku-buku dan yang lainnya, di mana mengharuskan penyebutan kebaikan di samping penyebutan kesalahan/ kesesatannya. Metode ini diusung para tokoh Sururiyyah semacam Salman Al-’Audah dalam bukunya Akhlaqud Da’iyah dan Ahmad bin Abdurrahman Ash-Shuwayyan dalam bukunya Manhaj Ahlis Sunnah Wal Jama’ah fi Taqwiimir Rijali Wal Mu`allafat, serta para pengekornya. Tak ayal, dengan metode bid’ah ini terlindungilah para penyeru kesesatan dan buku-buku sesat mereka. Umat pun bingung, karena tidak adanya ketegasan dalam menyikapi para penyeru kesesatan dan buku-buku sesat mereka itu.

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Berikut ini fatwa para ulama tentang prinsip sesat al-muwazanah:

1. Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz ditanya berkaitan dengan manhaj Ahlus Sunnah di dalam mengkritik ahlul bid’ah dan buku-buku mereka. Apakah harus menyebutkan kebaikan dan kejelekan-kejelekan mereka sekaligus, ataukah hanya menyebutkan kejelekannya saja?
Beliau menjawab: “Yang dikenal dari perkataan ulama adalah mengkritik kejelekan (kesesatan) dalam rangka peringatan (tahdzir). Dan menjelaskan kesalahan-kesalahan yang ada pada mereka (ahlul bid’ah dan buku-buku mereka, -pen.) dalam rangka memperingatkan (umat, -pen.) dari kesalahan-kesalahan tersebut. Adapun hal-hal yang baik semuanya tahu dan bisa diterima. Namun tujuannya adalah memperingatkan (umat, -pen.) dari kesesatan-kesesatan mereka. Jahmiyyah… Mu’tazi-lah… Syi’ah Rafidhah… dan sejenisnya.

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Adapun jika mendesak untuk disebutkan sisi kebenaran yang ada pada mereka, maka boleh disebutkan. Dan juga bila ada yang bertanya: ‘Apa sisi kebenaran yang ada pada mereka? Sisi mana saja yang sama dengan Ahlus Sunnah?’ Sementara yang ditanya mengetahui hal tersebut, maka boleh untuk menyebutkannya. Namun tujuan utama dan terpenting dari ini semua adalah menjelaskan kebatilan yang ada pada mereka agar si penanya berhati-hati dari kebatilan tersebut dan tidak condong kepada mereka.” (Manhaj Ahlis Sunnah Wal Jama’ah fi Naqdir Rijal wal Kutub wat Thawa`if, hal.8)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

2. Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz juga ditanya: “Ada orang-orang yang mewajibkan al-muwazanah. (Katanya) bila engkau mengkritik dan memperingatkan umat dari seorang ahlul bid’ah karena kebid’ahannya, maka kamu harus menyebutkan kebaikan-kebaikannya pula, agar tidak mendzalimi-nya!”
Beliau menjawab: “Tidak, tidak harus demikian, tidak harus demikian! Karena, jika engkau membaca buku-buku Ahlus Sunnah, niscaya engkau akan mendapati bahwa tujuan mereka itu adalah dalam rangka peringatan (tahdzir). Bacalah buku-buku Al-Imam Al-Bukhari Khalqu Af’alil ‘Ibad, Kitabul Adab dari Shahih Al-Bukhari, As-Sunnah karya Abdullah bin Al-Imam Ahmad, Kitab At-Tauhid karya Ibnu Khuzaimah, bantahan ‘Utsman bin Sa’id Ad-Darimi terhadap ahlil bid’ah… dan lain sebagainya. Mereka sebutkan (kebatilan-kebatilan ahlul bid’ah) dalam rangka memperingatkan umat darinya. Tujuannya tidaklah untuk menyebutkan kebaikan-kebaikan mereka, namun tujuannya adalah sebagai peringatan dari kebatilan mereka. Adapun kebaikan-kebaikan mereka tidaklah bermanfaat bagi orang yang telah kafir. Jika bid’ahnya dari jenis bid’ah yang mengkafirkan maka sirnalah kebaikannya. Dan jika bid’ahnya tidak menyebabkan kekafiran, maka dia berada pada kondisi yang membahayakan.
Jadi tujuan dari itu semua adalah menerangkan kesesatan dan kesalahan yang umat wajib diperingatkan darinya.” (Man-haj Ahlis Sunnah Wal Jama’ah fi Naqdir Rijal wal Kutub wat Thawaif hal. 9)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

3. Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz Al-Muhammad As-Salman berkata: “Ketahuilah, semoga Allah k memberikan taufik kepada kita dan seluruh kaum muslimin, bahwa belum pernah ada sejarahnya satu orang pun dari kalangan Salafus Shalih baik dari kalangan shahabat ataupun tabi’in yang mengagungkan seorang ahlul bid’ah, mencintai mereka, dan mengajak orang untuk mencintai mereka. Karena ahlul bid’ah adalah orang-orang yang berpenyakit hati dan siapa saja yang bergaul atau berhubungan dengan mereka, dikhawatirkan terjangkiti penyakit yang membahayakan itu. Karena seorang yang berpenyakit dapat menularkan penyakitnya pada orang sehat dan tidak sebaliknya. Maka hati-hatilah dan hati-hatilah dari seluruh ahlul bid’ah…” (Manhaj Ahlis Sunnah Wal Jama’ah fi Naqdir Rijal wal Kutub wat Thawa`if hal. 9-10)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

4. Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan ketika ditanya tentang prinsip al-muwazanah, maka beliau menjawab: “Jika engkau sebutkan kebaikan-kebaikan mereka, berarti engkau telah mengajak orang untuk mengikuti mereka. Jangan, jangan kamu sebutkan (kebaikan-kebaikan mereka)! Sebutkanlah kesalahan/ kesesatan yang ada pada mereka saja. Karena sesungguhnya engkau tidaklah berkewajiban untuk mempelajari keadaan mereka dan meluruskannya… Tugasmu adalah menerangkan kesesatan yang ada pada mereka agar mereka bertaubat darinya dan agar orang-orang berhati-hati (dari kesesatan tersebut).
Adapun bila engkau sebutkan kebaikan-kebaikan mereka, niscaya mereka akan berterima kasih padamu seraya mengatakan: Semoga Allah membalasimu dengan kebaikan, dan inilah yang kami inginkan…” (Manhaj Ahlis Sunnah Wal Jama’ah fi Naqdir Rijal wal Kutub wat Thawa`if hal.10)
5. Sementara Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali, maka beliau benar-benar telah membantah prinsip sesat al-muwazanah ini hingga akar-akarnya dalam kitab beliau Manhaj Ahlis Sunnah Wal Jama’ah fi Naqdir Rijal wal Kutub wat Thawa`if.

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Penutup
Dari bahasan di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwasanya:
1. Buku-buku sesat dengan beragam jenisnya harus selalu diwaspadai, karena merupakan bahaya laten yang dapat merusak agama umat dan memalingkan mereka dari kebenaran.
2. Kewajiban untuk membentengi diri dari segala jenis kesesatan, termasuk kesesatan yang terkandung dalam buku-buku sesat yang beredar di tengah umat.
3. Di antara bentuk pembentengan diri dari buku-buku sesat adalah dengan tidak membacanya, tidak membelinya, tidak meminjamnya ataupun dengan cara memusnahkannya.
4. Para ulama adalah pewaris para nabi. Di antara tugas mereka adalah membentengi umat dari buku-buku sesat, baik dengan cara memperingatkannya ataupun menulis secara khusus bantahan terhadap buku-buku sesat tersebut.
5. Prinsip al-muwazanah di dalam menyikapi tokoh, buku, ataupun kelompok merupakan prinsip bid’ah. Dengan prinsip ini, ahlul bid’ah dan kesesatan mereka menjadi terlindungi. Akibatnya umat menjadi bingung dalam mensikapi para penyeru kebatilan dan karya tulis mereka.
Wallahu a’lam bish-shawab.

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Mengurai Kesesatan Ihya` ‘Ulumiddin
Penulis: Al-Ustadz Abu ‘Utsman ‘Ali, Lc.
Syariah, Kajian Utama, 24 – Februari – 2006, 02:50:18

Tak banyak yang tahu, Ihya` ‘Ulumiddin, kitab yang banyak dipuja orang ini, merupakan salah satu gudangnya kemungkaran. Kajian berikut memang tidak memaparkannya secara keseluruhan. Namun cukuplah menjadi peringatan bagi kita semua agar tidak lagi menggeluti buku ini terlebih mengagungkannya.

Ahlus Sunnah Wal Jamaah merupa-kan suatu umat yang senantiasa berupaya untuk komitmen di atas kemurnian agama, serta bersikap tegas terhadap segala bentuk penyimpangan atau upaya segolongan orang yang akan mengaburkan As-Sunnah.
Rasulullah n bersabda:

وَإِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي اْلأَئِمَّةَ الْمُضِلِّيْنَ

“Yang paling aku takutkan menimpa umatku ialah imam-imam yang menyesat-kan.” (HR. Abu Dawud, 4/4252 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, jilid 4 no. 1586)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Abdurrahman bin Abu Hatim Ar-Razi berkata: “Aku mendengar bapakku dan Abu Zur’ah, keduanya memerintahkan untuk memboikot ahlul bid’ah. Keduanya sangat keras terhadap mereka, dan mengingkari pemahaman kitab (Al-Qur`an, red.) dengan akal semata tanpa bersandar dengan atsar (hadits, red.), melarang duduk bersama ahlul kalam (kaum filsafat), dan melihat kitab-kitab ahlul kalam.” (Syarh Ushul I’tiqad Ahlis Sunnah wal Jama’ah, hal. 322)

Ibnu Mas’ud z berkata: “Kalian akan mendapati segolongan kaum yang menyangka bahwa mereka menyeru kepada Kitabullah, namun hakekatnya mereka telah melemparkannya ke belakang punggung-punggung mereka.” (Al-Ibanah, 1/322)

Mengingat hal ini, akan kami paparkan secara ringkas tentang kitab Ihya` ‘Ulumiddin yang selalu dibanggakan segolongan orang. Bahkan dianggap sebagai literatur yang sarat akan bimbingan aqidah dan akhlak!

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Berikut beberapa kesalahan yang terdapat dalam kitab Ihya` ‘Ulumiddin dan bantahannya secara global.

