PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

”Hati-hatilah Membaca ”Ensiklopedi Islam untuk Pelajar!”

Senin, 09 April 2007
”Ensiklopedi Islam untuk Pelajar” yang ditulis oleh Nurcholish Madjid dkk banyak informasi keliru. Baca Catatan Akhir Pekan [CAP] Adian Husaini ke-189

Oleh: Adian Husaini

Sebelum meninggalnya, Prof. Dr. Nurcholish Madjid tercatat sebagai pemimpin redaksi buku ”Ensiklopedi Islam untuk Pelajar” terbitan PT Ichtiar Baru Van Hoeve. Redaktur Pelaksananya adalah Budhy Munawar Rachman dan Ihsan Ali Fauzi. Di dalam jajaran penulisnya, ada sejumlah nama yang cukup dikenal, seperti Kautsar Azhari Noer, Luthfie Assyaukanie, dan Nasaruddin Umar. Kamis (5/4/2007), tanpa sengaja, saya menemukan Ensiklopedi ini di rumah seorang teman di kawasan Cinere. Dia mengaku membeli buku itu untuk menyediakan informasi yang mudah seputar Islam buat putri-putrinya.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Karena penampilannya yang menarik, Ensiklopedi ini segera tidak saya lewatkan untuk menelaahnya. Ternyata, disamping memuat informasi yang bagus dan penting, ada banyak hal yang perlu dikritisi dari Ensiklopedi ini. Misalnya, dalam pembahasan tentang agama (Jilid I, hal.23), dikatakan bahwa ada teori lain tentang agama yang menyatakan, bahwa agama asli dan tertua adalah monoteisme, yang berasal dari wahyu Tuhan. Sejak zaman Nabi Adam AS, manusia telah menganut monoteisme. Dinamisme, animisme, totemisme, politeisme, dan bentuk lainnya adalah penyelewengan dari monoteisme. Teori monoteisme ini dianut oleh umat Yahudi, Kristen, dan Islam.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Jadi, dalam ketegorisasi tersebut, agama Yahudi, Kristen dan Islam dimasukkan dalam ketogori agama monoteis. Pada halaman yang sama juga ditulis: ”Sikh bisa disebut agama sinkretik karena didirikan untuk memadukan ajaan Hindu dan Islam.” Tetapi pada Jilid V hal. 93 ditulis: ”Salah satu agama monoteisme yang menggabungkan unsur-unsur Hindu dan Islam adalah Sikh.” Jadi, di sini pun, agama Sikh disebut agama monoteis.

Pada Jilid I hal. 22, diuraikan teori yang membagi agama ke dalam dua kelompok, yaitu agama samawi (agama langit) dan agama ardi (agama bumi). Agama samawi adalah agama yang diwahyukan oleh Tuhan, sedangkan agama ardi adalah agama hasil pemikiran manusia. Agama samawi disebut pula ”agama wahyu” dan agama ardi disebut pula ”agama alamiah”. Umumnya kaum muslim memandang bahwa agama samawi adalah Yahudi, Kristen, dan Islam. Adapun agama ardi meliputi antara lain Hindu, Buddha, Konfusianisme, dan Taoisme.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Lalu, pada Jilid I hal. 25 diuraikan lagi tentang makna ’agama langit’, bahwa: ”Setiap agama yang memiliki kitab dapat dianggap sebagai ”agama langit” (samawi), dan penganutnya adalah ahlulkitab. Islam juga memiliki kitab (Al-Qur’an), namun tidak termasuk ahlulkitab dalam pengertian itu. Menurut para mufassir, ahlul kitab meliputi kaum Yahudi, Nasrani, Majusi (Zoroaster), dan Sabi’in (pengikut mistik Plato). Kini sebutan ahlulkitab diperluas hingga mencakup Hindu, Budha, Taoisme, dan Kong Hu Cu. Ini mendasari pemikiran Islam tentang kebebasan beragama, sekaligus dukungan atas pluralisme agama. Dari segi akidah, penganut agama selain ahlulkitab adalah musyrik.”

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Jika kita telaah penjelasan-penjelasan itu, betapa rancunya penjelasan tentang makna dan kategorisasi ”agama samawi”, ”agama ardi” dan ”ahlulkitab” tersebut. Sebelumnya disebut, bahwa agama ardi meliputi Hindu, Buddha, Konfusianisme, dan Taoisme. Lalu, dikatakan bahwa penganut agama samawi disebut sebagai ahlul kitab. Kemudian, dijelaskan bahwa ahlulkitab mencakup Hindu, Buddha, Taoisme, dan Kong Hu Cu. Jadi, yang mana yang benar? Tampak bahwa penulis ensiklopedi ini tidak punya konsep yang jelas tentang agama-agama dan main comot pendapat sana-sini tanpa pemikiran yang mendalam.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Ensiklopedi ini tidak menjelaskan ayat Al-Quran yang menyatakan: ”Sesungguhnya agama dalam pandangan Allah adalah Islam”. (QS 3:19). Juga, ”Barangsiapa yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima oleh Allah, dan di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (QS 3:85). Juga, dilewatkan penjelasan Rasulullah saw bahwa makna ”al-maghdhub” dalam surat al-Fatihah adalah al-Yahuud dan ”al-dhaallin” adalah an-Nashara. Dalam pandangan Islam,”agama samawi” (agama wahyu), hanyalah Islam. Judaisme dan Kristen sekarang bukanlah agama yang dibawa oleh Nabi Musa dan Nabi Isa a.s.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Disamping itu, ada unsur manipulasi yang sangat tidak etis dengan menyebut, bahwa menurut para mufassir, ahlul kitab meliputi kaum Yahudi, Nasrani, Majusi, dan Sabi’in. Dan kini, sebutan itu diperluas hingga mencakup agama Buddha, Hindu, Taoisme, dan Kong Hu Cu. Penulis Ensiklopedi ini tidak menyebut, mufassir mana yang memiliki pendapat seperti itu. Padahal, pendapat yang melebarkan makna ahlulkitab selain untuk Yahudi dan Kristen adalah pendapat yang lemah, dan hanya sebagian kecil mufassir yang berpendapat seperti itu. Pendapat ini sudah begitu banyak dikritik oleh para ulama.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Kajian yang serius tentang Ahl Kitab telah dilakukan, misalnya, oleh Quraish Shihab dalam bukunya ”Wawasan Al-Quran” (1996:368) dan Dr. Muhammad Galib dalam bukunya ”Ahl Kitab Makna dan Cakupannya” (1998:36-37), yang juga diterbitkan oleh Paramadina. Buku Dr. M. Galib ini adalah disertasi doktornya di IAIN Ciputat. Setelah mengkaji berbagai ayat Al-Quran, hadits, dan pendapat para ulama tentang masalah ini, mereka menyimpulkan bahwa istilah ”Ahl Kitab” memang lebih tepat hanya ditujukan kepada kaum Yahudi dan Nasrani. Semasa hidupnya, Nurcholish Madjid belum pernah menulis karya yang serius tentang masalah ini.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Tetapi, penulis Ensiklopedi ini berfantasi lebih jauh tentang ahlulkitab. Pada jilid III hal. 38 yang membahas tentang Islam dan agama lain, ditulis: ”Dalam Al-Qur’an, orang Yahudi dan Kristen disebut dengan ahlulkitab. Konsep ahlulkitab ini memberi petunjuk bahwa Islam tidak serta merta mengelompokkan orang-orang non-muslim sebagai kafir.” Pada jilid III hal. 70, yang membahas tentang makna KAFIR, lagi-lagi dibahas tentang ahlulkitab. Di sini dikatakan: ”Kaum ahlulkitab Yahudi dan Nasrani tidak termasuk dalam kelompok kafir walaupun mereka mengingkari kerasulan Nabi Muhammad SAW. Dalam teologi Islam, mereka dimasukkan ke dalam golongan ahlulkitab yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan orang-orang yang beriman.”

