PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

PRINSIP PRINSIP MENGKAJI AGAMA
Penulis: Al Ustadz Qomar Suaidi
Syariah, Kajian Utama, 29 – Juni – 2003, 14:42:14

Menuntut ilmu agama tidak cukup bermodal semangat saja. Harus tahu pula rambu-rambu yang telah digariskan syariat. Tujuannya agar tidak bingung menghadapi seruan dari banyak kelompok dakwah. Dan yang paling penting, tidak terjatuh kepada pemahaman yang menyimpang!

Dewasa ini banyak sekali ‘jalan’ yang ditawarkan untuk mempelajari dienul Islam. Masing-masing pihak sudah pasti mengklaim jalannya sebagai yang terbaik dan benar. Melalui berbagai cara mereka berusaha meraih pengikut sebanyak-banyaknya. Lihatlah sekeliling kita. Ada yang menawarkan jalan dengan memenej qalbunya, ada yang mengajak untuk ikut hura-huranya politik, ada yang menyeru umat untuk segera mendirikan Khilafah Islamiyah, ada pula yang berkelana dari daerah satu ke daerah lain mengajak manusia ramai-ramai ke masjid.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Namun lihat pula sekeliling kita. Kondisi umat Islam masih begini-begini saja. Kebodohan dan ketidakberdayaan masih menyelimuti. Bahkan sepertinya makin bertambah parah.
Adakah yang salah dari tindakan mereka? Ya, bila melihat kondisi umat yang semakin jatuh dalam kegelapan, sudah pasti ada yang salah. Mengapa mereka tidak mengajak umat untuk kembali mempelajari agamanya saja? Mengapa mereka justru menyibukkan umat dengan sesuatu yang berujung kesia-siaan?

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai pewaris Nabi selalu berusaha mengamalkan apa yang diwasiatkan Rasulullah untuk mengajak umat kembali mempelajari agamanya. Dalam berbagai hal, Ahlussunnah tidak akan pernah keluar dari jalan yang telah digariskan oleh Nabi . Lebih-lebih dalam mengambil dan memahami agama di mana hal itu merupakan sesuatu yang sangat asasi pada kehidupan. Inilah yang sebenarnya sangat dibutuhkan umat.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Berikut kami akan menguraikan manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah dalam mengkaji agama, namun kami hanya akan menyebutkan hal-hal yang sangat pokok dan mendesak untuk diungkapkan. Tidak mungkin kita menyebut semuanya karena banyaknya sementara ruang yang ada terbatas.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Makna Manhaj

Manhaj dalam bahasa Arab adalah sebuah jalan terang yang ditempuh. Sebagaimana dalam firman Allah:

“Dan kami jadikan untuk masing-masing kalian syariat dan minhaj.” (Al-Maidah: 48)

Kata minhaj , sama dengan kata manhaj . Kata minhaj dalam ayat tersebut diterangkan oleh Imam ahli tafsir Ibnu Abbas, maknanya adalah sunnah. Sedang sunnah artinya jalan yang ditempuh dan sangat terang. Demikian pula Ibnu Katsir menjelaskan (lihat Tafsir Ibnu Katsir 2/67-68 dan Mu’jamul Wasith).

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Yang diinginkan dengan pembahasan ini adalah untuk menjelaskan jalan yang ditempuh Ahlussunnah dalam mendapatkan ilmu agama. Dengan jalan itulah, insya Allah kita akan selamat dari berbagai kesalahan atau kerancuan dalam mendapatkan ilmu agama. Inilah rambu-rambu yang harus dipegang dalam mencari ilmu agama:

1. Mengambil ilmu agama dari sumber aslinya yaitu Al Qur’an dan As Sunnah. Allah  berfirman:
“Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Rabb kalian dan jangan kalian mengikuti para pimpinan selain-Nya. Sedikit sekali kalian mengambil pelajaran darinya.” (Al-A’raf: 3)
Dan Rasulullah  bersabda:
“Ketahuilah bahwasanya aku diberi Al Qur’an dan yang serupa dengannya bersamanya.” (Shahih, HR. Ahmad dan Abu Dawud dari Miqdam bin Ma’di Karib. Lihat Shahihul Jami’ N0. 2643)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

2. Memahami Al Qur’an dan As Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih yakni para sahabat dan yang mengikuti mereka dari kalangan tabi’in dan tabi’ut tabi’in. Sebagaimana sabda Nabi :
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku kemudian yang setelah mereka kemudian yang setelah mereka.” (Shahih, HR Bukhari dan Muslim)

Kebaikan yang berada pada mereka adalah kebaikan yang mencakup segala hal yang berkaitan dengan agama, baik ilmu, pemahaman, pengamalan dan dakwah.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Ibnul Qayyim berkata: “Nabi mengabarkan bahwa sebaik-baik generasi adalah generasinya secara mutlak. Itu berarti bahwa merekalah yang paling utama dalam segala pintu-pintu kebaikan. Kalau tidak demikian, yakni mereka baik dalam sebagian sisi saja maka mereka bukan sebaik-baik generasi secara mutlak.” (lihat Bashair Dzawis Syaraf: 62)

Dengan demikian, pemahaman mereka terhadap agama ini sudah dijamin oleh Nabi. Sehingga, kita tidak meragukannya lagi bahwa kebenaran itu pasti bersama mereka dan itu sangat wajar karena mereka adalah orang yang paling tahu setelah Nabi. Mereka menyaksikan di mana dan kapan turunnya wahyu dan mereka tahu di saat apa Nabi  mengucapkan hadits. Keadaan yang semacam ini tentu sangat mendukung terhadap pemahaman agama. Oleh karenanya, para ulama mengatakan bahwa ketika para shahabat bersepakat terhadap sesuatu, kita tidak boleh menyelisihi mereka. Dan tatkala mereka berselisih, maka tidak boleh kita keluar dari perselisihan mereka. Artinya kita harus memilih salah satu dari pendapat mereka dan tidak boleh membuat pendapat baru di luar pendapat mereka.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Imam Syafi’i mengatakan: “Mereka (para shahabat) di atas kita dalam segala ilmu, ijtihad, wara’ (sikap hati-hati), akal dan pada perkara yang mendatangkan ilmu atau diambil darinya ilmu. Pendapat mereka lebih terpuji dan lebih utama buat kita dari pendapat kita sendiri -wallahu a’lam- … Demikian kami katakan. Jika mereka bersepakat, kami mengambil kesepakatan mereka. Jika seorang dari mereka memiliki sebuah pendapat yang tidak diselisihi yang lain maka kita mengambil pendapatnya dan jika mereka berbeda pendapat maka kami mengambil sebagian pendapat mereka. Kami tidak akan keluar dari pendapat mereka secara keseluruhan.” (Al-Madkhal Ilas Sunan Al-Kubra: 110 dari Intishar li Ahlil Hadits: 78].