1. Dalam pembahasan sifat-sifat Allah k, Al-Ghazali terkadang melakukan penakwilan ayat-ayat yang berkenaan dengan sifat-sifat Allah k.
Ahlus Sunnah Wal Jamaah selalu meyakini bahwa sifat-sifat Allah k tidak boleh disamakan dengan sifat makhluk, tidak boleh ditanyakan tentang bagaimana keadaannya, tidak boleh menakwilkan dengan sesuatu yang keluar dari makna zhahir sebagaimana yang telah diyakini salafus shalih, dan tidak boleh pula mengingkarinya. (lihat Fathur Rabbil Bariyyah bi Talkhisil Hamawiyyah, hal. 27-28)

Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahab Al-Wushabi hafizhahullah berkata: “Tauhid asma wash shifat adalah mengesakan Allah k pada apa yang telah Dia namakan diri-Nya sendiri dengannya atau dengan apa yang telah dinamakan Rasulullah n, dan mengesakan Allah kpada apa yang Dia sifatkan terhadap diri-Nya atau yang telah Rasulullah n sifatkan untuk-Nya, tanpa mempertanyakan bagaimananya (kaifiyah), atau menyerupakannya dengan makhluk, memalingkan maknanya, dan mengingkarinya. (Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid, hal. 81)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Sebagai contoh, Al-Ghazali telah menakwilkan makna istiwa` (artinya naik di atas ‘Arsy) dengan istaula (menguasai). (lihat Ihya` ‘Ulumiddin, jilid 1 sub pemba-hasan Aqidah)
Hal ini telah menyelisihi Al-Qur`an, As-Sunnah, dan ijma’ para salafush shalih.
Allah k berfirman:

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ اْلأَعْلَى

“Sucikan Rabbmu yang Maha Tinggi.” (Al-A’la: 1)

إِنَّ اللهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا

“Sesungguhnya Allah itu Maha Tinggi dan Maha Besar.” (An-Nisa`: 34)

الرَّحْمنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى

“Ar-Rahman ber-istiwa` di atas ‘Arsy-Nya.” (Thaha: 5)
Rasulullah n bersabda:

لَمَّا قَضَى اللهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِيْ كِتَابِهِ فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ

“Ketika Allah menentukan ketentuan makhluk, maka Dia tulis dalam Kitab-Nya yang ada di sisi-Nya, di atas ‘Arsy…” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Al-Imam Al-Qurthubi v berkata: “Tidak ada satupun salafush shalih yang mengingkari bahwa Allah k benar-benar ber-istiwa` di atas Arsy-Nya. Yang tidak mereka ketahui adalah bagaimana cara ber-istiwa`. Dan sungguh hal itu tidaklah diketahui hakekatnya.” (Muhammad bin ‘Utsman bin Abi Syaibah wa Kitabuhu Al-’Arsy, hal. 187)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

2. Al-Ghazali berkata tentang ilmu kalam: “Dia merupakan penjaga aqidah masyarakat awam dan yang melindungi dari berbagai kerancuan para ahli bid’ah. Dan perumpamaan ahli ilmu kalam adalah seperti penjaga jalan bagi para jamaah haji.” (Ihya` ‘Ulumiddin, 1/22)

Aqidah yang bersih akan selalu terbangun di atas pondasi yang benar berlandaskan Al-Qur`an dan As-Sunnah dengan pemahaman salaful ummah. Adapun ilmu kalam adalah belenggu yang menjadikan orang terlena dengan akal, sehingga akan menjauh dari hakekat kemurnian aqidah.
Allah k berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوُلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, bagi mereka yang mengharap Allah dan hari kiamat, dan dia banyak mengingat Allah.” (Al-Ahzab: 21)

Asy-Syaikh As-Sa’di v: “Contoh yang baik adalah Rasulullah n. Orang yang mengambil suri teladan darinya berarti telah menempuh suatu jalan yang akan menyampaikan kepada kemuliaan Allah k. Inilah jalan yang lurus.”

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Al-Imam Al-Barbahari v: “Ketahuilah –semoga Allah k merahmatimu–, sungguh tidaklah muncul kezindiqan, kekufuran, keraguan, bid’ah, kesesatan, dan kebingungan dalam agama kecuali akibat ilmu kalam, ahli ilmu kalam, debat, berbantahan, dan perselisihan.” (Syarhus Sunnah, hal. 93)
Ibnu Rajab v berkata: “Mengikuti ocehan ahli ilmu kalam dan filsafat merupakan kerusakan yang nyata. Tak sedikit orang yang mencoba menyelami perkara itu akhirnya berlumuran dengan berbagai kotorannya, sebagaimana ucapan Al-Imam Ahmad: ‘Tidaklah orang yang melihat ilmu kalam kecuali akan terpengaruh dengan Jahmiyyah’. Beliau dan para ulama salaf lainnya selalu memperingatkan dari ahli ilmu kalam walaupun (ahli ilmu kalam itu) berniat membela As-Sunnah.” (Fadhlu ‘Ilmis Salaf ‘alal Khalaf, hal. 43)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Abdurrahman Muhammad Sa’id Dimasyqiyah berkata: “Ilmu kalam –yang telah disepakati Al-Imam Malik, Abu Hani-fah, Ahmad, dan Asy-Syafi’i sebagai suatu yang bid’ah– tidak akan mungkin menjadi penjaga aqidah dari berbagai bid’ah. Karena ilmu kalam itu sendiri adalah bid’ah.” (Abu Hamid Al-Ghazali ‘Aqida-uhu wa Tashawwufuhu hal. 9)
Sungguh malang nasib pengagum ilmu kalam. Na’udzubillahi min dzalika (Kita berlindung kepada Allah k dari hal itu).