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Kita tentu patut tercengang dengan penjelasan Nurcholish Madjid dan kawan-kawannya tersebut, bahwa walaupun kaum Yahudi dan Kristen mengingkari kerasulan Nabi Muhammad saw, mereka tidak bisa disebut sebagai kafir, tetapi disebut sebagai ahlulkitab. Padahal, Al-Quran surat al-Bayyinah ayat 6 menjelaskan, ”Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu seburuk-buruk makhluk.” (terjemahan versi Departemen Agama RI).

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Prof. Hamka menjelaskan ayat ini dalam Tafsir Al-Azhar: ”Sesungguhnya orang-orang yang kafir (pangkal ayat 6). Yaitu orang-orang yang sengaja menolak, membohongkan dan memalsukan ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw itu, padahal kalau mereka pakai akal yang sihat, tidak ada satu juapun yang dapat dibantah, sehingga mereka menolak itu hanya semata-mata karena dipengaruhi oleh hawanafsu belaka; ”Dari ahlil kitab dan musyrikin itu.” Yaitu orang-orang Yahudi dan Nasrani dan musyrikin penyembah berhala.”

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Lagipula begitu banyak ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang kekafiran kaum yang mengangkat Nabi Isa a.s. sebagai tuhan. QS al-Maidah ayat 72 menegaskan: “Sungguh telah kafirlah orang-orang yang menyatakan bahwa Allah ialah al-Masih Ibnu Maryam, padahal al-Masih sendiri berkata: Hai Bani Israil, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Nabi Muhammad saw juga bersabda: “Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad, tidak ada seorang pun baik Yahudi maupun Nashrani yang mendengar tentang diriku dari Umat Islam ini, kemudian ia mati dan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa kecuali ia akan menjadi penghuni neraka.” (HR Muslim)

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Cara pandang pluralisme agama tampak cukup dominan dalam menjelaskan tentang agama-agama dalam Ensiklopedi ini. Itu, misalnya, bisa dilihat dalam penjelasan tentang ’pahala’. Pada Jilid IV hal. 117 ditulis: ”Pahala bersifat universal, dalam arti berlaku untuk semua umat beragama, tidak hanya umat Islam. Selama orang tersebut beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian, lalu mau berbuat kebaikan serta beramal saleh, maka dia akan menerima balasan atau ganjaran dari Allah SWT….(QS 2:62).”

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Kita sudah paham, bahwa ayat tersebut sering disalahgunakan oleh kaum pluralis agama untuk menjustifikasi pandangan mereka. Padahal, manusia mana pun yang mau beriman kepada Allah SWT dan beribadah kepada-Nya dengan benar, pasti harus menerima dan mengimani kerasulan Muhammad saw. Bahkan, Rasyid Ridha menjelaskan, bagi kaum Ahli Kitab yang dakwah Islam sampai kepada mereka (sesuai rincian QS 3:199), maka ada lima syarat keselamatan, diantaranya (1) beriman kepada Allah dengan iman yang benar, yakni iman yang tidak bercampur dengan kemusyrikan dan (2) beriman kepada Al-Quran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Siapa pun yang beriman kepada Allah dengan benar dan beriman kepada Al-Quran maka dia sudah menjadi muslim dan bagian dari umat Islam. Seyogyanya, Ensiklopedi ini tidak mengaburkan ajaran Islam yang sangat mendasar ini.

Dalam mempromosikan para cendekiawan, Ensiklopedi ini juga memasukkan tokoh-tokoh yang pluralis, seperti Frithjof Schuon. Ditulis misalnya komentar tentang buku Schuon yang berjudul ”Understanding Islam”: ”Buku ini mendapat sambutan baik di dunia Islam. Sayid Hussein an-Nasr, seorang ahli sejarah dan filsafat, misalnya, menyebut karya Schuon itu sebagai buku terbaik tentang Islam sebagai agama dan tuntunan hidup.” (Jilid V, hal. 77).

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Fritjof Schuon adalah tokoh pembawa paham perenialisme atau Kesatuan Transendensi Agama-agama (Trancendent Unity of Religion). Beberapa kali kita membahas paham perenialisme ini dan memberikan kritik terhadapnya. Dalam bukunya, Tren Pluralisme Agama, Dr. Anis Malik Thoha menyimpulkan, bahwa gagasan ‘filsafat perenial’ akhirnya berujung kepada paham kesetaraan agama-agama. Gagasan ini bukan saja semakin menjauh dari Islam, tetapi juga semakin menjauh dari cita-cita yang ditujunya. Oleh karena itu, gagasan ini lebih merupakan problem ketimbang menjadi solusi bagi keragaman agama. Jika mau fair, Ensiklopedi ini harusnya juga mencantumkan kritik terhadap paham perenialisme agama yang dibawa oleh Schuon, Hossein Nasr, dan kawan-kawannya.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Dalam hal-hal yang mengarah kepada Pluralisme Agama, Ensiklopedi bersifat sangat jelas keberpihakannya. Tetapi, dalam berbagai hal lain, bersikap seolah-olah netral. Misalnya, ketika membahas tentang sekularisasi Kemal Ataturk di Turki. Pada Jilid I hal. 83 ditulis:

”Ataturk ”menasionalisasikan” kandungan Al-Qur’an dan ibadah keagamaan dari bahasa Arab ke bahasa Turki. Kebijakan ini dianggap sebagian orang sebagai pencerahan keagamaan.” Juga ditulis: ”Setelah menjadi presiden Turki, Ataturk mengubah Turki menjadi negara sekuler dan menutup semua lembaga keagamaan Islam, termasuk sistem pendidikan agama tradisional. Selain itu, dalam upayanya untuk menyejajarkan budaya Turki dengan budaya Barat, ia menganjurkan agar rakyat Turki mengenakan pakaian Barat dan mencantumkan nama keluarga sebagaimana berlaku di Barat. Meskipun begitu, umat Islam tetap bebas melaksanakan ajaran agamanya.”