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Begitu pula Muhammad bin Al Hasan mengatakan: “Ilmu itu empat macam, pertama apa yang terdapat dalam kitab Allah atau yang serupa dengannya, kedua apa yang terdapat dalam Sunnah Rasulullah atau yang semacamnya, ketiga apa yang disepakati oleh para shahabat Nabi atau yang serupa dengannya dan jika mereka berselisih padanya, kita tidak boleh keluar dari perselisihan mereka …, keempat apa yang diangap baik oleh para ahli fikih atau yang serupa dengannya. Ilmu itu tidak keluar dari empat macam ini.” (Intishar li Ahlil Hadits: 31)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Oleh karenanya Ibnu Taimiyyah berkata: “Setiap pendapat yang dikatakan hanya oleh seseorang yang hidup di masa ini dan tidak pernah dikatakan oleh seorangpun yang terdahulu, maka itu salah.” Imam Ahmad mengatakan: “Jangan sampai engkau mengeluarkan sebuah pendapat dalam sebuah masalah yang engkau tidak punya pendahulu padanya.” (Majmu’ Fatawa: 21/291)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Hal itu -wallahu a’lam- karena Nabi bersabda:
“Sesungguhnya Allah melindungi umatku untuk berkumpul di atas kesesatan.” (Hasan, HR Abu Dawud no:4253, Ibnu Majah:395, dan Ibnu Abi Ashim dari Ka’b bin Ashim no:82, 83 dihasankan oleh As Syaikh al Albani dalam Silsilah As- Shahihah:1331]

Jadi tidak mungkin dalam sebuah perkara agama yang diperselisihkan oleh mereka, semua pendapat adalah salah. Karena jika demikian berarti mereka telah berkumpul di atas kesalahan. Karenanya pasti kebenaran itu ada pada salah satu pendapat mereka, sehingga kita tidak boleh keluar dari pendapat mereka. Kalau kita keluar dari pendapat mereka, maka dipastikan salah sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Taimiyyah di atas.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

3. Tidak melakukan taqlid atau ta’ashshub (fanatik) madzhab. Allah berfirman:
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (darinya).” (Al-A’raf: 3)

“Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Al-Hasyr: 7)

Dengan jelas ayat di atas menganjurkan untuk mengikuti apa yang diturunkan Allah baik berupa Al Qur’an atau hadits. Maka ucapan siapapun yang tidak sesuai dengan keduanya berarti harus ditinggalkan. Imam Syafi’i mengatakan: “Kaum muslimin bersepakat bahwa siapapun yang telah jelas baginya Sunnah Nabi maka dia tidak boleh berpaling darinya kepada ucapan seseorang, siapapun dia.” (Sifat Shalat Nabi: 50)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Demikian pula kebenaran itu tidak terbatas pada pendapat salah satu dari Imam madzhab yang empat. Selain mereka, masih banyak ulama yang lain, baik yang sezaman atau yang lebih dulu dari mereka. Ibnu Taimiyah mengatakan: “Sesungguhnya tidak seorangpun dari ahlussunnah mengatakan bahwa kesepakatan empat Imam itu adalah hujjah yang tidak mungkin salah. Dan tidak seorangpun dari mereka mengatakan bahwa kebenaran itu terbatas padanya dan bahwa yang keluar darinya berarti batil. Bahkan jika seorang yang bukan dari pengikut Imam-imam itu seperti Sufyan Ats Tsauri, Al Auza’i, Al Laits bin Sa’ad dan yang sebelum mereka atau Ahlul Ijtihadyang setelah mereka mengatakan sebuah pendapat yang menyelisihi pendapat Imam-imam itu, maka perselisihan mereka dikembalikan kepada Allah  dan Rasul-Nya, dan pendapat yang paling kuat adalah yang berada di atas dalil.” (Minhajus Sunnah: 3/412 dari Al Iqna’: 95).

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Sebaliknya, ta’ashshub (fanatik) pada madzhab akan menghalangi seseorang untuk sampai kepada kebenaran. Tak heran kalau sampai ada dari kalangan ulama madzhab mengatakan: “Setiap hadits yang menyelisihi madzhab kami maka itu mansukh (terhapus hukumnya) atau harus ditakwilkan (yakni diarahkan kepada makna yang lain).”

Akhirnya madzhablah yang menjadi ukuran kebenaran bukan ayat atau hadits. Bahkan ta’ashub semacam itu membuat kesan jelek terhadap agama Islam sehingga menghalangi masuk Islamnya seseorang sebagaimana terjadi di Tokyo ketika beberapa orang ingin masuk Islam dan ditunjukkan kepada orang-orang India maka mereka menyarankan untuk memilih madzhab Hanafi. Ketika datang kepada orang-orang Jawa atau Indonesia mereka menyarankan untuk memilih madzhab Syafi’i. Mendengar jawaban-jawaban itu mereka sangat keheranan dan bingung sehingga sempat menghambat dari jalan Islam [Lihat Muqaddimah Sifat Shalat Nabi hal: 68 edisi bahasa Arab)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

4. Waspada dari para da’i jahat. Jahat yang dimaksud bukan dari sisi kriminal tapi lebih khusus adalah dari tinjauan keagamaan. Artinya mereka yang membawa ajaran-ajaran yang menyimpang dari aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah, sedikit atau banyak. Di antara ciri-ciri mereka adalah yang suka berdalil dengan ayat-ayat yang belum begitu jelas maknanya untuk bisa mereka tafsirkan semau mereka. Dengan itu mereka maksudkan menebar fitnah yakni menyesatkan para pengikutnya. Allah berfirman:
“Adapun yang dalam hatinya terdapat penyelewengan (dari kebenaran) maka mereka mengikuti apa yang belum jelas dari ayat-ayat itu, (mereka) inginkan dengannya fitnah dan ingin mentakwilkannya. Padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah.” (Ali-Imran: 7)

Ibnu Katsir mengatakan: “Menginginkan fitnah artinya ingin menyesatkan para pengikutnya dengan mengesankan bahwa mereka berhujjah dengan Al Qur’an untuk (membela) bid’ah mereka padahal Al Qur’an itu sendiri menyelisihinya. Ingin mentakwilkannya artinya menyelewengkan maknanya sesuai dengan apa yang mereka inginkan.” (Tafsir Ibnu Katsir: 1/353]