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

3. Al-Ghazali membagi ilmu menjadi dua bagian:

a. Ilmu zhahir: ilmu muamalah.
b. Ilmu batin: ilmu kasyaf. (Ihya` ‘Ulumiddin, 1/19-21)
Keyakinan bahwa ilmu kasyaf merupa-kan puncak ilmu merupakan hal yang umum di kalangan para Shufi! Kasyaf menurut keyakinan Shufi adalah tersingkapnya hijab di hadapan para wali Shufi, sehingga dia bisa melihat dan mengetahui sesuatu yang ghaib tanpa melalui indera perasa. Namun ilmu kasyaf adalah ilmu yang terilhamkan dalam hati. (Ash-Shufiyah wa Ta‘atstsu-ruha bin Nashraniyyah wal Yahudiyyah, hal. 114)

Sungguh menakutkan keadaan mereka. Bukankah Allah k telah berfirman:

قُلْ لاَ يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ الْغَيْبَ إِلاَّ اللهُ

“Katakanlah: ‘Tidak ada siapapun yang ada di langit dan di bumi yang mengetahui suatu yang ghaib selain Allah.’” (An-Naml: 65)

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلاَ يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا. إِلاَّ مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُوْلٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا

“(Dialah) Yang Maha Mengetahui perkara ghaib dan tidak menampakkannya kepada siapapun, kecuali kepada utusan-Nya yang telah Dia ridhai. Sesungguhnya Dia memberikan penjagaan (dengan para malaikat) dari depan dan belakangnya.” (Al-Jin: 26-27)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Ibnu Katsir v berkata: “Sesungguhnya Dia mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dan sungguh tidak ada makhluk-Nya yang bisa mengetahui ilmu-Nya kecuali yang Allah k beritahukan kepadanya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 4/462)
Rasulullah n bersabda:

خَمْسٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ إِلاَّ اللهُ تَعَالَى

“Ada lima perkara yang tidak diketahui kecuali oleh Allah.”

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Kemudian beliau membaca ayat:

إِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي اْلأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوْتُ إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34) [HR. Ahmad, 5/353. Dihasankan Asy-Syaikh Muqbil v dalam Shahihul Jami’, 6/361]
Ibnu Hajar v berkata: “Ilmu ghaib merupakan sifat khusus bagi Allah k. Dan segala perkara ghaib yang Nabi n kabarkan merupakan sesuatu yang dikabarkan Allah k kepadanya. Dan tidaklah beliau mengetahui dari dirinya sendiri.” (Fathul Bari, 9/203)

Adanya keyakinan kasyaf merupakan upaya penghinaan kepada Allah k.

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

4. Penafsiran ayat secara ilmu batin dan keluar dari kaedah-kaedah salaf. Sebagai contoh Al-Ghazali menafsirkan firman Allah k:

وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ اْلأَصْنَامَ

“Dan jauhkan aku serta keturunanku dari penyembahan terhadap berhala.” (Ibrahim: 35)
Al-Ghazali menyatakan bahwa yang dimaksud berhala adalah dua batu, yaitu emas dan perak! (Ihya` ‘Ulumiddin, 3/235)

Cara seperti ini merupakan tipudaya setan, karena hanya akan menjadikan seseorang keluar dan menyeleweng dari pemahaman salafush shalih.

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Allah k berfirman:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ

“Katakanlah, jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali ‘Imran: 31)

وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُوْلَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيْلِ الْمُؤْمِنِيْنَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيْرًا

“Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, maka Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami jadikan ia di Jahannam. Dan Jahannam adalah sejelek-jelek tempat kembali.” (An-Nisa`: 115)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Ilmu batin menurut Shufiyyah adalah rahasia-rahasia ilmu yang ganjil, dan hanya diketahui oleh orang-orang Shufi yang berbicara dengan lisan yang abadi. (Majmu’ Fatawa, 13/231)
Keadaan ini menyerupai orang-orang bathiniyyah Qaramithah yang menafsirkan Al-Qur`an secara ilmu batin, seperti shalat berarti doa, puasa berarti menahan rahasia, haji bermakna safar dan berkunjung kepada guru serta para syaikh. (Majmu’ Fatawa, 13/236)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

5. Al-Ghazali terpengaruh dengan suluk orang-orang Cina dan kependetaan dalam Nasrani. (Ihya` ‘Ulumiddin, 3/334)

Ia berkata: “Upaya para wali dalam penyucian, pencerahan, kebersihan, dan keindahan jiwa sehingga suatu kebenaran menjadi gemerlap, nampak dan bersinar sebagaimana dilakukan orang-orang Cina. Dan demikianlah upaya kaum cendekiawan dan ulama untuk meraih dan menghiasi ilmu, sehingga terpatri indah dalam hati sebagaimana yang dilakukan orang-orang Romawi.” (Ihya` ‘Ulumiddin, 3/24)
Bahkan hubungan manis antara Shufiyyah dengan Nasrani dinyatakan Ibrahim bin Adham. Ia berkata: “Aku mempelajari ma’rifat dari seorang pendeta bernama Sam’an dan aku pernah masuk ke dalam tempat ibadahnya.” (Talbis Iblis, hal. 137)

Abdurrahman Al-Badawi berkata: “Sungguh, kalangan Shufiyyah dari kaum Muslimin menganggap tidak mengapa untuk mendengarkan pelajaran-pelajaran para pendeta dan perihal olah batin mereka karena terdapatnya faedah, walaupun hal itu datang dari Nasrani. (Ash-Shufiyyah wa Ta`atstsuruha bin Nashraniyyah wal Yahudiyyah, hal. 64)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Anggapan seperti ini sangatlah naif, dan hanya akan melumpuhkan serta menelanjangi seseorang dari al-wala` wal-bara`. Allah k berfirman:

وَلاَ تَكُوْنُوا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُوْنَ

“Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Al-Hasyr: 19)

ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيْعَةٍ مِنَ اْلأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِيْنَ لاَ يَعْلَمُوْنَ

“Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat dari urusan itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.” (Al-Jatsiyah: 18)
Rasulullah n bersabda:

لَتَتْبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ …

“Benar-benar kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yang sebelum kalian…” (HR. Al-Bukhari no. 3456 dan Muslim no. 2669)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk mereka.” (HR. Abu Dawud, 2/74. Dan dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Adabuz Zifaf hal. 116)
Bahkan Rasulullah n dengan jelas menyatakan:

لاَ رَهْبَانِيَّةَ فَي اْلإِسْلاَمِ

“Tidak ada kependetaan dalam Islam.” (Dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, 4/7)
Sungguh perilaku Shufiyyah merupakan virus pluralisme yang akan selalu bergulir seperti bola liar dengan kemerdekaan berfikir tanpa batas (freedom of thinking is every-thing).

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

6. Menurut Al-Ghazali, martabat kenabian bisa diraih seorang Shufi dari sisi turunnya ilham Ilahi di dalam hatinya. (Ihya`, 3/18-19)

Menurut para Shufi, ilham adalah pancaran ilmu kepada para syaikh dan wali dari Allah k, yang tercurahkan dalam hati, yang bisa didapatkan baik saat terjaga ataupun tidur, sehingga terbukalah rahasia ilmu yang ada di Lauhul Mahfuzh. Hal ini terkadang mereka namakan ilmu laduni, yang tidak akan berakhir seperti berhentinya wahyu kepada para nabi. (Ash-Shufiyah wa Ta`atstsuruha bin Nashraniyyah wal Yahudiyyah, hal. 114-115)

Bahkan Al-Ghazali berkata: “Sesung-guhnya hati, di hadapannya siap tergelar hakekat sesuatu yang haq dalam semua urusan. Bahkan tercurahkan segala bentuk yang rahasia dan tersingkap dengan mata hati, menjadikan apa yang tertulis di Lauhul Mahfuzh terpampang, sehingga bisa mengetahui apa yang akan terjadi.”

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Kemudian beliau menambahkan: “Berbagai urusan tersingkap bagi para nabi dan wali. Dan suatu cahaya tertuang dalam hati mereka yang didapatkan tanpa belajar, mengkaji, menulis, dan buku-buku, yang diraih dengan zuhud di dunia. (Ihya` ‘Ulumiddin, 3/18-19)

Beliau juga berkata: “Sesungguhnya ilmu-ilmu yang didapatkan para nabi dan wali itu melalui pintu batin atau melalui hati, dan melalui pintu yang terbuka dari alam malakut/ Lauhul Mahfuzh.” (Ihya` ‘Ulu-middin, 3/20)

Abdurrahman Muhammad Sa’id Dimasyqiyah berkata: “Perkataan Al-Gha-zali tentang kenabian merupakan kepanjangan tangan Ibnu Sina yang menganggap bahwa para nabi memiliki tiga kekuatan: kekuatan kesucian, kekuatan khayalan, kekuatan perasaan dan batin.” (Abu Hamid Al-Ghazali ‘Aqidatuhu wa Tashaw-wufuhu hal. 35)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Abdurrahman Muhammad Sa’id Dimasyqiyah menukilkan ucapan Al-Ghazali dalam kitab Al-Jawahirul Ghali: “Tidak ada perbedaan sedikitpun antara wahyu dan ilham, bahkan dalam kehadiran malaikat yang memberikan faedah ilmu. Sesungguhnya ilmu didapatkan dalam hati kita dengan perantara para malaikat.” (Abu Hamid Al-Ghazali ‘Aqidatuhu wa Tashawwufuhu hal. 38)

Ibnu Taimiyyah v berkata: “Sesung-guhnya yang terkandung dalam ucapan mereka adalah bahwa berita-berita dari Rasulullah n tidaklah berfaedah sedikitpun dalam sisi ilmiah. Bahkan hal yang seperti itu bisa diraih oleh setiap orang dengan musyahadah1, nur, dan kasyaf.” (Dar`u Ta’arudhil ‘Aql wan Naql, 5/347)

Al-Ghazali bahkan menghina para fuqaha dengan ucapannya: “Para fuqaha hanyalah sekedar ulama dunia dan tugas mereka tidak lebih dari itu.” (Ihya` ‘Ulumiddin, 1/18)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Ibnul Jauzi v berkata: “Kebenciannya kepada para fuqaha merupakan kezindiqan terbesar. Karena para fuqaha selalu menghadirkan fatwa-fatwa tentang kesesatan dan kefasikan mereka. Dan sungguh al-haq itu berat sebagaimana beratnya zakat.” (Talbis Iblis hal. 374)

Abdurrahman Muhammad Sa’id Dimasyqiyyah berkata: “Fiqih merupakan suatu upaya untuk membenahi sesuatu yang zhahir dan yang batin. Allah k berfirman:

وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِيْنَ لاَ يَفْقَهُوْنَ

“Akan tetapi orang-orang munafiq tidaklah memahami.” (Al-Munafiqun: 7)