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Tentu saja, penjelasan Ensiklopedi tentang sekularisasi Kemal Ataturk tersebut sangat tidak benar. Adalah dusta belaka jika penulis Ensiklopedi ini menyatakan, umat Islam bebas menjalankan agamanya di masa Kemal Ataturk. Kita bisa melihat kembali sejarah Turki. Untuk pertama kalinya secara resmi azan wajib dikumandangkan dalam bahasa Turki pada Januari 1932. Semula shalat juga diwajibkan dalam bahasa Turki, tetapi gagal dilaksanakan karena ditentang keras masyarakat Turki. Tahun 1933, pemerintah menyatakan, azan dalam bahasa Arab adalah pelanggaran. Tahun 1937, prinsip sekularisme dimasukkan ke dalam Kosntitusi Turki, sehingga resmilah Turki menjadi negara Republik sekular. Tahun 1930, pendidikan agama ditiadakan di sekolah-sekolah perkotaan, dan di sekolah-sekolah perdesaan pada tahun 1933. Pelajaran Bahasa Arab dan Persia dihapuskan pada tahun 1928. Pada tahun ini juga tulisan Arab diganti dengan tulisan Latin.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Attaturk menjalankan pemerintahannya secara diktator. Ia tak segan-segan menghukum mati orang-orang yang enggan kepada pemerintahan Kemalis. Pada tanggal 13 Juli 1926, 15 orang digantung dimuka umum. Tahun 1930, 800 orang anti-Kemalis ditangkap dan dihukum mati. Tahun 1931, keluar peraturan yang melarang media massa mengeluarkan propaganda yang dianggap membahayakan pemerintahan Kemalis. Hingga kini, jilbab masih dilarang dikenakan di kantor-kantor pemerintah.

Jadi, apakah umat Islam bebas menjalankan agamanya di masa Kemal Ataturk, sebagaimana ditulis oleh Ensiklopedi ini? Jelas itu pernyataan bohong!!!

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Demikianlah telaah kita tentang isi ”Ensiklopedi Islam untuk Pelajar” yang ditulis oleh Nurcholish Madjid dan kawan-kawannya. Sangat disayangkan, buku yang mengandung banyak informasi bagus seputar Islam dan peradaban Islam ini dicemari dengan sejumlah paham dan pemikiran yang keliru dan mengelirukan tentang Islam. Karena sudah menggunakan nama Islam, maka seyogyanya dilakukan klarifikasi serius oleh para pakar Islam dalam berbagai bidang sebelum Ensiklopedi ini diterbitkan.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Sayangnya, tahun 2001, Menteri Agama Said Agil Husin al-Munawar pun memberikan rekomendasinya. Begitu pula dengan Mendiknas A. Malik Fadjar. Mungkin mereka tidak membaca isinya dengan cermat. Karena Ensiklopedi ini sudah tersebar luas di tengah keluarga Muslim, kita hanya bisa berharap, agar para orang tua berhati-hati dalam menyuguhkan bacaan bagi putra-putrinya. Kita mengimbau, penerbit buku ini bisa merevisi sejumlah kekeliruan. Kasihan penerbitnya, karena mereka nanti harus bertanggung jawab di hadapan Allah. Tetapi, lebih baik lagi, jika para ulama dan cendekiawan Muslim segera menulis Ensiklopedi yang lebih baik daripada karya Nurcholish Madjid dan kawan-kawan tersebut. [Depok, 6 April 2007/http://hidayatullah.com/]

Catatan Akhir Pekan [CAP] Adian Husaini adalah hasil kerjasama antara Radio Dakta 107 FM dan http://hidayatullah.com/

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

”Kritik terhadap Ensiklopedi Nurcholish Madjid”

Selasa, 20 Maret 2007
Dalam  buku Fiqih Lintas Agama yang ditulis Nurcholish Madjid dkk menuduh Imam Syafi’i membelenggu umat Islam. Baca Catatan Akhir Pekan [CAP] Adian Husaini ke-186

Oleh: Adian Husaini

Tidaklah berlebihan jika dikatakan, bahwa bagi sebagian orang di Indonesia, sosok Nurcholish Madjid telah menjadi ’idola’ dalam arti yang sebenarnya. Meskipun telah meninggal pada 29 Agustus 2005 lalu, Nurcholish Madjid telah menjadi gantungan hidup berbagai orang. Ia telah dikultuskan, bahkan diberhalakan. Ia telah di-Firaun-kan. Sosoknya terus dipuja dan pendapat-pendapatnya terus disebarkan ke tengah masyarakat, tanpa kritik yang berarti. Seolah-olah dia adalah manusia suci tanpa kesalahan dalam pemikirannya. Seolah-olah dia adalah pemikir terbesar dalam sejarah Indonesia yang pendapat-pendapatnya membawa kesejahteraan dan kemajuan bagi umat Islam.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Upaya untuk memberikan penghormatan secara berlebihan kepada Nurcholish Madjid juga terlihat dalam penerbitan buku Ensiklopedi Nurcholish Madjid, yang diluncurkan Februari 2007 lalu. Upaya ini bisa dilihat sebagai upaya serius dan sistematis dengan dukungan dana yang sangat besar. Buku ini antara lain disponsori penulisannya oleh PT Astra Internasional Tbk. Penulis buku ini, Budhy Munawar-Rachman, juga membuat pengakuan:

”Selama proses penyuntingan yang memakan waktu kerja full time setahun, saya merasakan menfaat besar training filosofis dan teologis – dan utang budi intelektual – yang telah diberikan oleh dua guru besar filsafat saya, Romo Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno SJ dan Romo Prof. Dr. Martin Harun OFM. Mereka telah membimbing saya bagaimana melakukan kajian hermeneutis atas suatu teks filosofis keagamaan. Pelajaran yang mereka berikan telah menghasilkan buah kemampuan meyunting teks-teks Cak Nur ini, sehingga bisa tersaji baik seperti ini.”