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

5. Memilih guru yang dikenal berpegang teguh kepada Sunnah Nabi dalam berakidah, beribadah, berakhlak dan mu’amalah. Hal itu karena urusan ilmu adalah urusan agama sehingga tidak bisa seseorang sembarangan atau asal comot dalam mengambilnya tanpa peduli dari siapa dia dapatkan karena ini akan berakibat fatal sampai di akhirat kelak. Maka ia harus tahu siapa yang akan ia ambil ilmu agamanya.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Jangan sampai dia ambil agamanya dari orang yang memusuhi Sunnah atau memusuhi Ahlussunnah atau tidak pernah diketahui belajar akidah yang benar karena selama ini yang dipelajari adalah akidah-akidah yang salah atau mendapat ilmu hanya sekedar hasil bacaan tanpa bimbingan para ulama Ahlussunnah. Sangat dikhawatirkan, ia memiliki pemahaman-pemahaman yang salah karena hal tersebut.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Seorang tabi’in bernama Muhammad bin Sirin mengatakan: “Sesungguhnya ilmu ini adalah agama maka lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian.” Beliau juga berkata: “Dahulu orang-orang tidak bertanya tentang sanad (rangkaian para rawi yang meriwayatkan) hadits, maka tatkala terjadi fitnah mereka mengatakan: sebutkan kepada kami sanad kalian, sehingga mereka melihat kepada Ahlussunnah lalu mereka menerima haditsnya dan melihat kepada ahlul bid’ah lalu menolak haditsnya.” (Riwayat Muslim dalam Muqaddimah Shahih-nya)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Nabi bersabda:
“Keberkahan itu berada pada orang-orang besar kalian.” (Shahih, HR. Ibnu Hibban, Al Hakim, Ibnu Abdil Bar dari Ibnu Abbas, dalam kitab Jami’ Bayanul Ilm hal:614 dengan tahqiq Abul Asybal, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’:2887 dan As Shahihah:1778)

Dalam ucapan Abdullah bin Mas’ud:
“Manusia tetap akan baik selama mereka mengambil ilmu dari orang-orang besar mereka, jika mereka mengambilnya dari orang-orang kecil dan jahat di antara mereka, maka mereka akan binasa.” Diriwayatkan pula yang semakna dengannya dari shahabat Umar bin Khattab. (Riwayat Ibnu Abdil Bar dalam Jami’ Bayanul Ilm hal: 615 dan 616, tahqiq Abul Asybal dan dishahihkan olehnya)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Ibnu Abdil Bar menukilkan dari sebagian ahlul ilmi (ulama) maksud dari hadits di atas: “Bahwa yang dimaksud dengan orang-orang kecil dalam hadits Umar dan hadits-hadits yang semakna dengannya adalah orang yang dimintai fatwa padahal tidak punya ilmu. Dan orang yang besar artinya yang berilmu tentang segala hal. Atau yang mengambil ilmu dari para shahabat.” (Lihat Jami’ Bayanil Ilm: 617).

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

6. Tidak mengambil ilmu dari sisi akal atau rasio, karena agama ini adalah wahyu dan bukan hasil penemuan akal. Allah berkata kepada Nabi-Nya:
“Katakanlah (Ya, Muhammad): ‘sesungguhnya aku memberi peringataan kepada kalian dengan wahyu.’.” (Al-Anbiya: 45)
“Dan tidaklah yang diucapkan itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (An-Najm: 3-4)

Sungguh berbeda antara wahyu yang bersumber dari Allah Dzat yang Maha Sempurna yang sudah pasti wahyu tersebut memiliki kesempurnaan, dibanding akal yang berasal dari manusia yang bersifat lemah dan yang dihasilkannya pun lemah.

Jadi tidak boleh bagi siapapun meninggalkan dalil yang jelas dari Al Qur’an ataupun hadits yang shahih karena tidak sesuai dengan akalnya. Seseorang harus menundukkan akalnya di hadapan keduanya.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Ali bin Abi Thalib berkata: “Seandainya agama ini dengan akal maka tentunya bagian bawah khuf (semacam kaos kaki yang terbuat dari kulit) lebih utama untuk diusap (pada saat berwudhu-red) daripada bagian atasnya. Dan sungguh aku melihat Rasulullah mengusap bagian atas khuf-nya.” (shahih, HR Abu Dawud dishahihkan As-Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud no:162).
Pada ucapan beliau ada keterangan bahwa dibolehkan seseorang mengusap bagian atas khuf-nya atau kaos kaki atau sepatunya ketika berwudhu dan tidak perlu mencopotnya jika terpenuhi syaratnya sebagaimana tersebut dalam buku-buku fikih. Yang jadi bahasan kita disini adalah ternyata yang diusap justru bagian atasnya, bukan bagian bawahnya. Padahal secara akal yang lebih berhak diusap adalah bagian bawahnya karena itulah yang kotor.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Ini menunjukkan bahwa agama ini murni dari wahyu dan kita yakin tidak akan bertentangan dengan akal yang sehat dan fitrah yang selamat. Masalahnya, terkadang akal tidak memahami hikmahnya, seperti dalam masalah ini. Bisa jadi syariat melihat dari pertimbangan lain yang belum kita mengerti.

Jangan sampai ketidakmengertian kita menjadikan kita menolak hadits yang shahih atau ayat Al Qur’an yang datang dari Allah yang pasti membawa kebaikan pada makhluk-Nya. Hendaknya kita mencontoh sikap Ali bin Abi Thalib di atas.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Abul Mudhaffar As Sam’ani menerangkan Akidah Ahlussunnah, katanya: “Adapun para pengikut kebenaran mereka menjadikan Kitab dan Sunnah sebagai panutan mereka, mencari agama dari keduanya. Adapun apa yang terbetik dalam akal dan benak, mereka hadapkan kepada Kitab dan Sunnah. Kalau mereka dapati sesuai dengan keduanya mereka terima dan bersyukur kepada Allah yang telah memperlihatkan hal itu dan memberi mereka taufik. Tapi kalau mereka dapati tidak sesuai dengan keduanya mereka meninggalkannya dan mengambil Kitab dan Sunnah lalu menuduh salah terhadap akal mereka. Karena sesungguhnya keduanya tidak akan menunjukkan kecuali kepada yang haq (kebenaran), sedangkan pendapat manusia kadang benar kadang salah.” (Al-Intishar li Ahlil Hadits: 99)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Ibnul Qoyyim menyimpulkan bahwa pendapat akal yang tercela itu ada beberapa macam:
a. Pendapat akal yang menyelisihi nash Al Qur’an atau As Sunnah.
b. Berbicara masalah agama dengan prasangka dan perkiraan yang dibarengi dengan sikap menyepelekan mempelajari nash-nash, serta memahami dan mengambil hukum darinya.
c. Pendapat akal yang berakibat menolak asma’ (nama) Allah, sifat-sifat dan perbuatan-Nya dengan teori atau qiyas yang batil yang dibuat oleh para pengikut filsafat.
d. Pendapat yang mengakibatkan tumbuhnya bid’ah dan matinya Sunnah.
e. Berbicara dalam hukum-hukum syariat sekedar dengan anggapan baik dan prasangka.
Adapun pendapat akal yang terpuji, secara ringkas adalah yang sesuai dengan syariat dengan tetap mengutamakan dalil syariat. (lihat, I’lam Muwaqqi’in: 1/104-106, Al- Intishar: 21,24, dan Al Aql wa Manzilatuhu)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

7. Menghindari perdebatan dalam agama. Nabi bersabda:

“Tidaklah sebuah kaum sesat setelah mereka berada di atas petunjuk kecuali mereka akan diberi sifat jadal (berdebat). Lalu beliau membaca ayat, artinya: ‘Bahkan mereka adalah kaum yang suka berbantah-bantahan’.” (Hasan, HR Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahili, dihasankan oleh As Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ no: 5633)

Ibnu Rajab mengatakan: “Di antara sesuatu yang diingkari para Imam salafus shalih adalah perdebatan, berbantah-bantahan dalam masalah halal dan haram. Itu bukan jalannya para Imam agama ini.” (Fadl Ilm Salaf 57 dari Al-Intishar: 94).