Jikalau hati-hati mereka bersih dan tercermin dalam zhahir-zhahirnya, sungguh mereka adalah orang yang memahami. Ingatlah pemimpin para fuqaha, Ibnu ‘Abbas c yang didoakan oleh Nabi n: ‘Ya Allah, fahamkanlah dia dalam urusan agama’.” (Abu Hamid Al-Ghazali ‘Aqida-tuhu wa Tashawwufuhu hal. 45)
Perilaku Shufiyyah merupakan pintu kesombongan, kecongkakan dan sikap ekstrim dalam memposisikan diri mereka. Mereka telah melupakan Rasulullah n sebagai seorang nabi yang membawa kesempurnaan syariat dan akhlak yang mulia. Allah k berfirman:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيْتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِيْنًا

“Hari ini telah Aku sempurnakan agama kalian dan telah Aku sempurnakan kepada kalian nikmat-Ku dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagi kalian.” (Al-Ma`idah: 3)

لَقَدْ مَنَّ اللهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ إِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلاً مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ

“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan jiwa mereka dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah.” (Ali ‘Imran: 164)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

7. Tentang ajaran wihdatul wujud, Al-Ghazali berkata menyebutkan tingkatan orang-orang shiddiqin: “Mereka adalah segolongan kaum yang melihat Allah jk dalam keesaan-Nya. Dengan-Nya, mereka melihat segala sesuatu. Dan tidaklah mereka melihat dalam dua tempat selain dari-Nya, dan tidaklah mereka memperhatikan alam wujud selain Dia. Inilah memperhatikan de-ngan pandangan tauhid. Hal ini mengajarkan kepadamu bahwa yang bersyukur adalah yang disyukuri. Dan dia adalah yang mencintai dan yang dicintai2. Inilah pandangan seseorang yang mengetahui bahwa tidaklah ada di alam yang wujud ini melainkan Dia.” (Ihya` ‘Ulumiddin, 4/86)

Bahkan terdapat keterikatan yang kuat antara Al-Ghazali dan Al-Hallaj yang meyakini aqidah wihdatul wujud, bahkan sebagai puncak dari tauhid. (Ihya` ‘Ulumiddin, 4/247)

Ibnu Taimiyyah v berkata membantah keyakinan yang bejat ini: “Para salaf mengkafirkan Jahmiyah karena perkataan mereka bahwa Allah k berada di semua tempat. Di antara bentuk pengingkaran para salaf adalah: Bagaimana mungkin Allah k berada di perut, di tempat-tempat kotor, di tempat-tempat sunyi? Maha Tinggi Allah dari perkara tersebut! Lalu bagaimanakah dengan mereka yang menjadikan perut, tempat-tempat kotor, tempat-tempat sunyi, barang-barang najis, dan kotoran-kotoran sebagai bagian dari Dzat-Nya?” (Majmu’ Fatawa, 2/126)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Ahlus Sunnah meyakini bahwa Allah k ber-istiwa` di atas ‘Arsy dan Allah k tidak membutuhkan ‘Arsy. Dan Allah k tidaklah serupa dengan makhluk dalam segala sifat-Nya.
Allah k berfirman:

الرَّحْمنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى

“Ar-Rahman ber-istiwa` di atas ‘Arsy.” (Thaha: 5)

إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِيْ سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ

“Sesungguhnya Rabb kalian telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari kemudian ber-istiwa` di atas Arsy.” (Yunus: 3)

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

“Tidaklah Allah serupa dengan apapun dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Asy-Syura: 11)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

8. Ajaran khalwat atau menyendiri dan menyepi, dan kesalahan dalam memahami ‘uzlah. Al-Ghazali berkata: “Dalam ‘uzlah (menyingkir dan menjauhi umat), ada jalan keluar (kedamaian). Adapun dalam beramar ma’ruf dan nahi mungkar akan meninggalkan perselisihan dan membangkitkan kedengkian hati. Dan siapapun yang mencoba beramar ma’ruf niscaya kebanyakannya akan menyesal.” (Ihya` ‘Ulumiddin, 2/228)
Bahkan dengan khalwat akan tersingkap kehadiran Rabb dan nampak baginya Al-Haq. (Ihya` ‘Ulumiddin, 3/78)
Syarat-syarat khalwat menurut kaum Shufi:
 Meminta bantuan dengan ruh para syaikh, dengan perantara gurunya.
 Menyibukkan diri dengan dzikir sehingga nampak Allah k baginya.
 Bertempat di ruangan yang gelap dan jauh dari suara serta gerakan manusia.
 Tidak berbicara.
 Tidak memikirkan kandungan makna Al-Qur`an dan hadits, karena akan menyibukkan dari dzikir yang sebenarnya.