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Penulis buku ini juga mengaku sangat berhutang budi kepada Nurcholish Madjid. ”Terus terang, Cak Nur telah menyelamatkan iman saya dari ketidakpercayaan akibat gempuran renungan-renungan filosofis yang sangat kritis terhadap apa pun yang dianggap sebagai pemikiran mapan,” tulis Budhy yang juga penulis buku Islam Pluralis.

Tanpa menafikan berbagai kelebihan yang ada pada Nurcholish Madjid, pemikiran-pemikiran Nurcholish Madjid juga harus dikaji secara kritis. Majalah Suara Hidayatullah (edisi Maret 2007) menurunkan wawancara dengan Ahmad Rifa’i (66 tahun), anggota Dewan Pengawas Yayasan Paramadina, yang secara kritis mengakui bahwa liberalisme yang digaungkan Nurcholish Madjid lebih banyak membawa mudharat. Rifa’i juga membongkar praktik percaloan perkawinan antar-agama di Paramadina yang dimotori oleh Prof. Dr. Kautsar Azhari Noer dan kawan-kawan, yang ternyata melibatkan jumlah uang yang tidak sedikit. Dari pelayanan perkawinan antar-agama ini, orang membayar Rp 10-15 juta, dan uangnya tidak masuk ke kas yayasan. Ketua Dewan Pembina Yayasan, Azyumardi Azra kemudian memutuskan melarang praktik semacam itu di Paramadina.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Sikap kritis dan proporsional terhadap pemikiran-pemikiran Nucrholish Madjid sangat diperlukan, agar generasi Islam berikutnya tidak kehilangan gambaran yang jernih dan adil tentang para pemikir Islam di Indonesia. Jangan sampai muncul persepsi bahwa pemikiran Nurcholish Madjid adalah rangkaian dari sejarah pemikiran Islam yang dibawa para pejuang dan pendakwah Islam di Indonesia, yang dimotori oleh ulama-ulama bermazhab Syafii.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Perlu kita ingat, dalam buku Fiqih Lintas Agama yang ditulis Nurcholish Madjid dan kawan-kawan, sosok Nurcholish Madjid begitu dibesar-besarkan, sementara sosok Imam Syafii dikecilkan – suatu tindakan yang sangat zalim dan tidak beradab. Bagaimana mungkin bisa dikatakan satu tindakan yang beradab jika dalam buku ini dikatakan, bahwa “Kaum Muslim lebih suka terbuai dengan kerangkeng dan belenggu pemikiran fiqih yang dibuat imam Syafi’i. Kita lupa, imam Syafi’i memang arsitek ushul fiqih yang paling brilian, tapi juga karena Syafi’ilah pemikiran-pemikiran fiqih tidak berkembang selama kurang lebih dua belas abad. Sejak Syafi’i meletakkan kerangka ushul fiqihnya, para pemikir fiqih Muslim tidak mampu keluar dari jeratan metodologinya.”

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Sementara di dalam Ensiklopedi Nurcholish Madjid kali ini – yang penerbitannya sudah direstui oleh Nucrholish dan keluarganya — disebutkan bahwa ”Cak Nur menganut suatu paham liberal-syariah”, dan ”ia sangat kental dengan usaha pengembangan hermeneutika Al-Quran.” Juga, ditulis, ”Dengan pengembangan hermeneutika Al-Quran ini, Cak Nur membuat suatu pembaruan yang liberal, yang sudah menjadi agendanya sejak 1970-an, hanya saja sekarang dilakukannya dengan cara yang tidak kontroversial, karena menggunakan hermeneutika Al-Quran.”

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Jika disebutkan bahwa Nurcholish Madjid memang mengembangkan hermeneutika Al-Quran, kita bisa bertanya, buku apakah yang pernah ditulis oleh Nurcholish Madjid tentang hermeneutika Al-Quran? Teori apakah yang pernah dirumuskannya? Ternyata, kita tidak akan pernah menemukannya, karena Nurcholish memang tidak menulis buku hermeneutika secara serius dan ilmiah. Para ilmuan pengkaji hermeneutika di Indonesia apalagi di dunia, juga tidak menempatkan Nurcholish Madjid sebagai ilmuwan yang otoritatif di bidang ini.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Hal ini tentu berbeda dengan Imam Syafii yang menulis berbagai kitab tentang Ushul Fiqih, tentang fiqih, dan sebagainya, yang dijadikan rujukan para ulama Islam selama ratusan tahun, sampai hari ini. Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Ghazali, dan ribuan ulama lainnya, mengakui otoritas Imam Syafii di bidang ini. Tetapi, bagi Nurcholish Madjid dan kawan-kawannya para penulis buku Fiqih Lintas Agama, Imam Syafii dianggap sebagai batu penghalang besar bagi misi liberalisasi mereka, sehingga mereka melakukan kezaliman intelektual yang akhirnya akan menistakan diri mereka sendiri.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Namun, para pendukung Nurcholish Madjid seperti sudah menutup diri terhadap kritik. Mereka enggan menarik buku Fiqih Lintas Agama dan lain-lain. Mereka terus memujanya secara berlebihan. Pada 22 Desember 2006, beberapa bulan sebelum peluncuran Ensiklopedi Nurcholish Madjid, Dawam Rahardjo menulis satu ulasan di Harian Kompas berjudul: “Pembaruan Islam: Ensiklopedia Nucrholish Madjid”. Dawam Rahardjo menulis, bahwa buku itu merupakan upaya sistematisasi tentang “Nurcholisisme”, dan dia menyimpulkan, “Nurcholish tidak sekedar menjadi tokoh pembaru pemikiran Islam, tetapi juga seorang guru bangsa.”