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Ibnu Abil Izz menerangkan makna mira’ (berbantah-bantahan) dalam agama Allah adalah membantah ahlul haq (pemegang kebenaran) dengan menyebutkan syubhat-syubhat ahlul bathil, dengan tujuan membuat keraguan padanya dan menyimpangkannya. Karena perbuatan yang demikian ini mengandung ajakan kepada kebatilan dan menyamarkan yang hak serta merusak agama Islam. (Syarh Aqidah Thahawiyah: 313)

Oleh karenanya Allah memerintahkan berdebat dengan yang paling baik. Firman-Nya:
“Ajaklah kepada jalan Rabb-Mu dengan hikmah, mau’idhah (nasihat) yang baik dan berdebatlah dengan yang paling baik.” (An-Nahl: 125).

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Para ulama menerangkan bahwa perdebatan yang paling baik bisa terwujud jika niat masing-masing dari dua belah pihak baik. Masalah yang diperdebatkan juga baik dan mungkin dicapai kebenarannya dengan diskusi. Masing-masing beradab dengan adab yang baik, dan memang punya kemampuan ilmu serta siap menerima yang haq jika kebenaran itu muncul dari hasil perdebatan mereka. Juga bersikap adil serta menerima kembalinya orang yang kembali kepada kebenaran. (lihat rinciannya dalam Mauqif Ahlussunnah 2/587-611 dan Ar-Rad ‘Alal Mukhalif hal:56-62).

Perdebatan para shahabat dalam sebuah masalah adalah perdebatan musyawarah dan nasehat. Bisa jadi mereka berselisih dalam sebuah masalah ilmiah atau amaliah dengan tetap bersatu dan berukhuwwah. (Majmu’ Fatawa 24/172)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Inilah beberapa rambu-rambu dalam mengambil ilmu agama sebagaimana terdapat dalam Al Qur’an maupun hadits yang shahih serta keterangan para ulama. Kiranya itu bisa menjadi titik perhatian kita dalam kehidupan beragama ini, sehingga kita berharap bisa beragama sesuai yang diinginkan oleh Allah dan Rasul-Nya. 

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Ashabul Hadits Pelita Dalam Kegelapan
Penulis: Al Ustadz Ahmad Hamdani Ibnu muslim
Syariah, Biografi, 05 – Juli – 2003, 07:53:38

Untuk mengawali penulisan biografi ulama-ulama Ahlus Sunnah pada rubrik yang baru ini, kami akan persembahkan kepada pembaca tercinta tentang Ashabul Hadits, karena para ulama yang akan kita kenali lewat biografi pada edisi-edisi mendatang adalah termasuk Ashabul Hadits. Sehingga mengenal Ashabul Hadits secara umum sangatlah penting.

Dalam kitabnya Al Makhraj Minal Fitan, Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i menyebutkan, Ashabul Hadits (ulama ahli hadits) adalah kelompok yang telah Allah jadikan sebagai penjaga agama-Nya. Mereka adalah orang yang paling berbahagia terhadap hadits yang berbunyi: “Barangsiapa memberi shalawat kepadaku maka Allah akan membalas kepadanya 10 shalawat.” (HR. Muslim )

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Karena merekalah orang yang paling banyak membaca kitab-kitab hadits dibanding kelompok lainnya dan setiap kali melewati kata ‘Rasulullah’ pasti mereka bershalawat kepada beliau.

Rasulullah  mendoakan mereka dengan sabdanya,”Allah memberi karunia kepada orang yang mendengar ucapanku, dia menghapalnya lalu dia mengamalkan apa yang dia dengar.” (Al Kaukab Ad Durri, 1/1).

Dalam kitab Al Mustadrak, Al Hakim berkata, bahwa Nabi  berkata,”Senantiasa ada sekelompok manusia dari umatku yang ditolong, tidak membahayakan mereka orang-orang yang menghinakan mereka, sampai hari kiamat.” Artinya mereka ditolong untuk tetap istiqamah, terhindar dari kebid’ahan dan kesyirikan, di dunia dan di akhirat serta selamat dari siksa an-naar (neraka).

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Al Imam Ahmad ketika menerangkan siapa yang dimaksud golongan yang ditolong Allah itu berkata,”Bila kelompok yang ditolong ini bukan Ashabul Hadits, maka aku tidak tahu lagi siapa mereka!?” Selanjutnya Al Hakim berkata,” Ahmad bin Hanbal telah benar dalam menerangkan siapa kelompok yang ditolong sampai hari kiamat, bahwa kelompok yang ditolong dan dimuliakan sampai hari kiamat adalah Ashabul Hadits. Siapakah yang lebih berhak mendapat julukan sebagai ‘golongan yang ditolong’ selain golongan yang menempuh jalan hidup para salaf dan memberantas bid’ah-bid’ah dengan Sunnah Nabi ?

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Mereka adalah orang-orang yang menjelajah padang yang tandus, memutus kenikmatan hidup, menikmati kelelahan safar bersama rumah-rumah ilmu dan hadits, serta merasa puas dapat mengumpulkan hadits walau menelan kepahitan lapar dan dahaga. Mereka telah menepis bid’ah-bid’ah, nafsu, dan kiyas-kiyas serta penyimpangan agama. Menjadikan masjid-masjid sebagai rumah mereka, tiang-tiangnya sebagai tempat sandaran dan daratan luas sebagai tempat tidur mereka”.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Al Khathib Al Baghdadi dalam kitab Syarafu Ashabil Hadits berkata, “Allah telah menjadikan ahli hadits sebagai tiang-tiang syariat. Melalui mereka, ahli bid’ah hancur binasa. Mereka adalah utusan Allah kepada hamba-hamba-Nya dan perantara Nabi dengan ummatnya. Cahaya ilmu mereka bersinar, keutamaan mereka terus mengalir, tanda-tanda mereka jelas, madzhab mereka terlihat, hujjah mereka kuat dan setiap kelompok yang kebingungan di atas nafsu kembali kepada mereka. Al Qur’an adalah bekal mereka, As Sunnah adalah dalil mereka, Rasulullah  adalah kelompok mereka, nasab (penyandaran) mereka kepada Rasulullah, mereka tidak menunggangi hawa nafsu dan tidak menoleh kepada akal. Mereka menerima kabar Rasulullah, mereka adalah orang-orang yang dipercaya dan adil, penjaga agama, pemikul dan penyimpan ilmu….”