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

 Tidak boleh masuk dan keluar dari tempat khalwat kecuali dengan izin dari syaikhnya.
 Selalu mengikat hati dengan mengingat syaikh. (Ash-Shufiyah wa Ta‘atstsuruha bin Nashraniyyah wal Yahudiyyah, hal. 186)
Ini merupakan amalan-amalan yang akan menguburkan nilai-nilai agama yang suci, akibat salah memahami ‘uzlah dan upaya meniru gaya kependetaan.
Makna ‘uzlah bukanlah khalwat ala Shufiyyah yang rancu. Maknanya adalah menjauhi suatu fitnah agar tidak menimpanya, baik itu di dalam rumah ataupun di suatu tempat, yang apabila telah hilang fitnah tersebut maka dia kembali melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, berdakwah, dan berjihad di jalan-Nya. (lihat Ash-Shufiyyah wa Ta`atstsuruha bin Nashraniyyah wal Yahudiyyah, hal. 188)
Suatu fitnah harus dihadapi dengan ilmu dan bimbingan yang benar, bukan dengan sikap emosional atau mengekor pola-pola orang kafir. (baca kitab Al-Qaulul Hasan fi Ma’rifatil Fitan)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

9. Al-Ghazali lebih mengutamakan as-sama’ (mendengarkan nasyid dan dendang kerohanian) daripada membaca Al-Qur`an. Setelah menceritakan keutamaan as-sama’, beliau berkata: “Dan apabila hati telah terbakar (mabuk) dalam kecintaan kepada Allah k, maka untaian bait syair yang aneh akan lebih membangkitkan sesuatu yang tidak bisa dibangkitkan dengan membaca Al-Qur`an.” (Ihya` ‘Ulumiddin, 2/301)

Keganjilan kaum Shufi ini merupakan sesuatu yang tidak pernah dilakukan para shahabat. Ibnu Taimiyyah v berkata: “Berkumpul untuk mendengarkan dendangan-dendangan rohani baik yang diiringi tepuk tangan, dawai, ataupun rebana, merupakan sesuatu yang tidak pernah dilakukan para shahabat, baik Ahlush Shuffah atau yang lainnya. Demikian pula para tabi’in (tidak pernah melakukannya).” (Majmu’ Fatawa, 11/57)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Al-Imam Asy-Syafi’i v berkata: “Tidaklah aku tinggalkan Baghdad kecuali telah muncul at-taghbir (dendang kerohanian) yang dibuat orang-orang zindiq, yang hanya menghalangi manusia dari Al-Qur`an. Dan Yazid bin Harun berkata: “Tidaklah melakukan at-taghbir kecuali orang fasiq.” (Majmu’ Fatawa, 11/569)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah v berkata: “Orang yang membiasakan mencari semangat dengan as-sama’ niscaya tidak akan lembut dan senang hatinya dengan Al-Qur`an. Dan dia tidak akan mendapatkan apapun saat mendengarkan Al-Qur`an sebagaimana ketika mendengarkan bait-bait syair. Bahkan apabila mendengarkan Al-Qur`an, dia akan mendengarkan dengan hati dan lisan yang lalai.” (Majmu’ Fatawa, 11/568)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Orang-orang Shufi telah melupakan firman Allah k:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ إِذَا ذُكِرَ اللهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيْمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah apabila diingatkan tentang Allah maka hati-hati mereka bergetar, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah keimanan mereka.” (Al-Anfal: 2)

أَلاَ بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ

“Ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah hati akan tenang.” (Ar-Ra’d: 28)

10. Kesalahan yang fatal dalam memahami makna tawakkal, sehingga menghilangkan sebab yang harus ditempuh. Al-Ghazali berkata: “Telah diceritakan dari Banan Al-Hammal: ‘Suatu hari saya dalam perjalanan pulang dari Mesir, dan saya membawa bekal keperluanku. Datanglah kepadaku seorang wanita dan menasehatiku: ‘Wahai Banan, engkau adalah tukang pembawa yang selalu membawa bekal di punggungmu dan engkau menyangka bahwa Dia tidak memberimu rizki?’ Banan berkata: ‘Maka aku buang bekalku’.” (Ihya` ‘Ulumiddin, 4/271)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Hal ini sangatlah berseberangan dengan bimbingan Al-Qur`an dan As-Sunnah. Allah k berfirman:

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

“Hendaknya kalian mengambil bekal, dan sebaik-baik bekal adalah takwa.” (Al-Baqarah: 197)
Asy-Syaikh As-Sa’di v berkata: “Allah n memerintahkan untuk membawa bekal bagi safar yang mubarak (diberkahi) ini (yakni haji). Sesungguhnya persiapan bekal akan mencukupinya dan bisa mencegah dari harta orang lain, tidak mengemis dan meminta bantuan. Bahkan dengan memperbanyak bekal akan bisa menolong para musafir.” Kemudian beliau berkata: “Adapun bekal yang hakiki yang akan terus bermanfaat di dunia dan di akhirat adalah bekal takwa, inilah bekal untuk menuju rumah abadi.” (Taisirul Karimirrahman hal. 74)

Al-Ghazali berkata: “Barangsiapa menyimpan persediaan makanan untuk 40 hari atau kurang dari itu, maka akan terharamkan dari al-maqam al-mahmud (kedudukan terpuji) yang dijanjikan kepada orang yang bertawakkal di akhirat kelak.” (Ihya` ‘Ulumiddin, 4/276)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Al-’Iraqi berkata setelah menyebutkan hadits bahwa Rasulullah n mempersiapkan makanan untuk keluarganya selama satu tahun yang diriwayatkan Al-Imam Al-Bukhari: “Apakah Rasulullah n telah keluar dari tingkatan orang-orang yang bertawakkal, sebagaimana yang diterangkan Al-Ghazali dalam manhajnya yang rusak dalam masalah tawakkal?” (Abu Hamid Al-Ghazali ‘Aqidatuhu wa Tashawwufuhu hal. 79)

Bahkan ketika orang-orang Nasrani menyerbu negeri Baghdad, ia lebih memilih untuk ber-khalwat daripada berjihad. (Abu Hamid Al-Ghazali ‘Aqidatuhu wa Tashawwufuhu hal. 89)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