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Padahal, jika ditelaah dengan cermat, banyak hal yang secara ilmiah sulit dibenarkan dalam Ensiklopedi ini. Misalnya, klaim buku ini bahwa ”isu pluralisme yang dikembangkan Cak Nur, bersumber dari Ibnu Taimiyyah.” Bagi yang mendalami pemikiran pluralisme Nurcholish Madjid dan pemikiran keagamaan Ibnu Taymiyyah, tentu akan tertawa geli membaca kalimat ini. Mungkin saja ada sepotong dua potong kalimat Ibnu Taymiyyah dan Nurcholish Madjid yang seolah-olah mengandung makna pluralisme agama. Tetapi, itu sama artinya, dengan menyamakan bahwa manusia sama dengan kambing, hanya karena melihat kedua makhluk itu sama-sama mempunyai telinga.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Seperti yang disebutkan oleh Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi dalam kritiknya terhadap pemikiran Nurcholish Madjid, salah satu persoalan mendasar pada pemikiran Nurcholish Madjid adalah problem epistemologis. Metode berpikir apa yang sebenarnya digunakan oleh Nurcholish Madjid dalam memahami Al-Quran dan Sunnah. Jika dia menggunakan hermeneutika, bagaimana sosok bangunan metodologisnya, hermeneutika yang mana yang dia pakai?

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Karena itu, dalam Ensiklopedi ini, kita tidak mendapatkan bangunan pemikiran yang utuh.  Apalagi, Nurcholish sering menggunakan istilah-istilah secara serampangan, sesuai dengan kemauannya sendiri. Misalnya, dimuat dalam buku ini, jawaban Nurcholish di Jurnal Ulumul Quran terhadap pertanyaan yang menyebutnya sebagai orang yang sangat liberal : ‘’Kalau begitu, memang Al-Quran itu liberal. Jadi untuk menjadi liberal, orang harus Al-Quranik !’’

Tentu saja, Nurcholish membuat definisi sendiri tentang makna kata ‘liberal’. Tetapi, jika istilah-istilah itu sudah dimaknai sendiri, memang tidak perlu didiskusikan secara ilmiah. Sebab, dalam diskusi ilmiah, harus ada kesepakatan makna. Sebagaimana tidak bisa didiskusikan, misalnya, jika ada orang bicara bahwa Al-Quran bercorak komunis, hanya karena ada ayat yang membela kaum tertindas. Kekacauan penggunaan istilah oleh Nurcholish ini sudah lama dikritik oleh Prof. HM Rasyidi.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Begitu juga dalam penggunaan istilah sekularisasi. Bagi Nurcholish, seperti juga dibahas dalam buku ini, sekularisasi misalnya, dia definisikan sebagai ‘’pembebasan diri dari tutelege (asuhan) agama, sebagai cara beragama secara dewasa, beragama dengan penuh kesadaran dan penuh pengertian, tidak sekedar konvensional belaka.’’ Pengertian kalimat itu saja sudah kontradiktif. Jika diri manusia sudah dibebaskan dari asuhan agama, bagaimana dia bisa beragama dengan penuh kedewasaan?

Definisi sekularisasi itu diambil begitu saja oleh Nurcholish dari kalimat Harvey Cox dalam bukunya ”The Secular City”, dimana Cox menyatakan: ”Secularization is the liberation of man from religious and metaphysical tutelage, the turning of his attention away from other worlds and towards this one.”

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Contoh lain, penggunaan dan pemaknaan istilah yang rancu adalah dalam pemaknaan kata ’Islam’. Ditulis dalam buku ini, bahwa yang menjadi sumber gagasan tentang universalitan Islam itu justru adalah pengertian dari perkataan ‘’islam’’ itu sendiri, sebagai ‘’sikap pasrah kepada Tuhan’’. Pada dasarnya agama yang sah – al-din, ketundukan, kepatuhan, atau ketaatan, seperti yang sudah disebut di atas – tidak bisa lain dari sikap pasrah kepada Tuhan (al-islam). Tidak ada agama tanpa sikap pasrah. Berdasarkan teologi ini, semua agama yang benar, adalah agama yang mengajarkan sikap pasrah kepada Tuhan – mengajarkan al-islam dalam arti generiknya. Agama Islam secara par excellence tampil dalam rangkaian dengan agama-agama al-islam yang lain. Walaupun dalam kenyataannya, agama-agama lain itu, tidak disebut dengan nama islam, sejalan dengan lingkungan, bahasa, bahkan mode of thinking-nya.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Gagasan Nurcholish tentang makna generik islam sebagai “agama berserah diri ini, jika kita cermati, paralel dengan pemikiran teolog terkenal Katolik Karl Rahner tentang “anonymous Christianity” (Kristen tanpa nama). Gagasan ini berbicara tentang validitas agama-agama non-Kristen sebelum datangnya misi Kristen pada mereka. Begitu Bibel sudah sampai pada mereka, maka agama-agama non-Islam menjadi tidak valid lagi. Gagasan Rahner tentang teori ”anonymous Christianity” agak lebih tegas dibanding gagasan ” Islam generik”-nya Nurcholish.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Dalam gagasannya ini, Nurcholish tidak menegaskan lebih jauh, mana saja agama yang mengajarkan sikap pasrah itu. Bagaimana posisi agama-agama selain Islam sekarang ini, apakah masih bisa disebut agama al-islam? Dan yang terpenting, bagaimana cara untuk pasrah kepada Tuhan? Lebih penting lagi, siapa yang dimaksud dengan ‘Tuhan’ itu? Jika orang Hindu pasrah kepada Tuhan-nya dengan caranya sendiri, apakah bisa dia disebut ‘muslim’? Nurcholish juga tidak membahas, misalnya, bagaimana posisi kewajiban keimanan kepada Nabi Muhammad saw? Apakah orang Yahudi dan Kristen yang pasrah kepada Tuhan tetapi tidak beriman kepada kenabian Muhammad saw, bisa disebut ‘muslim’? Apa definisi dan cara ‘pasrah’? Semua itu tidak ditegaskan secara gamblang oleh Nurcholish.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Yang jelas, disebutkan dalam buku ini, Nurcholish membantah pandangan para mufassir klasik, bahwa kedatangan Al-Quran itu menghapuskan (me-mansukh-kan) keabsahan kitab-kitab sebelumnya. Kata Nurcholish, pandangan semacam itu, hanya tafsiran dan prasangka para penafsir.