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i berkata bahwa ahli hadits adalah orang-orang yang paling banyak memberikan nasehat setelah para Nabi dan sahabatnya, namun seringkali nasihat mereka dibalas dengan gangguan, penjara, pengasingan, pemukulan, dan pembunuhan. Di antara ahli hadits yang mengalami ujian berat tersebut antara lain Sa’id bin Al Musayyib (seorang tabi’in), Al Imam Malik bin Anas, Al Imam Ahmad, Al Imam Al Bukhari, Ibnu Jarir, Abu Muhammad bin Hazm, Al Khathib Al Baghdadi, Al Hafidz Abdul Ghani, Ibnul Jauzi, Ibnu Taimiyyah dan muridnya Ibnul Qayyim, Muhammad bin Ibrahim Al Wazir, Shalih bin Mahdi Al Muqbili, Muhammad bin Isma’il Al Amir dan Muhammad bin Ali Asy Syaukani.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Ya, Allah jadikanlah kami bagian dari ahli hadits, karuniakanlah kami rizki untuk mengamalkannya dan mencintai ahli hadits.

Sumber bacaan:
Al Makhraj Minal Fitan, Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i
Al Kaukab Ad Durry Abdurrahim bin Hasan Al Asnawi Abu Muhammad
Al Mustadrak, Al Hakim
Minhaj Al Firqatin Najiyyah, Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Lahir Itu Alamat Batin
Penulis: Al Ustadz Qomar Suaidi, Lc
Syariah, OASE, 05 – Juli – 2003, 07:55:59

Terungkap dari sebagian ulama sebuah kalimat yang sangat bermakna: lahir itu alamat batin. Artinya, apa yang nampak dari perbuatan lahir seseorang menunjukkan apa isi hatinya. Ungkapan ini jika kita cermati akan didapati kebenarannya di mana hubungan keduanya mirip dengan dua wajah uang logam, tidak bisa dipisahkan. Bisa jadi dalam hubungan lahir dan batin terkadang tidak cocok, tapi itu jarang sekali. Yang sering adalah amalan lahir merupakan cermin dari amalan batin (isi hati). Hal itu telah disinyalir oleh Rasulullah dalam haditsnya:
etahuilah bahwa sesungguhnya dalam jasad ada segumpal darah, jika ia baik maka seluruh jasad akan baik dan jika rusak maka seluruh jasad akan rusak. Ketahuilah bahwa itu adalah qalbu.”ahih, riwayat Al Bukhari dan Muslim)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Dari hadits ini dipahami bahwa kerusakan pada amal jasmani timbul dari kerusakan batin dan baiknya amal jasmani timbul dari baiknya amal batin. Sebaliknya, adanya kerusakan pada amal lahiriah akan menyebabkan kerusakan pada batin.

Hakekat ini ditegaskan oleh Nabi dalam hadits yang lain di mana beliau sedang meluruskan shaf (barisan) jamaah shalat, katanya:
“Wahai hamba-hamba Allah! Luruskan benar-benar shaf kalian atau Allah akan memalingkan antara wajah-wajah kalian.” Dalam riwayat lain: “Antara qalbu kalian.”(Shahih diriwayatkan oleh Muslim, lihat Jilbabul Mar’ah Al Muslimah hal. 210)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Nabi mengisyaratkan bahwa perbedaan dalam amal lahiriah walaupun sekedar meluruskan shaf termasuk sesuatu yang mengakibatkan perselisihan dalam batin. Oleh karenanya beliau melarang berpencar-pencar walaupun dalam duduk berjamaah.

Rasulullah keluar kepada kami lalu melihat kami berkelompok-kelompok, beliau berkata: “Mengapa aku melihat kalian berkelopok-kelompok terpencar?” (HR Abu Dawud, Ibnu Hibban, Al Hakim dan Al Baihaqi, Asy Syaikh Al Albani mengatakan sanadnya shahih dan bersambung. Lihat Jilbabul Mar’ah Al Muslimah, hal. 211)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Ibnu Taimiyyah mendekatkan permasalahan ini kepada kita dengan memberikan contoh, katanya: “Sesungguhnya dua orang yang sama-sama berada di satu negeri lalu bertemu di sebuah daerah perantauan yang asing maka akan tumbuh pada keduanya kecocokan dan kecintaan yang besar walaupun mereka di negeri asal mereka tidak saling kenal. Demikian pula dua orang yang sama-sama dalam perjalanan atau di negeri yang asing lalu antara keduanya ada kesamaan pada sorbannya atau pakaiannya atau rambutnya atau tunggangannya dan semacamnya maka tentu kedekatan antara keduanya lebih daripada dengan yang lainnya. Maka jika keserupaan pada urusan duniawi saja menumbuhkan kecintaan dan loyal, lalu bagaimana dengan keserupaan dalam urusan agama. Oleh karenanya Allah tiadakan (larang) seorang mukmin mencintai orang kafir. Maka barang siapa mencintai orang kafir dia bukan mukmin. Jadi perkara-perkara lahir dan batin, antara keduanya ada ikatan dan kesesuaian karena sesungguhnya apa yang terdapat dalam qalbu dari perasaan dan keadaan akan mewujudkan perkara-perkara lahiriyah. Dan apa yang terdapat pada penampilan lahiriyah dari seluruh amalan akan mewujudkan perasaan-perasaan dan keadaan tertentu pada qalbu.” (Dinukil oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Jilbabul Mar’ah Al Muslimah, hal. 207-208)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Atas dasar itu – wallahu a’lam – Ali bin Abi Thalib mengatakan kepada kelompok Khawarij, yaitu orang-orang yang memberontak kepada beliau ketika mereka mengatakan “Hukum hanyalah milik Allah,” dengan mengatakan, “Kalimat yang benar tapi dibalik itu ada keinginan yang bathil.”

Mengapa Ali memvonis keinginan mereka padahal keinginan itu berada dalam batin? Karena nampak jelas dari gelagat amal lahiriah mereka yaitu dengan memberontak kepemimpinan Ali, sehingga bisa diketahui bahwa kalimat itu hanya sebatas tameng yang mereka bersembunyi di belakangnya. Karena itu bisa dinilai bahwa batin mereka memiliki niat yang jelek.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Jika hal ini telah kita ketahui bersama maka dengan itu kita mesti menjaga dan memperbaiki dua sisi amal kita yang lahir maupun yang batin. Dan dengan ini pula kita ketahui bahwa seseorang yang berbuat jelek dan mengatakan bahwa yang penting batinnya bertakwa adalah ucapan bohong dan jauh dari kebenaran.

Wallahu a’lam.