11. Menjauhi suatu yang fitrah, bahkan yang diperintahkan Rasulullah n, seperti nikah.
Al-Ghazali berkata: “Barangsiapa menikah maka sungguh dia telah cenderung kepada dunia.” (Ihya` ‘Ulumiddin, 3/101)
Hal ini sangat menyelisihi sabda Rasulullah n:

تَزَوَّجُوا فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ اْلأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلاَ تَكُوْنُوا كَرَهْبَانِيَّةِ النَّصَارَى

“Menikahlah kalian, sesungguhnya aku berbangga dengan banyaknya umat dari kalian, dan janganlah kalian meniru kependetaan Nasrani.” (Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, 4/385, hadits no. 1782. Beliau mengatakan hadits ini diriwayatkan Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra, 7/78)

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Peringatan Ulama Salaf terhadap Kitab Ihya` ‘Ulumiddin3

Asy-Syaikh Abdul Lathif bin Abdur-rahman Alusy Syaikh berkata: “Di dalam kitab Ihya`, beliau (yakni Al-Ghazali) menu-lis dengan metode filsafat dan ilmu kalam dalam banyak pembahasan yang berkaitan dengan permasalahan ketuhanan dan teologi, serta membingkai filsafat dengan syariat. Ibnu Taimiyyah berkata: ‘Namun Abu Hamid telah memasuki ruang lingkup ilmu filsafat dalam banyak hal, yang Ibnu ‘Aqil menyatakan ilmu filsafat sebagai bagian dari zindiq’.

Ibnul ‘Arabi, murid Al-Ghazali mengatakan: “Guru kami Abu Hamid telah masuk dalam cengkeraman ilmu filsafat, dan beliau ingin melepaskannya namun tidak berhasil.”4

Abu ‘Ali Ash-Shadafi berkata: “Syaikh Abu Hamid terkenal dengan berbagai berita buruk dan memiliki karya yang besar. Beliau sangat ekstrim dalam tarekat Shufiyyah dan mencurahkan waktunya untuk membela madzhabnya, bahkan menjadi penyeru dalam Shufiyyah. Beliau mengarang berba-gai tulisan yang terkenal dalam hal ini dan membahasnya dalam berbagai tempat, sehingga mengakibatkan umat berburuk sangka kepadanya. Sungguh Allah Yang Maha Tahu rahasianya. Dan penguasa di tempat kami di negeri Maghrib –berdasarkan fatwa para ulama– telah memerintahkan untuk membakar dan menjauhi karyanya.”

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Adz-Dzahabi berkata: “Karyanya ini penuh dengan musibah yang sungguh sangat tidak menyenangkan.”
Ahmad bin Shalih Al-Jaili: “(Al-Ghazali adalah) seorang yang fatwa-fatwanya terbangun dari sesuatu yang tidak jelas. Di dalamnya banyak riwayat-riwayat yang dicampuradukkan antara sesuatu yang tsabit/jelas dengan yang tidak tsabit. Demikian pula apa yang dia nisbatkan kepada para ulama salaf, tidak mungkin untuk dibenarkan semuanya. Ia juga menyebutkan berbagai kejadian-kejadian para wali dan renungan-renungan para wali sehingga mengagungkan posisi mereka. Ia mencampurkan sesuatu yang manfaat dan yang berbahaya.”

Abu Bakr Ath-Thurthusi berkata: “Abu Hamid telah memenuhi kitab Ihya` dengan berbagai kedustaan atas nama Rasulullah n. Dan tidaklah ada di atas bumi yang lebih banyak kedustaan darinya, sangat kuat keterikatannya dengan filsafat dan risalah Ikhwanush Shafa, yaitu segolongan orang yang menganggap bahwa kenabian adalah sesuatu yang bisa diraih manusia biasa dan mu’jizat hanyalah halusinasi dan khayalan.”

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================

Semoga Allah k selalu menjaga kita dari tipu daya, kesesatan dan makar setan.
Wallahu a’lam.

1 Musyahadah menurut kalangan Shufi adalah melihat kehadiran Allah k yang kemudian memberikan/membuka rahasia-rahasia-Nya kepada hamba-Nya.
2 Maksudnya dia telah bersatu dengan Allah, sehingga tidak lagi terpisah antara dia dengan Allah.
3 Diambil dari kitab At-Tahdzirul Mubin min Kitab Ihya` ‘Ulumiddin karya Asy-Syaikh Abdul Lathif bin Abdurrahman Alusy Syaikh
4 Tentang akhir kehidupan Al-Ghazali, Ibnu Taimiyyah v mengatakan: “…Oleh karena itu, menjadi jelas baginya (Al-Ghazali, ed) di akhir hayatnya bahwa jalan tasawuf tidaklah menyampaikan kepada tujuannya. Kemudian ia mencari petunjuk melalui hadits-hadits Nabi n. Mulailah ia menyibukkan diri dengan Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim. Dan ia meninggal di tengah kesibukannya itu, dalam keadaannya yang paling baik. Beliau juga membenci apa yang terdapat dalam bukunya berupa perkara-perkara semacam itu, yaitu perkara yang diingkari oleh orang-orang.” (‘Aqidah Asfahaniyyah, hal. 108, ed)

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

======================================
puisi rindu pacar – kumpulan puisi-puisi rindu kekasih – koleksi puisi penuh rindu romantis  – puisi rindu cinta (not here)
======================================