Sebenarnya, pandangan Nurcholish itu perlu diklarifikasi. Al-Quran memang mewajibkan untuk mengimani kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi. Tapi, Al-Quran juga menyebutkan dengan tegas, bahwa kaum Yahudi telah melakukan tindakan yang sangat dimurkai oleh Allah, yaitu mengubah-ubah kitab mereka (Lihat, misalnya, QS 2:59, 2:75, 2:79, dsb.). Karena itu, umat Islam wajib beriman kepada Taurat, tetapi tidak diwajibkan untuk beriman kepada ‘Torah’ dan Kitab-kitab Yahudi lainnya sekarang ini. Sebab, Yudaisme saat ini, bukanlah agama yang dibawa oleh Nabi Musa, meskipun sebagiannya mungkin mengandung ajaran yang dibawa Nabi Musa a.s.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Salah satu gagasan Nurcholish yang penting untuk dikritisi adalah cara dia menerjemahkan kalimah tauhid. Ia menyebut kata Allah berasal dari kata “al-ilah”, Tuhan itu. Sehingga dia menerjemahkan Laa ilaaha illal-Llah dengan “Tiada tuhan kecuali Tuhan itu”. Penerjemahan ala Nurcholish, bahwa Allah menjadi “Tuhan itu”, dalam konsepsi Islam, tidaklah tepat. Sebab, dalam Islam, kata “Allah” adalah nama (proper-name). Bagi Islam, ”Allah” adalah nama. Karena itu, kata “Allah” tidak boleh diterjemahkan. Kalau orang masuk Islam, maka dia harus membaca syahadat: “Saya bersaksi, tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.” Bukannya: “Saya bersaksi, bahwa tidak ada tuhan selain Tuhan itu” dan “Yang terpuji adalah utusan Allah.” Muhammad artinya memang yang terpuji. Tapi, karena sudah menjadi nama diri, maka tidak boleh diterjemahkan.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Tradisi tidak menyebut nama Tuhan di Barat berasal dari tradisi Yahudi, yang hingga kini tidak berhasil memecahkan cara membaca empat huruf mati nama Tuhan, yaitu ‘YHWH’. Jika ketemu nama Tuhan itu, kaum Yahudi menyebutnya dengan ‘Adonai’ (Tuhan). Karena itu, kaum Yahudi-Kristen di Barat menyebut Tuhan mereka dengan ‘God’ atau ‘Lord’. ‘God’ bukan nama, tapi sebutan untuk Tuhan. Cara NM menerjemahkan Allah menjadi ‘Tuhan itu’ bisa dilihat dari tradisi Yahudi/Kristen.

Dengan berbagai penafsiran baru tentang Islam tersebut, tidaklah salah jika Majalah Tempo edisi 29 Juli 1972 memberi cap gerakan pembaruan Nurcholish Madjid sebagai “Neo-Islam di Indonesia”. Neo-Islam tentu saja artinya adalah “Islam yang baru”; Islam yang tidak sama dengan Islam sebelumnya; Islam yang tidak sama dengan Islam yang dipahami para ulama dan umat Islam selama ini.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Dari segi kemasan, Ensiklopedi Nurcholish Madjid yang diluncurkan pada Februari 2007 lalu, ini memang menawan. Tetapi, seperti disebutkan oleh penulisnya, Ensiklopedi ini bukanlah ensiklopedi ilmiah. Buku ini disebut ensiklopedi karena dibuat besar, empat jilid dengan total halaman sekitar 4.000.

Bisa dikatakan, ‘ensiklopedi’ ini laksana pasar yang memuat apa saja yang pernah ditulis atau diucapkan Nurcholish. Laiknya suatu pasar, di sana disediakan barang apa saja; mulai madu, gula, Al-Quran, cabe, garam, pupuk kandang, pakaian, sampai racun tikus. Karena itu, pembaca buku ini perlu benar-benar memahami dan membedakan, mana yang ‘madu’, ‘cabe’, ‘pecel’ dan mana yang ‘racun tikus’.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Sebagai laiknya ‘pasar’, buku ini mengandung banyak hal. Jadi, silakan pilah dan pilih mana yang ‘madu’ dan mana yang ‘racun tikus’. Memang agak repot jika ’madu’ sudah bercanpur ’racun’. Namun, pada sisi lain, buku ini menjadi tantangan yang menarik bagi para pengkritik ide pembaruan Islam, agar bisa membuat buku yang lebih baik. Bukan hanya dari segi substansi, tetapi juga kemasan. Sebab, dalam hukum pemasaran dikenal jargon, bahwa kemasan lebih penting dari isi. Sesuatu produk yang jelas-jelas mengandung racun (seperti nikotin) karena dikemas dengan bagus dan dipromosikan dengan gencar, ternyata banyak juga peminatnya. Wallahu a’lam. [Depok, 16 Maret 2007/www.hidayatullah.com]

Catatan Akhir Pekan [CAP] adalah hasil kerjasama antara Radio Dakta 107 FM dan http://www.hidayatullah.com

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

”Gebrakan Universitas Islam Sultan Agung”

Senin, 12 Maret 2007
Di saat banyak perguruan tinggi Islam banyak kemasukan virus liberalisme, Unissula berusaha mengaplikasikan budaya Islami. Baca Catatan Akhir Pekan Adian ke1-185
Oleh: Adian Husaini

Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang melakukan gebrakan penting dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia. Sejak beberapa tahun terakhir ini, Unissula gencar mengkaji dan mengaplikasikan budaya akademik Islami. Berbagai seminar, kajian, dan pelatihan dilakukan. Tidak hanya itu. Unissula juga mencoba mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari di kampus. Shalat jamaah diwajibkan untuk dosen dan mahasiswa. Merokok di kampus dilarang.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Tentu saja ini bukan hal yang mudah. Apalagi untuk kalangan dosen. Memaksa semua dosen untuk melakukan shalat jamaah saat berada di kampus juga bukan hal yang ringan. Unissula juga harus rela kehilangan dana-dana sponsor ratusan juta rupiah yang berasal dari pabrik-pabrik rokok. Belum lagi tindakan protes dari mahasiswa yang merasa dirugikan dengan peraturan itu.

Mulai Maret 2007 hingga beberapa bulan ke depan, bekerja sama dengan Insitute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS), Unissula juga menggelar serangkaian acara Studi Pengembangan Peradaban Islam. Acara ini dimaksudkan untuk menggali lebih dalam seputar masalah keilmuan Islam yang bisa diaplikasikan di perguruan tinggi Islam.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Pada acara pembukaan, Rektor Unissula Dr. dr. Moh. Rofiq memaparkan visi dan misi kampus Unissula. Universitas Islam ini didirikan pada tanggal 20 Mei 1962 M (16 Dzulhijah 1369 H) oleh Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung. Jadi, termasuk kampus yang cukup tua di Indonesia. Rektor pertamanya adalah Mr. Bustanul Arifin (Prof. DR. H Bustanul Arifin, SH), seorang pakar dan pejuang syariah Islam terkenal di Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Muda Mahkamah Agung bidang Peradilan Agama.