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Sabar Membawa Keberhasilan
Penulis: Al Ustadz Abu Usamah bin Rawiyah An Nawawi
Syariah, Akhlak, 05 – Juli – 2003, 07:49:24

Sabar adalah akhlak yang sangat mulia. Ia menjadi hiasan para Nabi untuk menghadapi berbagai tantangan dakwah yang menghadang. Berhias diri dengan sabar hanyalah akan membuahkan kebaikan.

“Bersabarlah!”
Demikian perintah Allah terhadap Rasul-Nya Muhammad  di dalam Al Qur’an. Hal ini menunjukkan betapa besar kedudukan sabar kaitannya dengan keimanan kepada Allah dan kaitannya dengan perwujudan iman tersebut dalam kehidupan dan terlebih sebagai pemikul amanat dakwah. Tentu jika anda menyambut seruan tersebut niscaya anda akan berhasil sebagaimana berhasilnya Rasulullah, keberhasilan di dunia dan di akhirat. Allah berfirman:

“Maka bersabarlah kamu sebagaimana bersabarnya orang-orang yang memiliki keteguhan dari para rasul.” (Al Ahqaf: 35)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Sabarnya Ulul ‘Azmi
Siapakah yang dimaksud oleh Allah dengan ulul ‘azmi yang kita diperintahkan untuk mencontohnya?

1. Nabi Nuh ‘Alahi salam sebagai rasul yang pertama kali diutus ke muka bumi ini adalah salah satu dari ulul ‘azmi. Beliau diutus kepada kaum yang pertama kali menumbuhkan akar kesyirikan di muka bumi. Tahukah anda bagaimana besar tantangan yang dihadapi? Coba anda renungkan ketika seseorang ingin mencabut sebuah pohon yang sangat besar yang akarnya telah menjalar ke segala penjuru, sungguh betapa berat pengorbanannya. Allah sendiri telah memberitahukan kepada kita dengan firman-Nya:
“Dan demikianlah kami menjadikan bagi setiap para nabi seorang musuh dari syetan baik dari kalangan jin dan manusia.”(Al An’am: 112)

Yang dipilih pertama kali dari sederetan kaumnya yang menghadang dakwah beliau adalah keluarga yang paling dekat anak dan isterinya. Dengan perjuangan yang panjang dan berat, beliau dengan kesabaran bisa meraih kemenangan di dunia dan di akhirat. Allah mengatakan tentang beliau:
“Sesungguhnya dia adalah hamba-Ku yang bersyukur.” ( Al Isra’: 3)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

2. Nabi Ibrahim  sebagai bapak orang-orang yang bertauhid juga sebagai salah satu ulul ‘azmi. Mendobrak keangkaramurkaan yang dilakukan oleh bapaknya sendiri dan kaumnya yang dipimpin oleh seorang raja yang dzalim. Bagaimanakah perasaan anda jika anda diusir dari belaian kasih sayang dan perlindungan bapak anda? Bapaknya yang dipilih oleh Allah untuk menghadang dakwah beliau yang berada di bawah cengkeraman raja yang mengaku diri sebagai tuhan. Dia harus menelan pil pahit angkara murka kaumnya yang dengan tega melempar Nabi Ibrahim ke dalam kobaran api yang sangat dahsyat. Namun apakah yang mereka bisa perbuat terhadap jasad beliau? Sia-sialah perbuatan mereka.

Di sisi lain beliau harus juga menerima ujian yang lebih pahit yaitu amanat dari Allah untuk menyembelih putra yang disayangi dan diharapkan sebagai calon penerusnya. Bisakah anda membayangkan hal yang demikian itu? Kesabaranlah yang menyelamatkan dari semua ujian dan cobaan yang menimpa beliau.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

3. Nabi Musa dan ‘Isa adalah dua rasul yang diutus kepada Bani Israil dan sekaligus sebagai ulul ‘azmi. Tantangan yang dihadapi beliau berdua, tentu tidak jauh berbeda dengan para pendahulunya dari kalangan para rasul Allah. Siapa yang tidak mengenal Fir’aun si raja kufur yang menobatkan dirinya sebagai Rabb semesta alam, raja tak berperikemanusiaan yang membunuh anak-anak yang menurutnya akan bisa menggoyahkan tahta kekuasaannya. Kesabaranlah yang menjadi kuncinya sehingga beliau berdua dibebaskan dari segala bentuk tantangan dan ujian yang sangat dahsyat.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

4. Nabi Muhammad sebagai nabi penutup dan imam para rasul juga termasuk salah satu dari ulul ‘azmi. Yang diutus kepada semua umat yang berada di atas dekadensi moral, kejahiliyahan dan keberingasan. Tentu tantangan yang beliau hadapi tidak kalah hebat dengan para rasul pendahulu beliau. Para rasul pendahulu beliau hanya diutus kepada kaum tertentu sedangkan beliau diutus kepada seluruh umat. Ini menggambarkan betapa besar tantangan yang beliau harus hadapi. Allah memilih keluarga beliau yang paling dekat menjadi penjegal perjalanan dakwah beliau. Mereka tidak berbeda dengan kaum sebelumnya dalam memusuhi para rasul Allah. Kesabaranlah yang menjadi kunci semua perjuangan beliau.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Anda pasti menginginkan keberhasilan dalam setiap usaha yang anda lakukan. Maka dari itu jadikanlah seluruh para Nabi dan Rasul Allah sebagai suri tauladan anda dalam kesabaran sehingga anda akan mendapatkan keberhasilan seperti apa yang mereka telah dapatkan.

Abdurrahman As Sa’di mengatakan di dalam tafsir beliau: “Dan adapun orang yang telah diberikan taufiq oleh Allah untuk bersabar ketika ditimpa ujian lalu dia menahan dirinya untuk tidak benci terhadap ketentuan tersebut baik dengan ucapan dan perbuatan dan berharap pahala dari Allah dan dia mengetahui bahwa apa yang dia dapatkan dari pahala karena kesabaran tersebut atas musibah yang menimpanya, bahkan baginya ujian itu menjadi nikmat karena telah menjadi jalan terwujudnya sesuatu yang lebih baik, maka sungguh dia telah melaksanakan perintah Allah dan berhasil meraih ganjaran yang besar dari sisi-Nya.”

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Macam-macam Sabar
dan Keutamaannya

Ibnul Qayyim dalam kitab beliau Madarijus Salikin (2/156) berkata: “Sabar ada tiga macam yaitu sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dalam menahan diri dari bermaksiat kepada Allah dan sabar dalam menghadapi ujian.”

Al Imam Al Qurthubi dalam tafsir beliau menukilkan ucapan Sahl bin Abdillah At Tasturi: “Sabar ada dua macam yaitu sabar dari bermaksiat kepada Allah maka ini adalah seorang mujahid; dan sabar dalam ketaatan kepada Allah ini yang dinamakan ahli ibadah.”