Visi Unissula, sebagaimana disebutkan dalam website-nya, http://www.unissula.ac.id, sangat jelas, yaitu membangun generasi khaira ummah (ummat terbaik), melalui upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atas dasar nilai-nilai Islam dan membangun peradaban Islam menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah SWT dalam kerangka rahmatan lil a’lamin. Sedangkan misi Unissula adalah menyelenggarakan pendidikan tinggi Islam dalam rangka dakwah Islamiyah yang berorientasi pada kualitas dan kesetaraan universal.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Geliat kampus Unissula Semarang dalam upaya membangun peradaban Islam ini perlu menjadi renungan kita semua. Sebab, bukan rahasia lagi, bahwa saat ini begitu banyak kampus yang membawa label Islam yang terkadang justru tidak mengembangkan tradisi keilmuan Islam. Di kampus-kampus ini, ilmu-ilmu Barat dikaji dengan serius; fakultas-fakultas umum berkembang dan dijejali mahasiswa; tetapi sebaliknya, fakultas agama Islam justru sepi peminat. Bahkan, ada yang sudah gulung tikar. Lebih menyedihkan lagi, begitu banyak kampus Islam yang dosen dan mahasiswanya justru aktif mengembangkan pemikiran yang merusak Islam. Namanyakampus Islam, tetapi isinya bukan Islam lagi.

Untuk mempertahankan eksistensi Fakultas Agama Islam, Unissula bahkan rela mengucurkan beasiswa bagi sejumlah mahasiswanya. Para mahasiswa dipilih dari kalangan santri yang berkualitas, terutama yang hafidz Al-Quran. Bukan rahasia lagi, Fakultas Agama Islam sepi peminat, karena dipandang tidak menjanjikan hari depan, atau susah cari kerja yang layak. Para mahasiswa rela bayar ratusan juta rupiah untuk memasuki Fakultas Kedokteran, tetapi enggan memasuki bidang studi Islam, meskipun gratis kuliahnya.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Di sinilah para dosen agama saat ini ditantang untuk mengubah citra Fakultas Agama Islam agar tidak kalah dengan Fakultas Umum. Dosen-dosen agama haruslah orang yang cerdas, sangat mencintai ilmu, memiliki semangat dakwah dan akhlak yang tinggi, sehingga mereka bisa menjadi teladan bagi dosen-dosen bidang studi lain. Studi Islam di satu kampus Islam haruslah menjadi induk dari bidang studi yang lain. Sebenarnya sangat aneh, jika satu kampus membawa label Islam, tetapi justru studi Islamnya tidak dikembangkan. Padahal, kaum Yahudi dan Kristen saat ini sangat getol mengambangkan studi Islam.

Salah satu ciri tradisi keilmuan Islam adalah menyatukan antara ilmu dan amal, antara ilmu dan akhlak. Maka di dalam Islam, jika ada ilmuwan/ulama yang fasik atau rusak amalnya, dia tidak diterima sebagai bagian dari ulama Islam. Para imam mazhab adalah orang-orang yang berilmu dan berakhlak tinggi. Seorang yang berilmu Islam wajib mengamalkan ilmunya.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Dalam salah satu syair populer di kalangan santri yang tercantum dalam Kitab Zubad ialah: ”Wa ’aalimun bi ’ilmihi lam ya’malan, mu’adzdzabun min qabli ’ubbadil watsan.” (Dan orang yang berilmu yang tidak mengamalkan ilmunya, maka dia akan diazab oleh Allah sebelum penyembah berhala).

Sudahkah kampus-kampus Islam mendidik mahasiswanya agar menjadi orang yang berilmu tinggi dan beramal shalih? Jika belum, maka cita-cita Unissula perlu diperhatikan. Kampus-kampus Islam didirikan oleh para pendirinya dengan niat yang mulia, untuk mencetak ilmuwan atau ulama Islam yang baik; bukan untuk melahirkan ilmuwan jahat; bukan ulama as-su’ (ulama jahat). Sebab, lahirnya ulama jahat merupakan pertanda kerusakan besar di dalam Islam. Abu Darda’, seorang sahabat Nabi Muhammad saw, menyatakan, bahwa yang paling beliau takutkan adalah jika nanti di Hari Akhirat, Allah memanggilnya dan menanyakan: ”Apa yang telah kamu lakukan dengan apa yang telah kamu ketahui?” (HR Baihaqi).

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Rasulullah saw juga bersabda: ”Hendaklah kalian saling menasehati dalam hal ilmu. Sesungguhnya pengkhianatan seseorang terhadap ilmunya lebih berbahaya daripada pengkhianatannya terhadap hartanya. Dan sesungguhnya Allah akan menanyai kalian semua pada hari kiamat nanti.” (HR ath-Thabrani).

Kecenderungan memisahkan ilmu dari amal dalam studi Islam model orientalis sangat perlu menjadi perhatian kaum Muslim dewasa ini. Dari hari ke hari di kampus-kampus Islam semakin berjubel alumni studi Islam di Barat yang terkadang membawa tradisi pemisahan ilmu dan amal. Banyak guru dari para dosen itu adalah para orientalis yang pandai tentang ilmu-ilmu keislaman tetapi tetap tidak beriman kepada Islam. Mereka pandai tentang Al-Quran tetapi tetap

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

tidak mengimani Al-Quran sebagai wahyu Allah. Mereka pandai tentang sejarah Nabi Muhammad saw, tetapi tetap tidak mengimani kenabian Muhammad saw. Karena itu, para orientalis juga mendidik para sarjana Muslim agar menjadi pengamat agama yang baik, tanpa harus menjadi orang yang beragama yang sungguh-sungguh.

Karena mengikuti ’framework’ orientalis itu, tidak heran, jika banyak alumni studi Islam di Barat yang begitu rajin mengkritik para ulama Islam, dengan bungkus ”studi kritis”. Mereka rajin mengkritik Al-Quran, hadits, Imam Syafii, dan sebagainya, tetapi sangat hormat dan sama sekali tidak kritis pada para pemikir Barat. Banyak juga yang melakukan spionase intelektual dengan membongkar-bongkar kondisi umat dan lembaga-lembaga Islam, atas nama penelitian ilmiah.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Dan itu sangat wajar, karena beasiswa yang diberikan bukannya gratis begitu saja. Ada misi yang dititipkan, meskipun tidak mesti dipatuhi oleh tiap mahasiswa. Maka, bagi mahasiswa yang merasa berhutang budi atau melihat Barat sebagai kiblat hidup dan pemikirannya, sudah barang tentu akan mengabdikan hidup dan pemikirannya kepada tuannya.