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Ibnul Qayyim di dalam kitab beliau Madarijus Salikin (2/155) mengatakan: “Sabar dalam keimanan bagaikan kepala pada jasad; dan tidak ada keimanan tanpa sabar sebagaimana jasad tidak akan berfungsi tanpa kepala.”
Umar bin Al Khaththab berkata: “Kami menjumpai kebaikan hidup ada bersama kesabaran.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Kepemimpinan dalam agama akan didapati dengan yakin dan sabar.” Allah berfirman:
“Dan Kami menjadikan dari mereka sebagai pemimpin yang berjalan di atas perintah Kami ketika mereka bersabar dan mereka yakin kepada ayat-ayat Kami.” (As Sajdah: 24)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Rasulullah bersabda: “Tidak ada satupun pemberian kepada seseorang yang lebih baik daripada sabar.” ( HR. Muslim).
“Sabar adalah cahaya.” ( HR. Muslim).

Allah berfirman:
“Dan Kami benar-benar akan membalas mereka yang bersabar dengan balasan yang lebih baik daripada apa yang mereka telah lakukan.” (An Nahl: 96)

Wallahu a’lam.

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

KELUARGA DALAM PANDANGAN ISLAM
Penulis: Ummu Ishaq Zulfa Husein Al Atsariyyah
Sakinah, Mengayuh Biduk, 29 – April – 2003, 01:21:26

Syaithan begitu berambisi dalam merusak sebuah keluarga. Berbagai upaya ditempuh untuk mencapai ambisinya itu. Ini disebabkan keluarga merupakan pondasi bagi terbentuknya masyarakat muslim yang berkualitas.

Setiap manusia tentu mendambakan keamanan dan mereka berlomba-lomba untuk mewujudkannya dengan setiap jalan dan cara yang memungkinkan. Rasa aman ini lebih mereka butuhkan di atas kebutuhan makanan. Karena itu Islam memperhatikan hal ini dengan cara membina manusia sebagai bagian dari masyarakat di atas akidah yang lurus disertai akhlak yang mulia. Bersamaan dengan itu, pembinaan individu-individu manusia tidak mungkin dapat terlaksana dengan baik tanpa ada wadah dan lingkungan yang baik. Dari sudut inilah kita dapat melihat nilai sebuah keluarga.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Keluarga dalam pandangan Islam memiliki nilai yang tidak kecil. Bahkan Islam menaruh perhatian besar terhadap kehidupan keluarga dengan meletakkan kaidah-kaidah yang arif guna memelihara kehidupan keluarga dari ketidakharmonisan dan kehancuran. Kenapa demikian besar perhatian Islam? Karena tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga adalah batu bata pertama untuk membangun istana masyarakat muslim dan merupakan madrasah iman yang diharapkan dapat mencetak generasi-generasi muslim yang mampu meninggikan kalimat Allah di muka bumi.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Bila pondasi ini kuat, lurus agama dan akhlak anggotanya maka akan kuat pula masyarakat dan akan terwujud keamanan yang didambakan. Sebaliknya, bila tercerai berai ikatan keluarga dan kerusakan meracuni anggota-anggotanya maka dampaknya terlihat pada masyarakat, bagaimana kegoncangan melanda dan rapuhnya kekuatan sehingga tidak diperoleh rasa aman.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Dengan keterangan di atas pahamlah kita kenapa musuh-musuh Allah dari kalangan syaitan jin dan manusia begitu berambisi untuk menghancurkan kehidupan keluarga. Mereka bantu-membantu menyisipkan kebatilan ke dalam keluarga agar apa yang diharapkan Islam dari sebuah keluarga tidak terwujud. Dan sangat disesalkan ibarat gayung bersambut, kebatilan itu banyak diserap oleh keluarga muslim. Akibatnya tatanan rumah tangga hancur dan dampaknya masyarakat diantar ke bibir jurang kehancuran. Naudzubillah min dzalik!!! Kita berlindung kepada Allah dari yang demikian.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Jauh sebelumnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah memperingatkan kita akan makar iblis terhadap anak Adam. Bagaimana iblis begitu bergembira bila anak buahnya dapat menghancurkan sebuah keluarga, memutuskan hubungan antara suami dengan istri sebagai dua tonggak dalam kehidupan keluarga.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air kemudian ia mengirim tentara-tentaranya. Maka yang paling dekat di antara mereka dengan iblis adalah yang paling besar fitnah yang ditimbulkannya. Datang salah seorang dari mereka seraya berkata: Aku telah melakukan ini dan itu. Maka Iblis menjawab: “Engkau belum melakukan apa-apa”. Lalu datang yang lain seraya berkata: “Tidaklah aku meninggalkan dia (manusia yang digodanya) hingga aku berhasil memisahkan dia dengan istrinya”. Maka Iblis pun mendekatkan anak buahnya tersebut dengan dirinya dan memujinya dengan berkata: “Ya, engkaulah”. (Hadits riwayat Muslim dalam Shahihnya, Kitab Shifatul Qiyamah wal Jannah wan Naar, Bab Tahrisyu Asy Syaithan wa Ba`tsuhu Sarayahu Li Fitnatin Naas, 17/157- Syarah Nawawi)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Dalam Syarah Shahih Muslim (17/157) berkata Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan hadits di atas bahwa Iblis bermarkas di lautan dan dari situlah ia mengirim tentara-tentaranya ke penjuru bumi. Iblis memuji anak buahnya yang berhasil memisahkan antara suami dengan istrinya karena kagum dengan apa yang dilakukannya dan ia dapat mencapai puncak tujuan yang dikehendaki iblis.

Sebegitu kuat ambisi iblis dan para syaitan sebagai tentaranya untuk menghancurkan kehidupan keluarga hingga mereka bersedia membantu syaitan dari kalangan manusia untuk mengerjakan sihir yang dapat memisahkan suami dengan istrinya. Allah Ta`ala berfirman menyebutkan ihwal orang–orang Yahudi yang biasa melakukan pekerjaan kufur ini (sihir) guna memisahkan pasangan suami istri:
“Orang-orang Yahudi itu mengikuti apa yang dibacakan para syaitan pada masa kerajaan Nabi Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir) padahal Sulaiman tidaklah kafir (mengerjakan sihir) namun syaitan- syaitan itulah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seorangpun sebelum keduanya mengatakan: “Kami hanyalah ujian (cobaan) bagimu maka janganlah engkau kufur dengan belajar sihir”. Maka mereka mempelajari sihir dari keduanya yang dengan sihir tersebut mereka bisa memisahkan antara suami dengan istrinya…” (Al Baqarah: 102)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Kita berlindung kepada Allah ta`ala dari kejahatan sihir dan pelakunya!
Pembaca yang semoga dirahmati Allah ta`ala… ketahuilah, suatu keluarga baru memiliki nilai lebih bila bangunan keluarga itu ditegakkan di atas dasar takwa kepada Allah Ta`ala.

Untuk kepentingan ini perlu dipersiapkan anggota keluarga yang shalih, tentunya dimulai dari pasangan suami istri. Seorang pria ketika akan menikah hendaknya mempersiapkan diri dan melihat kemampuan dirinya. Dia harus membekali diri dengan ilmu agama agar dapat memfungsikan dirinya sebagai qawwam (pemimpin) yang baik dalam rumah tangga.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Karena Allah Ta`ala telah menetapkan:
“Kaum pria itu adalah pemimpin atas kaum wanita disebabkan Allah telah melebihkan sebagian mereka (melebihkan kaum pria) di atas sebagian yang lain (di atas kaum wanita) dan karena kaum pria telah membelanjakan harta-harta mereka untuk menghidupi wanita…”. ( An Nisa: 34)

Hendaknya seorang pria menjatuhkan pilihan hidupnya kepada wanita yang shalihah karena demikian yang dituntunkan oleh Nabi kita yang mulia Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Beliau Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda tentang kelebihan wanita yang shalihah:

“Dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah “. (HR. Muslim dalam Shahihnya, Kitab Ar Radlaa`, Bab Istihbaab Nikaahil Bikr. 10/56, Syarah Nawawi)

“Ada empat perkara yang termasuk dari kebahagiaan: istri yang shalihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang shalih dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan ada empat perkara yang termasuk dari kesengsaraan: tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), tunggangan yang jelek dan tempat tinggal yang sempit”. (HR. Ibnu Hibban. Hadits ini dishahihkan Syaikh Muqbil rahimahullah dalam kitab beliau ” Ash Shahihul Musnad Mimma Laysa fish Shahihain” 1/277)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Beliau Shallallahu ‘alaihi Wasallam mengabarkan:

“Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, kedudukannya (keturunannya), kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang memiliki agama, taribat yadaak “. (HR. Bukhari dalam Shahihnya no. 5090, Kitab An Nikah, bab Al Akfaau fid Dien, dan Muslim dalam Shahihnya, Kitab Ar Radla, bab Istihbaab Nikahi Dzatid Dien, 10/51, Syarah Nawawi)

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa yang benar tentang makna hadits di atas adalah Nabi shallallahu alaihi wasallam mengabarkan tentang kebiasaan yang dilakukan manusia. Mereka ketika hendak menikah memilih wanita dengan melihat empat perkara tersebut dan mereka mengakhirkan pertimbangan agama si wanita . Maka hendaklah engkau wahai orang yang meminta bimbingan memilih wanita yang baik agamanya. (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi, 10/51-52)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Imam Nawawi melanjutkan: “Dalam hadits ini ada hasungan untuk bergaul/berteman dengan orang yang memiliki agama baik dalam segala sesuatu karena berteman dengan mereka bisa mengambil faedah dari akhlak mereka, barakah mereka dan baiknya jalan hidup mereka, di samping itu kita aman dari kerusakan yang ditimbulkan mereka”. (10/52)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Masalah agama ini juga harus menjadi pertimbangan seorang wanita ketika ia memutuskan untuk menerima pinangan seorang pria, karena pria yang shalih ini bila mencintai istrinya maka ia akan memuliakannya, namun bila ia tidak mencintai istrinya maka ia tidak akan menghinakannya. Dan hal ini harus menjadi perhatian wali si wanita karena Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
“Apabila datang kepada kalian (para wali wanita) orang yang kalian ridla agama dan akhlaknya (untuk meminang wanita yang di bawah perwalian kalian) maka nikahkanlah laki-laki itu, kalau tidak kalian lakukan hal tersebut niscaya akan terjadi fitnah di muka bumi dan terjadi kerusakan yang merata”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dll)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Di antara yang dijadikan Islam sebagai tujuan berumah tangga dan dibentuknya sebuah keluarga adalah untuk memperbanyak umat Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Karena itu ketika datang seorang pria menghadap beliau dan mengatakan : “Aku mendapatkan seorang wanita yang memiliki kecantikan dan keturunan namun ia tidak dapat melahirkan (mandul), apakah boleh aku menikahinya ?” Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab: “Jangan menikahinya”. Kemudian pria tadi datang menghadap Nabi untuk kedua kalinya dan mengutarakan keinginannya untuk menikahi wanita tersebut, namun beliau melarangnya. Kemudian ia datang lagi untuk ketiga kalinya, maka beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda :
“Nikahilah oleh kalian wanita yang penyayang lagi subur (banyak anaknya) karena aku akan berbangga-bangga dengan banyaknya kalian di hadapan umat-umat yang lain”. (HR. Abu Daud dan Nasai. Dishahihkan oleh Syaikh Muqbil dalam “Ash Shahihul Musnad Mimma Laysa fis Shahihain” 2/211)

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Bila setiap muslim memperhatikan dan melaksanakan dengan baik apa yang ditetapkan dan digariskan oleh syariat agamanya niscaya ia akan mendapatkan kelurusan dan ketenangan dalam hidupnya, termasuk dalam kehidupan berkeluarga. Dan dia benar-benar dapat merasakan tanda kekuasaan Allah ta`ala sebagaimana dalam firman-Nya;
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya Dia menciptakan untuk kalian pasangan-pasangan kalian dari diri-diri (jenis) kalian sendiri agar kalian merasa tenang dengan keberadaaan mereka dan Dia menjadikan di antara kalian rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda –tanda bagi kaum yang mau berfikir”. (Ar Ruum: 21 )

Wallahu ta`ala a`lam bishawwab.
(Ummu Ishaq Zulfa Husein Al Atsariyyah)

Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : http://www.asysyariah.com

=========================================
PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI PERSAHABATAN ISLAM – KOLEKSI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI – ANTOLOGI PUISI PERSAHABATAN ISLAMI (not here)
=========================================

Satu Tanggapan

  1. bagi yg ingin menambah teman fb, curhat, konsultasi masalah agama, membaca status2 islami, silahkan add FB:

    dameyra@yahoo.com

    yani-imout@hotmail.com ,

    assalafy.abdullah@yahoo.co.id ,

    arios6home@gmail.com ,

    iz_chech@yahoo.com ,

    bagas_rara@yahoo.co.id ,

    ainuamri2@gmail.com ,

    dameyra@yahoo.com

    eone_cakep50@yahoo.com

    ===============================

    http://www.google.com

    http://www.google.co.id

    http://www.ainuamri.wordpress.com

    http://www.ainuamri.blogspot.com

    http://www.yahoo.com

    http://www.yahoo.co.id

    Jika Engkau ditanya “Dimana Allah?” Maka jawablah ” Allah berada di atas langit, di atas ‘Arasy, di atas seluruh makhluk-Nya, dan ilmu-Nya menjangkau semua tempat ” karena itulah Jawaban yang tepat dan sesuai dengan manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah.

Tinggalkan komentar