Tentu saja itu bukan salah negara-negara dan lembaga-lembaga Barat semata. Sangat bisa dipahami jika mereka ingin menghegemoni pemikiran umat Islam dengan cara menyiapkan pusat-pusat studi Islam yang canggih sekaligus beasiswa bagi para mahasiswa dari negara-negara Muslim. Wajar, kalau pemberi beasiswa mengharapkan imbalan. Para kader didikan mereka akan menjadi corong efektif untuk melestarikan hegemoni mereka dalam berbagai bidang. Tidak perlu mereka yang turun sendiri mengajarkan liberalisme kepada umat Islam. Akan jauh lebih efektif jika yang mengajarkan liberalisme adalah hasil didikan mereka. Apalagi, segala sesuatunya sudah disiapkan – uang, kedudukan, fasilitas, kehormatan – baik ketika belajar maupun setelah tamat belajar.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Karena itu sudah saatnya kita peduli dan mengoreksi sikap kurang peduli umat Islam pada umumnya terhadap sektor studi Islam itu sendiri. Saat ini, Barat sedang gencar-gencarnya melatih para sarjana dari kalangan Muslim untuk dididik dalam studi Islam, untuk nantinya diterjunkan ke tengah-tengah umat Islam. Adalah aneh bin ajaib jika umat Islam masih terus bersikap tidak peduli dan membiarkan mengalirnya ribuan sarjana Muslim untuk belajar Islam kepada kaum Yahudi dan Kristen. Jika ini tidak dibenahi, maka akan terjadi kehancuran pemikiran dan peradaban Islam yang sangat besar. Fitnah besar akan muncul dan mustahil peradaban Islam akan bisa dibangun.

Dalam pidato pembukaannya saat acara Studi Pengembangan Peradaban Islam di Unissula tersebut, Direktur INSISTS, Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, menguraikan karakter dan sejarah pertumbuhan peradaban Islam, proses bangun-jatuhnya, serta bagaimana strategi untuk membangunnya kembali dalam situasi saat ini. Upaya membangun peradaban Islam mesti dimulai dari membangun ilmu pengetahuan Islam ; dan kampus Islam adalah lembaga yang strategis untuk membangun peradaban Islam.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Dijelaskan oleh Dr. Hamid Zarkasyi, peradaban Islam dalam sejarahnya tumbuh dan berkembang berlandaskan ilmu pengetahuan. Maka membangun kembali peradaban Islam yang sudah nyaris roboh adalah dengan menegakkan kembali bangunan ilmu pengetahuan yang menjadi pondasi peradaban Islam tersebut. Menegakkan bangunan ilmu pengetahuan maksudnya tidak lain adalah dengan membangun kembali pola pikir manusia sejalan dengan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dalam Islam.

Jadi membangun peradaban Islam pada dasarnya bukan membangun sarana dan prasarana fisik yang diberi label Islam, akan tetapi dengan mereorientasikan kerangka kerja (framework) pemikiran umat Islam.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Karena posisi pemikiran dan peradaban Islam saat ini sedang terhegemoni oleh peradaban Barat, maka dalam rangka merumuskan ilmu pengetahuan Islam, para ilmuwan Muslim perlu memahami apa sebenarnya peradaban Barat. Karena itulah, dalam studi pengembangan peradaban Islam di Unissula kali ini, dibahas beberapa tema tentang peradaban Barat, seperti sejarah peradaban Barat, ekonomi Barat, sumber dan metode keilmuan Barat, serta karakter sains Barat. Materi-materi itu akan dibawakan oleh sejumlah pakar dari Indonesia dan Malaysia.

Di hadapan sekitar 200 pimpinan kampus dan dosen-dosen Unissula, Hamid Zarkasyi, yang juga wakil Rektor III Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor ini juga meyakinkan, bahwa Islam adalah satu peradaban yang khas yang memiliki pandangan hidup (worldview) yang berbeda dengan peredaban mana pun. Tetapi, Islam tidak pernah apriori untuk menolak unsur-unsur dari peradaban asing yang tidak merusak pandangan hidup Islam.

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Karena itulah, Hamid mengajak segenap akademisi Muslim untuk tidak silau dan anti-pati terhadap Barat. “Banyak yang dapat kita ambil dari peradaban Barat. Tetapi bukan pandangan hidupnya,” ujarnya. Usai ceramah umum oleh Direktur INSISTS tersebut, acara dilanjutkan dengan studi intensif yang diikuti sekitar 75 orang pimpinan Unissula. Tampak hadir dalam acara ini Rektor Unissula dan para wakil rektor, para dekan, pembantu dekan I, dan dosen-dosen agama

Unissula. Ini menunjukkan, bahwa pimpinan Unissula sangat serius untuk melakukan pengembangan peradaban Islam. Sehingga para pimpinan kampus itu sendiri terjun langsung dan memberi contoh. [Depok, 8 Maret 2007/www.hidayatullah.com]

Catatan Akhir Pekan adalah hasil kerjasama antara Radio Dakta 107 FM dan http://www.hidayatullah.com

=========================================
PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KUMPULAN PUISI-PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAM – KOLEKSI PUISI SOSIAL BUDAYA ISLAMI – ANTOLOGI PUISI (not here)
=========================================

Satu Tanggapan

  1. bagi yg ingin menambah teman fb, curhat, konsultasi masalah agama, membaca status2 islami, silahkan add FB:

    dameyra@yahoo.com

    yani-imout@hotmail.com ,

    assalafy.abdullah@yahoo.co.id ,

    arios6home@gmail.com ,

    iz_chech@yahoo.com ,

    bagas_rara@yahoo.co.id ,

    ainuamri2@gmail.com ,

    dameyra@yahoo.com

    eone_cakep50@yahoo.com

    ===============================

    http://www.google.com

    http://www.google.co.id

    http://www.ainuamri.wordpress.com

    http://www.ainuamri.blogspot.com

    http://www.yahoo.com

    http://www.yahoo.co.id

    Jika Engkau ditanya “Dimana Allah?” Maka jawablah ” Allah berada di atas langit, di atas ‘Arasy, di atas seluruh makhluk-Nya, dan ilmu-Nya menjangkau semua tempat ” karena itulah Jawaban yang tepat dan sesuai dengan manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah.

Tinggalkan komentar